Chrysant yang mendengar kata pembelaan itu, mengangkat wajahnya dengan tenang untuk menatap diam-diam kearah kaisar. Ia dapat melihat sebuah tatapan angkuh dari seorang penguasa. Lebih jauh, itu tidak terlihat tulus dan penuh niat terselubung. Perlahan bibirnya bertekuk, tersenyum pahit.
Chrysant akhirnya sadar, keberadaannya di aula besar ini hanya sebagai salah satu langkah kaisar untuk mempermalukan pangeran Sun melalui dirinya.
Salam penghormatan apa?
Terakhir itu hanyalah niat di permukaan yang sama sekali tidak penting. Mereka semua adalah binatang buas yang siap menerkamnya habis di tempat ini. Dunia tempat nya berpijak saat ini, sungguh kejam! Chrysant seakan ingin menangis tapi entah kenapa ia bahkan kehilangan air matanya.
"Su mama segera ambil kotak yang di bawa Sun wangfei" Ibu suri yang melihat lelucon ini merasa kurang puas dan berniat untuk menambahkan minyak kedalam api, agar lelucon itu lebih meledak dan memuaskan.
Chrysant mendapatkan firasat buruk. Kotak? Batinnya gelisah. Ia sama sekali tidak mengerti dengan kotak apa yang dimaksud oleh janda permaisuri. Ia sama sekali tidak membawa kotak apapun di tangannya. Semua persiapannya ketika melangkah ketempat ini, semua itu sudah diatur oleh pengurus Cao dan Li mama. Ia hanya menurut saja dan pergi. Meremas jubah putih kebesarannya, ia berusaha keras untuk tetap tenang.
Seorang mama tua datang menghampirinya dan membungkuk. Membentangkan tangannya untuk siap menerima benda yang dimaksudkan oleh janda permaisuri, tapi Chrysant melongo dengan tatapan kosong tak mengerti.
"Sun wangfei dapatkah anda menyerahkan benda itu pada mama tua ini?"
Chrysant masih terdiam tak mengerti. Benda apa lagi yang di maksud? Bulu matanya bergetar beberapa kali dengan tatapan tertekan. Sungguh ia sama sekali tidak mengerti dengan 'kotak' ataupun 'benda' yang dikatakan ibu suri. Kenapa mereka tidak berterus terang saja? Ia tidak terlahir sebagai seorang bangsawan yang cukup mengerti gaya berbicara mereka yang halus, terselubung maksud tersembunyi dan makna tersirat yang bisa saja cukup—
Kejam!
Permaisuri yang sedari tadi hanya diam melihat segala pertujukan itu. Membuka mulutnya dengan tenang, untuk pertama kalinya ia angkat bicara.
"Taihou niangniang[1] tidak perlu meminta benda itu sekarang pada Sun wangfei. Sunwang sangat sibuk dengan beberapa hal yang tak dapat menunggu, ia bahkan tidak hadir di perjamuan penghormatan ini, tentunya Sunwang belum memiliki waktu untuk itu juga" Sang permaisuri mengatakan nya dengan tulus untuk menjawab kekosongan Chrysant. Ia enggan berpura-pura bodoh seperti seluruh orang di aula dan memilih dengan tegas menyuarakannya pada mereka agar berhenti bermain-main.
"Huanghou[2] sesibuk apapun itu, Sunwang pasti tidak akan melewatkan hal yang sepenting itu dalam awal pernikahannya. Menurut Aijia ini sungguh tidak mungkin terjadi, kecuali jika memang bunga itu sungguh tidak diminati oleh lebah"
Siapapun mengerti maksud di balik kata-kata Ibu suri. Wanita itu sekilas terlihat seperti peri tua yang dermawan dipermukaan, tapi sejatinya ia tidak lebih seperti seorang nenek tua yang kejam dan tanpa ampun.
Chrysant yang telah lama berpikir dengan panik dan cemas, mendengar apa yang dikatakan ibu suri pada akhirnya ia mengerti apa maksud dari kotak dan barang seperti apa yang dimaksudkan wanita tua itu. Tidak lain itu adalah adat yang sangat khusus dari era kuno, bagaimana mungkin ia bisa melupakan poin penting itu?
Saputangan putih dan titik merah!
Begitulah orang-orang kuno mengetahui masih perawan atau tidaknya wanita itu dengan 'setitik darah' pada malam pertama. Padahal di era modern, itu sama sekali tidak benar. Itu tidak dapat dijadikan sebagai penilaian bahwa seorang wanita itu masih perawan atau tidak. Tapi beginilah jalan pikir orang-orang di era kuno ini, bagaimana mungkin ia menentangnya?
Chrysant tidak tau bagaimana para gadis di era kuno ini hidup dengan pemahaman seperti itu. Apa yang terjadi jika seorang gadis yang masih murni tidak memiliki darah perawan di malam pertamanya?
Dan hal yang paling penting disini, mau itu ada 'titik darah pada kain putih' atau tidak. Chrysant tidak berdaya melakukan apapun.
Karena—
Ia hampir mati kelaparan pada malam pertama pernikahannya. Ia bahkan tidak bertemu dengan pria yang menyandang status sebagai suaminya dan nyaris dianggap penyusup dikediamannya sendiri. Kali pertama mereka bertemu, pria itu menatapnya dengan penuh hasrat membunuh.
Pangeran Sun tidak menginginkannya!
Fakta itu membuat Chrysant tersenyum kecut, menahan luka pedih yang membakar di hatinya. 'Aku hanyalah seorang permaisuri yang tidak diinginkan'
___
[1]= taihou niangniang, Ibu suri yang terhormat
[2]= huanghou, permaisuri adalah istri utama kaisar dan hanya satu yang menduduki posisi ini. Dalam hal ini ia memiliki posisi istri tertinggi dari semua istri kaisar.