Ning Lian merasa, ada sedikit persamaan nasib antara ia dan gadis itu. Dulu ia masuk ke istana ini dan menikah dengan kaisar juga karena sebuah dekrit dari kaisar terdahulu yang ingin membalas pengorbanan kakeknya yang merupakan salah seorang pejabat penting di kekaisaran yang sudah berbakti begitu lama pada kaisar terdahulu.
Jika boleh memilih, ia sama sekali tidak ingin melangkah ke tanah keluarga naga dan memilih untuk hidup sederhana dalam dekapan pria yang dicintainya. Tapi sebuah dekrit membuatnya tak dapat memilih. Ia yang merupakan seorang gadis lembut dan begitu murah hati, nyaris hampir mati oleh kebengisan istana harem. Berkat perlindungan kaisar yang begitu mencintai nya dulu dimasa muda, pihak harem pun mulai mewaspadainya lebih lanjut daripada terus mencelakakannya.
Hingga ketika ia menjadi seorang ibu dan melahirkan putra pewaris, keadaan pun membentuk dirinya menjadi pribadi yang lebih kuat dan bermartabat. Ia mulai bijak menilai segala taktik kotor di istana harem dan menjelajahi situasi politik istana lebih luas. Hingga tepat ketika putranya menginjak remaja ia sudah berhasil melebarkan sayap kekuasaannya sebagai permaisuri resmi, lebih luas dan kuat.
Semua ia lakukan bukan untuk mempertahankan posisinya dari ancaman para selir, tapi semata-mata hanya untuk melindungi keselamatan putranya dari gangguan pihak harem. Dengan begitulah ia berubah menjadi orang yang tak mudah tersentuh oleh pihak harem dan mereka pun enggan memprovokasi dirinya.
"Yang mulia permaisuri, pangeran Sun mengutus seseorang kemari untuk membawa pulang Sun wangfei" Ucap salah seorang kasim tua di kediamannya.
"Bawa orang itu kemari"
Si kasim tua membungkuk hormat lalu melangkah mundur untuk menjalankan perintah. Di luar sana Qi Changyi masih menunggu keputusan permaisuri Ning. Ia merasa tenang setelah mengetahui Chrysant dalam perawatan permaisuri Ning. Karena di istana ini, kediaman yang paling mulia dan menentramkan itu hanya terletak di istana bulan tenang.
"Yang mulia permaisuri berpesan pada orang tua ini untuk membawa anda masuk"
Qi Changyi mengangguk dan mengikuti si kasim tua. Sampailah ia di aula utama dan permaisuri Ning segera menyuruh para pelayan di kediamannya untuk menyediakan kursi dan menyeduh se-teko teh. Qi Changyi sama sekali tidak terkejut dengan perlakuan itu, permaisuri Ning memang terkenal dengan sifatnya yang murah hati terhadap orang-orang disekitarnya.
"Yang rendah ini memberi hormat pada yang mulia permaisuri"
Tukas Qi Changyi dengan salah satu tangan di balik punggung dan ia membungkuk dengan sopan. Permaisuri Ning sangat familiar dengan orang yang dihadapannya. Itu adalah salah satu tangan kanan terpercaya pangeran Sun.
Melihat pria ini dari pesonanya yang halus, itu bukan berarti ia adalah seseorang yang mudah untuk di gertak. Di balik profilnya yang hangat, itu sebenarnya adalah tiran yang berdarah dingin. Ini terlihat sangat jelas karena ia berada dibawah tangan siapa. Sama halnya seperti sungai di musim dingin. Lambat laun, setelah begitu lama dalam naungan temperatur udara yang menurun, mau tak mau ia akan membeku seperti es.
"Tuan muda Qi tidak perlu begitu formal. Mari duduk dan berbincang sebentar"
Qi Changyi pun pada akhirnya duduk karena tidak pantas untuknya menentang penguasa yang begitu mulia. Sebenarnya ia paling malas melangkah ke istana dan sangat membenci tempat itu sampai seluruh orang-orangnya. Tapi tidak dengan permaisuri Ning. Wanita itu berbeda dari keluarga kekaisaran lainnya. Sifatnya yang mulia dan murah hati tidak hanya menyita banyak perhatian rakyat tapi juga membuat orang sepertinya yang membenci pihak istana dapat menaruh rasa hormat besar.
"Tuan muda Qi, apa anda tau kelainan yang di derita Sun wangfei?"
Para pelayan hadir menata cangkir di atas meja dan menuangkan teh kedalamnya. Setelahnya mereka membungkuk dan melangkah mundur dengan sopan.
"Tuan muda ini tidak begitu memahami pertanyaan yang mulia permaisuri ajukan"
Sebenarnya Qi Changyi berbohong. Ia sangat mengerti maksud dari pertanyaan itu. Meskipun ia sangat menghormati wanita itu, tapi ia tidak dapat mengungkapkan begitu saja tentang keganjilan Chrysant pada pihak istana. Bagaimanapun juga hal-hal apapun yang berkaitan dengan Chrysant, kelak pasti akan berdampak besar kepada pangeran Sun. Itu karena statusnya yang merupakan permaisuri resmi pangeran Sun.
Permaisuri Ning tidak bodoh menelaah arti dari kebodohan Qi Changyi. Tak ingin memaksa, ia hanya mengulas senyum murah hatinya dan mempersilahkan Qi Changyi minum dengan isyarat tangannya. Qi Changyi pun dengan tenang mengambil cangkir dan minum.
"Dimasa depan jangan biarkan Sun wangfei melangkah ke istana seorang diri"
Permaisuri Ning pun bertekad untuk terus ke topik. Melihat Qi Changyi yang sepertinya enggan berlama-lama. Sebenarnya hal inilah yang sangat ingin ia sampaikan.
"Sunwang jelas tidak menginginkan pernikahan ini, jadi harap pada tuan muda Qi untuk bermurah hati dalam merawat dan menjaga Sun wangfei di masa depan" Katanya. Itulah kenapa ia mencegat Qi Changyi beberapa menit di kediamannya, tidak langsung membawa Chrysant pulang begitu saja. Hanya untuk menyampaikan hal itu.
Qi Changyi yang baru saja meneguk habis teh nya, nyaris tersedak dan terbatuk-batuk. Jadi inilah alasan mengapa permaisuri Ning mencegatnya lebih lama di tempat terkutuk ini hanya untuk mengatakan hal itu, merawat seorang permaisuri pangeran?
"Huk huk" ( batuk-batuk )
"Tuan muda Qi apa anda tidak apa-apa?"
"Ah, tidak-tidak! Tidak apa-apa"
Dengan canggung Qi Changyi tersenyum terpaksa, lalu meletakkan cangkir yang dipegangnya ke atas meja. Jika pada wanita tua tadi ia bisa dengan tegas menolak tapi di hadapan seorang yang seperti permaisuri Ning, apakah ia memiliki daya untuk itu?
Harusnya orang yang paling menderita karena dekrit pernikahan ini adalah pangeran Sun, tapi kenapa malah ia yang begitu menderita?
___