Bisik-bisik halus pun mulai terdengar seperti dengungan lebah. Chrysant perlahan-lahan menangkap sedikit cibiran- cibiran mereka terhadap dirinya. Mereka melakukannya cukup pelan dengan nada suara yang rendah. Tapi ia masih dapat menjangkaunya, karena kebetulan beberapa orang itu berjarak tidak begitu jauh di belakangnya.
'Sepertinya pangeran Sun sama sekali tidak menginginkan gadis itu!'
'Pangeran Sun bahkan tidak menyukai wanita, apa lagi itu seorang wanita jelek seperti gadis itu'
'Ya, kau benar sekali! Jika aku pangeran Sun, akan lebih baik menghabiskan malam pertama dengan segudang pekerjaan daripada dengan seekor bebek'
'Hi..hi.. bebek katamu?'
'Jangan terlalu keras nanti ia mendengarnya'
'Tidak masalah! Selama itu bukan kaisar yang mendengarnya'
'Hi..hi..kau berani sekali!'
Chrysant yang mendengar perbincangan kecil itu, merasakan tekanan dalam dirinya mulai tak terkendali. Debar jantungnya berdetak cukup keras. Rongga dadanya seakan terikat erat, membuatnya kesulitan menangkap oksigen baru di sekitar. Buruknya lagi, kepalanya terasa berat oleh tumpukan memori buruk yang mendadak menghujaninya.
"Siapa yang mau berteman dengan orang aneh seperti mu?"
"Menjauh lah! Keberadaan mu mencemari aura positif sekitar kami"
"Aku hampir mengira yang di kepalanya itu adalah bulu jagung?"
"Ha ha ha"
"Penampilan mu itu menakuti pelanggan, kau di pecat!"
Chrysant merasakan kepalanya semakin berat dan berdenyut nyeri. Tangannya yang bergetar, melambai-lambai dengan kacau ke udara. Seakan ia ingin menyingkirkan semua kata-kata itu yang mulai bernyanyi di atas kepalanya.
Ia perlahan-lahan bangkit dari duduk bersimpuhnya. Tangannya ia silangkan kearah wajahnya, berusaha keras untuk tidak melihat setiap tatapan tajam yang mengejek dan merendahkannya. Langkah kakinya pun tidak lagi beraturan. Kedua kaki jenjangnya itu berputar-putar gelisah di lantai aula besar tampak—
Sangat kacau dan berantakan!
Tindakannya yang mendadak berubah tak terkendali itu, nyaris membuat seisi ruangan tercengang.
"Ti-tidak!"
"Hen-tikan!"
Langkah kakinya terlihat tidak stabil, mengikuti ritme kegelisahan dalam dirinya. Chrysant berkata-kata dengan tangan yang terus menghalau jauh ke udara, seperti menyuruh semua orang pergi.
"Hah hah hah" Deru nafasnya yang tersendat-sendat terdengar jelas.
Permaisuri yang melihat ketidakwajaran itu merasa kasihan dalam hatinya. Enggan menonton lebih lama, segera ia memutuskan salah seorang pelayan untuk membawa Chrysant pergi ke kediaman nya.
Pelayan itu pun mengerti dan segera menghampiri Crysant.
Tapi mendadak gadis itu menampik tangan si pelayan dan terus menjauh. Crysant kini terlihat acak-acakan dengan rambutnya yang telah rusak dari tatanan dan nyaris menutupi wajah. Sungguh tampilan yang begitu menyedihkan.
"Ja-jangan!"
"Sun wangfei tidak perlu takut, pelayan ini akan membawa anda pergi"
"Ti-dak!"
"Sun wangfei—"
"Jang—"
Bruk!
Dengan begitu menyedihkan, Crysant ambruk di lantai. Permaisuri segera menambahkan beberapa pelayan nya untuk membawa Crysant pergi.
Dan perjamuan hari itu berakhir dengan kejadian permaisuri pangeran Sun yang bertindak seperti orang gangguan jiwa yang kemudian kehilangan kesadarannya.
___
Qi Changyi baru saja tiba di kediaman wanita tua yang merupakan nenek angkat Chrysant. Wanita tua itu tampak baru saja menjual beberapa kayu bakar di pasar dan kembali dengan beberapa sayuran ke gubuk kecilnya.
Qi Changyi meskipun minim empati, tapi ia bukanlah tipe yang menindas orang lemah dibawahnya. Terlebih terhadap mereka yang tidak memiliki perkara apapun yang berhak untuk di perlakukan seperti itu.
Dengan membawa kesan hangat mentari pagi, Qi Changyi menyapa si wanita tua yang baru saja hendak melangkah masuk kedalam gubuk. Dengan membungkuk sopan dan seulas senyum yang murah hati, siapa yang tidak akan terenyuh dengan adegan seperti itu dari seorang pria muda yang tampan.
"Tuan muda ini menyapa anda wanita tua, harap anda menerima kedatangannya"
Wanita tua itu sedikit terkejut dengan kedatangan si pria berjubah biru muda. Sekilas memandang, jelas tuan muda dihadapannya bukan sembarang orang yang dapat ia singgung. Wanita tua itupun membalas membungkuk sopan dan menyambut kedatangan si tuan muda.
"Wanita tua ini sama sekali tidak mengenal anda, apa tujuan anda menemui wanita tua ini?"
Qi Changyi mengedipkan matanya dengan lembut, melebarkan bibir seperti bulan setengah yang bersinar cantik di langit malam. Orang-orang yang melihatnya nyaris seperti melihat penampakan rembulan yang turun ke bumi, yang menjelma dalam sosok pria. Melihatnya, wanita tua itu mengira orang yang berdiri didepannya adalah orang yang halus dan sopan.
"Tuan muda ini merupakan orang dari Sun manor, datang atas perintah Sunwang untuk menanyai beberapa hal kepada anda, mohon kerjasamanya"
Dan sekali lagi, setelah mengucapkan hal itu, Qi Changyi membungkuk sopan seperti memohon, tapi tidak terlihat merendah. Sungguh gelagat yang bermartabat. Tuan muda ini pasti dalam didikan keluarga yang baik, orang-orang Sun manor sungguh tak dapat di remehkan.
"Sunwang?" Seketika wanita tua itu teringat dengan Crysant. Ia pun kini mengerti, kedatangan tuan muda itu pasti untuk menanyai beberapa hal tentang asal usul Crysant padanya. Cepat atau lambat, pangeran Sun pasti akan menaruh kecurigaan pada mata biru tua Crysant yang begitu mencolok yang entah kenapa terlepas dari perhatian kaisar.
"Ya, Sunwang ingin mengetahui beberapa hal tentang latar belakang Chrysant, bisakah anda menceritakannya"