Chapter 5 - Bab 5 - Bertemu Kakek Tua

"Hei Nak, bangunlah."

Seseorang secara lembut membangunkan Nurul, suara ini terdengar serak seperti seorang kakek tua.

"Uh, siapa kamu?"

Ketika Nurul membuka matanya, seseorang yang asing muncul dalam pandangannya.

"Aku, Jefhiatus."

Orang asing langsung memperkenalkan dirinya sebagai Jefhiatus.

Setelah tiba-tiba terbangun di tempat asing yang segalanya putih.

Nurul secara naluriah bertanya kebingungan kepada orang yang menamai dirinya nama yang sulit di ucapkan.

"Jepiapalah... Kakek tua, ini dimana?"

Dia berpenampilan seorang Kakek tua berjanggut panjang, dan berjubah putih dengan tubuh membungkuk 15 derajat kedepan.

"Kau kini berada di dunia antara kematian dan kehidupan."

Kakek tua menjawab secara perlahan dan pasti, mengabaikan Nurul yang membengkokkan namanya.

"Oh, begitu."

Nurul mengangguk pelan, seperti hal itu adalah hal biasa baginya.

"Dengan kata lain aku sudah mati?"

"Ya!"

Nurul sekali lagi mengangguk sedikit, setelah mendapat konfirmasi dari Kakek tua.

"Dan mungkinkah juga ada keterlibatan sebuah truk dalam penyebab kematianku ini?"

"Ya."

"Hm. Lalu, apakah aku setelah ini akan bereinkarnasi kedunia lain?"

"Ya. Betul sekali, Nak!"

"Oh."

Kakek tua tersenyum penuh penghargaan, terhadap Nurul yang sudah mengerti apa situasinya saat ini.

Untuk selanjutnya Kakek tua bisa langsung ketahap inti akhir.

"Karena kamu sudah tahu itu. Sekarang, aku akan segera mengirimmu kedunia lain."

Melihat Kakek tua mengangkat tangannya, Nurul mengerti apa yang akan dia lakukan.

Dan segera, tubuh Nurul mulai memudar, kesadaran pun mulai menghilang.

Oleh karena itu, Nurul terburu-buru melompat, dan berteriak pahit kepada Kakek tua di depan Nurul ini.

"Tolong tunggu sebentar! Apakah Kakek tua telah melupakan sesuatu?"

"Apa maksudmu, Nak?"

Kakek tua mengerutkan kening terhadap pertanyaan yang di lontarkan oleh Nurul ini.

Karena dia tidak mengerti apa yang dia lupakan.

"Itu, loh! Hal-hal pemberian kemampuan di luar batas dimensi untukku seorang reinkarnator. Agar aku bisa hidup dengan santai dari karakter biasa menjadi karakter utama. Apakah hal dasar seperti ini saja kau tidak tahu, Kakek tua? "

"Oh, maaf, Nak. Aku lupa tentang hal itu. Baiklah, aku akan memberikan dua buah kemampuan hebat. Dan sekarangー"

"Tunggu dulu!"

Nurul memotong perkataan Kakek tua ini dengan sedikit tidak sopan.

Melihat Kakek tua langsung menghentikan tindakan lagi, Nurul melanjutkan dengan nada suara yang agak melankolis.

"Ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu Kakek tua."

"Apa itu?"

Kakek tua mengangguk ingin tahu, mengabaikan sikap Nurul.

"Bagaimana aku mati?"

Pertanyaan singkat dari Nurul, tetapi sangat penting bagi dirinya sendiri.

Sebab sejauh yang Nurul ingat, dia pergi tidur setelah pulang dari Kantor Polisi.

Dan adapun apa yang terjadi selanjutnya, dia tidak ingat apa-apa lagi.

Namun, Nurul samar-samar menebak bahwa ada, sesosok benda berton-ton bernama truk yang terlibat di dalamnya.

Karena hanya benda itu yang di ketahui oleh Nurul mengincar hidupnya hari ini.

Apa itu karena hidupnya yang biasa saja?

Jika tahu akan menjadi seperti ini, Nurul seharusnya mengacaukan Kantor Polisi ketika ada di dalam sebelumnya.

Dan kemudian di tangkap, lalu di penjara.

Dengan itu gelarnya berubah dari orang biasa menjadi orang jahat.

"Ini... Baiklah."

Mendapati pertanyaan itu, Kakek tua terkejut sebentar.

Kemudian mengulurkan tangannya kedepan Nurul, dan melakukan tindakan sulap sederhana.

Dan berikutnya meledakkan cahaya yang membutakan Nurul.

Atau lebih tepatnya gambaran tentang proses kematian Nurul, kedalam pikiran Nurul itu sendiri.

Setelah beberapa detik kemudian, Nurul sudah mendapat jawaban dari pertanyaan dengan apa yang ingin dia ketahui.

Sesuai dugaan Nurul, itu ada truk lagi yang menindas dirinya dalam keadaan tak berdaya.

Sungguh mengerikan!

"Tapi ada satu hal lagi yang membuat aku penasaran, Kakek tua. Apa semua ini adalah perbuatanmu, Kakek tua?"

"Iya!"

Kakek tua menjawab jujur tanpa ada perubahan ekspresi.

"Kamu melakukannya dengan sengaja atau tidak sengaja?"

"Sengaja."

"Ah, begitu."

Nurul mendengar itu mengangguk beberapa kali dengan tiga garis hitam di wajahnya.

"Yah, begitulah, Nak."

Kakek tua tersenyum melihat ekspresi buruk Nurul, karena menurut dia itu menarik.

Memikirkan bahwa semua yang terjadi pada Nurul adalah kesengajaan dari Kakek tua ini.

Sebuah keserakahan lahir di dalam hati Nurul.

"Jadi, bisakah aku mendapatkan kompensasi. Seperti sedikit minta lebih dalam reinkarnasi?"

"Bisa."

"Oh, itu bagus!"

Nurul bersemangat atas persetujuan Kakek tua, dan melupakan suasana hati yang buruk tadi.

"Tapi, sebelum itu. Apa yang akan Kakek tua lakukan padaku. Jika aku dengan diam di kirim reinkarnasi tadi?"

Tanya Nurul dari hatinya yang penasaran.

Mendengar Nurul menanyai tentang sebelumnya.

Kakek tua mengerutkan kening seolah berpikir keras bagaimana membayangkan Nurul bereinkarnasi.

Tanpa kemampuan lintas dimensi di dunia lain yang telah di tetapkan oleh Kakek tua ini.

Setelah beberapa saat berpikir, Kakek tua berkata.

"Oh, uh, hm. Jika seperti yang kau katakan itu. Kamu akan bereinkarnasi sebagai Raja Iblis, dari Kerajaan Iblis di benua tertentu, di dunia bernama Dunglord."

"Oh. Dunglord?"

"Ya. Dunia tempat tujuan reinkarnasi dirimu, yang telah di tetapkan olehku, apapun bentuk reinkarnasinya."

"Ah, begitu."

Karena itu adalah dunia yang di tujukan untuk Nurul.

Kakek tua memberi penjelasan bahwa Dunglord adalah dunia dimana ribuan Dungeon lahir.

Benar, Dungeon merupakan sebuah penjara bawah tanah berisi monster, dan harta karun yang tiada habisnya dalam dunia fantasi.

Awal sejarah Dunglord dahulu kala adalah tempat dimana tanah merah berapi-api.

Dengan gas beracun serta kehancuran dimana-mana, akibat pertarungan sesama iblis yang biadab dan ganas.

Dan oleh karena itu, dunia ini hanya monster dan iblis yang menghuninya.

Kemudian suatu waktu, muncul entah dari mana dari langit.

Para makhluk yang mengaku sebagai utusan Yang Mulia Tertinggi, datang meminta sebuah kesepakatan dengan iblis.

Namun, di tolak mentah-mentah oleh iblis!

Pada saat itu juga, terjadilah pecahnya perang antara utusan dan iblis.

Akibat para utusan yang menginginkan pemulihan dunia untuk dunia yang indah, sedangkan di sisi lain iblis menginginkan kehancuran dimana-mana.

Perang berlangsung sampai empat milyar tahun lamanya.

Kehancuran dan kematian di segala tempat terjadi di dunia Dunglord.

Sehingga pecahan kehancuran, seperti serpihan planet, membuat dua satelit kecil putih dan besar ungu.

Bernama Eubulan dan Violan, yang mengelilingi orbit super planet Dunglord.

Melihat perang tak pernah usai, Yang Mulia Tertinggi bergerak turun tangan membantu utusannya.

Dengan itu, para iblis di pukul mundur atas tangan Yang Mulia Tertinggi.

Hingga di segel kedalam perut Dunglord, bersamaan dengan para monster.

Dan di situlah Dungeon lahir!

Tetapi, para iblis yang menyerah, di asingkan di benua tertentu di dunia Dunglord.

Dan monster yang lemah di biarkan.

Pada akhirnya, dunia Dunglord yang telah pulih menjadi layak huni terbagi menjadi beberapa benua.

Yang di huni oleh berbagai ras yang baru lahir.

Seperti ras manusia yang berkembang paling cepat dalam ratusan ribu tahun terakhir.

Kemudian.

Para utusan dan Yang Mulia Tertinggi, pergi meninggalkan makhluk bernama malaikat.

Untuk menjaga tatanan dunia Dunglord.

Dan dengan itu semua, jadilah Dunia Dunglord.

Dunia Penguasa Dungeon.

Mendengar penjelasan panjang lebar dari Kakek tua, Nurul sedikit mengerti tentang dunia yang akan di tempati olehnya.

Setelah menjelaskan tentang dunia Dunglord, Kakek tua kembali ketopik awal.

"Nah, jadi dirimu yang telah bereinkarnasi sebagai raja iblis. Akan memiliki seribu selir cantik yang perawan!"

"Apa?!"

"Dan mempunyai kekuatan luar biasa yang seharusnya di miliki oleh raja iblis."

"Hm."

"Bahkan kau bebas bertindak dalam hidup tanpa khawatir di beri perintah."

"Begitu."

"Tetapi, hanya itu saja tidak bisa berkembang lebih lanjut, melampaui batas raja iblis, dengan tanpa kemampuan yang aku berikan."

"Oh."

Nurul sejauh ini sedikit bisa membayangkan apa yang Kakek tua beritahu.

Membayangkannya saja membuat Nurul sedikit mengeluarkan air liur di mulutnya.

Akan tetapi, Nurul dengan cepat menggelengkan kepalanya.

Karena saat ini dia bisa meminta lebih.

Dengan kemampuan yang di berikan oleh Kakek tua, seperti yang di katakan memungkinkan melampaui raja iblis.

Memikirkan kompensasi, Nurul tidak bisa menahan menelan tegukan di tenggorokannya.

Serta mengusap air liur yang keluar dari mulutnya, meski pikiran Nurul saat ini telah melayang kemana-mana.

Kini sudah di pastikan, Nurul merupakan remaja biasa yang sehat.