Chereads / Reinkarnasi♀️ Dunia Lain Menjadi Seorang Gadis Penakluk Dungeon / Chapter 7 - Bab 7 - Tingkat Dungeon Dan Monster

Chapter 7 - Bab 7 - Tingkat Dungeon Dan Monster

Tetapi, itu hanya angan-angan saja, sebab Nurul tidak tahu apa yang akan terjadi padanya di masa depan.

Dan karena itulah, pengetahuan itu sangat penting.

"Yah begitulah, Nak! Jadi, mari kita kembali ketopik."

Kakek tua mengangguk sedikit, dan akan pergi untuk melanjutkan topik awal.

Tapi...

"Hei, Nak. Sampai mana tadi?"

"Eh?" Nurul sedikit tertegun atas pertanyaan Kakek tua.

Karena bukankah Kakek tua itu Makhluk Terapalah, sampai-sampai mampu mereinkarnasikan, dan memberikan permintaan ajaib pada Nurul.

Tapi kenapa tampak pelupa? Dan juga itu terlihat sebagai Kakek tua sekali!

Mungkinkah pikun, penyakit berumur, itu untuk semua makhluk yang sudah tua?

Yah, mungkin begitu! Mungkin saja!

Sementara berhasil memahami kepikunan Kakek tua di dalam hatinya. Nurul menjawab dengan enggan.

"Itu ... Telah sampai pada penjelasan tugas dari Penguasa!"

"Oh."

Setelah di ingatkan Nurul, Kakek tua lalu merenung sebentar, dan kemudian berbatuk singkat "kuhuk", dan berkata melanjutkan topik.

"Dengar, Nak. Meski imbalan tugas dari Penguasa benar-benar tinggi, tetapi hal itu ada kekurangannya. Seperti tidak ada nilai plus dari Asosiasi Petualang."

"Oh? Untuk apa nilai plus itu?"

"Itu untuk mempersingkat dalam kenaikan Peringkat Petualang. Dan Peringkat ini di mulai dari F ketika awal mendaftar, terus naik ke E, D, C, B, A, S, SS, SSS, SSS+, dan Peringkat tertinggi yaitu EX."

"Ah, begitu."

Nurul sedikit terkejut dengan daftar peringkat yang sedikit berbeda dari yang dia kira.

"Yah, Nak. Dan bila tidak ada nilai plus, itu akan cukup sulit untuk menaikan peringkat petualang. Karena normalnya butuh berkali-kali menyelesaikan tugas untuk mempromosikan peringkat petualang ini."

"Oh. Apakah itu sungguh sulit?"

"Tentu saja!"

"Hmm... Bila demikian, biarlah! Karena aku hanya inginー"

"Berhenti! Jangan teruskan kalimatmu, Nak!"

"Ehh...Kenapa??"

Nurul terkejut dan bertanya-tanya mengapa.

"Karena keinginanmu pasti tidak akan pernah tercapai sebelum aku beritahu satu hal dasar ini padamu, Nak!"

"Hah? Hal dasar apa?"

"Hal dasar ini ialah bahwa para penguasa tidak akan memberikan tugas kepada petualang peringkat rendah!"

"Apa!! Tidak mungkin...Rencanaku..."

Nurul bertekuk lutut dengan sedih, akibat rencananya gagal!

Melihat ini, Kakek tua menggelengkan kepala sambil melambaikan tangannya agar Nurul berdiri lagi.

Merasakan kendali asing, Nurul di paksa berdiri tegak.

"Baiklah, Nak, jangan bersedih karena hal sepele seperti itu. Jika kau ingin, kau bisa menggunakan kemampuan yang kuberikan, untuk menyelesaikan tugas Asosiasi Petualang dengan mudah dan cepat. Dan kemudian menjadi Petualang Peringkat Tertinggi!"

"Oh, be-benarkah? Apakah semua Kemampuan Acak itu hebat? Tidak ada kemampuan sampah, kan?"

"Kamu bisa yakin!"

Kakek tua agak ragu, tapi masih berkata dengan nada menyakinkan tanpa mengubah ekspresi.

"I-Itu luar biasa!!!"

Mendengar jawaban yang begitu kuat, Nurul menjadi sangat bersemangat.

Dan semakin menantikan apa yang dia dapatkan dari 10 Kemampuan Acak itu!

Contohnya seperti mendapat kemampuan untuk membelah gunung dengan energi pedang!

Atau mungkin membunuh lawan dengan satu pukulan!

Atau juga mungkin, mungkin kemampuan mengendalikan pikiran melalui remot tv!

Akan tetapi.

"Hei, Nak, jangan terlalu bersemangat!"

"U-Uh, yah!" Mendengar teguran Kakek tua, Nurul tersadar kembali.

Di sisi lain, alasan Kakek tua menegur Nurul, karena dia sendiri tidak yakin dengan kemampuan apa yang akan di dapatkan oleh Nurul.

Itu karena dia mengaturnya secara acak, dari 1000 kemampuan yang di antaranya terdapat 10 kemampuan terbaik.

Dan juga dia tidaklah maha tahu, karena dia tidak suka mengintip segala sesuatu, kecuali jika perlu.

Namun, Kakek tua telah menetapkan bahwa Nurul akan mendapatkan jaminan 2 slot dari 10 kemampuan terbaik.

Dan 8 slot sisanya benar-benar acak.

Jika Nurul beruntung, dia mungkin mendapatkan Kemampuan terbaik "Pertumbuhan Tinggi" dan "Pertumbuhan Ganda".

Atau mungkin Kemampuan terbaik "Belajar Cepat" dan "Belajar Banyak Hal".

Dan bahkan mungkin Nurul mendapat lebih dari 2 slot, seperti Kemampuan terbaik lainnya "Pencipta Sihir Setingkat".

Tapi, itu semua tergantung pada keberuntungan Nurul.

"... Ehem, Kalau begitu mari kita lanjut lagi, Nak!"

"Iya, Kakek tua!"

Nurul menanggapi meski pada suaranya masih ada sisa semangat yang kuat.

Akan tetapi.

"Eng... Sampai manaー"

"Nilai plus!"

"...Tadi?"

Nurul menjawab terlebih dahulu sebelum Kakek tua menyelesaikan kalimatnya.

Yah, Nurul sudah mengerti kepikunan Kakek tua, jadi dia langsung merespon terlebih dahulu.

Sementara itu Kakek tua berbatuk ringan "ohok", untuk menghilangkan rasa malunya, dan melanjutkan untuk berbicara setelah berpikir sejenak.

"Baiklah, Nak. Selain memperhatikan nilai plus. Kamu juga harus memperhatikan monster yang mungkin atau berharap ada pada saat bertugas."

"Oh...Monster..."

"Ya, seperti yang sudah kau ketahui, dunia Dunglord hidup berdampingan dan berdiri di atas monster-monster, yang terkubur dalam sebuah penjara bernama Dungeon."

"Monster, Dungeon...Mengerikan..."

Nurul bergumam trauma saat dia mengingat komik yang pernah dia lihat tentang kedua hal tersebut, "Dungeon", "monster hijau", "monster gendut", "tusukan", "darah", "teriakan", "akhir tragis".

"Apa kau takut, Nak?"

"Um, sangat takut!"

"... Kalau begitu kau tidak perlu khawatir lagi. Karena Dungeon dan Monster di bagi beberapa tingkat."

"Oh... Sungguh?"

"Yah, Nak! Dan biar aku sebutkan daftar tingkat Dungeon. Di mulai dari Dungeon termudah tingkat Permukaan 1-5 lantai, Atas 1-10 lantai, Menengah 1-20 lantai, Rendah 1-30 lantai, Bawah 1-60 lantai, Dalam 1-100 lantai. Hingga Dungeon tersulit tempat para iblis dan monster kuat menghuni. Di mulai dari tingkat Jurang 1-250 lantai, Dasar 251-500 lantai, dan Dunia Bawah 501-1001 lantai."

"Hebat! Banyak sekali tingkat dan lantai Dungeon!"

Nurul merasa takjub sekaligus ingin menaklukkan beberapa tingkat Dungeon. Dan beberapa ratus lantai Dungeon, jika tidak terlalu membahayakan diri.

("Umu, pastinya! Siapa lagi kalau bukan aku, Jefhiatus! Yang membuat Dungeon ini!")

Itulah yang ingin di ucapkan Kakek tua dari dalam hatinya, tapi yang keluar dari mulutnya sama sekali berbeda.

"Tentu, Nak. Tetapi monster yang menghuni setiap Dungeon berbeda-beda tingkat."

"Oh?"

"Contohnya seperti Dungeon tingkat Permukaan, disana kecuali lantai 5, kau hanya akan menemukan monster-monster paling kroco yang tidak membahayakan bagi hewan dan manusia, bahkan bayi!"

"Eh?"

Nurul terkejut bukan main, seperti di dalam pikirannya bertanya-tanya, "apa gunanya tingkat permukaan itu!", atau "kenapa tingkat seperti itu ada!".

"... Nak. Melihat wajahmu penuh dengan tebakan liar. Akan aku jelaskan, meski mereka paling kroco, mereka mempunyai ketahanan dari serangan rata-rata petualang peringkat A!"

"Apa!"

"Yah, walaupun begitu, serangan mereka nol luka. Jadi mereka cocok untuk di jadikan karung tinju untuk latihan!"

"Eh! Kejamnya!"

"Tidak, tidak, kau salah paham. Mereka atau tepatnya Slime, tidak memiliki indra perasaan selain merasa puas dan haus. Dan juga mereka adalah monster, ras tanpa akal!"

"Ah, ternyata begitu, yah."

Nurul ingat bahwa apapun rasnya, jika tidak memiliki akal akan di sebut sebagai monster!

"Ya, maka dari itu, Nak. Kamu jangan sungkan untuk membunuh monster, betapapun kau merasa kasihan padanya."

"Oh."

"Jika tidak, kau akan terbunuh jika mereka mempunyai daya luka. Karena monster lahir dengan insting membunuh, kecuali yang tidak memiliki daya luka!"

"Aku mengerti!"

Nurul mengangguk serius atas saran dari Kakek tua.

Melihat Nurul mendengar sarannya, Kakek tua tersenyum lembut dengan kata "anak baik" dalam benaknya.

"Baiklah. Meski begitu, perlu kamu ketahui, bahwa monster terdiri dari beberapa tingkat dari Monster terlemah hingga terkuat."

"Oh, baik!"

"Mari kita mulai dari yang terlemah yaitu, Tingkat 1 F/E/D/C/B/A/S. Terus dari yang terkuat Tingkat 2 F/E/D/C/B/A/S. Dan yang menjadi monster bencana yaitu, Tingkat 3 SS/SSS/SSS+. Dan..."

"Dan...?" Nurul meneguk air liur saat menyadari Kakek tua meliriknya dengan tatapan tajam.

Tanpa menyadari sisi tangan Kakek tua sedang melakukan sulap.

"... Dan yang terakhir monster malapetaka Tingkat 3 EX!!"

"Huh...?! Tidak, itu menakutkan!!!"

Tiba-tiba hati Nurul berubah menjadi ketakutan dahsyat, mengguncang jiwa, ketika melihat yang terakhir!

Ledakan bergambar...