Chereads / Saranghae My Superstar / Chapter 20 - Terpaksa menginap

Chapter 20 - Terpaksa menginap

Hari ini jadwal Junhyuk sangat padat, setelah dari music bank untuk penampilan come backnya, mereka harus kembali meluncur ke lokasi taping variety show, ini juga merupakan upaya promo setelah album baru sang superstar di rilis. Rencananya, variety show yang syuting hari ini akan tayang hari jum'at depan di salah satu channel televisi.

Setelah make up dan mengenakan set wardrobe milik Junhyuk sendiri, ia mulai masuk ke dalam studio acaranya, Junhyuk merupakan salah satu tamu dari 6 orang selebriti yang juga jadi tamu di acara itu. Begitu pria itu masuk, sorakan histeris fansnya benar-benar memekakkan telinga. Junhyuk hanya bisa tersenyum lebar sambil membungkuk ke arah penonton yang hadir di studio, bahkan kabarnya banyak yang tidak bisa masuk menjadi penonton di dalam studio untuk melihat Junhyuk di acara itu, dan memilih berkerumun di area luar kantor stasiun TV tersebut, berharap bisa melihat Junhyuk barang sebentar saja.

Saat mereka baru saja tiba, memang sudah banyak sekali orang yang berkerumun di depan kantor televisi itu, sambil membawa pernak-pernik khas yang berhubungan dengan Junhyuk sang idola mereka. Hanna sampai terperangah dibuatnya, luar biasa sekali antusiasme orang-orang itu untuk bisa melihat Junhyuk dan mendukungnya.

Terpaksa ketiganya masuk melalui pintu lain agar tak tertangkap oleh pandangan orang-orang yang berkerumun di depan itu, baru Hanna tahu ternyata menjadi orang terkenal itu merepotkan.

Setelah syuting selama lebih kurang satu jam, Junhyuk kembali ke ruang ganti, tentu setelah berpamitan pada host dan para penonton. Pria itu sama sekali tak terlihat dingin jika di panggung, mudah tertawa dan bicara dengan sopan, berbeda dengan dirinya ketika diluar panggung yang terkesan misterius dan tak tersentuh.

Pria itu tampak sudah lelah sekali, air mineral di serahkan Hanna padanya, kali ini tanpa handuk sebab Junhyuk tak berkeringat. Ia tak mengatakan apapun pada Hanna, mereka berdua tenggelam dalam diam.

"Baiklah, jadwal hari ini sudah berjalan semuanya jadi setelah ini kita langsung pulang saja," ucap Suho sambil menghampiri keduanya di ruang ganti, Hanna mengangguk paham.

"Kau ... bagaimana? Bukankah ini sudah lewat jam malam asramamu?" Junhyuk bertanya pada Hanna, sebenarnya sejak tadi dirinya sering kali menilik waktu sebab khawatir pada jam malam asrama kampus asisstennya itu. Hanna tidak akan bisa masuk asrama kalau pulang lewat dari jam malam yang sudah di tentukan

Gadis itu mengangkat pergelangan kirinya, melihat jam tangan yang melingkar disana, dan benar saja, jam malam asramanya sudah lewat dan terlambat. Dia sedikit panik sekarang, mau pulang kemana malam-malam begini? masa harus ke motel? Hanna bergidik sebab tak terbiasa dengan motel yang nota bene sering jadi tempat cinta satu malam terlaksana, tidak mungkin juga ke tempat Sohee sebab dia bilang kalau seminggu ini akan menginap di rumah Juna untuk membuat tugas bersama.

"Aah ... iya, ini sudah lewat jam malam asrama saya." nampak gurat kuatir Hanna saat mengatakannya, otaknya berpikir keras dimana dia bisa menumpang untuk tidur malam ini.

"Hmm ... bagaimana kalau malam ini kau di tempat Junhyuk dulu?" usul Suho tiba-tiba.

Kedua orang di hadapannya mendelik bersamaan, tidak menyangka Suho akan mengusulkan hal itu, tapi Suho hanya tersenyum samar melihat reaksi keduanya.

"Toh, kamar di rumahmu banyak yang kosong kan?" timpalnya lagi.

"Tap-tap-tapi ... Hyung, ke-kenapa harus rumahku?" gugup Junhyuk, sedang Hanna hanya menunduk segan.

"Ah! Bu-bukannya aku pelit atau tak suka memberimu tumpangan tapi ... menginap itu agaaak ... eeuuhh ...." Junhyuk jadi serba salah sendiri setelah melihat Hanna menunduk, tak mau gadis itu salah paham.

"Kalau begitu, kau ke tempatku saja Hanna." sengaja Suho mengatakannya, dan Junhyuk memberi respon sesuai dugaannya.

"Apa? Hyung, memangnya kau punya kamar lain di rumahmu?"

"Yah, tidur sekamar saja, aku bisa di sofa." Suho mengerdikkan bahunya cuek, Junhyuk ternganga karena tak menyangka Suho se-modus itu menurutnya.

"Gak boleh!" sentaknya tiba-tiba, membuat Suho dan Hanna menatapnya bersamaan.

"Maksudku ... itu kan tidak efektif, besok jadwal kita masih padat kalau Hyung tidur di sofa pasti tak akan bisa istirahat denhan baik." dalihnya setelah keceplosan tadi.

"Jadi? Apa solusinya?" tanya Suho.

"Eeuuhh ... di rumahku saja! Ada kamar kosong lain. Begitu saja," jawabnya dengan canggung.

"Eeuumm ... saya menginap di tempat teman saya saja." Hanna yang sedari tadi diam karena malah tak ditanya bagaimana pendapatnya soal dimana dia akan menginap tiba-tiba buka suara.

"Temanmu?" sahut Junhyuk dan Hanna mengangguk.

"Teman saya sedang tak di apartemennya sekarang, tapi saya bisa telepon dia untuk diijinkan menginap disana malam ini." ucap Hanna lagi sedikit ragu, ia sebenarnya sedikit takut kalau ke apartemen Sohee malam-malam begini sebab harus lewat jalan gelap itu dan kendaraan tidak bisa masuk sana, jadi sudah pasti dia hanya akan diantar sampai depan gang saja dan harus jalan kaki sampai ke apartemen Sohee.

Junhyuk mengernyit, tampak olehnya rasa ragu di wajah Hanna sekilas tadi. "Sudahlah, di rumahku saja. Jadi besok pagi kita bisa berangkat bersamaan," dalihnya lagi, ia hanya mendadak khawatir sebab Hanna sempat ragu saat bilang menginap ditempat temannya.

Dia pikir Hanna bisa saja memaksa menginap di tempat teman yang tak begitu akrab karena segan pada dirinya dan Suho, pasti itu tidak nyaman kan, belum lagi kalau nanti ada apa-apa.

"Ta-tapi ...."

"Tapi apa?" kini Junhyuk menatap Hanna tepat di maniknya, menegaskan kalau ia malas dibantah.

"Eeuuh ... saya tidak mau merepotkan." lirih Hanna.

"Tidak perlu khawatir soal hal seperti itu, kau akan lebih merepotkan kalau di tempat Hyung atau kawanmu itu." tegas Junhyuk lagi, Hanna jadi tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"Baiklah! Lebih baik kita pulang sekarang agar lebih cepat istirahat. Apa kalian ingin beli sesuatu dulu untuk makan?" tanya Suho, sengaja.

"Tidak," sahut keduanya kompak lalu saling pandang. Junhyuk berdehem singkat karenanya.

"Oke kalau begitu." Suho berbalik dan jalan mendahului mereka, dengan senyum geli yang tak bisa ia tahan.

Bukannya Suho tak sadar kalau Junhyuk bisa terlibat masalah karena dekat dengan Hanna dan bisa jadi peluang skandal untuk artisnya itu, tapi ia hanya ingin Junhyuk bisa kembali seperti awal dulu ia kenal, meski sedikit saja, dan bisa melupakan kejadian beberapa tahun lalu yang mengoyak hatinya hingga membuat pria itu jd seonggok es kristal seperti sekarang. Menurutnya, Hanna bisa sedikit mengguncang Junhyuk sebab beberapa kali ia perhatikan kalau pria itu bisa uring-uringan gara-gara Hanna padahal selama ini dia bergeming terhadap orang lain.

Ketiganya saling diam selama perjalanan pulang, Hanna sudah mengantuk tapi merasa berdebar juga hingga sepertinya ia akan sulit tidur malam ini, bagaimana tidak? Ia akan menginap di rumah Junhyuk!! Rasanya tidak percaya semua jadi berakhir seperti ini, mungkin ia akan mempertimbangkan untuk pindah ke asrama studio di luar kampus agar tak perlu memikirkan jam malam lagi. Tapi, masalah keuangannya juga cukup membuatnya pusing.

"Kau tak mau turun?" tegur Suho saat mereka baru sampai di parkiran basement penthouse Junhyuk.

"Ya?" Hanna tak paham sebab otaknya tadi sedang memikirkan hal lain dan membuat dia tidak sadar kalau sudah sampai.

"Hahahah, Hanna kita sudah sampai, turunlah Junhyuk sudah menunggumu." ucap Suho sambil menunjuk ke arah luar mobil, Junhyuk sudah berdiri disana, Hanna mengikuti arah pandnag Suho dan terkesiap seketika.

"Astaga, maaf aku bengong, terimakasih banyak Oppa, sampai jumpa besok." terburu Hanna keluar dari dalam mobil, membuat Suho terkekeh gemas.

"Kenapa lama sekali keluarnya?" protes pria tinggi itu, dengan kedua tangan berada dalam saku celananya dan menatap lekat pada Hanna.

"Ma-maaf, saya sedikit tak fokus tadi," jawab Hanna sambil memejam erat, takut dibentak lagi tapi ternyata Junhyuk hanya menghela panjang.

Keduanya melambai saat Suho melajukan mobilnya lagi untuk pulang, meninggalkan dua orang itu ditempatnya. Mendadak suasana menjadi canggung setelah Suho meninggalkan mereka.

"Ekhem ... ayo ke atas." Junhyuk lalu melanhkah mendahukui Hanna menuju lift, gadis itu segera mengekor di belakangnya.

Ini ... canggung sekaliiii .... batin Hanna berteriak setelah mereka saling diam di dalam lift.