Chereads / Saranghae My Superstar / Chapter 23 - Gara-gara Ramyun!!

Chapter 23 - Gara-gara Ramyun!!

Cha Suho baru saja sampai di penthouse Junhyuk pagi ini, tak heran dia bisa langsung masuk sebab Suho tahu password kunci pintu penthouse milik artisnya itu. Dan seketika kesal bercokol di benaknya melihat pemandangan pagi buta yang luar biasa ini!

Dua orang tergeletak tidur berserakan di sofa dengan panci ramyun dingin di atas meja dan beberapa kaleng bir kosong yang bertebaran. Suho menggeram kesal, bisa-bisanya mereka tidur dalam keadaan begini!

"Heh! Junhyuk kampret! Bangun kau! Cecunguk ini dasaaaar! Gak cukup makan ramyun tengah malem, kau minum bir juga?! Hah?!!" pekik kesal Suho sambil menyepak-nyepak pinggang Junhyuk pakai kakinya sampai pria itu bangun sedikit terkejut.

"Astaga! Hyung, apa-apaan sih?!" omel Junhyuk yang belum 100% sadar dari tidurnya.

"Apanya yang apa! Kalian bersenang-senang ya semalam HAH?! Aiisshh ... benar-benar! Lihat mukamu itu cumi kering!" oceh Suho dengan geram, ya memang sih dia sendiri yang mengkondisikan agar Hanna bersama Junhyuk, tapi tak disangka mereka akan sembarangan seperti ini, padahal dirinya sudah khawatir semalaman kalau Junhyuk memperlakukan Hanna dengan buruk, atau mereka justru jadi semakin canggung karena mendadak dalam kondisi menginap berdua. Tapi apa ini? Mereka bersenang-senang? Batin Suho sebal, merasa sia-sia rasa khawatirnya semalaman.

"HAH?! Se-sejak kapan aku tertidur disini?!" pekik Junhyuk, ia sendiri pun terkejut saat ini, seingatnya semalam ia ngobrol dengan Hanna, bahkan tak terlalu mabuk, tapi nyatanya ia bangun dalam keadaan Hanna yang bersandar padanya sambil tertidur. Mereka berdua sama-sama tertidur di sofa.

"AWH!" Hanna memegangi keningnya yang terantuk meja sebab Junhyuk refleks mendorongnya karena terkejut, seketika kedua pria itu menoleh saat dengar Hanna mengaduh.

"Haish! Kau ini, bisa lembut sedikit tidak sih!" omel Suho pada Junhyuk yang juga merasa bersalah seketika sebab bunyi antukan kening Hanna dengan meja terdengar agak nyaring.

"Hanna, kau tidak apa-apa? Sakit sekali?" tanya Suho khawatir, gadis itu hanya mengangguk pelan sembari tertunduk ... malu sekali ia rasanya sebab mendadak terbangun dalam kondisi seperti ini, dan baru tersadar kalau ia tertidur di sofa, wajah bangun tidurnya itu juga ... uugghh ... Hanna sungguh tak berani mengangkat wajah, rasanya ia ingin menghilang saja.

"Ma-maaf, aku tidak sengaja. Kau ... baik-baik saja?" Junhyuk mendekatkan kepalanya, berniat memastikan bagaimana kening Hanna yang terantuk tadi.

Justru hal itu membuat Hanna gelagapan, seketika sibuk mengalihkan pandangannya dari Junhyuk yang malah semakin memaksa.

"Sa-saya tidak apa-apa!" ucap gagap Hanna sebab gugup.

"Benarkah? Hei coba lihat kesini, suaranya cukup keras tadi, kalau bengkak bagaimana? Aku hanya mencoba bertanggung jawab karena kau jadi terantuk gara-gara aku!" omel Junhyuk tak mau kalah.

"Saya benar-benar tidak apa-apa, tolong menjau--"

DUAK

"Agghh!!"

"Phffftt ...." Suho nyaris saja terbahak gara-gara Hanna tak sengaja menyikut wajah Junhyuk tepat di bagian hidung, hingga pria itu mengaduh dan memegangi hidung bangirnya itu, Junhyuk tentu saja terkejut, tapi Hanna lebih terkejut lagi. Dirinya benar-benar tidak sengaja, padahal niatnya hanya menepis tangan Junhyuk yang memaksa untuk melihat kondisi keningnya yang tadi terantuk meja.

"Ma-maaf kan sayaaaaa ...." gegas Hanna lari menghambur ke dekat dapur untuk mengambil pakaiannya yang semalam ia cuci dan kini sudah kering, lalu dengan cepat masuk kamar tamu dan mengunci pintunya, bersandar disana sambil merutuki kebodohannya.

"Astaga, bego banget gueeeee ... huwaaaah!!" ocehnya sembari mengacak rambut yang memang sudah kusut.

Yaaah ... Hanna adalah perempuan pertama yang bisa menyikut hidung Kang Junhyuk sang superstar.

Sementara itu, dua orang pria yang Hanna tinggalkan hanya sanggup terbengong, Junhyuk cuma bisa menatap gerak lincah Hanna untuk kabur setelah menyikut hidungnya, tidak begitu sakit sih tapi tetap saja mengejutkan.

"Kau juga sebaiknya segera mandi sekarang kalau tak mau ku cincang habis!" desis Suho tajam pada sang artis yang mendadak merinding dengar ucap managernya, yah Junhyuk bisa maklum kenapa Suho murka.

"Hyuuuung ... ampuuunnn ...." rengek Junhyuk, berharap Suho berbaik hati padanya.

"Tidak ada ampun-ampunan untukmu bocah nakal! Bisa-bisanya kau makan ramyun tengah malam dan minum bir pula padahal sampai dua hari kedepan jadwalmu masih padat! Haish!" Suho menjitak keras kepala Junhyuk.

"Aaarrgghh ... dasar kau manager jahat! Kalau rambutku rontok bagaiamana?!"

"Kau pikirkan saja wajah bengkakmu itu sekarang Geblek! Bagaimana cara menutupinya!"

"Aaahh ... iyaa iyaaa ... memang salahku, tapi tak perlu begini jugaaa ..."

"SUDAH, MANDI SANA BOCAH DURJANA!!"

Suho menyepak bokong Junhyuk agar segera beranjak ke kamar mandi sebab sudah geram. Terkadang Junhyuk memang suka kekanakan dan berbuat sesuatu sesukanya saja, bikin Suho pusing tujuh keliling syalalala.

Pria itu mengomel sepanjang ia membereskan barang yang berantakan di ruang tengah, kaleng-kaleng bir kosong yang bertebaran ia pungut satu per satu dan membuangnya ke tempat sampah, sedangkan panci bekas ramyun itu ia cuci beserta mangkuk dan sumpit bekas dua orang bocah menyebalkan itu makan semalam, masih tak berhenti mulutnya ngedumel seperti ibu-ibu rumah tangga yang anak-anaknya tidak mau membatu pekerjaan rumah.

"Ekhem, Oppa ...." tegur Hanna lirih setelah ia mandi dan bersiap, gadis itu menghampiri Suho di dapur dan membuat pria itu menoleh.

"Hmm?" gumamnya menanggapi sapaan Hanna.

"Eeuuhh ... maaf aku tidak menjaga Junhyuk dengan baik, harusnya semalam aku tau untuk tidak masak ramyun dan membuat masalah pada Junhyuk sekarang." Hanna tertunduk sembari memainkan jarinya, merasa gugup dan tak enak hati.

"Apa kalian sudah cukup akrab?" tanya Suho, kini ia berbalik dan menyandar pada kitchen sink, mengikuti arah pandang Hanna sedari tadi.

"Ya?" Hanna mendongak, mengerjap tak paham.

"Heheh, sepertinya kalian sudah cukup akrab sampai bisa makan ramyun bersama sampai minum juga."

"Aah ... bukan begitu, jadi semalam aku kelaparan dan berniat mencari sesuatu yang bisa ku makan di kulkas, saat itu aku pikir Junhyuk sudah tidur, ternyata belum dan memergoki aku yang berada di depan kulkas. Kemudian ... yaah ... Oppa bisa tebak, kami akhirnya sepakat masak ramyun, salahku juga karena aku yang mulai menawari." sesal Hanna sembari menjelaskan situasi semalam agar Suho tidak salah paham. Sudah akrab apanya?! Pria itu masih saja berwajah dingin saat bicara dengan Hanna.

"Lalu bir nya?"

"Itu ... Junhyuk-ssi yang lebih dulu mengambilnya di kulkas setelah selesai makan." jelas Hanna, Suho tersenyum samar.

'Dasar buaya!' cibirnya dalam hati, tentu untuk Junhyuk. Heheh.

"Oppa maaf ... karena aku tidak hati-hati menjaga Junhyuk." sekali lagi Hanna menunjukkan penyesalannya.

"Hmmh ... sudahlah, memang dasar dia saja yang terkadang suka seenaknya. Soal wajahnya yang agak bengkak itu, bisa kita akali nanti, jangan terlalu khawatir, terkadang hal ini bisa saja terjadi." Suho tersenyum, menenangkan Hanna yang nampak sekali rasa bersalahnya dari ekspresi yang dia perlihatkan sekarang, gadis itu menghela berat

"Apa kalian banyak bicara semalam?" tanya Suho lagi, mencoba mengalihkan Hanna.

Hanna nampak berpikir sejenak lalu mengerdikkan bahunya, "Tidak begitu banyak bicara, hanya beberapa hal tidak penting, daaan ... ah! Junhyuk-ssi bilang kalau dia dan Han Yura dulu pernah berpacaran."

"Junhyuk ... menceritakan itu ... padamu?" Suho sedikit terkejut, ini hal yang sangat jarang Junhyuk lakukan, bahkan mustahil.

Hanna mengangguk, "Iya, setelah aku tanya apakah dia kenal Han Yura? Sebab saat kemarin di Music bank, Junhyuk-ssi terlihat tidak nyaman saat berpapasan dengan orang itu."

"Lalu dia jawab begitu saja?"

"Iya Oppa, aku juga sebenarnya sedikit terkejut karena ia mengatakan itu padaku."

Suho hanya tersenyum, "Yah, mungkin Junhyuk ingin akrab denganmu, hanya saja tak pandai memperlihatkannya." ucap Suho santai tapi membuat Hanna ternganga.

"Aku sudah selesai, ayo berangkat!" Junhyuk muncul tiba-tiba setelah siap, mengejutkan Suho dan Hanna yang sedang membicarakannya.

"Ah ... keningmu ... tak apa?" tanya Junhyuk saat menatap Hanna.