Chapter 42 - IKAN??

Tap tap tap tap...

Seorang pria memakai baju bangsawan berjubah kuning berjalan di lorong.

"Selamat sore pangeran Girdus" ucap pelayan yang berdiri di dekat dinding"

"...."

Pria itu merapikan rambut hijau nya lalu membuka sebuah pintu.

"Ayah! Anda sudah mendengar soal monster yang menyamar menjadi manusia itu??"

Di ujung ruangan itu ada seorang kakek tua dengan tongkat hijau di tangannya.

"Tentu saja sudah, bahkan aku ada disana waktu itu"

"Lalu mengapa anda tidak mengeluarkan perintah memburu monster itu?"

"Dari mana kamu tahu kalau gadis itu monster?, Biarkan saja dia berkelana, biarkan saja dia masuk jika dia datang kemari"

"Bisakah saya mendengar alasan anda?"

"Kamu meragukan perkataan ku?, Kalau begitu lakukan sesuka hatimu, aku tidak bertanggung jawab tentang apa yang akan terjadi"

"...."

~~~~

"Sebentar.. 10 juta dricash? Tapi mengapa??"

"Karena untuk memperkuat senjatamu perlu 5 ahli pandai besi kami"

"Benaran?"

"Iya"

"Baiklah, ini uangnya"

Aku memberikan 20 lembar uang kertas.

"Trima kasih telah memercayai kami"

"Hmm.. oh iya.. tidak jadi deh"

Aku kemudian keluar dari pandai besi itu.

"Tes pedang ini ah.. gak jadi deh"

Aku memasukan pedang itu ke storage dan berlari dengan cepat ke main post, dan.. wow keren, badanku terasa ringan dan stamina ku serasa lebih banyak.

'kamu dapat blink step'

'huh? Bagaimana cara kerjanya?'

'hmm.. di deskripsi kamu bisa bergerak dengan cepat selama 2 detik, cooldown 10 detik'

'kalau menembus benda ku?'

'ooh cooldown nya 10 detik'

Aku masuk ke main post lagi.

"Aku mau menukarkan kristal kristal ini"

Aku menaruh 70 kristal orc dan goblin, lalu kristal golem dan giant orc.

"Sebentar, saya menghitungnya dulu"

Dia menghitung lalu memberikan 10 lembar uang kertas.

"Oh ok, bye"

Aku berjalan keluar main post.

"Sekarang ngapain ya"

Aku duduk di bawah pohon sambil memakan ubi.

"Rita?"

Aku mendengar suara yang sangatlah familiar, aku melihat ke samping ku, ada bibi Hire memakai pakaian petualang nya.

"Bibi Hire?, Mengapa anda disini?, Bagaimana dengan penginapan??"

"Aku ke sini untuk, menjalankan misi"

"Misi?, Misi apa?"

"Memburu wyvern, katanya di desa sebelah banyak wyvern"

"Oooh.."

"oh teman ku memanggil ku, daah"

"Ok"

"Ubi"

'dah habis anjim, makanya di cek tuh storage'

"oh.."

Aku memutuskan untuk pergi bertemu kepala desa di desa ini.

Setelah bertanya sini situ akhirnya aku sampai di sebuah rumah.

Aku mengetuk pintu rumah itu.

"Permisi, ada orang kah?"

"Sebentar"

'wanita?'

Pintu itu terbuka dan terlihat wanita berambut hitam yang di ikat ke belakang dan dahinya tertutup bandana.

"Ada apa ya?"

"Aku mau tahu soal sistem pemerintahan kerajaan ini"

"Oh masuklah"

Dia mengambil sebuah peta.

"Ini peta wilayah kerajaan yang kita pijaki sekarang"

Dia membuka peta itu, peta kosong cuuk.

"Baiklah sekarang kita ada disini"

Aku melihat ke arah yang dia tunjuk, tidak ada tanda desa atau apapun.

"Nah desa kita ini berada di wilayah bangsawan Trout"

"Ikan?"

"Mungkin, nah kemudian bangsawan Trout ini berada di bawah kepemimpinan duta Mackerel"

"Lah kok ikan lagi"

"Mana aku tahu, ok duta Mackerel ini harus melapor ke duta besar Grouper tiap bulan nya"

"Lah jangan jangan nama bangsawan raja nya..."

"Tidak kok, malahan keren bangat, Swartzein, keren kan?"

"Wow..., Oh ok, lalu apakah ada kebijakan tidak bermoral seperti pajak 40%?"

"Kebijakan nya hanya 2 dengan 1 syarat"

"Apa itu?"

"Kami bebas membangun desa kami, kami bebas melakukan apapun, pajak juga hanya 10% dari rata rata tiap desa, yang di bawah rata rata tidak perlu bayar"

"Ooh lalu apa syaratnya?"

"Jangan menggangu kebangsawanan dalam bentuk apapun, otomatis kami tidak bisa menggugat apapun"

"Ooh.. omong omong letak kerjaan pusat dimana?"

"Disini"

Dia menunjuk ke arah utara tempat kami sekarang, dan...

"Lah kok dekat amat"

"Coba naik ke lantai dua, kamu bahkan bisa melihat dinding kota nya"

"Wow"

Setelah itu aku memberikan 50k dricash lalu langsung pergi.

'ganti rencana kita coba ngomong sama raja saja'

'weleh weleh, ngomong ama kepala sekolah aja elu gak berani, apalagi raja yang selevel presiden'

'Tenang di dunia ini aku agak berani kok'

'huahahah gak percaya aku'

'udah udah, aku mau cari ubi dulu'

Saat mencari ubi terkadang aku bertemu dengan Hayase, Grifang, Riaowl dan Myeila.

"Sip dapat sekarung"

'di toko pakan hewan'

"Ssst diam diam"

Sekarang aku ke toko alat sihir.

"Ada yang bisa kami bantu" ucap pemuda berambut kuning.

"Aku mau menjual batu batuan dan... yang dari gua"

"Ooh ok"

Aku mengeluarkan bijih bijih logam itu.

"Wow, kamu mengumpulkan sebanyak ini?"

"Iya"

"Banyak juga ya"

"Lalu ini juga"

Aku mengeluarkan jamur jamur dari gua juga.

"Woah.. kebetulan kami kehabisan stok juga"

"Omong omong bijih bijih ini bagaimana cara kalian memisahkannya dari batu?"

"Kami ada alat sihir yang melakukan itu, meskipun harus kami pantau tiap jam"

"Alat?"

"Iya, alat nya menghancurkan batu dengan tekanan sihir, dan hanya menyisakan logam dan mineral yang ada di batu itu"

"Ooh.. berarti ada fisika dong?"

"Ho'oh.. hanya sedikit orang yang tahu soal fisika, kimia dan biologi, dan biaya bersekolah nya juga mahal bangat"

"Kamu ada sekolah?"

"Tidak ada"

"Kalau begitu, aku akan mengajari mu soal tentang ilmu alam dan kamu mengajariku soal batuan, logam, serta bahan sihirnya dan cara mengolahnya"

"Kamu benaran bisa??"

"Tentu saja"

'cuk...'

'ok ok, aku bantu kau'

Kemudian aku memberitahu yang lain kalau aku akan menetap selama 1 minggu.

Selama seminggu itu aku dan pemuda itu saling mengajari satu dan lain, aku juga mencari informasi tentang kerajaan, gulungan sihir resurrect dan lain lain.

"Hebat, bagaimana bisa anda sepintar ini??"

"Khufufu, aku adalah manusia yang diberkati"

"Huuh..."

"Aku akan pergi besok pagi, trima kasih soal informasi yang kamu berikan"

"Justru saya yang berterima kasih, dengan ilmu yang kamu berikan saya jadi bisa membuat alat sendiri"

"Yang aku ajarkan ke kamu hanyalah dasar, kamu harus bisa menemukan turunan rumus dan turunan konsep"

"Baik!"

"Ini juga buku catatanku, kamu boleh mengambil nya"

"Benaran??, Saya sangat berterimakasih atas pemberian anda"

"Tidak usah berlebihan, yang penting itu adalah yang di otak"

Aku kemudian keluar dari toko menjual alat sihir itu.

'bjir kok aku ngakak ya dengar ucapanmu'

'bacoooooot'

Aku kembali ke penginapan ku dan yang lain tidur, besok paginya kami berangkat ke gua lain.

"Ke mana kita sekarang?" Tanya Myeila .

"Ooh.. kemarin aku ke main post dan mendengar ada gua di barat desa ini, mungkin ada kemungkinan kita bisa menjalin hubungan dengan boss di gua itu" Ucap Hayase.

"Tumben pintar" ucap Grifang.

"Grifang!! Uuh aku gak bisa marah ke kamu"

"Mpos kau" ucap Riaowl.

"Aku tumbuk muka mu"

----------------

"Yoo Eschiea kembali, huaah urusan ku tadi banyak bangat, ok lanjut nge review nya, si Hirerarie kok bisa tahu itu Rita? Nge bug ya thor?, Atau dia bisa lihat di balik cincin nya?, Lalu author kehabisan ide?, Trout, mackerel, grouper, ngakak aku njir, dah lah sakit perut aku"