Chapter 40 - Seret...

"Aku gak bisa tidur"

Aku berdiri lagi, dan berjalan jalan, lalu melihat dua buah sayap naga bekas rontok tadi.

Aku memasukan sayap itu ke storage.

"Kelilingi goa ini yuk"

'Ok'

Cyaelia menjadi aku versi kecil dan berjalan di samping.

"Ok nanti ada simpang tiga kita coba ke jalan ke kiri"

"Ok"

Sesuai yang Cyaelia bilang, ada simpang tiga, yang kanan sudah kami lewati saat kesini.

Karena tidak ada Riaowl maupun Sraid kami jadi harus hati hati terhadap jebakan.

"Mending kamu tambah variasi sihir mu"

"Aku gak ada ide cuk, ada sih ada, tapi gak bisa aku buat"

"Maksudmu??"

"Aku mau buat pedang sihir tapi tidak bisa"

"Benaran?"

"Iya, nih"

Aku membuat sekumpulan mana berbentuk pedang dan membuat mana itu jadi unsur cahaya.

Lalu memang tercipta pedang tapi malah terurai.

"Kasihan"

"Palak kao"

"Mulut anda kotor"

"Bangsat khao"

Aku kemudian mengeluarkan pisau dan menyerang ke belakang, Cyaelia juga mengeluarkan pisau dan menyerang ke samping nya.

"Mantap" ucapku.

"Bukan hanya kau yang bisa memakai pisau"

Lalu rombongan monster humaoid, hmm.. orc dan goblin muncul.

"Hati hati ya, jangan sampai di gangbang"

"Gak bakal, gak bakal"

Aku mengeluarkan tali dan dart, lalu aku mengikat dart itu dengan tali dan menembakkan dart itu dengan sihir pendorong.

Dartku menancap ke kepala goblin, lalu aku menarik kembali dartku, lalu menembakkannya lagi"

Cyaelia menebas perut tiap goblin dan orc yang mendekatinya

"Kamu jadi mm Ta?"

"Sesekali saja, bosan juga pakai katana"

Setelah 5 menit, orc dan goblin itu berhenti muncul.

"Kamu dapat exp?" Tanya ku ke Cyaelia.

"Tidak, xp ku masuk ke kamu"

"Ooh, tadi aku lawan naga dapat xp?"

"Naik 2 lvl malahan"

"Emang itu naga lvl berapa?"

"121"

"Wow, mungkin kalau aku lawan lagi hanya naik 1 lvl"

"Hooh, selamat kau naik ke lvl 40"

"Hilih, jadi dapat skill?"

"Gak ada"

"Kalau fitur?"

"Gak ada"

"Skill spesial?"

"Gak ada"

"Dah lah, bantu aku ambil kristal di badan mereka"

"Ok"

Sepuluh menit kemudian kami berhasil mengumpulkan 70 kristal.

"Cuk badan ku kotor"

"Sini aku pakaikan cleaning"

Kami berjalan lagi dan melihat ruangan dengan harta karun.

"Semoga ada monster level tinggi"

"Hooh"

Kami masuk dan membuka peti itu, ada gulungan, sebotol ramuan, dan 4 batang logam.

"Ok, ini cukup bagus"

Pintu ruangan itu terkunci dan muncul kelabang di lantai pertama, lalu golem ungu dengan kristal di punggungnya.

Aku memakai gulungan di tanganku dan mendapatkan skill menembus benda untuk 0,7 detik.

"Lumayan"

Lipan itu bergerak ke arahku, aku mengambil linggis yang telah aku runcingkan, linggis pas aku melawan naga, lalu aku menembakan lurus ke ke depan dam mengenai kepala kelabang raksasa itu kemudian kelabang itu malah makin melaju ke arahku, aku maju juga dan langsung menebas kepala kelabang itu dari depan.

Kepala kelabang itu terluka dan kelabang itu langsung berputar.

Dari pada menangkis, aku langsung saja memotong badan kelabang yang Menerjang ke arahku.

Karena pedang ku kurang panjang akhirnya aku terkena badan nya yang hampir lepas itu, lalu badan nya terputus karena aku menahan badanku dengan sihir penahan.

Kelabang itu meliuk-liuk.

Aku lalu mendapatkan ide, lalu aku menyalurkan mana ku ke pedangku, lalu membuat mana itu memanjang mengikuti bentuk dan ukuran bilah katanaku.

"Kamu dapat skill distance expansion"

"Oh, ok"

Cyaelia duduk di dalam peti jadi dia aman.

Kelabang itu meskipun badannya sudah terpotong tetap saja bergerak ke arahku.

"Makanya aku benci kelabang dan serangga berkaki 100 lainnya"

Saat kelabang itu sudah dekat di depanku, aku langsung menebas secara vertikal dan kepala kelabang itu terbelah dan berhenti di depanku.

Aku melihat ke arah golem itu, dia masih berjalan ke arahku.

"Lambat"

Aku berlari ke depan dan menebas kakinya.

Trang*

Pedangku tidak berhasil memotong kakinya.

Aku terkejut sebentar tapi aku segara baikan dan meloncat mundur ke belakang.

"Aku bikin kau menjadi pasir"

Aku membuat 2 bola angin yang besar dan melempar kedua bola angin itu ke golem itu lalu menggabungkan dari jarak jauh.

Gesekan kedua bola angin itu cukup panas, lalu jadi panas, dan terlihat badan golem itu terkikis kikis.

"Wow Ta bahaya cuk"

Duar*

Udara yang terlalu panas itu meledak.

Aku dan Cyaelia terhempas ke belakang dan golem itu hancur.

Aku langsung berlari ke golem itu untuk mengambil kristalnya dan sisa batuan dari badannya.

"Hei Cyaelia kau dimana?"

"Aku disini!!"

Aku melihat ke arah peti di pojok, ada dia duduk di atas peti.

"Aku sekarang kita ambil habis kelabang itu"

Dan lagi, meskipun dengan bantuan Cyaelia tetap saja perlu setengah jam buat nge loot.

"Haah... Lelah juga, kulit kelabang yang ini lebih keras"

"Tadi kamu dapat ramuan apa?"

"Oh iya, bentar"

Aku mengeluarkan botol kaca transparan dengan cairan kuning di dalam nya.

"Hmm... Ramuan apa ini?"

"Mana aku tahu, ini benda gak ada di bumi"

Lalu aku mengeluarkan batang logam yang kami dapat.

"Hmm. Ini unsur yang tidak di ketahui"

"Ooh, kalau gitu massa jenisnya berapa?"

"Hitung saja sendiri"

"Yee... Gak ada alatnya"

"Nanti nanti aja"

"Ok, ok ayo ke jalur yang lain"

"Ok, tapi cek dulu pintunya terbuka atau ngak"

Kami berjalan kembali lalu tak sengaja menginjak perangkap.

Kami terjatuh ke lubang, di bawah lubang itu ada duri duri.

Aku memegang Cyaelia dan membuat pijakan di kaki lalu meloncat ke atas.

"Hampir saja"

"Huaah.. aku jadi buku saja"

Dengan map aku berjalan kembali ke pintu dan melihat seseorang berdiri di depan pintu.

Ternyata Hayase.

"Kau kemana saja?? Kenapa lama?"

"Pintu terkunci, aku gedor gedor gak ada yang buka, jadi aku pergi aja"

"Kamu ini gimana sih??, Ini kan ruangan boss, seharusnya kamu tahu kalau ini harus di dorong"

"Lah naga tadi bukan boss?"

"Naga?"

"Tuh ada lambang cooldown di lantai"

Hayase berjalan ke lambang cooldown itu.

"Wah, kau membunuh boss, btw dapat apa?"

"Kristal ama sayapnya"

"Hah itu doang?"

"Hmm sama naik 2 lvl"

"Apa??, Cuma dua level?"

"Yap aku lvl 40 sekarang"

Aku lalu mengeluarkan botol ramuan tadi.

"Ini botol apa?"

"Ooh itu botol bisa bikin orang, maupun hewan, apapunlah jadi naik 10 level"

"Benaran?"

"Yup"

Aku segera menarik busa penutup botol dan meminumnya, rasanya seperti jus apel.

'cuma ke 50% doang xp nya'

"Lah xp ku cuma nambah 50%"

"Apa!??, Aku minum aja naik 10 level"

"Aaaah seret amat exp nya!!"

-------

"Eschiea gak ada, dia ada urusan"