"Bagaimana? Kau bisa mengatur ulang sistemnya sendiri, kan?" itu Calvin bertanya kepada putrinya yang paling kecil, Kelly, yang duduk di depan komputer pribadi Calvin di ruang rahasia itu.
Jika dibilang komputer pribadi, ini lebih dibilang sebuah meja kerja khusus yang dibuat sebagai sebuah komputer modern pada masa itu, yang menggunakan layar hologram setengah tembus pandang sebagai monitor, dan beberapa perangkat keras lain seperti keyboard ataupun mouse hanya dengan menyentuh permukaan meja itu saja. CPU yang berfungsi sebagai otak komputer pun tersimpan rapat, aman, dan telah diatur sedemikian rupa di bawah meja. Dan itu bukanlah seperti kentang murahan.
Calvin Reccon lahir di keluarga Reccon yang notabene merupakan pemilik perusahaan teknologi informasi, khusus dalam pengembangan dalam penyebaran informasi yang cepat. Awalnya, Reccon hanya membuat suatu program dasar sebuah komunikasi internet dan semakin lama berkembang dan makin memperluas cangkupannya, hingga mengembangan teknologi baru dalam sebuah perangkat yang sering disebut gadget. Memiliki brand tersendiri dan semakin berkembang karena inovasi besarnya, dan legal menjadi salah satu teknologi mutakir dari Jerman. Dengan begitu, Calvin sudah sering berurusan dengan dunia komputer dan organ dalam di balik komputer itu. Bahkan dunia yang sekarang menjadi begitu lazim dan menyenangkan, dunia virtual, dia sudah terbiasa berkelana demi pekerjaannya sebagai salah satu agen terbaik di sebuah organisasi di mana dia bekerja. Hingga sampai sekarang ini, dia, tanpa memiliki ambisi kuat, dan hanya menjalankan takdir yang ditetapkannya, membangun dunia ini dengan teknologi yang dibuat oleh para teknisi dan para ahli di bawah tangannya.
Kelly menengok, melihat papanya sedang membetulkan kaos hitamnya dan memakai jaket kulit yang tebal.
"Ya, ini sangat mudah. Aku tahu kau merakitnya sendiri, dan itu cukup membantuku karena aku sudah terbiasa dengan pemogramanmu." Jawab Kelly senang.
"Alatnya memang tua, tapi kurasa masih bisa dipakai jika untuk-kau tahu lah. Aku tahu kau tidak lagi bermain-main pada layar itu saja."
"Ya, tapi ini cukup. Ya meskipun pengaktifannya belum efektif dan cara proses datanya yang masih kurang stabil, tapi ini bukan masalah yang serius. Aku masih punya banyak waktu!"
"Yayaya... banyak waktu." Calvin mendekati putrinya dengan sedikit membungkuk untuk berhadapan langsung dengannya. Dia membelai kepalanya dan menyingkirkan rambut yang sebagian menutupi wajahnya dengan diselipkan di belakang telinga. "Dan ini hanya sementara sampai aku harus membawamu ke Alaska untuk tinjauan lebih lanjut."
"Tentu."
"Dengar, jangan biarkan mamamu tahu soal ini. Ada beberapa fungsi di dalam otak dan sistem syarafmu yang kurang bekerja dengan baik. Sebagai manusia-" Calvin menarik kedua tangan putrinya "-ini masih normal. Namun, kau akan kurang dapat merasakan banyak hal. Jadi, berhati-hatilah."
Kelly langsung memahaminya dan dia langsung mengangguk mengerti.
"Kau perlu lebih waspada kali ini, Kelly. Dan kami pasti akan melindungimu selalu." Calvin mencium kening putrinya, tepat Alicia keluar dari sebuah ruangan.
Kelly melihat mamanya, seperti sudah siap untuk pergi, dengan kaos hitam yang sangat pas di tubuhnya yang ramping dan celana hitam panjang juga. Rambutnya juga diikat kepang di belakang. Kelly berpikir bahwa orang tuanya sengaja memakai pakaian yang sama untuk perjalanan kali ini, yaitu serba hitam, sedangkan dirinya memakai pakaian yang begitu cerah dan mencolok.
Tidak apa-apa. Memang Kelly ini seperti orang ketiga yang disembunyikan dan terasa diasingkan jika sudah berhubungan dengan orang tuanya yang seperti ini. Meskin dirinya adalah anak kandung mereka.
"Ah, Kerang!" Alicia menyebut perangkat berbentuk bulat namun bisa dibuka seperti kerang. Perangkat itulah yang Calvin berikan kepala Kelly.
"Yup." Calvin bangkit berdiri dan mengambil jaket kulit lain dari sebuah tempat penyimpanan. "Jaket." Katanya sambil membukanya lebar-lebar.
Alicia memakainya, dengan bantuan suaminya hingga mengancingkan resleting depannya. Saat sudah berhadapan, Calvin menarik kerah jaket itu kuat-kuat hingga mereka memberikan kecupan singkat tepat di bibir mereka.
Kelly menonton adegan itu. Dan dia sudah terbiasa dengan itu. Takkan ada yang mampu mengalahkan keromantisan mereka.
Namun di balik itu semua, banyak hal yang mengganjal di tempat ini, di ruang rahasia ini. Ruangan ini adalah pertama kalinya Kelly memasukinya, dan Calvin tadi memandunya lewat berbagai sistem keamanan hingga tiba dengan selamat di kursinya sekarang. Kelly tidak pernah menjadi petualang untuk menelusuri berbagai ruangan di istana ini, memang, dan semacam ruang khusus ini hanya bisa dimasuki oleh keturunan Calvin saja. Dan, dia juga menemukan mamanya di tempat ini terlebih dahulu, sibuk dengan teleponnya untuk urusan keluarga Bryant yang tidak dia mengerti. Tidak hanya itu, Kelly sadar bahwa tempat ini juga sebagai ruangan penyimpanan khusus untuk berbagai peralatan yang... Kelly tidak tahu lagi harus mengatakan apa, tapi ini seperti gudang persenjataan lengkap. Mulai dari berbagai pedang katana yang dipasang apik, ditata dan diberi bingkai khusus. Itu bukan hiasan karena mungkin dikira benda itu seperti sebuah peninggalan, bukan! Kelly tahu bahwa itu benar-benar senjata yang dipakai, khususnya dipakai Calvin, papanya sendiri yang juga mengajarinya ilmu berpedang menggunakan pedang bambu. Tidak hanya pedang katana yang apik ya, tapi juga berbagai senjata api dan berbagai senjata lainnya dipasang di dalam rak-rak itu. Melihatnya, seperti sedang melihat pameran persenjataan lengkap.
"Kau siap pergi dalam sepuluh menit lagi?" tanya Alicia kepada Kelly.
"Ya, aku sebentar lagi selesai untuk menyesuaikan sistemnya." Jawab Kelly.
"Helikopter yang akan mengantarkan kita ke bandara akan siap sepuluh menit lagi, dan kita harus ke atap sebelum itu."
"Semua sudah siap, Ma'am." Kata Calvin yang sudah membawa dan menggendong tas besar.
"Secure the area, Calvin."
"On it, Ma'am." Dan dia meninggalkan ruangan itu segera.
"Apakah kau sudah selesai?" tanya Alicia kemudian setelah beberapa menit menunggu Kelly. Putrinya ini telah melepaskan beberapa kabel penghubung perangkat dengan komputer papanya.
"Ah, ya!" Ternyata Kelly tidak begitu menyadari bahwa ibunya sedari tadi di belakangnya, duduk di sebuah kursi entah dari mana.
"Bawa kabelnya saja. Biar aku yang bereskan tempat ini." Kata Alicia sambil berdiri. Dia mengambil sebuah jaket yang sudah dia persiapan untuk Kelly, sebuah jaket khusus sepertinya, karena dia mengambilnya dari salah satu rak di sana. Lalu dia membukanya ke arah Kelly.
"Aku sudah persiapkan jaket dan mantelku. Aku menyerahkannya kepada Kim sebelum kemari." Kata Kelly.
"Ya, dan semua barang-barangmu sudah diangkut papamu ke heli sekarang. Pakailah. Ini sangat hangat dan nyaman."
Kelly tidak bisa menolak, dia tak punya alasan untuk itu. Dan dia memakai jaketnya dengan dibantu mamanya hingga semua kancing dan zipper tertutup rapat.
"Rasanya sedikit berat daripada yang biasa." Kata Kelly merasakan jaket kulit yang tebal ini, dan dia juga merasa bahwa tubuhnya ditekan ke bawah oleh jaket ini.
"Ya, memang begitu. Kau akan terbiasa dengan beratnya." Balas Alicia lalu dia beralih ke komputer Calvin.
Alicia hanya menekan-nekan tombol tak terlihat di atas meja itu, bahkan Kelly tidak tahu apakah ada sesuatu di sana. Dan seketika, semua layar hologram itu mati bersamaan dengan perangkat komputer pada meja juga, yang kemudian diikuti ruangan ini yang menjadi lebih gelap karena hanya diterangi lampu emergency saja.
Kelly tentu saja dapat merasakannya, merasakan semua lemari dan rak-rak itu seperti tiba-tiba menghilang dan terkunci rapat. Semua pintu yang ada, yang menghubungkan ke suatu ruangan di mana papa dan mamanya muncul saat dia mempogram ulang perangkat itu pun juga terkunci rapat. Hanya ada satu-satunya pintu terbuka dan memberikan cahaya yang menuntun jalan mereka, yaitu sebuah pintu lift yang tak bersuara terbuka. Kelly baru sadar bahwa terdapat lift di ruangan ini.
"Aku tak tahu di sini ada lift. Papa membawaku melewati jalan yang lebih rumit." Kata Kelly di saat mereka telah berada di dalam lift dan menunggu sampai ke tujuan mereka.
"Apakah kau tak menyadari papamu memakai ini untuk pergi ke atap?" tanya Alicia bingung.
"Sepertinya tidak. Aku terlalu fokus untuk mempogram ini." Jawab Kelly sambil menunjukan perangkat hitam yang diterimanya tadi.
Itu mengingatkan Alicia. "Aku berharap kau lebih bijak dalam memakainya, Sayang. Ada sesuatu hal yang lebih penting dan menyenangkan daripada hanya sekedar bermain dengan apapun di dalam benda itu."
"Apa yang lebih penting dan menyenangkan itu?" tanya Kelly tidak mengerti.
"You'll see it."
.
Bab 53
Frost Mankind V