"Huft..."
Kelly menghembuskan nafasnya dengan sedikit lebih lega. Dia akhirnya bisa menutup panggilannya dengan tepat tanpa harus dipanggil ulang lagi oleh kakak laki-lakinya.
Memang seperti itulah Kak Leo bertingkah kepadanya. Cukup protektif, mungkin sedikit berlebihan, dan sangat perhatian terhadapnya. Apalagi, setelah mendengar bahwa Kaleo akan menginjakan kakinya di Singapura, Kelly bukannya tidak merasa senang. Kakaknya selalu menjalankan pekerjaannya secara terisolasi di suatu tempat di Alaska, memaksanya untuk tidak bertemu dengan keluarganya setiap saat. Ketika akhirnya dia bisa kembali, hanya untuk beberapa hari saja, itu adalah waktu yang sangat berharga.
Kelly paham bahwa dia harus memanfaatkannya dengan baik. Sangat jarang dia harus bertemu dengan kakak laki-lakinya di luar area kerjanya ataupun di tempat di mana mereka tidur selama seminggu kemarin. Hanya momen inilah yang bisa dilakukan oleh Kelly untuk menghabiskan waktu mereka di luar, untuk bersenang-senang di dunia luar.
Sayang sekali... Kelly meragukannya setelah melihat kartu hitam yang dibawanya. Dia tak tahu kapan masa waktunya akan habis mendapatkan kekuasaan besar ini. Terlebih... dia bisa melakukan apapun dia mau tanpa harus ada siapapun di sekitarnya untuk mengontrol ataupun mengawasi. Dia bisa berjalan sendiri.
Antara kakak laki-lakinya dan kartu hitamnya, semuanya sama-sama langka. Hanya saja, siapa yang lebih berharga baginya. Kelly sudah tahu jawabannya, dan semuanya akan tergantung dengan keputusannya. Dan dia sudah memutuskannya!
"Bisakah kalian melakukan sesuatu untukku?" tanya Kelly kepada kedua anggota RPG yang ada di ruangan tersebut. "Ambil hari cuti kalian selama dua puluh empat jam. Aku mengerti bahwa kalian tak bisa melakukannya sekarang, tetapi semua kekuasaan sudah berada di tanganku untuk sementara. Tuan besar Reccon takkan ikut campur dengan keputusanku ini. Apa kalian mengerti?"
"Apa yang harus kami lakukan, Ms. Reccon?"
"Nikmati liburan kalian. Aku akan menunggu kalian dua puluh empat jam kemudian." Jawab Kelly. "Dan, jangan beritahukan ini kepada rekan-rekan di luar kelompok kalian."
"Baik, Ms. Reccon.*
Untuk sementara, masalahnya susah dapat ditangani oleh Kelly dengan memberikan perintah demikian. Untuk sisanya, biarkan pihak yang bertanggung jawab akan mengurus permasalahan di bandara ini. Kelly tidak ingin lebih jauh terlibat ke dalam masalah yang dia buat sendiri selama dia tidak memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang.
Salah seorang RPG datang kepadanya dan memberikannya sebuah koper kecil. Ini adalah koper Kelly yang dibawa dari tempat liburannya kemari dan ditahan oleh pihak staff bandara yang menyebalkan. Kelly mengucapkan terima kasih dan mulai untuk meninggalkan lingkaran kehidupan yang telah dimilikinya. Dia akan menuju dunia luar ini, tanpa apapun yang harus bertanggung jawab lagi atas apapun yang dilakukannya, kecuali kasus di bandara ini. Selama dua puluh empat jam ke depan, dia adalah Kelly Reccon di luar pengawasan siapapun itu.
Itulah keputusannya.
Di antara kakak laki-lakinya dan dirinya, dia lebih memilih dirinya sendiri. Kaleo pasti akan mengerti akan hal itu.
Kelly akhirnya pergi meninggalkan tempat itu dan beberapa RPG yang sebenarnya masih bingung. Mereka pasti tidak tahu untuk bertindak seperti apa lagi sampai papa Kelly memberikan perintah kepada mereka. Apapun perintah itu, mereka harus tetap untuk meninggalkan Kelly untuk sementara waktu sesuai dengan apa yang telah disampaikan. Dengan begitu, Kelly bisa dengan lebih leluasa untuk melakukan apapun yang dia mau pada hari itu.
Hal pertama yang harus dia lakukan adalah bertemu dengan kekasihnya, BJ. Dia sudah memberitahukan BJ tentang kedatangannya pagi ini di bandara dan memintanya untuk menjemputnya sekarang. Dengan deteksinya, Kelly bisa merasakan di mana posisi BJ sekarang, yang tak lain adalah di area parkir. Dengan begitu, Kelly mengirimkan pesan ke BJ.
"I'm here already!"
Setelah itu, Kelly berjalan melewati kerumunan menuju ke tempat BJ berada. Tidak begitu banyak orang selain para penumpang yang sedang menunggu waktu mereka check in. Meski jalurnya yang berbeda, Kelly masih bisa merasakan suasana bandara yang lumayan lebih sepi dari biasanya. Jika di waktu yang sibuk ataupun hari libur panjang, tempat ini pasti sangatlah ramai.
Sudah cukup dengan orang-orang asing ini. Kelly tidak bisa membendung semuanya sekaligus meskipun memang deteksinya membuatnya harus bisa merasakan setiap orang dalam jangka jarak tertentu. Semakin fokus, semakin detail ataupun semakin jauh dia dapatkan. Dan posisi titik yang diinginkannya lumayan sedikit jauh.
Hanya dengan melakukan deteksi ini, Kelly sebenarnya merasakan sedikit lelah. Energi yang dikeluarkan tidaklah sedikit meski dirinya sudah terbiasa. Akibat liburan keluarganya, dia tidak bisa beristirahat dengan lebih baik sehingga energinya belum pulih sepenuhnya. Waktu yang digunakannya untuk beristirahat digunakannya untuk melarikan diri dan menjalani hidupnya yang bebas meski sementara. Ya, anggap saja ini adalah liburan yang sebenarnya daripada liburan keluarganya yang terasa begitu melelahkan. Apalagi dia mendapati kakinya patah dalam liburannya.
Tapi Kelly saat ini berjalan dengan normal seakaan memang tidak ada yang terjadi dengan dirinya saat liburan bersama keluarganya. Kakinya terlihat normal, panjang dan lurus tanpa ada alat khusus untuk membantunya berjalan. Tapi Kelly merasakah lelah di dalam tubuhnya. Begitu banyak energi yang dikeluarkan untuk segalanya, untuk bertahan dan menyerang, untuk penyembuhan dirinya sendiri, dan untuk segala aktivitas yang sudah diajarkan. Rasanya sangat lelah secara fisik.
Andaikan Kelly tidak lahir di dalam keluarga itu, dia mungkin tidak akan melakukan banyak hal seperti ini. Dia memang tumbuh berbeda, memiliki kemampuan dan tingkat kekuatan fisik yang berbeda jauh dengan rata-rata manusia. Dan dia dituntut untuk menutupi semunya agar bisa berbaur dengan manusia lainnya. Memangnya dia bukan manusia?
Jika dia bukan manusia, lalu dia itu apa?
Kelly akhirnya dapat melihat BJ dengan kedua matanya. Jauh di sana, dekat pintu masuk bandara. Kelly melihatnya langsung saja berlari sambil menarik kopernya yang terangkat karena tidak bisa mengikuti kecepatan Kelly berlari. Saat jarak mereka hampir dekat dan BJ sudah bisa menemukan Kelly yang berlari, Kelly menahan langkah cepatnya perlahan lalu mendorong kopernya dan membiarkannya menuju ke kekasihnya. Dia masih berlari dan langsung melompat untuk memeluk kekasihnya.
"Woah! Kelly!"
BJ yang terkejut dengan Kelly yang heboh kali ini. Lompatannya memang mengejutkannya, namun BJ cukup kuat dan bersiap untuk menangkap kekasihnya. Untung saja, dia bisa menahan bebanya dan tidak jatuh ke belakang.
Koper yang didorong dan dibiarkan berjalan sendiri akhirnya terhenti saat Kelly sudah mendaratkan kakinya di lantai setelah memeluk BJ. Dia yang menahannya menggunakan tangannya dengan memegangi pegangan koper agar tidak melaluinya dan BJ. Setelah semuanya aman baginya, Kelly langsung mencium BJ.
"I miss you, BJ!" katanya.
BJ membalasnya dengan sebuah kecupan di bibir dan di kening Kelly setelahnya. Lalu dia juga mengambil alih mengambil koper Kelly.
"Aku mendengar suara perut berbunyi..."
Kelly memukul ringan perut BJ karena itu baginya menyebalkan.
"Ouch.." BJ pura-pura kesakitan. "Sepertinya aku yang lapar. Ayo makan!"
Di sanalah mereka pada akhirnya. Berjalan bersama keluar dari gedung bandara dan menuju ke area parkir bersama. Mereka berjalan sambil berpegangan tangan dan bercerita kecil bersama penuh dengan kesenanga mereka, terlebih untuk Kelly sendiri.
Ini adalah keputusannya, untuk dirinya sendiri bersama dengan orang yang dia cintai. Perasaan yang telah membuatnya menahan gejolak ini selama lima hari, menahan rasa rindunya yang besar, dan menahan dirinya untuk tidak melarikan diri dari pulau itu. Hanya BJ yang ingin dia temui. Hanya dia saja...
.
.
Bab 43
The Iced Cactus I