Chereads / Blue Aloe / Chapter 46 - 45 - The Iced Cactus III

Chapter 46 - 45 - The Iced Cactus III

"Bagaimana rasanya?" tanya BJ kepada Kelly yang sedang menikmati gelato di atas cone coklat. Dia tidak menanyakan tentang rasa choco mint gelato yang dimakan Kelly, tapi dia bertanya tentang kondisinya sekarang.

Mereka berdua sekarang berada di sebuah cafe gelato, sebuah cafe khas Italia dengan segala dekorasinya yang sangat Eropa. Mereka berdua duduk di kursi di bagian luar cafe, tepatnya di dekat sebuah pohon imitasi yang terlihat begitu miripnya dengan pohon asli.

Kelly di sana tampak begitu tenang, dengan muka polosnya, yang diam-diam merasa senang karena mendapatkan gelato dengan gratis. Dia terus menikmati gelatonya dengan terus menjilatinya perlahan-lahan dan melupakan semuanya, termasuk BJ.

Ya, bagaimana lagi? BJ tidak tahu harus berbuat apa melihat Kelly tiba-tiba saja menangis setelah menyanyikan sebuah lagu sedih. Hal ini memang terlihat konyol, tapi tidak lucu juga jika memang Kelly merasakan sesuatu yang begitu menyakitkan. Sebagai kekasih, BJ memang awalnya melihatnya sebagai hal yang konyol, tapi dia bisa memahami lebih tentang diri Kelly yang begitu random.

"Ya, tidak buruk. Terima kasih." Kata Kelly senang, seperti anak kecil.

"Jangan seperti itu lagi ya... tiba-tiba saja menangis karena habis bernyanyi. Atau kau tak perlu mendengarkan lagu itu lagi."

"Maafkan aku karena tiba-tiba menjadi seperti ini. Aku sudah berjanji untuk menikmatinya, tapi aku yang terlalu membawa perasaanku tadi."

"Tidak apa-apa sekarang?"

BJ merasa sangat beruntung karena dia bisa menemukan cafe ini secepatnya dan bisa membantu Kelly menenangkan pikiran dan perasaannya.

"Ya, memang seharusnya begitu." Jawab Kelly. "Boleh aku pesan satu lagi di dalam cup yang extra large?"

"Yang ini belum kau habiskan..."

"Aku ingin tambah tapi yang cup extra large, rasanya choco mint, oreo, bubble gum, cheese cake, dan rum. Dan tolong minta beberapa cone coklat di atasnya juga. Cone ini rasanya sangat enak!" Kata Kelly langsung memesan. Dia bisa melakukannya hanya mengirimkan pesan suara dari fitur yang sudah di sediakan di cafe.

"Memangnya enak dijadikan satu?" tanya BJ yang hampir tidak percaya dengan apa yang dipesan pacarnya.

"Tidak tahu, tapi kita coba saja."

"Apa kau akan menghabiskan semuanya?"

"Mau tak mau." Kelly tersenyum lebar seakaan dia sudah mempersiapkan hal ini.

Setelah pesanan Kelly datang, sebuah cup besar seperti sebuah ember dengan tumpukan gelato berbagai rasa dan topping berupa cone coklat, Kelly langsung menyimpannya dalam pelukan. Tidak lupa dengan sendok es krim yang besarnya hampir dua kali lipat untuk membantunya makan.

Apakah ini normal? Tentu saja tidak! BJ baru saja melihat ini untuk pertama kalinya, melihat begitu berlebihan pacarnya untuk makanan penutup seperti gelato. Padahal mereka baru saja sarapan.

"Kau tahu, BJ. Lagu yang diciptakan oleh Kotone Wilson itu tadi..."

"Kelly, kurasa kau tidak perlu untuk mengingat lagi soal lagu itu. Aku tidak mau kau menjadi sedih lagi." Kata BJ.

"Ini takkan membuatku sedih lagi." Balas Kelly sambil sedikit menunjukan seember gelatonya.

Dengan itu, BJ bisa sedikit lebih percaya.

"Jadi, lagu itu sebenarnya menceritakan tentang kehilangan seseorang yang paling berharga. Meskipun orang yang merasa kehilangan tersebut masih memiliki orang-orang yang begitu peduli dengannya, orang itu masih tidak bisa membendung rasa sedihnya."

"Itu sangat menyedihkan, pasti orang itu sangat berharga bagi yang merasa kehilangan itu."

Kelly menatapnya dengan tatapan sedikit sedih. Oh, tidak!

"Di dalam keluargaku, ada sebuah kecelakaan terjadi pada kakak laki-lakiku. Dia sempat meninggal, dan itu membuat mama sangat sedih sehingga membuat sebuah traumatis sendiri. Mama waktu itu begitu menderita hanya kehilangan satu anaknya saja. Sebagai manusia, itu memang berlebihan, tapi mama adalah seorang ibu. Dia pasti sudah memikirkan kakak yang akan berumur panjang dengan sehat dan bahagia, tidak dengan mati muda karena dibunuh. Itu sangat mengerikan, bahkan trauma itu sebenarnya masih ada sekarang, meski sebenarnya kakakku tidak jadi meninggal dunia. Dan itu memberikan dampak yang begitu besar kepada seluruh anggota keluarga, termasuk aku.

"Kau takkan pernah mengerti situasiku jika aku tidak memberitahumu ini, bukan? Seperti begitu banyak pengawal di sekitarku hanya demi nyawa satu orang ini. Ya, itu karena sifat protektif dari mama yang pernah merasa kehilangan. Yang paling hancur perasaannya adalah mama, tapi yang paling terlihat menakutkan adalah papa. Tidak ada yang menginginkan hal buruk terjadi padaku, dan aku juga tidak bisa melihat mereka berdua seperti itu.

"Papa, dia sangat mencintai mama. Entah apapun itu, dia akan melakukan semuanya demi mama, bahkan dalam kondisi seperti ini. Dia takkan mengizinkanku keluar sendirian karena dia lebih tidak ingin melihat mama sedih daripada keselamatanku. Ini terdengar konyol, memang, tapi beginilah apa adanya. Terkadang aku juga merasa iri karena mereka berdua terlihat begitu romantis, apalagi papa lebih mencintainya daripada anak-anaknya. Sebagai anak, aku merasakan diduakan."

Mendengar cerita Kelly yang awalnya terdengar tragis dan menyedihkan, hingga diakhiri dengan cerita yang lebih memilukan dengan sifat kedua orang tuanya yang berbeda dari biasanya, BJ tidak bisa membendung lagi semua informasi ini lagi. Apa yang dia lihat dan dengar di luaran sana, sangat berbeda dengan apa yang diceritakan oleh Kelly. Ya, inilah salah satu keuntungan baginya bisa lebih tahu sisi lain dari pasangan Reccon ini. Tapi dia takkan pernah menyangka bahwa mereka memiliki kisah yang memilukan juga.

Apa yang didengar dan dilihat oleh BJ tentang orang tua Kelly adalah sepasang suami istri yang sempurna. Mereka terlihat begitu berenergi dan begitu sangat ahli dalam berbagai hal. Itu seperti mereka diciptakan seperti itu dari sang pencipta. Apalagi kehidupan mereka terlihat baik-baik saja, tanpa ada masalah rumah tangga. Selain itu, mereka bisa juga dibilang sedikit tertutup karena sifat dominan mereka yang kuat, hingga orang biasa saja bisa bergidik jika melihat mereka. Takkan ada yang berani untuk mengulik kisah-kisah mereka di balik sifat tegas mereka.

Tetapi, BJ juga pernah mendengar rumor tentang papa Kelly ini. Ya, orang dengan nama besar seperti itu memiliki kelemahan utama, yang tak lain adalah istrinya sendiri.

"Jadi, yang membuatmu menangis adalah karena traumatis dari mamamu?" tanyanya akhirnya. Dia harus tetap fokus dengan masalahnya sekarang.

"Kurang lebih seperti itu. Aku sedikit bertengkar-tidak, aku menghindari kakakku pagi ini. Dan aku merasa bersalah melakukannya."

"Apakah kau sudah meminta maaf?"

"Ya! Tentu saja langsung aku sampaikan saat aku menangis tadi."

"Baguslah kalau begitu... jadi sekarang kau harus sudah tidak sedih lagi. Sudah menjadi masa lalu, dan tidak baik memikirkannya terus-terusan."

Kelly tersenyum sambil menggigit sendok es krimnya dengan bibir mengatup, dia pun juga akhirnya menganggukan kepalanya. BJ melihatnya langsung membelai kepala kekasihnya dengan begitu lembut.

"Karena kau bilang kau ingin bersenang-senang, ingin jalan-jalan ke suatu tempat lain sebelum ke apartemenku? Banyak tempat yang bisa dikunjungi di sekitar sini."

"Sepertinya aku ingin pergi ke mall, atau ke sebuah toko bunga di depan sana."

Ternyata ada sebuah toko bunga tepat di depan cafe yang mengalihkan pandangan Kelly. Selama dia memakan gelato dan bercerita, dia sesekali melirik ke toko bunga tersebut. Yang menarik perhatian Kelly adalah bunga-bunga yang ada di depan toko, mereka semua terlihat begitu asli dan sangat indah dengan berbagai warna yang cantik. Biasanya, toko bunga tidak akan memasarkan bunga-bunga asli di depan karena takut dengan debu dan udara kotor di luar yang akan mengotori bunga-bunganya, sehingga mereka biasanya menggunakan layar hologram untuk memanipulasinya. Tapi bunga-bunga itu bukanlah imitasi dari cahaya saja, tapi benar-benar asli.

"Kau ingin bunga?" tanya BJ.

"Aku ingin untuk sesuatu yang bagus. Aku lihat dulu apakah mereka memilikinya atau tidak."

Kelly membuka layar hologram untuk membuka website dari toko bunga tersebut. Dia ingin mencari informasi pelayanan dan bunga apa saja yang ada di toko bunga itu. Ada banyak yang ditawarkan, bahkan terdapat pelayanan pengiriman keluar Jakarta. Itu tidak buruk! Kelly akhirnya segera menghabiskan gelatonya sebelum berangkat ke toko bunga depan.

BJ menganga karena melihat Kelly bisa memakan gelato satu ember dengan kurang dari sepuluh menit. Apakah Kelly memikirkan tentang rasanya? Karena biasanya dia biasanya begitu. Dan jika Kelly tidak bisa menghabiskannya, dia bisa menyimpannya di dalam freezer yang ada di dalam mobil BJ.

"Apakah tubuhmu baik-baik saja?" tanya BJ yang menjadi khawatir.

"Ya, aku baik-baik saja. Aku sedikit menaikan suhu tubuhku agar dapat mencair lebih cepat di dalam tubuh dan tidak akan sedingin itu."

"Huh?"

Kelly tersadar bahwa dia kelewatan mengatakannya.

"Intinya, badanku baik-baik saja!"

.

Bab 45

The Iced Cactus