"Aku tahu kau kurang mengerti soal tanaman, makanya aku berikan ini padamu. Kaktus sangat mudah dirawat, dan ini takkan mengotori kamar apartemenmu jika kau menyimpannya di sana."
BJ tak bisa mengelak harus terus menatap kaktus yang dibawa Kelly di hadapannya dan dia juga beralih kembali untuk menatap wajah cantik Kelly. Memang sebuah anugrah, baginya, untuk dapat memilikinya dalam hubungan kasmaran mereka.
"Semuanya sudah siap!" Itu Fio. Dasar pengganggu.
Kelly langsung beralih kepada Fio dan masih membawa pot kaktus itu. Dia mendekati Fio dan menunjukan penemuannya di toko bunga Fio yang terlihat paling berbeda dari yang lain.
"Ah... itu sebenarnya tidak dijual." Kata Fio dengan sedikit menyesal.
"Tapi aku menemukannya di sana," Kelly menunjukan sebuah lemari kayu untuk memajang beberapa pot dan vas kecil. "bagaimana bisa ini tidak bisa dijual?"
"Itu hanya hiasan, Kelly." Kata Fio sedikit merasa geli.
Tapi di dalam hatinya, dia juga merasa bersalah karena meletakan hiasan kaktus itu di sana. Tidak mungkin dia menghiasi toko bunganya dengan tanaman, seperti kaktus ini, namun tidak menjualnya. Itu terdengar lebih konyol.
"Kaktus itu tidak mendapatkan perawatan spesial dari tokoku, maksudku belum kuberi sentuhan..." ya Kelly tahu apa yang dimaksudkan oleh Fio padanya, "Jadi aku belum bisa menjualnya."
"Karena itu aku ingin membelinya." Kata Kelly.
Jadi memang itu alasannya.
"Baiklah, Kelly." Fio terkekeh. "Kau ambil saja. Karena sudah kubilang bahwa aku tidak menjualnya, kau bisa memilikinya secara gratis."
"Kau tidak perlu menggratiskan segala apapun yang kau punya, Fio. Aku sangat kaya, kau tahu itu." Kata Kelly.
"Kita sangat tahu itu." Balas Fio yang tidak bisa berhenti terkekeh. Dia tidak menyangka bahwa Kelly bisa bersikap sepolos ini.
Setelah membayarkan semua transaksi bunga yang dibeli, termasuk bunga pilihan BJ, dan mengecek ulang pesanan bunga yang akan dikirim, Kelly dan BJ akhirnya meninggalkan toko bunga itu. Kelly sangat senang karena dia akhirnya bisa mendapatkan kaktus itu, dan sebuah bonus berupa kotak khusus yang diberikan oleh Fio. Dan kotak itu sudah dengan aman dan nyaman berada di bagasi belakang mobil BJ.
Kekasihnya melihatnya yang kegirangan. Kelly lebih menyukai kaktus daripada bunga mawar yang diberikannya.
"Aku sangat tahu kalau kau sangat kaya, Kelly. Tapi aku tidak pernah melihatmu sesombong ini." Kata BJ untuk memecahkan isi kepala Kelly yang sedang asyik sendiri membayangkan kaktus yang dibelinya di dalam kamar apartemen BJ.
"Ah, BJ." Kata Kelly sedikit tersipu malu. Dia ternyata memegangi bunga mawar dari BJ di kedua tangannya dan meletakannya di atas dadanya seperti memeluknya.
"Apakah seperti itu?" tanya BJ.
"Bukan seperti itu." Jawab Kelly. "Aku memang sangat kaya, BJ. Aku, entah mengapa, ingin mengatakannya."
"Apakah kau kesal karena kau dibilang kurang mampu?" tanya BJ.
Kelly tahu kemana pacarnya mengarah pembicaraan ini.
"Itu lumayan kejam, kau tahu. Aku tidak mengerti mengapa mereka membenci orang tidak mampu."
"Hei, kau tahu bahwa mereka hanya cemburu. Orang cemburu, pasti akan mencari kekurangan lawannya untuk diserang." BJ untuk mencoba menenangkan Kelly, namun dia juga merasa kurang enak karena merasa meninggikan dirinya sendiri.
Kau tahu, dia secara tidak langsung seperti menganggap dirinya laki-laki yang paling menjadi idaman para gadis di kampus, sehingga banyak yang berebutan dan menantikannya. Dan Kelly? Selama mereka tahu bahwa Kelly bukanlah orang yang istimewa, mereka pasti akan terus berjuang seperti gadis-gadis bodoh.
Kelly ini, yang sebenar-benarnya, tidak akan memiliki lawan yang pantas. Namun, BJ di sini, hanyalah seorang yang sangat beruntung mendapatkannya. Dan apakah dia memiliki lawan? Sangat banyak! BJ memang tidak tahu, tapi dia selalu mengerti dunia yang luas ini. Tidak mungkin Kelly hanya hidup di dunia di antara mereka, dan Kelly hidup di dunia yang tidak bisa BJ raih. Di dunia itu, pasti ada lelaki yang menginginkannya, jatuh cinta padanya, dan pastinya ingin menikahinya. Yang serasa lebih pantas dengan jabatan dan kekayaan lebih melimpah, yang serasa lebih berkuasa lebih daripada yang terpikirkan umat manusia yang pernah hidup di bumi ini.
Untuk Kelly, gadis ini berhak mendapatkan dunia!
Duh, mengapa BJ merasa sombong juga di sini!
"Cemburu?!" seakan tidak percaya dengan apa yang didengar ini, Kelly seperti mengatakannya dengan kesal.
Memangnya harus apa? Kelly yang selalu hidup seperti di negeri dongeng, di mana dia bisa mendapatkan semuanya yang dia inginkan, kecuali satu, pasti sulit untuk memahami kecemburuan itu. Kecemburuan para gadis yang tidak bisa mendapatkan laki-laki seperti BJ, yang sudah terkenal sangat kaya dan tampan, dan kehilangan salah satu kesempatan mereka menjadi salah satu wanita dari laki-laki kaya.
Laki-laki kaya, ya? Kelly tidak habis pikir tentang hal material seperti itu.
"Mereka memang sangat bodoh, ya." BJ mencoba untuk mencari amannya. Dia tidak ingin membuat Kelly menjadi makin kesal.
"Apa yang terjadi jikalau yang terpampang di posting Ms. JN itu adalah Kelly Reccon, bukan Kelly Wijaya, BJ?"
"Aku yang akan mendapatkan komentar-komentar jahatnya..."
"Tidak, aku yang pasti tetap kena, BJ. Kau tahu. Ketika kau tidak disukai, pastilah akan terus dibenci. Jika aku membiarkan nama Reccon-ku yang terlihat, mereka takkan pasti diam saja. Kelly ini mengapa menaruh pandangannya kepada laki-laki sepertimu? Padahal dia bisa mendapatkan pria yang lebih baik darinya? Perempuan dengan memiliki banyak uang dan kekuasaan besar sepertiku, pasti menginginkan sesuatu yang tidak wajar padamu. Dan bla bla bla bla..."
Mau dilihat dari sudut manapun, Kelly sudah memiliki citra buruk hanya dengan berpacaran dengan BJ.
"Aku tidak menyadari bahwa dunia ini masih begitu bodohnya." Kata Kelly meneruskannya sambil tersenyum miris.
BJ tidak merespon apapun setelah itu dan terus mendengarkan Kelly yang terus mengomel. Ini pertama kalinya Kelly mengomel tentang dunia ini, karena biasanya Kelly hanya mengomel tentang makanan yang tidak enak ataupun perjalanan wisatanya yang selalu membuatnya kelelahan. Kali ini Kelly memang berbeda, lebih berbeda dalam waktu yang singkat. Ini membuat BJ menjadi lebih khawatir padanya. Sebenarnya dia melakukan apa saja saat liburan hingga menjadikannya sebagai pribadi yang baru?
Jawaban singkatnya adalah karena informasi yang diberikan oleh Fio kepada Kelly tadi. Ya meski semua informasi itu berkaitan dengan hal yang tidak akan membuatnya tertarik sedikitpun, namun jika itu melibatkan namanya dia sedikit mengintipnya dan mencari tahu. Dan dia mendapatkan informasi kurang mengenakan soal itu.
"Aku merasa lapar."
"Bukannya kau baru saja menghabiskan satu ember gelato?"
"Setidaknya aku ingin makan sesuatu yang mengenyangkan. Makan nasi sepertinya enak!"
Hanya makanan yang bisa membuat Kelly lebih tenang sekarang.
"Kau masih ingin ke ma-" BJ tiba-tiba terkejut dengan sesuatu yang menghalangi jalan di depannya sehingga dia tiba-tiba menginjak pedal rem dan membuat gejolak BJ dan Kelly bersamaan.
Ini aneh. Seharusnya mobil BJ bisa mendeteksi sesuatu yang sedang berdiri di depan mobil BJ ini, dan akan memberikan peringatan ataupun menghentikan mobilnya secara perlahan. Namun mobil ini tidak memberikan respon demikian. Kelly juga menyadari hal janggal ini.
Seorang pria paruh baya berdiri di depannya. Tidak hanya ada pria itu, ada beberapa orang lain berdiri di jalanan namun di rute yang berbeda. Mereka ini berpakaian begitu lusuh, hampir seperti orang-orang yang tidak memiliki tempat tinggal, dan memikir rambut yang berantakan. Tidak lupa dengan sebuah tongkat besi yang dibawa di tangan kanannya.
"Ada apa ini?"
"Ini sangat mengerikan, BJ!"
Keadaan ini tidak menguntungkan! BJ tercepit di antara mobil dan orang itu tidak mau menyingkir dari jalan. Jalanan tiba-tiba terasa begitu macet dan berisik karena bunyi klakson yang bergelegar.
"Kerusuhan masa." Kata Kelly. "Mereka adalah pendemo buruh, BJ!" Kata Kelly.
Itu adalah kabar buruk. Buruh-buruh berdemo dengan lebih rusuh akhir-akhir ini. Dan jika mereka akhirnya memblokade jalan seperti ini, akan ada yang terjadi lebih buruk daripada biasanya. Ini yang dilihat Kelly dari informasi yang diberikan oleh Fio. Kelly masih ingat judul artikelnya:
*
Buruh Berdemo Masa Tak Terkontrol dan Memakan Korban Jiwa!!! Mereka Membabi Buta Semua Orang, termasuk Warga Sipil!
*
"Kau mengetahui berita tentang mereka akhir-akhir ini, kan, Kelly?" tanya BJ.
"Lebih buruk yang dari diberitakan! Sialan!"
Pria itu mulai mengangkat tongkat besi di tangannya dan bersiap untuk menyerang mobil BJ dengan benda itu. Namun, sebelum dia berhasil untuk memukul jendela kaca depan mobil dan cap depan mobil, laki-laki langsung ambruk ke jalanan. Seketika, berbagai pesawat drone berterbangan ke sekitar mengelilingi tempat itu. Kelly mengenalinya langsung sebagai drone keamanan dari petugas kepolisian yang bertugas dengan melihat lampu sirine merah biru di drone tersebut.
"Mereka dibius." Jelas Kelly yang sedikit lega. "Ini sangat buruk!"
.
Bab 49
Frost Mankind