Ketika jam tujuh pagi sudah ditunjukan tepat di jam dasbor mobil, BJ langsung terbangun dari tidurnya yang kurang nyaman di dalam mobilnya. Dia duduk semalaman di atas kursi pengemudi dengan badan membungkuk dan bersandar pada setir mobilnya. Setelah tertidur selama kurang lebih tiga jam, dia tersadar bahwa posisi tidurnya sangatlah buruk. Itu mengakibatkan seluruh badannya terasa pegal!
Nyatanya, dia masih muda, umurnya masih begitu panjang, tapi karena rasa pegal di badannya, dia merasa umurnya sudah melampauinya lebih jauh.
BJ masih tidak tahu kapan Kelly akan sampai di bandara, itulah mengapa dia tetap memutuskan untuk tinggal di tempat parkir di bandara dengan mobil kesayangannya. Kelly hanya memberitahunya untuk segera menjemputnya di bandara waktu itu juga, tanpa memberitahukan waktu kapan Kelly akan sampai di tempat ini. Dan ternyata, itu cukup untuk membuatnya tertidur dengan posisi salah selama tiga jam. Dia juga bersyukur bahwa Kelly belum sampai di bandara.
Akhirnya dia membuka layar hologramnya untuk mengecek beberapa pesan pagi. Dia lebih berharap bahwa dia mendengar kabar dari Kelly, ah ya... Kelly tidak memberikan kabar apapun setelah panggilan itu. Namun pada akhirnya dia menemukan beberapa pesan yang tidak mau dia buka. Banyak sekali pesan, terlebih dari keluarganya yang menginginkan dirinya kembali ke Kalimantan akhir pekan itu bersama Kelly dan juga memberitahukan kekesalan mereka karena telah merasa dipermainkan. BJ tidak bisa berkata apa-apa lebih tentang itu, toh itu juga bukan sebuah masalah ketika dia tidak bisa datang dengan membawa Kelly bersamanya. Tempat itu bukanlah tempat yang pantas untuk didatangi oleh Kelly.
Ada pesan-pesan lain yang berhubungan dengan perkuliahannya seputar tugas, dan juga ada yang dalam lingkup pertemanannya. Terlebih dari Rei. Rei hanya memberikan sebuah pesan pendek sekali.
'Di mana kau!?'
Terdengar seperti genting tapi apa pentingnya untuknya sekarang. Jikalau BJ harus bergegas ke tempat Rei sekarang hanya dikarenakan sebuah masalah kecil yang ditimbulkan Rin lagi, dia harus menolaknya sekarang karena dia sudah berjanji dengan kekasihnya, Kelly.
Pada akhirnya dia membalasnya untuk memberikan kabar saja,
'Sesuatu yang penting.'
BJ menutup layar hologramnya lalu mulai menggeliatkan tubuhnya. Semua tulang-tulangnya terasa berbunyi saat dia merenggangkan seluruh bagian tubuhnya, dan itu bukan pertanda baik. Dan kini, dia harus segera mencari tempat untuknya buang air kecil.
Setelah turun dari mobilnya, seseorang sepertinya telah memperhatikannya selama ini dari kejauhan. BJ menyadarinya dan mengabaikannya, tapi dia tidak ada pilihan lain setelah orang itu mendekatinya. Tidak bisa dipungkiri bahwa dia adalah salah satu petugas keamanan yang mengawasi gerak gerik BJ selama dia berada di bandara ini.
Ya, hanya BJ yang terlihat mencurigakan karena tetap tinggal di tempat parkir bandara tanpa pergi, lebih buruknya adalah dia tertidur.
"Selamat pagi." Kata petugas itu.
Sebuah robot pengawal juga dikerahkan di samping petugas itu. Mereka dalam posisi siaga.
"Selamat pagi." Balas BJ dengan ramah. Dia beruntung bahwa dia bisa menahan untuk menguap.
"Apakah Anda memiliki jadwal penerbangan pagi ini?" tanya petugas itu langsung. Tapi itu terdengar basa-basi.
"Tidak, saya hanya menunggu seseorang yang akan tiba sebentar lagi."
"Sebentar lagi? Hari ini tidak banyak jadwal penerbangan dan pendaratan. Apalagi pagi ini tidak ada jadwal pendaratan terdekat dalam tiga jam."
BJ menangkapnya bahwa dia harus menunggu tiga jam lebih lagi. Tapi entah mengapa dia juga merasa bahwa dia harus tetap menunggu di tempat ini juga. Kelly pasti takkan membiarkannya menunggu lebih lama lagi.
Ngomong-ngomong soal pendaratan, BJ tiba-tiba saja teringat terakhir kali dia bertemu Kelly sebelum pacarnya itu pergi. Kelly pergi dengan helikopter pribadinya dari Reccon Tower. Itu aneh! Sangat aneh! Kelly pasti menggunakan jalur penerbangan umum dan akan mendarat di bandara ini, meskipun dia sebenarnya bisa menggunakan jalur penerbangan khusus untuk mendarat ke tempat di mana dia berangkat.
BJ tiba-tiba merasa tidak nyaman dengan apa yang akan terjadi sebentar lagi.
Bukan sebuah rahasia umum lagi jika Kelly bisa menjadi di luar kontrol karena sedang menginginkan sesuatu yang dilarang oleh orang tuanya. Iya, benar! BJ mendengar rumor-rumor tersebut dari para bawahan Billy yang tidak sengaja mengeluhkan soal pekerjaan mereka yang menjadi berganda karena tingkah Kelly yang kekanakan. Awalnya BJ tidak mengerti apa maksudnya, karena dia selalu melihat Kelly sebagai gadis polos yang tidak mengetahui banyak soal dunia ini. Gadis itu tidak akan melakukan hal yang akan merepotkan orang lain. Tapi siapa tahu, Kelly pernah mengerahkan bawahan Billy untuk mau-maunya menggantikan posisi BJ karena mereka sedang diikuti oleh beberapa mahasiswa pers yang penasaran dengan mereka.
Itu pekerjaan mereka, tapi juga merepotkan jika harus diingat-ingat kembali. Karena sebenarnya itu berada di luar tugas mereka.
"Apakah Anda memiliki keperluan sampai bermalam di sini?" tanya petugas itu yang akhirnya mengacaukan pikiran BJ yang singkat.
BJ hanya tersenyum. Dia tersenyum dengan rasa sedikit bersalah namun sebenarnya dia juga merasa miris dengan apa yang telah dia lakukan. Tapi dia takkan menyerah begitu saja.
"Ah, tentu saja ada, Pak. Saya menunggu pacar saya yang akan mendarat sebentar lagi." Jawab BJ.
"Dan sepertinya normal untuk menunggu semalaman di tempat ini..."
BJ hanya menyebutkan beberapa tempat yang sering dipakai orang-orang beristirahat untuk menunggu transit selanjutnya. Ya meskipun BJ lebih mencurigakan karena berada di dalam mobil tanpa keluar sama sekali.
Petugas itu hanya diam memandangnya, tak dipungkiri bahwa dia hanya melakukan pekerjaannya saja sebagai seorang penjaga keamanan, di mana tatapannya selalu menunjukan keraguannya terhadap orang lain, termasuk BJ.
Termasuk BJ, yang berantakan.
Laki-laki muda ini pasti tak menyadarinya. Ya, dia baru saja menyadarinya setelah dia masuk ke dalam toilet umum pria, setelah membuang air kencing yang ditahannya semalaman. Dia melihat dirinya begitu kacau sekali di depan cermin. Pakaiannya yang dipakai begitu kusut, kancing baju yang tak tertutup semua, rambutnya acak-acakan, dan sebuah bekas merah dari lipstik yang menempel di kerah bajunya. Pantas saja dia dikira melakukan hal yang tak pantas selama ini.
BJ tak mungkin melepaskan bajunya. Dia tak mungkin bertelanjang dada hanya karena kemejanya yang membuatnya begitu memalukan. Jadi dia hanya membenarkan pakaiannya, merapikan rambutnya, dan mencuci mukanya. Toilet umum ini serasa seperti miliknya pribadi, dia melakukan persiapan di dalam sana ditemani oleh beberapa orang lain dan staff bandara yang sedang membesihkan toilet umum itu.
Dia harus segera kembali ke mobilnya lagi untuk mengganti pakaiannya. Tidaklah lucu jika Kelly melihat pakaiannya yang terdapat sebuah bekas ciuman di kerahnya. Bahkan sebelum mereka dapat bersentuhan, Kelly pasti sudah melemparinya dengan pisau dahulu. BJ tidak ingin mati lebih cepat, tapi menyembunyikannya juga hal yang buruk.
Jangan lupakan bahwa Kelly selalu tahu apapun. Kalaupun bertanya, dia hanya memastikan saja.
BJ sangat beruntung bahwa dia mememukan beberapa pakaian di dalam bagasi mobilnya. Dia menyimpan beberapa pakaian yang mungkin berguna untuk keadaan seperti ini contohnya. Ada sebuah kaos dan celana pendek di dalam bagasinya. BJ ingat bahwa satu set pakaian ini dia bawa saat dia sedang berpiknik keluar bersama Kelly. Dia pasti lupa menyingkirkannya sejak saat itu, dan pakaiannya juga sudah sedikit bau apek karena tersimpan di dalam mobilnya. Selain itu, masih ada dua set pakaian lagi yang dua hari yang lalu dia masukan ke dalam bagasi. Anehnya, dia tidak menyadari kaos dan celana pendeknya yang apek itu. Jadi, dia memakai pakaian itu di dalam mobilnya, dan membuang kemejanya ke tempat sampah.
Tepat setelah dia melakukannya, dia baru mendapatkan kabar dari Kelly.
"I'm here already!"
.
.
Bab 42
The Feast V