Chereads / Blue Aloe / Chapter 12 - Bab 11

Chapter 12 - Bab 11

"An unkown object breaks the border and is heading on the main building. All security units must destroy it before reaching the main building."

APA?! Mendengar dari sistem yang memberikan laporan dan sinyal seperti itu membuatku langsung merasa sangat kesal. Aku tidak pernah menyangka bahwa permainan anak-anak ini tiba-tiba seja berubah menjadi permainan yang lebih serius. Atau mungkin, memang seperti ini yang direncanakan. Ini jelas-jelas sangat BERLEBIHAN!

"Kakak, mengapa kau sekejam ini?" Aku akhirnya dapat mengeluarkan suara, meski suara itu seperti bisikan lemas.

"Apakah menurutmu begitu?" suara itu muncul kekita kurasakan cahaya hologram tiba-tiba muncul di sana dan membentuk sosok kakakku. Dia berdiri hanya dengan celana dalamnya saja (short pant warna putih dengan polkadot merah).

Melihat itu, dia seperti lelaki mesum yang ingin mengapa-apakan diriku. Mengapa keluargaku bisa seaneh ini?!

Aku kemudian memfokuskan ke diriku sendiri agar aku bisa melepaskan kontrol sistem untuk sementara waktu. Tubuhku memang sudah cidera yang sangat parah seperti cidera di otak dan beberapa funsi organ tubuh yang sudah tidak bisa bekerja. Hal ini sudah wajar bagiku dan keluargaku, bahkan luka seperti ini tidak apa-apanya. Percobaan mengerikan ini memang terkadang membuatku berpikir bahwa aku tidaklah normal untuk para manusia awam.

Aku mengambil sesuatu di dalam kantong celanaku, di sana aku menyimpan beberapa benda yang kuambil dari Billy tadi. Salah satu benda itu adalah sebuah suntikan serum khusus agar aku bisa memulihkan tubuhku. Benda ini bisa membantuku meregenerasikan setiap kerusakan di tubuhku secepat apa aku mengalami kerusakan. Namun, serum ini tidak bisa berkerja dengan efektif karena aku sudah mengalami cidera yang amat parah. Serum ini hanya akan bekerja perlahan dan membantu daya tubuhku untuk memperbaiki sel-sel yang rusak. Dengan aku berfokus dengan diriku dalam tiga menit, aku bisa membuat serum itu bekerja lebih cepat.

BJ, bertahanlah dan tunggulah selama tiga menit.

Sekali lagi aku mengambil sesuatu di dalam kantongku. Benda itu merupakan alat bantu untuk membantuku mengurus sistem sialan ini. Bentuknya hanya seperti sebuah kotak plastik hitam dan kecil saja, dan hanya ada satu tombol yang ada. Setelah aku berhasil untuk duduk, aku menekannya lalu muncullan beberapa cahaya hologram dari benda itu dan membentuk jendela-jendela.

Wajahku sudah cukup basah dengan cairan merah dan membuatku kesal. Aku membuka jaketku dan langsung mengusap wajahku sampai bersih. Aku tahu kalau bekasnya masih terlihat, tapi setidaknya wajahku sudah tidak basah lagi.

Aku membuka kontrol sistem pusat dan mengambil alih kembali. Berkat benda ini, rasa pusingku sedikit berkurang. Seluruh bagian tubuhku sekarang lebih ikut aktif dengan menggerakan kedua tanganku, terlebih jari-jariku. Ini memang baik untuk otakku, namun kecepatannya turun begitu jauh. Ini memang perbedaaan besar untuk transfer sinyal dari gelombang otak yang langsung ke target dan melauli perantara. Semuanya berjalan memang lebih lambat.

Sementara aku memperbaiki dan memberikan kejutan spesial untuk kakak tercintaku, aku mengobrol padanya.

"Mengapa hanya dia yang menjadi target, Kakak? Ada puluhan mobil yang lalu lalang di area JRT."

"Hanya mobil itu yang melampaui batas kecepatan maksimum dan menuju ke tempat ini. Itu wajar saja."

Jadi sistem keamanannya masih bekerja dengan baik meski ada virus itu. Seharusnya benda-benda itu bergerak dengan sendirinya karena virus itu. Tapi sepertinya sistem masih cukup waras dan menjaga tempat ini. Atau, bisa jadi juga bahwa virus ini memang tidak merusak pertahanan utama.

"Ngomong-ngomong, tolong pakai pakaianmu sekarang. Memang hanya aku yang bisa melihatmu sekarang, namun kau terlihat menjijikan."

"Kau harus menyalahkan orang tua itu karena menyuruhku tiba-tiba untuk meng- bermain denganmu. Kau tahu, aku baru saja selesai mandi."

"Memanipulasi tampilanmu sendiri dengan virtualisasi tidaklah sulit, bukan? Kau punya akses yang lebih besar daripada aku."

"Kau tahu sendiri bahwa tempat ini cukup terisolasi. Menggunakan satelit Paman Mike secara diam-diam untuk melakukan ini cukup beresiko."

Aku tersenyum.

"The ORB akan marah padamu."

"Jangan bilang hal yang tak masuk akal, Kelly. Benda ini- oh sial! Kelly...!!!"

Suaranya menghilang bersamaan dengan wujud hologramnya. Dia hanya akan menghilang dalam beberapa waktu saja, dia pasti akan kembali lagi setelah membereskan segalanya dengan Paman Mike.

Kembali lagi dengan mobil BJ yang memulai untuk masuk ke area gedung utama. Dia sengaja menggunakan jalur yang seharusnya tidak dipakainya. Biaya penggunaan jalur itu cukup mahal, dia bisa-bisa menghabiskan seluruh tabungannya jika dia nekat melakukan hal ini lagi. Padahal dia juga bisa berhenti di lantai dasar, ada seseorang yang menunggunya di sana dan dapat mengantarkannya dengan selamat sampai ke sini.

Ya, melihat ini membuatku harus bekerja lebih ekstra. Aku juga sudah tidak bisa menghentikannya sekarang.

Aku membiarkan sistem keamanan bekerja dengan sendirinya sampai BJ turun dari mobilnya. Itu cukup mengerikan, apalagi ada dua puluh cahaya leser yang diarahkan ke tubuhnya. Karena sistem keamanannya masih waras, aku bisa mengontrolnya lebih baik. Tetapi virus itu masih melebar dan mencoba untuk mendekatiku, pusat kontrol sistem.

Hanya lima menit, aku masih bisa bertahan!

"Ah! Kelly. Kau sangat berlebihan!" Aku mendengar suara dari kakakku lagi. Lihat, dia bisa kembali lagi lebih cepat dari dugaanku.

"Siapa yang sebenarnya berlebihan di sini?" kataku kesal.

"Kau sengaja memberitahu Paman Mike padahal ini hanya antara kau dan aku."

"Kau melibatkan BJ." Cibirku.

"Aku sudah bilang bahwa itu wajar karena kekasihmu yang bersikap sembrono seperti itu!"

Aku melirik ke arah tubuhnya yang transparan. Dia sudah memakai baju, itu bagus. Tapi wajahnya cukup kesal dan frustasi karena diriku yang mengadu ke paman tentang ini. Itu bagus untuk mengalihkannya sementara dan tidak menggangguku. Dan itu juga lebih bagus karena aku tidak jadi mengirimkannya virus sebagai balasannya. Kurasa paman akan lebih efektif memberikannya pelajaran daripada virus buatanku.

BJ sekarang sudah menaiki lift, itu bagus. Sebentar lagi akan selesai dan aku akan pergi dari tempat ini.

"Kau merusak sistem keamanan, Kelly." Tiba-tiba aku mendengar itu.

Aku memalingkan wajahku dan langsung menatap kakak hologram itu dengan ekspresi bertanya-tanya.

"Kau sepertinya terlalu serius mengurusi hal ini. Itu membosankan."

Ini membuatku bingung. Aku tahu bahwa ini terdengar seperti bualan agar aku mengendorkan fokusku. Dan mendengarnya berkata seperti itu membuatku sadar akan sesuatu.

Jika virus itu sudah berkembang biak mulai dari cangkang dari sistem dan sudah perlahan-lahan masuk ke inti, virus itu pasti mengalihfungsikan atau menoaktifkan sistem inti yang sudah terinfeksi. Untuk sampai saat ini, aku tidak menyadarinya. Aku terlalu pusing untuk menahan rasa sakit di kepalaku dan menahan agar sistem keamanan tidak berada di luar kontrolku.

"Apa yang kau lakukan, Kak?" tanyaku.

"Aku sudah bilang bahwa aku bermain denganmu."

Permainan anak-anak ya...

"Apa yang kau masukan ke sistem JRT?"

"Upgrade system."

"Bukan virus?"

"Hah? Virus? Apa kau gila? Ini hasil usaha kerja kerasku, apa aku berani merusak mahakaryaku sendiri? Aku hanya menambahkan beberapa sistem yang harus di-upgrade."

"Mengapa kau tidak memberikannya langsung padaku? Kau membuatku hampir mati tadi."

"Itulah aku bilang bahwa kita bermain. Aku hanya mengirimkannya lewat jaringan luar sistem dan membiarkannya menyebar perlahan sampai ke inti. Sistem tidak akan menyerang balik, meski tingkat keamanan makin kau tingkatkan. Kau tahu mengapa? Karena kedua sistem itu sama. Aku memang sengaja mengaturnya untuk lebih ramah jika bertemu dengan sistem yang hampir sama."

Itu benar-benar gila. Kemana arah pikirku tadi?

"Mengapa mereka menjadi lepas kontrol tadi?"

"Itulah waktu permainan dimulai, Kelly. Mengapa kau tiba-tiba menjadi sebodoh ini?"

"Tidak tidak tidak." Aku harus menutupi ini. "Kau kelewatan! Kau tidak memberitahuku bahwa kau ingin aku mengontrol mainanmu, bukan melawanmu untuk mengambil alih."

"Apakah laki-laki tua itu tidak memberitahumu? Dia menyuruhku dengan kata 'sekarang' yang membuatku langsung mengerjakannya tanpa harus memakai pakaianku setelah mandi."

"Tidak..."

Apa maksudnya ini? Aku bahkan tidak mengerti jalan pikir papaku sekarang. Apakah benar dia ingin menyakitiku sampai seperti ini? Bahkan menggunakan kakakku sendiri?

"Aku akan melapor ke mama."

"Eh... Kelly. No no no... Kau tidak perlu-"

"Aku lapor ke mama."

"Tidak, Kelly. Kau-"

"Aku lapor ke mama."

"Tidak, Kelly Sayang. Aku sungguh-sungguh..."

"Aku lapor ke mama!"

"Apa kau akan melaporkan hal kecil seperti ini?"

Aku melototi wajah transparan kakakku.

"Kau membuatku hampir mati, Kakak. Kau dan papa sudah mem-bully-ku! Aku tidak mau tahu!"

"Kau tahu bahwa kita sering melakukannya-"

"Kakak JAHAT! Jahat! Jahat! Pokoknya Kelly lapor ke mama."

"Duh, Kelly..."

Aku memang kesal. Dan mereka pantas mendapatkan hukuman dari mama karena ini. Aku memang paling muda dan paling lemah di antara mereka semua. Bahkan aku masih perlu dikawal kemana-mana. Permainan ini, tidak seluruh pelatihan konyol ini memang membuatku hampir terbunuh setiap saat. Aku merasa begitu kesakitan secara fisik meski aku bisa pulih dengan cepat. Sehingga aku menjadi terbiasa dengan itu. Namun, mereka melibatkan BJ, orang luar yang jelas-jelas tidak memahami ini semuanya. BJ tidak tahu kalau aku bukan manusia, dia tidak tahu kalau aku... aku...

Ting!

Suara lift terdengar. Itu tandanya BJ sudah sampai. Di waktu yang sama, hologram kakak tiba-tiba saja menghilang. Sepertinya mama sudah memergokinya sekarang. Dan inilah waktuku.

Aku mematikan kotak kecilku lalu mencoba untuk bangkit berdiri. Angin dingin malam menyerbu dan mengusap tiap kulitku yang terbuka. Dengan sengaja aku menghidupkan senter besar ke arah BJ agar dia tidak bisa melihatku dalam keadaan seperti ini. Aku menutupinya dengan sistem menyamarku. Dengan begitu, dia tidak akan kebingungan dengan penampilanku sekarang.

"I said, JRT system is under my control!" Aku mengatakannya untuk memberikan perintah drone-drone itu agar menjauh dan bertugas seperti biasanya. Aku bahkan bisa menghapus beberapa data yang diterima pada saat BJ perjalanan kemari.

Ya, kelakuannya sudah termasuk pelanggaran hingga menarik begitu perhatian. Jadi, aku harus mengurus robot-robot kecil itu juga.

Dan di sanalah dia berdiri dengan penampilan yang cukup berantakan. Dia pasti sangat lelah karena tugas-tugas itu dan juga perjalanan kali ini. Tapi bagaimanapun, dia tetaplah tampan bagiku.

Aku berlari ke arahnya dan melompat untuk memeluknya. Dia dapat menangkapku, itu wajib karena kalau dia tidak bisa menanggkapku, kami bisa-bisa jatuh dan kepalanya akan terbentur ke lantai. Dan itu adalah pelukan yang sangat hangat. Aku sangat menyukainya, terlebih setelah kesalahpahaman masalah tadi. Rasanya aku menjadi lebih tenang.

Aku tidak memiliki waktu banyak sekarang. Sehingga aku langsung memerintahkan Billy untuk naik ke rooftop dan membawakan barang-barangku. Aku juga hanya berbicara sebentar dengan BJ, hanya berbicara seadanya dan secukupnya. Aku ingin ini menjadi hal yang bagus untuknya dan untukku selama kami berpisah selama satu minggu. Kuyakin bahwa waktu itu sangat cepat, namun aku tak yakin jika aku terus memikirkannya.

Oh! Aku tentu saja akan masih memikirkannya saat aku pergi. Bagaimana tidak? Aku belum bisa berbicara dengan baik padanya. Maksudku, aku memiliki banyak pertanyaan tentangnya dan kehidupannya. Itulah mengapa juga aku ingin menemuinya sesegera mungkin sebelum pergi.

Ini akan menjadi PR yang berat untukku. Aku harus menahannya cukup lama.

"Selamat tinggal, BJ. Sampai ketemu minggu depan." Kataku mengakhiri pertemuan kami.

"Bye, Kelly." Bahkan suaranya sudah terdengar lebih baik setelah bertemu denganku. Tidak buruk juga malam ini.

Aku akhirnya meninggalkannya dengan berjalan perlahan menuju ke helikopter. Aku juga terus memberikan perintah kepada sistem pusat Reccon untuk membimbing dalam perjalananku kali ini. Dalam keadaan seperti ini, tidak mungkin aku mengendarai helikopter itu sampai ke tempat tujuan. Aku butuh autopilot handal dari Reccon yang bisa membantuku dari jauh.

Tubuhku terhuyung-huyung, Billy berhasil menangkap lenganku dan berhasil menahan tubuhku agar tidak jatuh. Aku bersyukur dia berada di sini sekarang. Tidak lucu jika BJ melihatku terjatuh di tempat ini. Dan akhirnya, Billy membantuku untuk menaiki helikopter dan menutup pintu untukku.

"Kelly Reccon is ready to depart now." Itu bukan dariku, itu adalah kakak hologram yang sudah duduk di kursi pengemudi.

"Set timer in four hours. We are going to UTC +9 with ********* coordinate."

Di saat transisi antara sadar dan tidak sadar, aku mendengar...

"Mengapa kau lakukan ini, Kelly? Kau terbodohi oleh orang tua itu. Kau harus melakukan ini, penyamaran bodohmu, membuat kantor kosong, kuliah reguler ..."

Dan aku tidak bisa mendengar apa lagi yang dikatakan. Aku sudah tertidur dan membiarkan seluruh bagian tubuhku istirahat dan meregenerasikan tubuhku yang mengalami kerusakan.

***

[BONUS]

Bio Data Kelly (untuk saat ini)

Nama Lengkap: Kelly Reccon

Nama Alias: Kelly Wijaya, The Princess, Fortuna, The Successor of Reccon Corp.

Tanggal Lahir: 17 April 2060

Blood type: (classified)

Tinggi badan: 173 cm

Berat badan: 60 kg

Race: Born Modified-Human

Hobi: Makan es krim

Hal tidak disukainya: Makanan tidak enak, sifat buruk manusia

Speciality: Lidah yang sensitif, deteksi, virtual-reality, real-virtuality, tekanan, kekuatan fisik di atas manusia normal

Hubungan: Calvin Reccon (ayah), Alicia Reccon (ibu), Kaleo Bryant (kakak laki-laki kandung), Kakak Hologram (kakak laki-laki kandung), ***** (kakak perempuan kandung), Brandon JayaChandra (pacar), Billy (pengawal pribadi)

***

Bab 11

The White Plan IV (end)