bella menengadahkan kepalanya, mata nya yang coklat memantulkan pria di depannya
"ngapain lu bel?" tanya nya
"telat hehe," balas bella sekenanya , pria itu harvey "Lu ngapain vey?" tanya bella kepada harvey yang tiba tiba ada di sekolahnya dengan seragam lengkap padahal sekolah mereka berbeda
harvey ikut duduk selonjoran di samping bella, "telat juga , kebetulan gua lewat sini, eh liat lu duduk santuy"
"yaudah deh gua kesini" lanjut harvey. pria itu meraih ponselnya yang bergetar, harvey tidak mengangkat panggilan itu
bella melirik ponsel harvey "dih, ga diangkat dah aneh"
"ah males" balas harvey
saat mereka sedang mengobrol ,posisi duduk mereka yang cukup berdekatan membuat marsya yang tak sengaja lewat di dalam tertarik menghampiri
marsya menyenderkan lengannya ke gerbang "oh, abis sama nathan balik lagi sama harvey" ucap nya nyinyir
harvey dan bella menengok kebelakang mereka
"astagfirullah" ucap bella yang kemudian menengadahkan tangannya lalu melirik harvey "vey, bantu gua baca yasin yuk"
harvey tertawa melihat tingkah bella, marsya kesal. gadis itu menarik rambut bella dari dalam, kepala bella terpentok pagar "woi kampret, gausah jambak" umpat bella tapi tetap saja marsya tidak berhenti melepas jambakannya
harvey membantu melepas tangan marsya dari rambut bella, kepala bella tertahan di celah pagar , "lepas woi ca!" perintah harvey
marsya malah makin menarik rambut bella , bella yang dijambak meringis
"blom botak kepala dia biarin aja kalo udah bot-" ucapan marsya berhenti karena tangannya disambar oleh nathan yang tiba tiba ada di sampingnya
"lu apa apaan sih ca!" ucap nathan dengan intonasi tinggi
marsya bertingkah lugu , membuat alibi "dia ngatain aku nath"
harvey berceletuk "dih, dia yang mulai , dia juga yang merasa jadi korban"
bella merapihkan rambutnya, mengikatnya sembarang , menatap harvey "kita cabut aja dari neraka ini" tutur bella menggenggam tangan harvey untuk pergi dari tempat itu
harvey menyambar tas nya lalu mengangguk
nathan menatap genggaman itu "GA ADA PEGANG PEGANGAN!" ucap nathan dg wajah kesal
bella menunjuk tangan nathan yang tak sadar sedang menggenggam marsya "ngaca!" ucapnya singkat kemudian pergi menjauh bersama harvey
Nathan melepas genggaman tangan marsya "ARGH!" Pria itu mengebrak gerbang sekolah ny
•
•
•
Bella dan harvey memutuskan pergi ke salah satu mall yg ada di jakarta.
Mereka bertekat untuk menonton film disana.
Selagi di perjalanan , bella menghubungkan panggilan video dengan cewe cewe kesayangan nya.
Sedangkan harvey berkutat dengan stir mobil nya
"Anj- lo enak banget dah bel, tau gitu gue bantu nyogok satpam" teriak aalisha di layar ponsel nya
Jennie mendorong aalisha, "minggir"
"WOI ENAK BANGET YA KALIAN SIALAN" ucap jennie setelah menatap layar ponsel aalisha "kalian ke mall mana dah? Mau nyusul dong" tanya jennie melanjutkan
Bella agak menyerong ponsel nya , supaya mereka bisa melihat harvey yang berada di sampingnya "pp" balas harvey yang dibalas oh-an dari mulut jennie
Ava berteriak dari sana "PP?! Hah?!"
Jennie menoel jidat ava lalu mencibirkan "norak lu, pasific place"
Mereka mengobrol lama hingga panggilan telfon itu terputus dikarenakanan bella dan harvey telah sampai
Mereka masuk ke dalam XXI . Harvey membeli tiket, sementara bella membeli popcorn "yang paket caramel mba , 2" ucap bella kepada pelayan disana
Bella mengeluarkan ponsel nya untuk melakukan pembayaran via elektronik
Harvey dan bella masuk ke dalam studio film mereka yang kebetulan sudah dibuka
Bioskop tampak sepi karena jam nya saatt ini adalah jam pelajar sedang sekolah, dan orang orang dewasa masih berkutat pada pekerjaan nya
Film yang akan mereka tonton sudah memutar setengah, harvey merentangkan salah satu tangannya dan menepuk bahu nya. Menawarkan sandaran kepada bella
"Gausah, gua disini bukan mau pacaran hehe" balas bella tak enak yang dibalas anggukan oleh harvey
Miris.
Setelah film selesai, mereka keluar dari sana belakangan
Bella melepas kacamatanya, menarik tangannya keatas, badan nya pegal. Matanya memincingkan wanita yang dirasa tak asing
Tapi ia tidak menggunakan kacamatanya "mungkin salah liat,"
"Kenapa bel?" Tanya Harvey
"Engga tadi kaya liat orang yang gua kenal." balas bella sekenanya
Harvey dan bella berjalan berdampingan menuju sebuah restoran di mall itu
Bahu bella di colek dari belakang "arabella!"
Merasa terpanggil, bella menengok "eh tante ara" ucap bella
Ara, teman sekamar mami nya yaitu nina, pada saat semester ketiga kuliah nya di hamburg, Jerman
Ara memeluk bella , "long time no see ya"
"Tante apa kabar?" Sela bella
"Great! Kamu? Mami nina apa kabar bel?" Tanya ara dengan semangat
"Baik , mami juga baik"
Ara menatap pria di sebelah bella, Harvey
Bella yang sadar langsung mengenalkan mereka satu sama lain "Oh iya ini temen aku, Harvey. Harvey ini tante ara, temen kuliah mami"
Harvey menyalami ara "saya Harvey, tante,"
"Ganteng ya" goda ara sembari tertawa kecil
"Tante sama siapa?" Tanya bella
"Sama temen tante," balasnya "eh yaudah tante duluan ya!" Tambah ara berpamitan dengan Bella
Bella mengangguk mempersilahkan "iya tante hehe"
Harvey dan bella mengunjungi restoran di mall itu sebentar lalu memutuskan pulang kerumah, karna mami nina sudah menyuruh bella untuk pulang
Di jalan menuju parkiran, bella gagal fokus oleh gantungan kecil boneka dinasaurus yang warnanya hijau lumut , "eh bentar vey, mau beli, lucu!" ucap bella menengok kearah harvey yg berada dibelakang nya
Harvey membalasnya dengan anggukan , membiarkan bella masuk ke toko tersebut
Keluar dari toko itu, harvey hanya bisa tertawa melihat bella
Bella melirik harvey dengan tatapan tajam "Apa?!"
"Katanya mau beli yang dinasaurus," ucap harvey kemudian menunjuk tentengan di kedua tangan bella "kenapa yang bukan dinasaurus jd ikut kebeli?"
Bella mengalihkan malu di wajahnya "ah biarin," sergah bella
Setomboy tomboy nya bella yang kemarin membogem wajah teman sebayanya, tetap saja ia perempuan.
Tunggu-! Manusia seperti marsya tidak pantas di anggap teman
Revisi, bukan teman.
Bella tetap saja sangat labil dalam membeli sesuatu
Ia membeli enam boneka, empat boneka bt21 untuk ketiga sahabatnya dan untuknya, satu boneka serigala untuknya, dan satu dinasaurus hijau lumut yang pada dasar nya membuat bella gagal fokus
Lalu untuk siapa boneka dinasaurus itu? Entahlah, gadis itu hanya membeli nya. Seakan akan sejak awal, boneka tersebut berteriak minta dibeli
Ponsel bella yg berada di dalam hoddie coklat yg digunakan nya bergetar
Bella meraihnya , ternyata mami nina menelfon untuk kesekian kalinya
"Iya ini bella udah mau pulang" ucap bella dalam sambungan telfon
"..."
"Iya" balas bella sebelum akhirnya koneksi telfon terputus
Harvey dan bella berjalan berdampingan , lengan Harvey di cekal dari belakang mereka
"Harvey!" Panggil orang itu
Secara refleks, mereka menengok
Mata Bella mencuat sempurna. Benar saja, orang ini adalah wanita yang tak asing pada saat mereka dibioskop tadi