hamparan stadion yang luas mulai ramai oleh kumpulan manusia, baik pria maupun wanita. suara gemuruh supporter pun bersaut sautan untuk mendukung masing masing team
reynand dan nathan menggunakan deker di lututnya sebagai pelindung, sementara itu jayden dan bara menggunakan headband nya
"bel peluk dulu" ucap nathan merentangkan tangannya
bella mengerutkan alisnya "dih, kan belum main"
"nanti kalo udah main , nanti keringetan , bau asem nanti" balas nathan
"malu ah banyak orang," ucap bella tanpa ada pergerakan untuk memeluk nathan.
tanpa diduga nathan langsung menyambar tubuh bella dengan cepat, "ah, kamu kelamaan," ucapnya
"ih kebiasaan , meluk meluk ditempat umum , maluu!" gumam bella yang masih berada di dalam dekapan tubuh nathan
"biarin, kan ini namanya nandain ke orang orang, klo ini cewe punya aku"
"cringe ih nathan"
"cringe nya kan sama bella doang mah gapapa dong"
disisi lain aalisha dan ava berdampingan memberikan amanah untuk prianya
"gausah emosi rey, fokus aja ya!" ucap aalisha
"iya sayang,,"
aalisha memegang kedua lengan rey layaknya ibu dan anak "rey baca doa duluuuu"
"Iyaaa umiii alishaa" balasnya terkekeh melihat sikap pasangannya
"heh! lu jangan sok ganteng ntar!" maki ava kepada jayden yang berada di hadapannya
"kan gua udah ganteng, emang klo sok ganteng kenapa? " balas jayden dengan tingkat kepedean diatas rata rata
ava membalasnya singkat "dih pede banget..."
"ya kalo gua ga ganteng ga mungkin lu nempel mulu sama gua kan va?"
blush,,
"bacot banget sumpah jayden" kesal ava dengan bibir cemberut "gua sumpahin lo menang jing"
"serem ih neng ava" balas jayden bergidik ngeri
"bel temenin gua ke toilet" ucap jennie menyenggol lengan bella
-flashback on-
"cita cita kamu apa nath?" tanya nya
bola mata nathan bergerak kearah langit langit diatasnya "uhmm.. mau jadi pembuat film?"
"masa?"
nathan mengangguk kearah bella "iya, aku mau kuliah perfilman"
"....mungkin di australi?" tambahnya
bella mengaggut anggut mendengarnya
"kalo kamu bel?" tanya nathan
bella menengokan kepalanya kearah nathan "aku?"
"iya"
"aku mau jadi lawyer terkenal gitu"
nathan terkekeh "iya cocok, kamu berani soalnya hahahaha"1
refleks saja bella menatap sinis kearah nathan "ish"
"mau kuliah dimana pacar aku? jangan jauh jauh dong hehehehe"
"Cuma ada 2 pilihan, mungkin ikut pacar aku, kalau engga ya sekolah di indo" ucap bella menatap hamparan gelombang pantai di depannnya
"serius ikut aku gitu ?' tanya Nathan dengan wajah tak menduga "serius ikut aku ke australi?!"
Bella terkekeh "ya kalau diterima kenapa engga"
"Harvey,"
Bella memotong kalimat itu "gausah ngajak ribut, aku engga ada apa apa sama dia"
"ish! Negative mulu jadi orang" Nathan memegang bahu bella supaya bella menatapnya "aku mau ngasih tau sayang,"
"Harvey mau ke german" lanjutnya
"sama tante ara kan?" ucap bella yang di balas rasa terkejut Nathan "loh kok kamu tau?! Kamu deket lagi sama dia?" tuduh Nathan
"ngapain aku nyari beasiswa ke australi kalo ternyata deketnya sama Harvey, ya engga lah!" tegas bella
Langit jingga ke unguan, suara ombak yang bertubrukan dengan batu karang, dan udara sejuk di sore hari membuat keadaan damai
Dua pandangan insan itu menyaksikan ombak di hadapan mereka , tidak ada yang berbicara
rangkulan Nathan tiba tiba saja menubruk bahu bella. Pria itu menarik kepala bella supaya menyender di bahunya
Bella membetulkan posisi kepalanya hingga mencapai titik kenyamanan , ia menatap Nathan sebentar "nath aku sayang banget sama kamu"
Nathan tersenyum simpul "I know, zara tessa" ucapnya sembari mencubit pangkal hidung gadisnya pelan. hingga akhirnya ikut bersender di atas kepala bella
-flashback off-
Bella dan jennie baru saja Kembali dari toilet pada saat pertandingan basket dimulai
Ponsel bella bergetar di saku hoddie kebesaran milik Nathan yang melekat ditubuhnya
"eh bentar jen, papi nelfon" ucap bella
"halo pi"
"…"
"bella mau beasiswa aja"
"…"
"tolong kali ini dengerin bella pi"
"…"
"baru tryout, bea belum ada beritanya" ucap bella memutus sambungan telfon sepihak
"kenapa bel?" tanya jennie
"kuliah" balasnya singkat
2 gadis itu Kembali melangkahkan kaki Bersama menuju stadion karena dalam 5 menit, team Nathan dan kawan kawan akan memulai pertandingan mereka
"lama banget sih kamu!" kesal bara menarik jennie supaya mendekat
"yang pipis kan gua, ya suka suka gua dong!" ketus jennie
Cup,
Dengan perasaan egois, bara mencium pipi chubby di bagian sebelah kiri milik jennie dengan alasan supaya amarah jennie mereda
"anj-"
Cup,
Pria itu mencium pipi jennie Kembali untuk kedua kalinya hanya saja kali ini di bagian sebelah kanan
"gaboleh marah marah jennie sayang, abis ini bibir mau?" goda bara menatap wajah jennie yang sudah memerah seperti kepiting rebus
"fine! Aku kalah" ucap jennie menutup wajahnya,
"berarti ga marah lagi" goda bara menoel noel pipi jennie yang tidak tertutup tangannya
Jennie yang kessal di goda pun menggigit lengan bara , wajahnya semakin memerah "kamu berisik ah!!"