Semua orang berkutat dengan makanannya masing masing. kecuali aalisha, Aalisha hanya menatap makanannya, tanpa niatan menyentuhnya.
"kenapa sha?" tanya reynand meletakkan sendok dan garpu yang berada di genggamannya
"cape."
"cape kenapa lu?" tanya jennie sambil mengunyah makanan di mulutnya
"dapur kali" celetuk ava "aalisha kan ga pernah masuk dapur" tambahnya
"pfft" gumam jennie menahan tawa.
bella refleks mencibir aalisha mendengar itu "gua juga jarang masuk dapur , tapi ga segitunya kali sha"
"cewe gua kan tuan putri. ga boleh menyentuh barang dapur" ujar reynand
"ya tapi kan klo udah suami istri, suami juga mau lah nyobain masakan istri" ledek nathan "ya gak bel?" ujar nathan melirik bella
bella menggangguk manis, "as long as im with u, i'll cook for you babe"
"dih jangan mau!" sergah jennie "ntar lu dijadiin pembantu sama nathan"
bella menggeleng seketika "eh iya- aku gamau"
nathan tersenyum malas "labil banget sih ibu ibu"
"yakan kamu nikahnya sama aku nath, aku yang masak lah bukan bella"
semua pandangan langsung menjuru ke sumber suara, marsya disana sedang menyuap sarapannya
"tadi yang bagian dapur siapa?" tanya bella
"gua sama aalisha" balas jennie
bella melirik marsya "dia udah bisa dipastikan nelen sianida yang tadi gua suruh kan"
jennie tertawa jahil dan menggangguk "sial, tentu saja,"
"apansilo!" seru marsya, ia melihat pemandangan di hadapannya, tentu saja ia menikmati makanan tersebut. Tetapi pikirannya mendadak semrawut panik
pemikiran itu membuat nya langsung berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya, yang sayangnya Hanya cairan bening dan makanan sarapannya saja yang bisa ia muntahkan.
Ava tertawa terbahak bahak menatap kejadian itu "apasih dia, gabisa diajak bercanda bangsat"
"Enak juga ya kalo ada dia, ada bahan guyonan" ceplos ava
Jayden menyenggol lengan ava, "udah ya avariella"
"Udah apa?"
"Udah ah, kasian marsya" tutur jayden memberitahukan
"Tau ah , kalian sama sama cewe gaada support girl nya" timpal reynand "gimana sih," tambahnya
Bella dan jennie menyeplos bersamaan "untung gua waria"
Sadar akan itu. Pandangan mereka langsung bertatapan, terkuncii satu sama lain. Bangga karna sepemikiran, tak lama tertawa bersama
Nathan menjitak pelan kepala bella, "udah dong, kasian tau marsya lama lama"
"Kisiin tiwi mirsyi limi limi" cibir bella
Nathan menjitak kepala bella untuk kedua kalinya. Tak diduga jitakannya kali ini cukup kencang "kamu tuh ya dibilangin ngeyel"
"Sakit anjrit!"
"Ya makanya nurut"
"Kamu mah krdt!"
"Kita belum nikah sayang, kdrt gimana?"
"Ya pacaran aja kdrt apalagi nikah!"
"Makanya stop sayang"
"Tau ah!"
BRAK!
aalisha menggebrak meja makan dengan kencang , kesabarannya sudah hilang "pala gue pusing anjing!"
Mata aalisha melirik kearah bella dan nathan yang seketika diam "gue cape woi! Kalian bisa ga sih ribut dalem hati?"
"Gue nikahin kalian sampe bacot lagi"
"Mau dong nikahin gua sama jennie" ceplos bara
"DIEM LU BAR!"
"I just wanna be appreciated," ledek jennie
"LO JUGA JEN DIEM"
"i need koyo~" timpal ava ikut meledek aalisha yang langsung mendapatkan tatapan tajam dari sang empu
"okay gua diem." pasrah ava
•
•
•
"Aduh mata gua! Ga nyesel deh satu circle sm mereka" seru ava menyesap orange juice dengan pemandangan jayden , bara , dan reynand yang sedang berenang, telanjang dada.
Mereka memutuskan menginap semalam lagi dirumah nathan, terlalu berat jika harus pulang hari ini.
Matahari terik menyinari mereka yang sedang di kolam renang.
Berbeda dengan bella, jennie, ava, dan aalisha. Rumah nathan memiliki fasilitas Gazebo di dekat kolam. sejenis bangunan kecil beratap, dengan dinding yang terbuka. Membuat seterik apapun mataharinya tidak akan bisa menembus atap gazebo yang ada
ponsel bella berbunyi
harvey
bel lu di rumah nathan?
gua otw
y||
"harvey mau kesini woi!" seru bella
reynand bergerak ke pinggir kolam renang "iya tadi dia juga nelfon gua kok"
"Nathan ga renang bel?" Tanya aalisha
"Gatau deh," balas bella "eh kita renang yuk!"
"Ayok!" Seru jennie "mumpung gua bawa baju renang" tambahnya
"CEPET KALIAN SANA GANTI BAJU!" Teriak jayden
"Dih ngapa lu jay?" Cibir bara
Jayden hanya membalasnya dengan senyuman jahil
•
"Mba, nathan kemana ya?" Tanya bella dengan asisten rumah tangga dirumah itu
"Tadi kayanya sama si neng deh,"
Bella mengerutkan keningnya "neng?"
"Itu loh, yang kemaren tidur diruang tamu-"tutur pembantu nathan
"—aduh mba lupa, siapa ya? Raisya? Arsya apa ya namanya?"
"Marsya mba?" Tanya bella memastikan
"LOH! Iya marsya!" Seru nya "tadi mba liat nathan sama marsya"
Feeling bella mendadak down mendengar jawaban itu, ia kesal mengetahui bahwa nathan sedang bersama marsya disaat semuanya berkumpul di kolam renang
"Dimana mba?" Tanya bella
"Ditaman belakang"
•
Bella berlari tidak tenang ke taman belakang, benar saja. Matanya menyaksikan nathan yang sedang duduk bersampingan dengan marsya
Posisi mereka saat itu membelakangi bella
Kesal, cemburu, emosi, pemikiran negatif tentang nathan bergabung menjadi satu.
Tapi ia harus menahannya. kali ini bella akan diam, tidak akan frontal bertanya. Ia akan menunggu nathan yang bercerita jujur kepadanya tanpa ditanya.
nathan tiba tiba menoleh ke belakang, ia sadar akan hadirnya bella. Bella langsung berlari menghindar kearah kolam renang, nathan mengejarnya.
mata gadis itu mulai panas sesekali ia menyeka buliran air mata yang mulai menetes.
//bruk
bella terjatuh tertabrak harvey yg muncul tiba tiba "eh sorry"
harvey sadar bahwa ada sesuatu yang baru saja terjadi "kenapa lu?"
bella tak kuasa menahan bendungan di matanya , air matanya menetes dengan deras. harvey langsung mendekap erat bella, mengusap pelan kepala bella
"kenapa bella?" Tanya nya lagi untuk kedua kalinya
Bukannya membalas, tangisan itu makin deras membasahi pipi bella, hidungnya mulai memerah, tangis nya tersedu-sedu
Nathan datang tergesa-gesa, matanya langsung dihadiahi pemandangan gadis nya yang berada di rengkuhan orang lain.
"Bel kamu salah paham" lirih nathan
"Kenapa lagi si!" Seru Harvey yg masih mendekap bella
Bella melepaskan diri dari pelukan itu "sorry vey"
"Bel maaf" pinta nathan
Gadis itu langsung melengos begitu saja tanpa ada niatan menoleh kearah nathan