"eh itu kenapa?" ucap ava
semua orang linglung melihat bella yang tiba tiba pamit pulang , dan tidak lama setelahnya supirnya sudah datang menjemput bella.
sementara itu disisi lain harvey dan nathan sedang adu mulut kencang kencangan
"gua cape nitip bella ke elo" tutur harvey
"ngapain nitip, orang dia pacar gua"
harvey mengaitkan kepalan tangannya di kerah baju nathan, menyudutkannya ke tembok "kalo gitu berenti bikin cewe itu nangis anjing!"
nathan melempar kepalan tangan itu "stop urusin hubungan orang bisa?"
"gabisa? kenapa?" balas harvey menantang " perlukah gua bikin kalian putus biar bella ga terus terusan begitu"
wajah nathan memerah, dalam sekali hitungan, tangan nathan berhasil membogem wajah mulus harvey "gua bilang stop urusin hubungan gua!"
harvey berjalan 2 langkah mundur sembari terkekeh "lu takut?"
harvey mendorong nathan kembali setelah pertanyaan itu diucapkan , lalu membogem sekali wajah nathan "coba lu pikirin berapa kali lu bikin bella nangis bangsat!"
nafas harvey terengah engah , pria itu berjalan pergi meninggalkan nathan
badan nathan roboh merosot terjatuh, tanpa sadar pria itu menangis, ia ditampar kuat oleh pernyataan harvey
kejadian bella menangis karnanya sudah terjadi lebih dari sekali
dalam suara yang bergetar mulut nathan berbicara "bel maafin aku"
•
•
•
"gua cabut" pamit harvey sambil berjalan kearah motor miliknya
"lah katanya mau ikut renang" ucap reynand
harvey menggunakan sarung tangannya, tak lupa helm fullface nya "ga mood"
suara deru motor harvey tak lama berbunyi, ia memencet klaksonnya sekali sebagai pertanda ia pamit
"hati hati bro!" teriak jayden sambil melambaikan tangan
"lo kenapa!" jennie berteriak histeris membuat semua orang berlari kearahnya
di depan matanya, nathan sedang terkapar lemas, wajahnya lebam, matanya sembap, penampilannya acak acakan, nathan kacau.
marsya berlari ingin memeluk nathan tp tanpa dugaan, tubuh marsya didorong "jangan pernah lu deketin gua lagi!"
"loh kamu kenapa nath?"
bara dan reynand menghampiri nathan, merangkulnya, membantunya berdiri
"nyokap gua gaada kan?" tanya nathan
"gaada td cabut"balas jayden
"baguslah"
•
•
•
"aw" nathan meringis menahan perih akibat pukulan harvey tadi,
aalisha membantu mengobati lebaman di wajah nathan , sesekali ia sengaja menekannya, aalisha kesal
"gua gamau tau, besok selasa lo udah harus baikkan sama arabella"
"zara!"
"tessa!" tekan aalisha
nathan hanya diam mendengarnya, pikirannya rumit saat ini, ia menuduk diam
"lo denger gua nath?!" tegas aalisha
"hm"
"denger ga!"
"hmm"
"nathan!" bentak aalisha
nathan mendonga menatap aalisha "iya aalisha"
reynand menghampiri aalisha sembari mengusap bahunya dan pergi keluar menenangkan luapan emosi tersebut "yuk"
semua orang memutuskan untuk pulang, meninggalkan nathan sendirian di kamar
nathan meraih ponselnya di atas nakas di samping tempat tidur, terpampang foto bella disana, di wallpaper lockscreen nya
"Cantiknya aku"
Nathan menggulir layar ponsel miliknya, mencari nomor bella
Beberapa kali ia mencoba menelfon, tapi sayang tidak ada respon. Kemungkinan terbesarnya ponsel bella mati
Nathan masih berkutat dengan layar ponselnya, kali iini ia mencari nomor marsya
know ur limits
Tanpa menunggu lama, marsya langsung membalas
Hah?||
Tidak ada niatan untuk menjawab
/block contact/
•
•
•
mata bella terbuka, ia mengucek matanya yang sembab.
pintu kamar terbuka, gleen disana "eh anak papi udah bangun"
Gleen menghampiri bella, memeluk manja putri kesayangannya
"Kamu kenapa lagi sih" Ujar gleen masih merengkuh bella
"Gapapa"
"papi minta maaf kalo papi maksa kamu sekolah di jerman"
"Bella terserah mau sekolah dimana aja papi duk-" ucapannya terputus
"Bella mau sekolah di jerman aja"
Gleen mendadak melepas pelukan itu , ia cukup terkejut dengan pernyataan bella "HAH?"
"Kok tiba tiba berubah pikiran?"
"Kamu kenapa bell?"
"Papi maksa banget y-ya?"
Bella terkekeh menggeleng pelan "engga, gapapa bella mau ke jerman"
'ting' ponsel bella berdeting, matanya terarah melihat sumber suara itu, ponselnya menyala kembali, terlihat beberapa kali nathan menelfonnya
"yaudah papi keluar ya" ujar gleen sadar akan ponsel bella
bella mengangguk pelan, tersenyum manis
bella membuka ponselnya, membuka jendela chat, jari jarinya bergerak membuat satu kalimat dengan 3 kata di dalamnya, dirasa kesabarannya selama ini telah hilang
'nathan jelek'
kita putus ya
"mungkin emang seharusnya begini nath" batin bella
***
Am I the only one who sees right through this?
Yeah, all this bullshit , Don't play me for no fool, you don't gotta lose your mind every time I don't call
And I should never have to win your love
Then hate myself when I don't
-niki zefanya, lose