"BELLAAAA!!!!" Teriak nathan kencang, nafas nya menderu
Syukurlah cuma mimpi
Nathan menengok ke samping, ada bella yg sedang merengkuh tubuhnya
"Bella" gumam nya gemetaran
Tubuh nathan dipenuhi buliran keringat
"Iya ini aku" balas bella
reynand merosotkan tubuhnya ke sofa tak jauh dari mereka "gua pikir lu kenapa nath"
"Gua panik anjir dia teriak teriak walaupun gua tau dia lagi mimpi buruk" timpal jayden
Ava dan aalisha datang dengan gelas berisi air putih digenggamannya "nih bel" ucap ava
"Makasih ya" ucap bella yang dibalas anggukan oleh ava
Jennie berjalan mendekat kearah bella dan nathan
"Lu mimpi apaan dah nath? Sampe gila heboh gitu" tanya nya
"Bella mati dikejar gorilla" ledek bara yang di balas omelan oleh jennie "apasih bar! Galucu"
Bara ceming terdiam mendengar itu
"Mimpi apa nath? Kok manggil manggil aku?" Tanya bella yang juga penasaran
Bukannya menjawab , nathan malah menyambar tubuh bella erat
"Alah! Kesempitan dalam kesempatan" cibir jayden
Tangan reynand melayang memukul belakang kepala jayden "kebalik tolol!"
"BERISIK KALIAN AH!" maki aalisha yang bunyi secara tiba tiba kepada jayden dan reynand
"HAHAHAHAHAHAHA diomelin kan" ledek bara tertawa terbahak bahak
Dengan cepat, Aalisha menoleh menatap tajam bara
"Uhmm oghei" gumam bara
Ava menahan tawa melihat kejadian itu, gadis itu menyenggol lengan aalisha "santai mba, ntar darah tinggi" ledek ava
"Berisik ih lagian"
Suara derap langkah kaki terdengar menuju kearah mereka
"Nyokap otw! Bertingkah kaya biasa aja" perintah nathan pelan
"Oh iya jadi lu mau inves" ucap jayden kepada reynand dan bara berpura pura
Detik itu juga . Ana, bunda nathan masuk ke kamar ituu
"Eh pagi tan" sapa jennie
"Pagi juga!" Ana tersenyum dan menghampiri putranya yang bajunya basah keringat "kamu kenapa nath"
"Itu tadi kita abis push-up" ucap bara beralibi berjalan mendekati ana
Bara duduk di kasur yang nathan duduki "tapi dia napsu push up nya, maklum ada bella"
"Ya gak nath?" Ucap bara menatap nathan
"Iya dong" balas nathan sok serius
Ana geleng geleng kepala "aduh yang bucin mah beda"
Jennie , ava dan aalisha hanya bisa menahan tawa mereka melihat akting bara
Ana menatap mereka semua "kalian turun ya, sarapan"
Anak anak itu mengangguk patuh
"Eh marsya masih tidur diruang tamu, kok gaada yang nemenin" tambah ana
"Dia ga betah tante tidur di kasur kamar" balas ava beralibi
Ana tak yakin mendengarnya "Masa sih"
"Iya tante, tadi malem kita ajak tidur di kamar gamau" timpal aalisha ikut beralibi
"Aneh ya" celetuk ana
"Emang gitu tante, orangnya emang unik" ucap bella
Nathan mengusap wajahnya gusar mendengar kebohongan perempuan disampingnya
"Oh yaudah, kalian cepet turun" ucap ana yang kemudian keluar dari kamar itu
Bara, jayden dan reynand tiba tiba saja berdiri sembari tepuk tangan kencang
"Memang, wanita sangat dapat diandalkan untuk drama kebohongan" ucap bara dengan nada seakan bangga
"Ava, bangga banget gua" ucap jayden dengan tepuk tangan yang makin kencang
Ava mengacungkan kedua ibu jarinya, dan tersenyum sok keren
"Boong kok pada bangga" celetuk jennie membuat semuanya terdiam menatap
"Apa liat liat?!" Ketus jennie
•
•
•
Aalisha dan jennie membantu asisten rumah tangga nathan untuk menyiapkan makanan
Sedangkan bella dan ava mengurus perlengkapan makan, seperti piring, gelas, dan lainnya
"Bel" panggil nathan
Pekerjaan bella mengelap piring pun terhenti, gadis itu menoleh "iya?"
"Bangunin marsya dong tolong, bunda daritadi nyuruh bangunin dia" ujar nathan
"Kamu bangunin aja"
"Kok aku sih, ah ntar kamu ribut lagi sama dia" balas nathan
"Va!" Panggil bella
ava berlari menghampiri bella dengan kumpulan sendok dan garpu basah yang berada di genggamannya
"Bangunin si marsya" ucap bella
"Si jablay blom bangun emang?" Tanya ava "ini gua blom selesai ngelapinnya" tambah ava memperlihatkan genggamannya
Nathan meraih alat makan dari ava, berencana mengambil alih pekerjaan ava "dah gua aja yg ngelapin"
"Lu bangunin dia" ucap nathan menunjuk marsya dengan dagu nya
"Okay"
Avariella menghampiri masya yang masih tertidur pulas tidak tahu diri
"Marsya bangun" Ucap ava tanpa menyentuh tubuh marsya
Tidak ada pergerakan dari tubuh marsya
"Woi bangun!" Ucapnya kedua kali
Marsya hanya menggeser tubuhnya tak lama ia mengigau "ah bacot"
Ava yang tak sabar pun teriak dan mendorong tubuh marsya hingga jatuh kelantai "BANGUN ANJING!"
Buk!
Gadis itu malah mengguling badannya hingga Tak sengaja pinggang marsya terkena pojok pinggiran meja dg kencang
"ADUUHH MAMAAAAA!" Teriak marsya merengek kencang
"Eh sorry" ucap ava tak enak
Bella dan nathan berlari menghampiri mereka
"Kenapa lu?" Tanya bella jongkok dihadapan marsya
"NATHANNN!!" teriak marsya sembari bangun ingin berlari memeluk nathan tapi bella menahan marsya
Tangan bella refleks menempeleng jidat marsya "Ini yang nanya keadaan lu namanya bella bukan nathan"
Nathan menutup mulutnya "Pffttt"
"Lu sih va!" Teriak marsya menunjuk ava
"Lah! Siapa suruh lu guling badan ?!" Semprot ava tak mau kalah
"Ada apa nih?" Tanya reynand yang baru saja datang
ava menunjuk marsya dengan dagu nya "noh kejedot"
Reynand hanya ber-oh ria dan mengangguk lalu membalikan badannya untuk pergi dari ruangan itu sambil menarik nathan "udah lu ikut gua ps an aja"
Sedangkan Marsya masih merengek kesakitan
"Emang luka?" tanya bella , bella meraih baju marsya , agak membukanya ingin mengecek jika saja ada memar "sini gua cek"
Plak!
Pipi bella tiba tiba di tampar oleh marsya, niat baiknya terhentii
"LOO NGAPAIN BUKA BAJU GUUA BEJAT?!" Maki marsya "pelecehan MAMA!"
Bella menarik nafasnya dalam dalam, tangannya sudah siap membogem wajah marsya tapi ava menahan nya "udah bell, kita ke meja makan aja"
Bella mengikuti ajakan ava
"GAUSAH SARAPAN LU JUNCAK!" Maki ava menatap marsya
•
•
•
Jennie mengelap keringatnya sambil Meregangkan badannya "udah lama gak ke dapur capek juga ya" ucapnya kepada Aalisha
Aalisha merosot kan tubuhnya menuju sofa disamping meja makan "aduh encok nih"
Pada saat mereka istirahat Bella dan ava datang dengan wajah kesal
"Eh si Marsya udah bangun?" tanya jennie
"Ngapa pipi lu bel?" Tanya ava
"Nggak tahu lah ah" Ketus bella malas "tadi gua bangunin Si Marsya trus dia ke jedot , sama si Bella mau dicek takutnya memar" jelas ava "eh malah bella yang kena Gampar"
Bella berjalan menuju kulkas di dapur rumah Nathan . ia menghampiri asisten rumah tangga Nathan terlebih dahulu "mbak ada kompres / ice pack ga?"
"Ada, sebentar"
Sang mbak memberikan ice pack tersebut kepada bella
"Makasih mba" tutur bella yang dibalas anggukan
Pada saat Bella mengisi ice pack tersebut dg es, tanpa diduga Nathan menghampirinya , memegang dan Memiringkan dagunya melihat pipi bella yang memerah "loh kamu kenapa?"
"Digampar sm sii jablay" ketus bella
"Loh kok bisa?" Nathan merentangkan tangannya "sini peluk dulu"
Tanpa basa basi , Bella memeluk nathan dengan erat
"Tujuan aku baik, ngecek badan dia takut memar, eh malah ditampar" adu bella didalam dekapan nathan
Nathan melepas dekapan itu, memegang pipi bella lalu
/Cup
Mengecup bekas tamparan itu "udah gapapa, udah sembuh" ucap nya tersenyum lebar menggoda bella