"eh kerumah gua ya kalian hari ini !" seru nathan
"ngapain?" tanya reynand "ah gua mau jalan aja sama aalisha"
"para bundahara kita semua pada mau kumpul, aalisha dan kawan kawan juga ada" jelas nathan
"ada ava?" tanya jayden yang dibalas anggukan oleh nathan "ada dong"
"mereka kan nempel mulu berempat kaya bayi kembar" lanjut nathan
bara menggeser duduknya mendekat kearah nathan "emang para bundahara pada ngapain dah dateng ke rumah lu?"
belum sempat nathan menjawab , jayden memotongnya "mau ngelamar bella tessa, ntar ada pengajian AHAHHAHHAAH" ucapnya terbahak bahak
"ga anjim, mau ngumpul aja, kan bentar lagi mau kuliah , nanti kan pasti belum tentu bareng bareng lagi" jelas nathan "apalagi kalian ntar pisah sama cewe kalian" lanjutnya
jayden menghela nafasnya berat "ga rela pisah sama ava deh, walaupun dia suka kaya anjing tapi tetep aja"
"iya sama, gua juga belum siap pisah sama jennie" timpal bara
"makanya satu kampus aja" ucap nathan
"emang lu satu kampus ama bella?" tanya reynand
"iya, gua sama bella ntar ngelanjutin di aussie" balas nathan
"aussie nya dimana?" tanya bara
"The University of Melbourne"
reynand mengaduk smoothie miliknya "ah pengen deh ajak aalisha satu sekolah"
"ntar ajak jennie dah gua" ucap bara menyesap smoothie milik reynand yang dibalas tatapan tajam "punya gua anjim!"
"dikit doang elah" ucap bara
nathan menatap jayden "lu gimana jay?"
dengan mudahnya jayden membalas "gua mah easy peachy, tinggal ngomong ke emaknya ava ntar juga dikasih ava nya buat satu sekolah"
"berasa ngasih permen ga tuh" ledek nathan yang di ikuti tawa bara
"yaudah iya yang udah deket sama camer" cibir reynand
jayden merangkul reynand "makanya kalo pacaran jangan jalan ke luar mulu"
"sering sering pacaran dirumah aja" lanjut jayden
"iya sering sering dikamar, trus goyangin kasur" timpal nathan sok akrab
"apansi lu nath! blom aja otak lu gua vakum" maki jayden
"hahahahah baper banget" balas nathan
"jangan bilang lu sama bella—?"tanya bara
nathan mengkontra pertanyaan itu "apaansi ye, bella mah suci, gua cium bibirnya aja ogah"
"masaa??" tanya bara dengan nada meledek
"sini bibir lu aja yang gua cium" ucap nathan berusaha menyosor bibir bara
bara berlari menjauh, bergidik ngeri "tai!"
•
•
•
ava melahap makanannya dengan puas "eh tante makanan nya enak" ucap ava kepada bunda ana, orangtua nathan
"iya makan aja semuanya buat kalian" balas ana
"inget woi disini manusianya yang mau makan bukan lu doang" sindir jennie dengan mulut yang bergerak mengunyah brownis favoritnya
aalisha mengigit corndog di tangan kanannya dan es doger di tangan kirinya "ngaca dong kalian berdua"
"dih lu juga bangsat" maki ava menatap aalisha dengan makanan di tangannya
ana menghampiri bella "mami kamu gimana? dateng apa engga?"
"itu tante, mami bilang ditelfon tadi maaf gabisa dateng, lagi ada sidang kliennya" balas bella jelas
"gapapa , orangtua ava , bara sama reynand juga ga dateng kok" maklum ana melihat pekerjaaan orangtua bella di bidang hukum
"kamu ga makan bel?" tanya ana
"ntar aja tante" ucap bella
"bunda aja jangan tante" potong nathan yang tiba tiba duduk diantara mereka sembari mengerucutkan bibirnya menatap bella "iya kan bun?" tanya nathan menatap ana
ana tertawa lalu mengangguk "iya , bunda aja"
nathan menengok ke arah bella "kamu ga makan?"
"nanti aja" balas bella yang diangguki oleh nathan
nathan merangkul ana dengan tangan kanannya dan bella dengan tangan kirinya dengan erat
"aku sayangg banget sama dua ibu ibu ini"
bella mengerutkan alisnya "dih aku kan masi muda"
"trus maksud kamu bunda udah tua?" tanya ana lalu tertawa kencang "bunda juga masih muda keles" ucap ana
"dih, sadar diri nda" cibir nathan menatap bunda nya
nathan menarik lebih erat rangkulan tangan kirinya supaya bella makin mendekat kearahnya "kalo yang ini mah ntar juga jadi ibu ibu, eh tapi aku maunya manggilnya mami"
"berarti mami mami" lanjutnya
nathan mencium pipi bella dan pipi ana secara bergantian "aku sayang kaliann!"
bella tersenyum malu
'ajg gua serangan jantung!' batin bella