mami nina sedang membongkar perabotan lama dirumahnya
"need a help gak mi??" tutur bella menawarkan diri
nina menggeleng, tangannya tergerak mengelap keringatnya,
wanita itu meraih kotak mainan bella "nih coba dibuka"
bella menerimanya dengan lapang dada lalu membawa kotak tersebut ke kamar pribadinya
Bella tersenyum melihat satu persatu barang di dalam kotak tersebut
Ia mengeluarkan salah satu mainan favorite pada masanya, music box mini
Bella memutar music box tersebut, suara alunan yg dulu sangat menenangkan tapi sekarang rasanya berubah "dulu kenapa gua suka mainan serem gini sih"
ada seutas surat juga di dalam box nya, tertera nama 'anak bunda' di atasnya
Sejak tadi ponsel bella berdering
belllaa
p
p
beb
eh kok beb
Bellapotannnnn
iya?||
kok iya doang
Kenapa nath?||
anak smp kita mau ngadain prom night, mau ikut gak?
Deg, bella terdiam sesaat
'dia ngajak gua promnight?!'
ADA BARA SAMA JENNIE JUGAA
iya nath, ntar gw nyari kontak temen smp dulu buat dijadiin partner prom||
uhmmm, gausah bell
Kenapa?||
gapapa
Loh?||
'yaelah nathan, kirain mau ngajak jadi partner prom'
Chat bella dibaca begitu saja oleh nathan, bella membanting ponselnya ke kasur "benci banget si sama cowo yang hobinya nge baca chat doang, yaallah nath" gumamnya
•
•
•
Dipagi hari yang damai, ketenangan Ava yg sedang berdiri di balkon ditemani udara pagi menghilang, telinganya pengang
Dua sahabatnya yang baru saja datang berteriak satu sama lain, lalu berpelukan dengan erat,
"BELLAAAAAA!!!"
"JEJJJEEENNNN!!"
"Kapan si gua punya temen cantik" gumam ava menatap mereka
"Kita kan cantik" ujar seseorang dibelakang ava "cuman tingkah mereka aja kurang cantik"lanjut orang itu
Ava menengok ke belakang , ternyata gadis itu aalisha, ia juga baru saja datang
Nathan dan kawan kawan melewati jennie dan bella yang sedang berpelukan
Nathan merentangkan tangannya "bell , gua enggak?" Pinta nathan
Reynand yg melihat nathan merentangkan tangan,
inisiatif sih katanya.
Reynand memeluk nathan, "sama aku aja sayang"
Nathan mendorong reynand sambil bergidik ngeri "no homo, no gay"
"Bisa aja aa nathan, biasanya juga suka pap sama aku," ujar bara
Bella mengerutkan alisnya "eww"
"ga pernah ya gua nge pap" balas nathan sambil menujuk teman temannya
"Ih gaboleh gitu sayang, kita kan udah sering book hotel bareng" timpal jayden memprovokasikan
"Eewww, "bella mengernyitkan dahinya
"thats a lie"
bella cekikikan mendengarnya
"terserah deh, gua mah di bully mulu" lanjutnya pasrah
"santai bel, nathan gentle kok" ujar bara
"anjing lu" umpat nathan yang kemudian menarik tangan bella "yuk bel kantin, gua beliin susu ultra."
Bella pasrah, ia melambaikan tangan ke teman temannya
Nathan menarik bangku kantin, lalu berlari membeli susu untuk bella, sesuai janjinya
Bella menerima susu tersebut dengan senang hati "so what?" Tanya bella
"Udah nyari partner prom bel?" Kata nathan
"Belum, bingung" balas bella "lu udah?" Lanjutnya
"ngapain nyari"
"Loh kok"
"Will u?" Tanya nathan dg singkat
Bella menunjuk dirinya "gua?"
nathan mengangguk
"jadi partner prom lu?" tanya bella lagi
Nathan menompang kepalanya dengan tangan kanan "gak mau ya? Yaudah deh"
"Mau lah gila," balas bella dengan kencang
"yaudah gitu aja, ntar yang cantik ya mrs exadoze"
"exadoze?"
bukannya menjawab nathan malah cekikikan
"mau ga?"
"apa"
"itu"
"itu apa?"
"dipanggil mrs exadoze or exa"
gadis itu kebingungan, hingga pandangannya beralih ke arah bordiran nama di atas saku baju nathan
exadoze, nama belakang nathan
membacanya membuat bella salting tak karuan
"mau ga bel?" goda nathan
"diem deh lu nath"
"lu kok malah malu malu gajelas" ucap nathan, membuat wajah bella makin memerah
"GATAU DIEM"
Nathan memegang kedua pipi bella "HAHAHAHAHA YOU ARE SO CUTE"
Dari kejauhan, seseorang menatap kesal kearah mereka berdua
"yaudah gua ke kelas ya" pamit nathan
setelah mendapat anggukan, nathan pergi meninggalkan bella lebih dahulu karna gadis itu memutuskan untuk ke toilet
"ACAAA!!" Teriak bella memanggil adek kelasnya
"eh kak bella, kenapa?"
"mau ke atas ya? tungguin aku dong"
yg di minta pun mengangguk setuju
"temenin aku ke kamar mandi dulu" tutur bella mengenggam tangan adik kelasnya itu
"iya kak bellaa"
•
•
•
Hari yang di tunggu tunggu telah datang , nathan memanaskan lambo miliknya yang diberi nama tokyo tak lupa dengan tuxedonya yang gagah
"Ganteng banget karya buatan bunda sama papa" ucap ana
"Gausah sebut sebut papa, aku anak bunda , bukan anak dia" kesal nathan
jam menunjukan pukul 18:30 , Hari ini nathan berjanji menjemput bella "bunda anaaaa, Aku cabut ya bun" pamit nathan memeluk bunda nya
"love you loads bun" ucap nathan lalu mengecup pipi ana
Sebelum Nathan masuk ke dalam mobilnya, ana berteriak "good luckkk nathan sayang!!"
Nathan membalasnya dengan acungan jempol dan langsung menginjak pedal gas tokyo
Dalam waktu 15 menit, nathan tiba di rumah bella
Bella dengan gaun biru simple nya yang cantik, jantungnya berdebar tak karuan
"Halo nath!" Sapa bella
Nathan berjalan keluar dari mobil sambil tersenyum simpul "halo juga kamu"
"Nyokap, bokap lu ada?" Tanya nathan
"Ada, yuk masuk dulu"
Nathan duduk di ruang tamu mengobrol dengan papi bella, gleen namanya
Sedangkan mami nina membantu bella menyiapkan keperluan bella.
"Kamu anaknya ana ya nath" tanya gleen
"kok tau si om"
"Jangan panggil om, panggil papi aja biar sama kaya bella"
Nathan terkejut tapi ia berusaha tenang "e-eh oke deh om— eh papi, kok bisa kenal bunda nathan pi?
"Taulah , bunda kamu itu kan orangnya sosialable banget, siapa coba yang ga kenal dia" tutur gleen sambil menghirup cangkir kopi nya
"Kalau kamu sama bella?"
"Kenapa pi?"
"Kalian pacaran ya?" Tanya gleen berbisik sebagai laki laki untuk laki laki
"eh engga pi" nathan menggaruk tengkuknya tak enak
"yah kirain pacaran"
"Papi mau ga nathan jadi pacar bella?" Nathan membalas dengan pedenya
"Keburu diambil orang ntar anak papi"
Bella yang baru datang memukul kedua pria itu "kalian ngapain bisik bisik?" Bella menatap gleen "papi ngapain juga sokap ih?"
"Rahasia pria" balas gleen yang diacungkan dua jempol oleh nathan
"Awas ya" ancam bella
Nathan bangun dari duduknya "udah selesai bel?"
"Yuk" balas bella
Mereka berdua pamit dengan gleen dan nina, setelah itu nathan membantu bella membawa tas nya
"Cuma kecil nath, gua aja kali" ucap bella berusaha mengambil alih tas nya
"udah diem," balas nathan memegang tangan bella "itu sendal tinggi banget sih bel, emang gak takut jatoh" tutur nathan melihat alas kaki bella
"its called heels nath.."
Gleen bergumam kepada nina, sang istri "aku setuju banget kalo nathan jadi pacar bella, kamu setuju ga mi?"
Nina menatap suaminya "apaan sih kamu, ikut campur aja"