Chereads / COMPLICATED / Chapter 3 - 0.2

Chapter 3 - 0.2

Bella membuka kelopak mata dengan keadaan pandangannya samar samar

poros lehernya menengok kesebelah kanan, terlihat disana laki laki yang membantunya tadi sedang tertidur pulas di sofa. Bella dapat melihat jelas lekukan wajah nathan karena Posisi nathan menghadap ke arahnya

gadis itu memutuskan bangun dari tempat tidur, mengelilingi kamar nathan. punggungnya ngilu.

kamar nathan membosankan. setiap kali seseorang memasuki kamar tersebut, dapat dipastikan dengan jelas hanya akan melihat poster pemain lakers di dinding kamar, dan berberapa koleksi action figure seperti starwars, ia meraih satu pajangan karakter game yang asing dipandang bella

BRAK! sebuah kotak action figure terjatuh

"Eh udah bangun" celetuk nathan yang terbangun karna suara tersebut, tentu saja dengan suara khas bangun tidurnya

secara refleks bella menengok kearah nathan sambil menggaruk tengkuk lehernya merasa tak enak sambil tertawa kecil "hehe gapapa lu tidur aja lagi..."

"..sorry berisik hehe"

"Gabisa dong, kasian ntar sendirian"

Bella tidak mengerti maksud kalimat nathan "Uhmm , pinjem hp lu dong bath-"

nathan mengangkat sebelah alisnya "bath?"

"eh?"

"gua nathan" pria itu menawarkan tangannya untuk berkenalan

bella meraih nya "gua bella hehe sorry" ucap bella

Nathan mengeluarkan ponsel hitamnya dengan tiga buah kamera dibelakangnya "nih"

Bella meraihnya sambil berbicara menatap nathan "pinjem ya hehe"

Gadis itu memencet nomor telfon maminya di hp nathan, lalu memencet tombol speaker, supaya nathan bisa mendengar

<+62 8******>

"Halo mi, ini bella. Bella tadi pingsan dijalan, bella lupa bawa hp hehe," jelas bella

Dari sebrang telfon, mami nina pun bertanya "kamu bikin mami khawatir aja, kamu skrng dimana?

"maaf mi, Dirumah nathan mi" balas bella

"Kamu shareloc ya bel, biar mami jemput"

Mendengar itu, Nathan mengambil alih ponselnya "halo tante, ini nathan. Bellanya gausah dijemput biar nathan aja yang nganter pulang"

"Oh okay nath, hati hati ya"

"Sip tan"

Beep— koneksi telfon diputus

Padangan bella melongo menatap nathan

Nathan menatap bella , alisnya terangkat satu "kenapa?"

"Kok—"

"Gapapa , yuk . Mau gua anter pulang sekarang?" tanya nathan

bella menggaruk tengkuknya lagi "e-eh?"

"yaudah ayo deh" lanjutnya

bella masuk ke mobil nathan dengan pelayanan yang melebihi supir pribadi bella, nathan membukakan pintu nya "biasa aja kali, berasa princess" ledek bella

"will you?"

"ga?" ketus bella

"hahahahahah"

Gadis itu membuka kacaa mobilnya untuk pamit sekali lagi kepada keluarga nathan "pulang dulu ya tantee! Byee kalian si kembar!" Teriak bella

Baru 10 meter dari rumah nathan , mobil nathan berhenti "loh, kok?"kata bella

"Pake seatbelt lu"

"Ih orang ga jauh, gausah gapapa" balas bella menyepelekan

"Pake ga"

"Ga"

Dalam satu kali hembusan , nathan membalas "pake atau gua cium"

"baru juga kenal dih"

"pake atau gua cium"

Bella masih kekeh tidak mau menggunakan seatbelt "Cium aja klo berani,"

Nathan yg ditantang pun mendekatkan wajahnya ke wajah bella

Bodohnya, gadis itu malah menutup matanya rapat, seakan ia siap

jarak wajah mereka satu sama lain terkikis hingga 5cm

Nathan menahan tawa melihat tingkah bella, ditiupnya wajah bella lalu berbisik "pengen banget gua cium lu hah?" ledek nathan sambil mencubit batang hidung bella

"Kampret" umpat bella

"HAHAHAHAHAHA , ga pernah dicium cowo ya?"

Bella kesal setengah mati. bukan karena nathan tidak menciumnya, tapi karena ia terlalu bodoh menutup matanya

"mau mampir ga nath?" Tanya bella

"Gausah, salam ya buat camer" balas nathan dg tingkat kepedean yang tinggi

bella memutar bolla matanya "apasih freak"

Nathan pun tersenyum "tapi tadi kenapa merem deh, gausah sok frak frik deh, tujuan merem ap—"

Bella mendengus kesal membalikan tubuhnya "Bacot , gue masuk, hati hati nathan"

"Tunggu bell!"

"Kenapa lagi?"

Nathan memberikan ponselnya ke bella "Bagi nomor lu"

"Besok"

Nathan tersenyum sumringah "okay"

Nathan menginjak pedal gas mobilnya dg semangat . di dalam mobil, nathan berteriak tak karuan

"GA SIA SIA GUA CABUT BASKET!"

Suasana kelas yang begitu damai berubah total pada saat jennie datang

"Eh woi topi gue ilang!"

"Trus? Gue harus bilang wow gitu sama lu?" Balas aalisha

Avariella menunjuk tasnya "Ambil di tas gue jen , gue bawa 2"

Jennie membuka tas avariella, merombak tas itu tapi jennie tidak menemukan topi yang disebut avariella "Demi apapun ava! Gaada"

"Dimi ipipin ivi, giidi" ledek bella

Aalisha menghela nafas, melihat tingkah sahabatnya

Ava membantu jennie mencari topi "Cari tuh pake mata, eh iya anj—"

Kalimat ava terpotong oleh jayden yang datang bersama bara, reynand , dan nathan "ngomongnya ya , kasar aja terus..."

"Bacot"

Aalisha dan bella yang sedang duduk mengangkang di pojok kelas pun langsung berubah posisi karena mereka ditatap 4 sejoli itu "anjjj- mereka ngeliat kita ngangkang" bisik aalisha

Bella menyalahkan aalisha dg bisikan "lu sih sha"

"Loh kok gue"

"Eh- ada bella" ucap nathan

Reynand yang mendengar itu membuka mulut "Dih sokap bat lu"

"Ganteng lau?" Sindir bara

nathan menatap tajam bara "ya anak bunda ana emang ganteng" balasnya lalu mengampiri bella dan aalisha

baru saja ingin duduk disamping bella, reynand mencolek bahu bella

"Kenapa lu?" Tanya nathan kepada reynand

Reynand menujuk aalisha "aalishanya mau gua amanin " kata reynand yang kemudian menarik tangan aalisha "yuk sayang"

"Sayang sayang gigilo peang" cibir jennie

Jayden merangkul bahu bara "duh bro, cewenya ga pernah dipanggil sayang yaa"

Bara terkekeh "galak males"

"KAMU APAAN SIH" teriak jennie

Bara langsung memeluk jennie , ia takut jiwa singa pacarnya itu terbangun "gausah didengerin ya ucapan jayden, dia emang suka gitu , menanya untuk menganjing"

Aalishaa dan avariella mengelus dadanya masing masing menatap bara dan jennie "Astagfirullah kita masih kecil"

Jennie melepas pelukan bara "loh , bella sama nathan kemana?"

"WADAW CEPET JUGA NATHAN GERAKNYA" cibir jayden

"ga waras tuh orang" ucap bara

"jangan gitu dong, lu kan juga ga waras bar" ledek reynand

Ava tertawa kencang "HAHAHAH, receh banget gua yatuhannnn"

Sampai akhirnya mereka sadar kalau wakil kepala sekolah sudah berdiri di depan pintu kelas dg kemoceng ditangan "enak ya ketawa ketiwi, KELUAR APA IBU KELUARIN?!"