Chereads / UNITED WORLD / Chapter 40 - Chapter 40 : Mahluk yang ganas

Chapter 40 - Chapter 40 : Mahluk yang ganas

Ablak, Ciciliana, dan Arias sedang di kepung. Mahluk buas yang mengepung mereka dan mereka terpojok. Penyihir bernama Liar yang mengendalikan mahluk buas itu. Penyihir itu menggunakan 2 harimau untuk menyerang Ciciliana dan Arias dan 1 beruang untuk menyerang Ablak. Ciciliana membuat barrier untuk melindungi Arias dan dirinya sendiri, sementara Ablak sedang menghadapi beruang.

Liar : Baiklah kucing buta. Bisakah kau menyelamatkan ke 2 gadis itu?

Ablak : Ini mudah

Liar : Maka lawan dia

Beruang itu menyerang Ablak dengan tangan kanannya. Ablak bersiap siap untuk menangkap tangan beruang itu. Saat beruang itu menyerang, Ablak menangkap tangan beruang itu dan dia membantingnya ke tanah sehingga tanah itu retak

Arias : Wow..... Ablak..... Ternyata kau kuat

Ciciliana : A.... Arias.... Bisakah kau memikirkan cara untuk kita bisa keluar dari sini?

Arias : Hmmmp (Sial.... Bagaimana cara aku menolong Ciciliana?)

Arias mengangkat tangan kanannya dan dia menunjukkan ke atas dengan jari tengah dan telunjuk bertempelan. Liar bingung dan dia melihat ke atas.

Arias : Bodoh

Arias meletakkan jari telunjuk tangan kirinya di atas jari tengah dan jari telunjuk tangan kanannya dan dia menarik lalu keluar listrik berwarna hijau di antara jari tengah dan telunjuk Arias.

Liar : Listrik?

Arias : Kau terkejut? Aku juga

Liar : Ternyata kau penyihir

Ablak : Itu sihir baru?

Arias : Tidak.... Ini senjata pertama yang aku buat. Pedang listrik

Ciciliana : Arias tolong

Ablak : Hmmm....

Ablak menarik beruang yang dia jatuhkan dan dia melemparnya ke arah harimau yang berhadapan dengan Ciciliana.

Ablak : Ciciliana buka barrier kamu, tidak ada yang akan menyerangmu

Ciciliana : Baik

Arias : Show time

Ciciliana membuka barriernya lalu Arias langsung menyerang Harimau yang dia hadapi. Harimau itu menyerang dengan berdiri dan menjatuhkan kedua tangannya tapi Arias menangkisnya dengan pedang. Harimau itu merasa kesakitan karena tekanan listrik pedang Arias sangat tinggi.

Ciciliana : Yay kau berhasil Arias

Arias : Pedang hijauku lebih kuat dari pada barrier kuningmu

Lalu beruang itu muncul dengan cepat dan dia berlari menyerang mereka. Ciciliana dengan terkejut dia langsung mengeluarkan barriernya dan beruang itu menyerang barrier dengan kepalanya. Barrier itu retak dan Ciciliana mulai merasa kehilangan tenaga

Arias : Ciciliana kau baik baik saja?

Ciciliana : Ya.... Ak... Aku.... Baik baik saja

Arias : Sial. Kita tidak bisa bergerak lagi karena di kurung dalam barrier ini

Ciciliana : Ma... Maaf

Ablak : Tch.... Masih hidup??

Ablak berjalan ke arah beruang itu tapi ada sesuatu yang menahan kakinya sehingga dia jatuh. Saat Ablak melihat apa yang membuatnya terjatuh, dia melihat sda mahluk yang panjang sehingga membuat kaki Ablak menendang mahluk tersebut dan terjatuh. Mahluk itu mengikat Ablak dengan tubuhnya. Ablak tidak bisa bergerak

Ablak : Mahluk apa ini?

Arias : Ci..... Ciciliana

Ciciliana : Argh..... Ke.... Kenapa?

Arias : I... Itu mahluk yang panjang dan beracun?

Ciciliana : Maksud..... Kamu.... Ular?

Arias : Ular

Ciciliana : Ya.... Mahluk.... Itu.... Mengikat.... Mangsanya.... Dan bahaya.... Juga.... Jika.... Di... Gigit

Beruang itu berteriak dengan keras dan dia mengangkat tangan kirinya dan menyerang barrier Ciciliana sehingga hancur. Ciciliana jatuh dan tidak sadarkan diri. Arias mematikan listriknya dan dia mencoba menbangunkan Ciciliana

Arias : Ciciliana!! Ciciliana!!!

Ablak : (Mulut semakin terbuka besar dan gigi bagian atas mendorong gigi bagian bawah dan gigi bagian bawah mendorong gigi bagian atas)

Liar : Gigit dia

Ular itu mengigit leher Ablak di bagian kanan dan Ablak terjatuh. Namun mata

Ablak : GRAAAAAA

Liar : Hmmm?

Arias : !!!?

Ablak mencari celah untuk tangannya keluar dari ikatan ular tersebut. Ablak memaksa dengan sekuat tenaga dan tangan kanannya berhasil mendapat celah dan keluar. Ablak mencari kepala ular itu dan dia memegang kepalanya lalu membanting ular itu dan Ablak menginjak kepala ular itu dan tanah yang dia injak itu ikut retak. Ablak melihat penyihir itu dengan mata kanan terbuka, dan menunjukkan gigi.

Liar : Waw ternyata kucing bisa marah. Akhirnya kau menunjukkan matamu

Arias : A.... Ablak.... Apa sebenarnya kau?

Liar : Tapi sudah terlambat kau marah. Teman teman mu akan mati

Saat Liar mengarahkan kepalanya ke arah beruang untung memberi perintah supaya beruang itu membunuh Arias. Liar terkejut Ablak sudah membunuh beruang itu

Liar : Tu tunggu. Bagaimana kau bisa di sana? (Tadi aku melihatnya berdiri di depan, saat aku melihat beruang, dia sudah membunuhnya. Kecepatan seperti apa itu?)

Harimau keluar dari semak dan melompat untuk menyerang Ablak. Tablak menahan mulut harimau itu dengan tangan kirinya dan dia memegang rahang harimau itu dengan tangan kanannya dan dia merobek harimau itu seperti merobek kertas

Liar : Aku.... Harus mundur

Saat Liar berbalik badan, dia melihat tangan yang mendekat. Liar tertangkap dengan tangan yang terbang dan Bruts muncul dari antara pohon dengan wajah serius. Bruts melihat Ablak yang membuka mata kananya.

Bruts : Hmmm.... Dia memberikan makanan ya? (Ablak bisa membuka matanya? Ini artinya kondisi serius)

Ablak : Tch....

Liar : Sial.... Kali ini saja.... Kalian beruntung

Liar berubah menjadi puluhan kelalawar dan terbang menjauh. Bruts mengeluarkan 2 harimau yang di bawa 2 tangan yang terbang. Ablak batuk dan mengeluarkan darah.

Bruts : Ablak.....(Melihat luka Ablak)

Arias : Ablak di gigit ular yang beracun. Apakah dia akan baik baik saja?

Ablak : Aku akan tetap sadar..... Bruts... Jaga... Mere.....

Ablak terjatuh perlahan tapi dia memaksakan diri untuk tetap berdiri

Ablak : Aku.... Mau tidur.... Jaga mereka..... Bruts....

Ablak duduk dan dia berbaring. Liar berhasil kabur dan dia kembali ke tempat dia berteduh

Liar : Ablak.... Mahluk yang ganas