Chereads / Yo, Yo Bucin Amat Lau!!! / Chapter 3 - The Most Wanted

Chapter 3 - The Most Wanted

Alvin kini sedang menatap ketiga temannya yang sibuk masing-masing dipagi yang menurutnya suntuk ini. Gabriel Stevent Damanik atau yang lebih singkatnya dipanggil Iel tengah mencoret-coret buku bagian belakangnya dengan spidol, ada juga si Cakka Kawekas Nuraga atau Cakka yang sibuk menyisir rambut gondrongnya dan yang terakhir si Mario Aditya Haling atau lebih enaknya dipanggil Rio tengah memainkan Game diponselnya dengan berbagai umpatan yang keluar dari mulutnya.

Rio membanting hpnya ke atas meja "Anjing!" Umpatnya kasar yang membuat teman-temannya terlonjak kaget.

"Si monyet, ngagetin aja!" Gerutu Cakka

"Tau nih, maen game aja riweh bener" Gabriel jadi ikut membanting spidolnya.

"Cabut aja lah yuk!" Ajak Rio yang kini sudah beranjak dari duduknya dan berjalan keluar kelas yang langsung diikuti Cakka dan Gabriel.

"Ini kagak ada yang mau ngerjain tugas apa?" Teriak Alvin sambil melirik lembaran tugas didepannya.

"Cot lah!" Sahut Gabriel, mau tak mau Alvin mengikuti mereka.

Ternyata mereka berjalan ke arah kantin, suasana kantin terlihat sepi, karena memang KBM sedang berlangsung. Tapi, ada 4 orang cewek yang juga berada dikantin itu.

Pandangan Rio jatuh pada gadis yang berdagu tirus "gue kok jadi deg-degan" batin Rio

"Heh, Ipong!" Panggil Alvin yang membuat Cakka, Rio, Gabriel dan keempat cewek itu tersentak.

"Siapa, Vin?" Tanya Gabriel

"Sepupu gue"

"Yang mana?" Tanya Cakka

"Yang rambutnya pendek" jawab Alvin

"Yang rambutnya pendek ada tiga geblek, tuh cewek gue juga pendek rambutnya!" Hardik Cakka

Alvin mendelik "itu yang dagunya tirus!" Rio menoleh, melihat Alvin yang kini sudah berjalan ke arah cewek itu, Rio,Gabriel, dan Cakka mengekor mengikuti.

Tanpa permisi Alvin dkk duduk dimeja Ify "ngapain duduk disini sih lo" ketus Ify

"Ya emang kenapa sih?" Tanya Rio yang tiba-tiba menyahut membuat ketiga temannya itu mengernyit heran, tumben-tumbenan Rio mau nyahutin cewek.

"Meja lain kosong kan?"

"Udahsi ah masalah meja doang, Fy" lerai Alvin, Ify hanya mendegus sedangkan ketiga temannya melongo menatap keempat kakak kelas ganteng didepan mereka ini.

"Ohiya, kenalin temen-temen gue. Yang nyahutin lo tadi si Rio, yang kumis tipis itu si Gabriel, dan yang gondrong itu Cakka" jelas Alvin, sedangkan Ify hanya berdehem.

"Lo gak mau ngenalin nama lo atau temen-temen lo gitu?" Tanya Gabriel

Ify mendengus "Hm, gue Ify. Guys kenalin diri sendiri aja" titah Ify yang membuat ketiga temannya terkesiap.

"Eung.. gue Sivia Kak"

"Gue Ashilla atau kalian bisa panggil gue Shilla aja"

"Agni"

"Udah kan? Pindah sono lo semua!" Usir Ify yang mendapat sikutan dari Shilla

"Yang sopan, Fy. Kakak kelas nih!" Bisik Shilla

"Ribet bener lo!" Ujar Rio

"Tuh banyak meja kosong melompong" sewot Ify

"Gak, ada penunggunya" jawab Rio asal

Melihat Rio yang menyahuti Ify terus membuat Cakka jadi terheran-heran "tumben si congor cabe mau nyahutin cewek" bisiknya pada Gabriel yang duduk disampingnya

"Kesambet penunggu nih kantin kali" jawab Gabriel tak kalah asal.

"Udah deh ribut mulu baru ketemu juga!" Lerai Alvin pada Rio dan Ify "mau mesen apa lo pada?" Tanya Alvin

"Gue kopi goodday" jawab Rio

"Lo mesen apa, Vin?" Gabriel yang bertanya balik pada Alvin

"Tempe mendoan"

"Yaudah, gue gehu aja dua" ujar Gabriel

"Gue cireng, Vin" ujar Cakka

"Cireng mulu makin melar itu pipi!" Batin  Agni yang memperhatikan Cakka

Alvin berdiri dari duduknya "kalian gak mesen?" Tanya Alvin pada Ify dkk

"I-itu, Kak udah dateng" jawab Sivia berbarengan dengan datangnya penjaga kantin sambil membawa 4 mangkuk indomie

"Oooh" Alvin beranjak pergi untuk memesan

"Makan Kak!" Tawar Shilla dan Sivia pada kakak kelas dihadapannya mereka kini.

"Iya silahkan!"

"E-emm Shill!" Panggil Gabriel yang membuat Shilla tak jadi memasukkan mienya kedalam mulut.

"Benerkan nama lo Shilla?" Shilla hanya mengangguk "gue minta kuah nya boleh?"

"Hah?" Shilla melongo mendengarnya, apa tadi katanya? Minta kuah? Kenapa pipinya jadi terasa panas, padahal cuma minta kuah

"Minta kuahnya!" Ujar Gabriel sambil meringis

Shilla mengangguk malu-malu "boleh, Kak!" Shilla mengambil mangkuk kosong yang berada dimeja itu, lalu menuang kuah mie sotonya dan memberikannya pada Gabriel "i-ini Kak!"

Gabriel tersenyum senang "makasih, Shill" Shilla hanya mengangguk malu.

Sedangkan Sivia yang berada disamping Shilla beranjak dari duduknya "mau kemana lo, Vi?" Tanya Agni

"Mau beli minum"

"Gue nitip, Vi. Kayak biasa aja!"

"Siap bos" Sivia lalu pergi membeli minum.

Agni kembali memakan mienya, tapi ada sesuatu yang mengganggunya, yakni tatapan Cakka yang duduk tepat didepannya "kenapa?"

"Masih marah?" Tanya Cakka pelan

"Menurut, lo?" Ujar Agni ketus

"Maafin dong, semalem kan ada acara mendadak" ujar Cakka memelas, Agni hanya diam malas menyahut dan fokus pada mienya

Entah apa masalah Agni dan Cakka, kini kita beralih pada Rio yang menatap dalam pada Ify yang tengah asik memakan mie gorengnya.

"Pagi-pagi makan mie" celetuk Rio

"Suka-suka aing lah" sahut Ify sewot "lo pagi-pagi minum kopi"

"Lo merhatiin gue ya?" Goda Rio

Ify hanya mendecih menatap sebal Rio yang tengah mesem-mesem sendiri.

Baru pertama kali melihatnya Rio sudah merasa tertarik "lo sepupunya si Alvin?" Ify menatapnya sekilas lalu mengangguk

"Ini cewek gak tau kali ya gue siapa?" Batin Rio

Tak lama Alvin datang dengan sebungkus gorengan dan satu gelas kopi.  "Nih!" Mereka langsung mengambil makanan masing-masing.

Sivia dan Shilla terlihat melongo menatap ke-4 most wanted sekolahnya itu. Meskipun baru seminggu mereka tahu tentang 4 cowok didepannya ini karena banyak yang membicarakannya, kecuali Agni dan Ify mungkin.

"Mau gak?" Tawar Alvin dan Gabriel yang membuat Shilla dan Sivia terkesiap.

"Hehe engga, Kak makasih" jawab keduanya kompak.

Cakka mencocol cirengnya pada kuah mie milik Agni, sedangkan Agni ya biasa-biasa aja, sudah terbiasa mungkin(?)

Sedang asik-asik makan mereka dikejutkan dengan umpatan Rio "Anjing.."

"Kenapa sih lo, ngagetin mulu dari tadi" gerutu Alvin kesal

"Ini si Kiki.." ujar Rio penuh amarah

"Kenapa lagi si Kiki? Tubir mulu lo berdua"

"Tau dah, anjing banget!'

"Anjing- anjingan mulu, heran aing"

"Udah biarin, ntar juga jadi Anjing dia" celetuk Cakka dengan santai sambil mencocol cirengnya tanpa peduli pelototan Rio

"A..." baru saja akan kembali mengumpat, dengan cepat Ify menyuapi mie kedalam mulut Rio

"Berisik anjing!"

"Bhahahahahahahah" sontak saja semuanya tertawa melihat Rio yang masih membuka mulutnya yang berisi mie

Rio menelan mienya "ngapain lo semua ketawa?" Tanya Rio galak, semuanya jadi terdiam.

"Vin, tiati noh sepupu lo diamuk" bisik Gabriel pada Alvin

"Si Ify nyari perkara sama modelan kek si Rio segala" gerutu Alvin sambil menatap Ify prihatin.

Mereka menunggu reaksi Rio yang sudah pasti akan mengamuk. Karena seorang Mario itu dikenal sebagai cowok galak, makanya gak heran kalau jadi bos gengnya sekolahan. Kalau kata kids zaman now sih "senggol dikit bacok!" Mau perempuan sekalipun pasti kena omelan Rio

"Enak ..." Beberapa detik mereka menunggu reaksi Rio, tapi yang mereka dapat hanya kata Enak? Gak salah?

"Ngapain lo?" Tanya Ify ketika melihat Rio memajukan wajahnya dan membuka mulutnya

"Mau lagi.." ujar Rio santai sambil menatap mie milik Ify yang tersisa satu sendok lagi

"Beli sendiri" Ify dengan santainya memakan suapan terakhirnya, lalu menyodorkan mangkuk bekasnya ke hadapan Rio.

Ify menoleh kearah teman-temannya yang juga sudah selesai makan "cabut!" Agni, Shilla, dan Sivia mengangguk

"Kak duluan!" Pamit Shilla dan Sivia yang diangguki oleh ke-4 pemuda yang kini melongo. Agni mengusap puncak kepala Cakka sekilas lalu menyusul ke-3 temannya yang sudah pergi lebih dulu.