Seperti biasa, Ify tak langsung pulang ke rumah. Saat ini ia masih berada ditaman belakang sekolah, duduk dibawah pohon mangga. Padahal Via, Shilla dan Agni sudah pulang sejak beberapa menit yang lalu, dan Ify masih betah duduk disana sambil menandai buah mangga yang sepertinya sebentar lagi matang untuk dia petik.
Tiba-tiba datang 4 orang cewek mendekat kearahnya, Ify ingat mereka itu kakak kelasnya. Dea beserta dayang-dayangnya. Tapi, ngapain mereka datengin Ify? Sore-sore begini dibelakang sekolah pula.
"Jadi lo yang namanya Ify?" Tanya Dea to the point setelah berada dihadapan Ify
"Kan gue udah bilang dia, De" bisik Oik pada Dea
"Maksud gue basa-basi dulu nyet!!" Bisik Dea tajam, Ify yang mendengarnya hanya terkekeh, maksud mereka tuh sebenernya mau apa?
"Kenapa?" Sahut Ify kalem
Dea yang melihat reaksi Ify hanya tersenyum miring "Jadi bener kalo lo itu ceweknya si Rio?" Tanya Dea sambil menyilangkan tangannya di dada, di ikuti oleh ke-3 temannya yang lain.
"Buset gue berasa mau diserang gogo dino"
Ify mengernyit, tapi tak lama ia mengangguk paham. Jadi, mereka ini Fans nya si item? "Bukan sih" jawabnya makin kalem
Tiba-tiba Angel mendekat, memperhatikan Ify dari atas sampe bawah "Kok kalian suka jalan bareng?"
Ify berdiri dari duduknya "kalo jalan bareng emang harus berarti pacaran?" Tanya Ify
"IYALAHHH!!" Sahut Zeva sewot
Ify tersenyum miring "monmaaf nih ya Kakak-kakak, bisa gak ubah pemikiran udik kalian itu" mereka belum tahu nih siapa Ify
"WAH NANTANGIN DIA, DE!!" Seru Oik mengompori, membuat Dea yang merasa panas mendekat kearah Ify lalu mendorong bahunya
"EH APA-APAAN NIH?" Sewot Ify tak terima "GAUSAH DORONG-DORONG DONG, GUE AJA DARITADI KALEM!!!"
"Makanya lo yang sopan dong!!!" Samber Angel
Ify menghela nafasnya lelah "Perasaan daritadi gue sopan, jawab juga kalem. Kalian yang tiba-tiba dateng ngelabrak gue gitu aja!!"
"Iya juga sih yang dia bilang" celetuk Oik membuat ke-3 temannya menatapnya tajam.
"Gue tanya deh sama Kakak-kakak ini sekalian, sebenernya tujuan kalian ngelabrak gue kaya gini tuh ngapain?"
Dea menatap tajam kearah Ify "gue cuma mau bilang lo jauhin si Rio!!"
Hadehhh, gimana mau ngejauhin orang si Rionya aja mepet-mepet Ify terus, gak tahu aja nih mereka semua.
"Ya lo bilang aja sendiri sana sama orangnya!!" Sahut Ify
Tiba-tiba Zeva, Angel dan Oik merapat kearah Dea dan ikut-ikutan menatap Ify tajam.
Hell, apalagi ini? Ify jadi berpikir harusnya mereka tuh jadi bodyguard nya si Rio aja sekalian.
"Lo juga bilangin tuh sama temen lo yang kecentilan sama si Iel nya gue!!" Ify terkekeh mendengarnya, apa tadi katanya? IELNYA GUE? wah kayaknya mereka gak tahu kalo Shilla itu pacarnya Gabriel, rasanya Ify pengen teriak diwajahnya kalo Shilla tuh pacarnya Gabriel, tapi Shilla udah bilang jangan bilang siapa-siapa.
"Gue juga mau pesen nih sama lo, bilangin sama temen lo yang tomboy itu, jauh-jauh dari Cakka. Karena percuma Cakka gak bakal suka cewek tomboy kalo gitu!!" Ujar Oik membuat Ify rasanya pengen tertawa kencang.
"Yang ada kak Cakka yang gak bakal suka sama lo, orang si Agni tomboy gitu aja bisa bikin kak Cakka bucin"
Oke, mungkin kini giliran Zeva yang mau titip pese. "Kak Zeva mau titip pesen juga?"
Zeva mengangguk singkat "bilangin ke si Sivia gak usah sok imut di depan Alvin!!"
Sivia sama Alvin? Wahh kayaknya Ify ketinggalan satu hal tentang mereka, kudu bilang makasih dong ini Ify, eh tapi gak usah deh.
"Lagian si Rio kok bisa mau-maunya sama cewek pendek kayak lo!!" Kata Dea membuat Ify mendelik tak suka.
Apa tadi katanya? Pendek? Enak aja, Ify tuh mungil bukan pendek.
"Bagusan juga lo kemana-mana De, body menang telak. Lah ini bocah mah apaan?"
Ify hanya mendengus tak suka, udah termasuk body shaming nih!!. Lagian pantes aja Body nya si Dea nonjol, orang bajunya aja ketat gitu kek lemper. Apalagi rok mereka pendek banget, mau jadi cabe-cabean kali ya?
Eh, astagfirullah. Gak boleh julid, Fy.
"Eh ada apa nih rame-rame? Lagi pada arisan apa yak?" Mereka semua menoleh kearah sumber suara, tepatnya dibalik pohon yang dibelakang Ify tadi.
RIO, nah akhirnya biang masalahnya muncul. Sebenernya Rio udah daritadi ada disana, dengerin percakapan Dea yang ngelabrak Ify tercintanya. Tadinya Rio bakal muncul pas Dea mau nampar Ify kayak adegan difilm-film. Tapi yang ada mereka malah titip-titipan pesen, berasa si Ify lagi siaran Radio kali ya?
Ify hanya melengos melihat keberadaan Rio, sedangkan Dea cs? Mereka udah pucat pasi kaget melihat Rio yang muncul tiba-tiba layaknya hantu.
"Jadi, ada masalah apa kalian sama si Ify?" Tanya Rio, Ify bisa mendengar suara Rio yang tiba-tiba terdengar tajam. Ify tak melihat kalau wajah Rio juga perlahan menjadi datar dan aura dinginnya yang sering ia perlihatkan, terlihat jelas.
"Emm, enggak ko Yo" jawab Dea gelagapan.
"Lo ngelabrak si Ify, hah?" Oke, Rio mulai mengeluarkan aura maungnya. Ify jadi mundur merapatkan tubuhnya ke pohon mangga.
"IYA YO!!" celetuk Oik lagi-lagi mendapat tatapan tajam dari ke-3 temannya itu.
Rio berdecak lalu tersenyum sinis "maksud kalian ngelabrak si Ify buat apa?"
Dea memberanikan dirinya menatap Rio yang menatapnya tajam "dia kecentilan sama lo" jawabnya takut
"Nih perlu gue tegasin sama kalian semua, GUE YANG KECENTILAN SAMA SI IFY!! Lagian kalo gue deket si Ify emang ada masalah sama lo? Enggak kan? Jadi, lo gak usah sok ngurusin hidup gue!!" Ujar Rio tajam dan penuh penekanan. "Kalian pergi sekarang!!"
Dea cs langsung saja ingin pergi, mereka malu masa ngelabrak ketahuan si Rio, tapi baru selangkah "Bentar!!" Dea cs berhenti ketika mendengar suara Rio, Dea langsung membalikan badannya, sedangkan ke-3 temannya tetap diam ditempat, gak berani mereka kalau harus berhadapan dengan Rio.
"Nih, buat lo sama temen-temen lo!!" Rio memberikan mangga yang ia bawa sejak tadi pada Dea "daripada lo ngelabrak si Ify mending ngerujak aja lo sana. Dah sana minggat lo semua!!" Dea mengangguk patuh lalu pergi dari sana.
"AWAS LO KALO GANGGUIN SI IFY LAGI!!"
Ify hanya terdiam ditempat memperhatikan Rio, aneh sih masa habis marah-marahin orang si Rio malah ngasih oleh-oleh mangga?
Rio berbalik menatap Ify dengan seringai tengilnya yang bikin Ify makin melengos malas lagi-lagi harus berhadapan dengan manusia macam Rio "Kenapa lo?" Tanya Ify ketus
Rio tersenyum jahil "YHAAAAA TADI ADA YANG DI BILANG PENDEK!!" ledek Rio. Iya, sebenernya pas Ify dibilang pendek tadi sama Angel, Rio sebenernya pengen ketawa ngakak
Ify melotot tajam tak terima dan langsung memukul kepala Rio "APA HAH? MASALAH KALO GUE PENDEK?" sewot Ify
Rio meringis mengusap kepalanya "buset galak amat!! Pantes gak tinggi-tinggi, emosian sih!"
"APA LO ITEM?" Kekesalan Ify semakin menjadi
"Sorry ya gue gak item tuh!!" Elak Rio santai
"Terus apaan? Putih? JAUH WOYY!!" Asli, emosi Ify tuh lagi meledak-ledaknya
"PUTIH GINI SAYAAAANGGG!!"
"PUTIHNYA AJA GINI, APALAGI ITEMNYA!!"
Rio melengos, ini si Ify pms kali ya? Emosinya serem amat "lo tau gak sih putih keruh?"
Ify yang tadinya kesal mendadak jadi mengernyit heran "putih keruh?"
"NAH GAK TAU KAN LO!!"
Bukannya menjawab Ify malah memberikan spidol hijau disakunya pada Rio "Nih daripada putih keruh mending warnain aja nih pake spidol!!"
"Malah ngasih spidol, mana warna ijo lagi"
"Biar kayak hulk lo!!"
Ify berlalu begitu saja menginggalkan Rio yang sedang menatap nanar spidol warna hijau ditangannya, lalu tak lama berlari mengejar Ify
Ify terus saja berjalan dengan raut wajah kesal. Mana dia lagi pms, perutnya sakit, ditambah ke-4 barongsai yang ngelabraknya tadi, terus si Item tengil. Gimana gak meledak ledak coba emosinya.
"Lagi pms ya?" Tanya Rio pelan sambil mensejajarkan langkahnya dengan Ify
"Perutnya lagi sakit banget ya?" Tanya Rio selembut mungkin, Ify berhenti lalu menatap Rio memelas dan mengangguk begitu saja.
Oke, Rio tahu sekarang kalau mood cewek pms tuh berubah-ubah. Buktinya Ify yang tadi marah-marah kini menatapnya dengan tatapan memelas yang membuat Rio gemas, apalagi sambil mengercutkan bibirnya gitu, duh Rio lemah Fy.
Rio mendekat lalu menepuk kepala Ify pelan "maaf ya masalah yang ngelabrak lo tadi gara-gara gue pasti" Ify hanya mengangguk pelan. "Lo mau apa? Biar perutnya gak sakit?"
Ify tertegun, kenapa Rio bisa semanis ini? Kan Ify jadi lemah. "Lo bisa beliin kiranti gak?" Tanyanya pelan
"Kiranti? Makanan?" Tanya Rio pelan
Ify menggeleng "jamu buat pereda nyeri"
"Adanya dimana?" Jelas aja Rio gak tahu cui, dia kan cowok tulen. Gak pernah tuh beli jamu-jamu gitu.
"Di indomaret ada"
Rio mengangguk "Yaudah gue beliin, sekalian gue anterin pulang? Mau?" Ify cuma mengangguk, lagian dia juga gak bawa motor. Ify gak bisa nolak juga perutnya bener-bener sakit banget jadinya.
Duh Ify kalau lagi kalem gini bikin Rio lemah banget. Pengen meluk tapi takut tiba-tiba jadi sangar.
Rio merangkul Ify sampai parkiran, dan membantu Ify menaiki motornya juga. Kali ini Rio gak ada tengil-tengilnya dia perlakuin Ify manis banget, apalagi Ify lagi kalem-kalemnya gini.
Rio tiba di Indomaret, sedangkan Ify hanya menunggu diluar malas ikut masuk kedalam. Setelah mencari-cari akhirnya Rio menemukan Jamu kiranti itu, ia juga membeli beberapa snack dan juga coklat untuk Ify.
Gara-gara jamu kiranti, Rio sampe diliatin si mbak-mbak kasirnya. Gak apa deh demi Ify, Rio rela.
*
Kini mereka berdua ada dirumah Ify, duduk di sofa ruang tamu.
"Pada kemana Fy?" Tanya Rio saat melihat keadaan rumah Ify yang sepi
"Gak tahu, si Deva paling nangkring di rumah lo" sahut Ify sambil menyandarkan tubuhnya dengan mata terpejam.
Rio merubah posisinya jadi menghadap Ify "perutnya masih sakit ya?" Rio memberanikan diri mengusap rambut Ify.
Ify membuka matanya dan memiringkan kepalanya menghadap Rio lalu mengangguk "gak tahu lagi sakit banget perasaan hari ini"
"Biasanya diapain biar gak sakit?" Mungkin temen-temennya bakal tercengang ngeliat Rio yang bicaranya bisa selembut dan sepelan ini.
"Biasanya ada nyokap yang ngelus perut gue" Rio jadi salting, masa iya dia harus ngelus perut rata Ify? Dia belum seberani itu tolong!! Apalagi pacaran aja belum.
"Selain itu?"
"Kompres pake air anget yang dimasukin kedalem botol kaca"
Rio beranjak "dapurnya dimana? Biar gue buatin air angetnya" izin Rio, gak tega dia liat Ify jadi lemes gitu. Sekarang gantian biar Rio yang ngurus Ify saat gadis itu sakit.
Ify menunjuk arah dapur "gak ngerepotin kan? Tolong banget ya" Rio hanya tersenyum sambil mengusap rambut Ify sekilas lalu pamit pergi ke dapur.
Ify diam-diam tersenyum, ternyata dibalik tingkah tengil dan sikap galaknya, Rio bisa seperhatian ini. Kalau Rio bersikap manis terus bisa-bisa Ify baper.
Tak lama Rio datang dengan sebotol air hangatnya lalu memberikannya pada Ify, dan langsung diterima gadis itu lalu ia tempelkan pada perutnya.
Rio hanya diam memperhatikan Ify, merasa kasihan dengan posisi Ify yang sepertinya tidak nyaman lagi-lagi Rio bertingkah nekat "maaf ya Fy, kali ini aja lo nurut"
Ify mengernyit heran, tapi tiba-tiba Ify terdiam kaku ketika Rio membenarkan letak tubuh Ify agar berbaring disofa dengan kepala Ify berada dipangkuan Rio. "Sekali ini aja ya, gue cuma pengen ngurus lo pas sakit gini" ujar Rio pelan sambil mengelus rambut Ify
Ify menatap mata Rio lalu tersenyum manis membuat Rio terpana, karena baru kali ini dia liat Ify senyum semanis itu "thank's Kak" Ify memejamkan matanya, menyamankan posisi kepalanya yang berada dipangkuan Ify.
Tolong kasih Rio oksigen dong, tiba-tiba sesak nafas gitu liat Ify kaya gini. Mana cantik banget pas merem gitu, Ya Tuhan tolong Rio.
"Ya Allah, Fy. Cantik banget jadi dugun-dugun ini aa"
Rio terus saja mengusap rambut Ify yang membuatnya tanpa sadar ikut terpejam.
"Kalo ini mimpi, plis jangan bangunin gue. Terlalu indah cuiii"