Chereads / Yo, Yo Bucin Amat Lau!!! / Chapter 10 - Second date

Chapter 10 - Second date

Sepertinya hari-hari Rio kedepannya tidak seflat biasanya atau yang hanya berisi bentakan pada orang lain ketika tak sengaja menyenggol dirinya. Kini harinya jauh lebih indah sejak kedatang seorang Ify Alyssa gadis yang beraninya mengejek, dan berteriak didepan wajahnya.

Ah, Rio jadi teringat saat berada dirumah Ify saat menemani gadis itu seminggu lalu. Jadi gini,

Flashback on

Rio membuka matanya, dia dimana sekarang? Ah, iya dia sedang berada dirumah Ify. Rio menunduk melihat kearah Ify yang masih tertidur dengan kepalanya yang masih betah dipangkuan Rio.

Rio tersenyum manis sambil sesekali mengusap lembut surai legam gadis yang tengah tertidur pulas ini, Rio melakukannya dengan sangat pelan takut Ify terbangun dan akan mengamuk nantinya.

"Assalammualaikum"

Rio menoleh kearah pintu dan melongo, tahu siapa yang datang? Bisa Rio tebak kalau itu mungkin Bundanya Ify

Rio tersenyum canggung "waalaikumsalam, tante"

"Eh ada tamu ya?" Wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu mendekat dan melihat anak sulungnya tengah tertidur dengan botol diperutnya

"Tante, maaf ya saya lancang" ujar Rio hati-hati sambil melirik Ify berkali-kali

Bundanya Ify terkekeh "Gak apa-apa, Ify ngerepotin ya? Maaf ya dia kalo lagi masa periode nya emang gitu"

"Sama sekali engga tante, hitung-hitung saya balas kebaikan Ify yang pernah rawat saya juga"

Terlihat Bunda Ify membulatkan matanya, lalu mendekat kearah Rio dan Ify ikut duduk disofa "serius? Anak secuek dia mau ngurusin orang lain?" Meski bingung apa maksudnya, Rio tetap mengangguk "Ah iya, nama kamu siapa?"

"Rio, Tante"

Bunda Ify mengangguk kecil "jangan dulu pulang ya, tante mau masak dulu kamu harus ikut makan disini"

"Ta.."

"Tante gak menerima penolakan lho, Rio" ujar Bunda Ify sambil menyeringai usil, lalu berlalu meninggalkan Rio yang masih melongo.

Hah, apa ini? Kok Rio mendadak bingung menghadapi situasi kayak gini. Lama Rio bertahan dengan posisi itu beserta kebingungannya, Rio memutuskan untuk membangunkan Ify.

Rio menepuk pipi Ify pelan "Fy, bangun"

Ify mengerjapkan matanya berkali-kali "EH!!" Pekiknya kaget ketika sadar berada dipangkuan Rio, tapi buru-buru menormalkan ekspresinya kembali, karena baru sadar ternyata dirinya sendiri yan menyamanakn kepalanya dipangkuan Rio.

Rio hanya menatapnya bingung, ini si Ify kenapa? Bangun-bangun kayak liat setan. "Nyokap lo pulang" bisik Rio pelan

Ify membulatkan matanya, duh bisa-bisa ia digoda habis-habisan oleh Mamanya karena bersama Rio "terus sekarang dimana?"

Rio hanya menunjuk dapur dengan dagunya. Ify beranjak dan berjalan kearah dapur menghampiri sang Mama.

.

.

Rio duduk dengan perasaan campur aduk, gak ada sejarahnya tuh Rio nunduk malu-malu najis gitu. Tapi sekarang? Ya gimana gak malu, dihadapannya kini ada Mama Papanya si Ify, belum lagi ada Deva yang tengah menatapnya dengan seringai jahil, dan Ify yang hanya diam disampingnya.

Ia, tadinya Rio mau pulang eh Mamanya ngejegat nyegah-nyegah gitu nyuruh ikut makan sekalian kenalan sama Papanya Ify. Rasanya Rio pengen teriak aja "OM TANTE TOLONG BUJUK ANAKNYA BIAR MAU SAMA SAYA DONG!!"

Berasa lagi dinner sama mertua aja, pikir Rio. Tapi untungnya Mama sama Papanya si Ify tuh kayaknya welcome banget, gak kayak anaknya yang ogah-ogahan deket Rio.

Flashback off

Dan malam itu Rio lalui dengan perasaan senang dan gugup yang menjadi satu.

Sekarang Rio tengah berjalan menuju perpustakaan. Eh bentar seorang Mario Aditya ke perpus? Ya jelas lah, orang pujaan hatinya lagi duduk anteng baca filosofi kenapa pohon mangga dibelakang sekolah lebat banget buahnya, haha gak deh bercanda.

Dengan dihujani tatapan terperangah dan tak menyangka dari penghuni perpus, Rio berjalan santai mencari sang pujaan hatinya.

"Woy Mario, ngapain dah lo kesini? Nyasar apa begimana?" Tanya Riko yang tahu-tahu sudah berada disampingnya.

"Baca buku lah, keren kan aing!!" Kekeh Rio dengan songongnya

Riko mencibir "buku apaan lo? Disini gak ada buku iyaiya"

Rio mendelik "buku Filosofi lah"

"Gayalu filosofi, filosofi apaan coba"

"Filosofi kenapa temulawak gak bisa bikin tinggi" ujarnya asal lalu berjalan kearah gadis yang ia cari-cari, dan meninggalkan Riko yang tengah melongo.

Rio mendekat kearah Ify yang tengah kesusahan meraih buku dirak tertinggi, Rio terkekeh kenapa juga si Ify ini boncel banget "Makanya banyakin makan temulawak lo biar tinggi" ujar Rio sambil mengambil buku yang akan Ify raih

Ify membalikkan badannya dan matanya langsung bertubrukan dengan dada bidang Rio "ckck, temulawak tuh buat penambah nafsu makan"

Rio menyentik dahi Ify sambil terkekeh "yaudah nanti gue beliin susu anlene aja"

Ify mendelik sambil berjalan kearah kursi yang ia duduki tadi "buat lo aja itu mah, siapa tahu bukan cuma tulang lo yang menoupuse tapi otak lo juga"

"Heh enak aja!!"

"Lagian lo kenapa sih ada dimana-mana mulu?" Tanya Ify sambil mendudukan dirinya diikuti oleh Rio

Rio menoleh kearah Ify "lo gak tahu aja gue punya jurus kage bushin no jutsu"

Ify hanya mendengus malas, ia lupa kalau seorang Mario itu gak pernah bicara serius. Ify jadinya menyesal pernah bersikap manis pada Rio waktu itu.

Ify terus saja menggerutu karena Rio yang terus mengganggunya dengan diiringi celetukan-celetukkan anehnya.

"Asekk Rio ngapel euy" celetuk Dayat yang tak sengaja lewat dan melihat bosgengnya itu tengah duduk-duduk gemes dengan gadis yang ia ketahui adalah adik kelasnya itu

Rio hanya melirik sekilas "ih berasa ada suara tapi mana ya?"

Dayat hanya mendengus sebal, lalu berlalu begitu saja dari hadapan dua insan itu.

"Fy!!"

"Hmm"

"Jajan seblak yuu!!"

Ify melirik sebentar "usus buntu lo makanin seblak mulu" Ify tuh kadang aneh aja sama Rio, tiap jajan pasti ngajakin makan seblak mulu gak mabok bumbu balado apa ya?

"Yaudah telor gulung deh!!"

"Sekali-kali lo ngajakin gue makan tuh yang agak berkelas dikit kek"

"Muka lo enaknya diajak susah sih" Ify mendelik tak terima "lagian jajanan kaki lima terus ngemper pinggir jalan lebih cihuy Fy daripada duduk jaim di resto mah"

Ify terdiam sejenak, ada benernya juga ini si Rio "yaudah nanti pulang sekolah"

Rio tersenyum lebar, akhirnya bisa jajan romantis ala-ala couple pinterest gitu nanti "awas ya lo kalo kabur!!"

Ify hanya menatap Rio jengah lalu beranjak pergi meninggalkan laki-laki ya masih kegirangan itu.

Rio mendengus sebal, Biarkan Berlalu aja deh kayak Band Hello ini si Ify. Ah, daripada Rio kayak orang bego duduk diperpus tanpa baca buku gini, mending dia jajan batagor dikantinnya.

**

Rio melajukan motor klxnya keluar dari area sekolah, seperti yang dibicarakan saat diperpus tadi Rio dan Ify akan berburu jajanan anak SD.

Rio memberhentikan motornya didekat halte tempat Ify berada, gak cuma ada Ify ternyata , ada teman-teman Rio dan juga teman-teman Ify disana. Sibuk mengobrol sambil ketawa-ketawa geli. Pantes aja Rio nyari temen-temennya gak ketemu, tahunya malah asik godain cewek.

Rio turun dari motornya dan berjalan menghampiri teman-temannya itu"Ada apa nih rame-rame?" Tanya Rio

"Ada rasa nanas, keju, mocca" sahut seseorang

Spontan mereka menoleh ke sumber suara yang ada disamping Rio. Seorang tukang roti berkumis lebat meringis mamerin giginya yang kekuningan.

"Yeh si Amang, maen nyahut aja" celetuk Gabriel

"Ma-maaf Mas" ujar tukang roti dengan logat Jawa kental "Habis, saya dari tadi pagi belum dapet penglaris"

"Yaudah, roti tawar ada gak, Bang?" Tanya Shilla

"Oh, ada" jawab tukang roti

"Berapaan?" Tanya Shilla

"10.000-an"

"Boleh ditawar?" Kini Sivia yang bertanya

"Aduh jangan gitu dong neng, saya dapet untungnya kan kecil" jawab tukang roti sambil memelas

"Yaaa... Kalo gitu abangnya bohong!" Ujar Agni ikut-ikutan

"Lho saya serius" tandas tukang roti

"Katanya roti tawar, percuma kalo gak boleh ditawar" jawab Shilla ngotot

Ify menggeplak kepala Shilla "Dasar keplek, malah tawar-tawaran sama tukang roti"

"Kalo roti kejunya berapaan, Bang?" Tanya Alvin ikut-ikutan

"Kalo keju harganya 15.000" jawab tukang roti

"Nanasnya berapaan, bang?" Tanya Cakka yang kini sudah berada dekat tukang roti melihat-lihat roti apa saja yang ada.

Rio dan Ify hanya terdiam bingung juga ini temen-temennya kok malah tawar-tawaran roti.

"Fy!!" Ify menoleh kearah Rio yang ternyata sudah berada tepat disampingnya "lo gak ikut nawar roti?"

Ify menggeleng malas "ngapain ah, kalo ada roti unyil baru gue ikutan nawar"

Rio hanya mencibir, mana ada roti unyil ditawar-tawar "Yok mau jadi gak?"

"Hayu lah daripada aing liatin mereka yang nawar roti"

Rio menarik tangan Ify mendekat kearah motornya diam-diam biar gak ketahuan temen-temennya itu.

Rio melajukan motornya kencang sampe Ify aja reflek meluk Rio dan berakhir menggeplak kepala pemuda itu yang tertutup helm. Maksud Rio tuh kan mau pamit ke temen-temennya, eh temen-temennya gak ada yang ngeh sama sekali.

Disepanjang perjalanan Ify terus saja mengomel karena Rio yang bawa motor kayak tiap jalan tuh ada polisi tidurnya.

"Kita sebenernya mau jajan apa sih?" Omel Ify sambik teriak karena takut suaranya akan kalah dengan angin

"Katanya mau jajanan anak SD" ujar Rio tak kalah kencang

"Terus sekarang kita nyarinya kemana?"

"Ya ke sekolahan SD lah, Fy. Masa ke tadika mesra mah" greget Rio

"Emang sekolah SD belom pada pulang gitu jam sekarang?" Tanya Ify

Rio terdiam sejenak lalu melirik jam ditangan kirinya yang menunjukkan pukul 16:30. Sedangkan anak SD aja jam 12 udah pada pulang "Iya ya"

"Nah kan!!"

"Yaudahlah nyeblak aja nyeblak!!"

Ify mendengus tapi tetap saja mengiyakan, gak apa-apa deh asal dibayarin mah HAHA

Rio memberhentikan motornya di tukang seblak langganannya itu "Seblak Bala" begitulah nama yang tertera dibanner nya.

Sambil menunggu Rio memesan seblaknya, Ify mengedarkan pandangannya ke kedai eh apa cafe ya? Menurut Ify ini tempat makan seblak aja estetik banget kayak coffeshop. Tempat makannya pun ada yang didalem dan ada yang diluar gitu, untung aja ada 2 pohon besar yang mengapit kedai itu, jadi tidak membuat mereka yang makan diluar termasuk Ify terpapar matahari langsung . Dan juga dihiasi lampu-lampu tumblr gitu.

"Makanan datang!!" Seru Rio yang membawa nampan berisi dua mangkuk seblak.

Dari aromanya saja udah harum banget, dan benar saja isiannya banyak tak heran kalau disebut seblak bala. Karena isinya ada makaroni, kerupuk, mie, japlak, telur, sosis, bakso, sukro unyil, sayur-sayuran, pokoknya rame banget deh.

"Wih meriah amat inu seblak" kata Ify dengan senang

"Iyalah, namanya juga seblak bala, neng"

Mereka berdua menyantap seblak itu sambil sesekali ngobrol, dan tak lupa juga untuk ngejulid. Apalagi dipinggir jalan gini pasti aja ada orang lewat yang minta dikomentarin. Contohnya seperti sekarang, mata Ify tak sengaja melihat seseorang yang memakai seragam SMA mengendarai motor gede.

"Mentang-mentang punya motor gede sengaja banget mau pamer kayaknya"

Rio mengernyit heran dan mengikuti arah pandang Ify "biarin aja sih, nanti kualat tuh yang suka pamer mah"

"Seragamnya sama kaya kita ya"

"Hmm seangkatan sama lo tuh"

"Ih ko lo tauan banget? Gue aja yang seangkatan gak tau"

"Kudet lo, gue model murid-murid songong gitu pasti tau"

Mereka berdua melihat orang itu yang sedang menggas motornya kencang hingga menimbulkan suara bising. Tapi tak lama keduanya malah meledakkan tawa

"HAHAHAHAHAH ANJIR FY"

"WAH GELA SEH INI SAYANG BANGET GAK GUE VIDEOIN"

Tau apa yang terjadi? Pengendara motor tadi ketika melajukan motornya kencang malah berujung nyungsep diselokan yang berada tak jauh dari situ. Untung saja jalan itu tak terlalu ramai, jadi si pengendara yang diketahui Rio sebagai teman seangkatan Ify tuh gak malu-malu banget jadinya.

"Bentar gue ambil minum dulu"

Ify hanya mengangguk, matanya kembali fokus pada si pengendara motor tadi. Ify membulatkan matanya ketika si pengendara itu terlihat berjalan kearah nya dengan wajah memerah entah menahan kesal atau malu, Ify prediksi sih kayaknya menahan keduanya.

"LO YANG NGETAWAIN GUE BARUSAN HAH?" Sentak orang itu ketika sudah berada dihadapan Ify yang membuat Ify kaget

"LO PUNYA MOTOR KAYA GITU GAK HAH?"

"Kalo gak punya emang kenapa, hah?" Tanya Ify tak kalah sengak

"KALO GAK PUNYA GAUSAH NGETAWAIN GUE"

Ify berdiri dan menatap orang dihadapannya kini dengan tatapan tajam "suka suka gue lah anjir, makanya gak usah sok jadi orang"

Orang itu menggebrak meja, membuat Ify kembali terlonjak kaget. Hadehh rasanya Ify ingin mengguyurnya dengan kuah seblak, tapi sayang kuahnya enak banget.

"WES ADA APA NEH?"

Spontan Ify tersenyum mendengar suara Rio, dan bisa Ify lihat orang dihadapannya ini mendadak pucat. Huhu Ify kayaknya harus memanfaatkan Rio sekarang, berhubung si Rio preman sekolah.

"Dia tadi ngebentak gue" adu Ify membuat Rio melotot tajam. Dalam hati Ify tertawa keras melihat lawannya ini, dia mendadak tegang seperti peserta pencarian bakat yang akam tereleminasi.

Rio menyimpan dua gelas minuman yang ia bawa tadi diatas meja, lalu menghadap kearah adik kelasnya ini. "LO NGAPAIN BENTAK-BENTAK SI IFY?" Oke, Mario mode maung roll action.

Si pengendara motor itu menunduk takut, orang yang kini membentaknya balik adalah seorang Mario, Kakak kelasnya yang terkenal galak dan bosgengnya Bina Bangsa

"HEH MALAH NUNDUK, JAWAB!!"

"dia tadi ngetawain gue, Kak" jawabnya pelan

"YA SALAH LO SENDIRI NYUNGSEP DIDEPAN KITA!!"

"Maaf Kak"

"LAGIAN LO NGAPAIN BELAGU BANGET TADI BAWA MOTOR, MAU PAMER HAH? MAU BILANG KALO MOTORNYA BAGUS?"

"E-enggak kak, bukan gitu" orang itu mendadak gelagapan

"BUKAN GITU APAAN?" oke si Rio masih aja ngegas, efek seblak nih kayaknya

"E-emm itu Kak"

"APA?"

"Gue gak tau itu motor remnya sebelah mana" jawabnya pelan bahkan sangat pelan

Rio melirik Ify yang tengah menahan tawanya, ini mereka gak salah dengerkan? Ini orang gak tahu rem motornya sendiri

"HAHAHAHAHAHHAHA"

"KOK LO GOBLOK SIH!!"

Rio dan Ify terus saja terbahak, demi apapun ini bener-bener gak habis pikir banget buat mereka berdua.

"Udah lo sana pulang aja!!" Titah Ify yang tak tega juga melihat orang itu menunduk karena takut pada Rio

"Gue permisi Kak!" Rio hanya mengangguk disela-sela tawanya.

"HAHAHAHA ANJIR MALU-MALUIN AJA ITU BOCAH"

"Heh udah ketawa mulu lo!!" Tegur Ify

"LAGIAN LUCU FY, MALU-MALUIN SEKOLAHAN AJA ANJIR GAK TAU REM MOTOR SENDIRI"

"Heh udah anjir, dikira kesurupan nih penghuni pohon lo entar"

"Uhukk-uhukk"

"NAH KAN!!" Ify menyondorkan segelas air pada Rio

"ANJIR BATUK UHUUK UHUUUK"

"BONG BONG AKI BONG BONG!!!"

Dan sore itu mereka terus saja tertawa bodoh gara-gara letak rem dengan Rio yang terbatuk lebay dan Ify membantu Rio dengan menepuk punggung pemuda itu agak bar-bar

"ANJIR FY, PELAN PELAN KEK. INI JANTUNG GUE KE TOEL-TOEL"

"MANA ADA ANJIR JANTUNG BISA KE TOEL"

"BISA LAH, GUE DEKET LO JADINYA DEG DEGAN MULU BERASA MAU COPOT INI JANTUNG" 

"ENYAH AJA LO , GUE DOAIN TUH USUH 12 JARI LO PABEULIT"

Dan berakhir dengan Rio yang tak hentinya terbatuk.