keesokan harinya disebuah gedung lapangan tembak disekitar kota Seoul, suara tembakan menggema diseluruh penjuru lapangan. dan disana terdapat seseorang yang sedang melakukan latihan dengan menembak sebuah manekin yang terbuat dari silicon tepat diatas kepala secara beruntun.
"dor!!"
"dor!!"
"dor!!"
Hoseok dengan serius menembak targetnya disekitar kepala hingga peluru didalam pistolnya mulai habis dan kembali mengisinya dengan cepat dan terus menembaki manekin tersebut. Hoseok tidak berlatih sendiri hari ini, ia ditemani oleh Sunny yang sedang duduk dibelakangnya mengamati Hoseok.
"berlatih tembak, bela diri kupikir dia sudah banyak berkembang" gumam Sunny masih terus mengamati Hoseok sambil bertompang dagu.
kemudian Hoseok menghentikan tembakannya setelah ia merasa bahwa semua pelurunya sudah habis. kemudian ia meletakan pistolnya diatas meja disampingnya dan mulai melepaskan semua peralatan yang ia pakai seperti kacamata serta penutup telinga. lalu seorang pria datang menghampirinya dengan sebuah laporan seperti catatan.
"kerja bagus Hoseok-ah kau semakin berkembang. untuk sekarang kau tidak perlu berlatih menembak lagi dan aku akan mengabari perkembanganmu pada ayahmu" ucap pria tersebut setelah ia membaca laporan perkembangan diri pada Hoseok.
Hoseok mengangguk, "baiklah ahjussi terima kasih atas bimbinganmu" ucap Hoseok sambil membungkuk hormat pada pelatihnya setelah itu ia menghampiri Sunny yang masih duduk ditempatnya.
Sunny berdiri dan mulai mengeluarkan sapu tangan kecil di sakunya. Senyum Hoseok semakin mengembang saat Sunny mulai menyeka keringatnya yang jatuh disekitar wajah. Ia memperhatikan penampilan Sunny, kekasihnya ini memakai baju Sweater rajutan berwarna abu-abu yang terlihat besar bagi tubuhnya dan baju kodok berwarna pink pastel yang menjadi pasangannya, tidak lupa dengan rambut yang ia kuncir menjadi dua sangat imut sekaligus manis.
"kau terlihat lucu dengan baju ini, sayang"
Sunny hanya tertawa sambil terus menyeka keringat Hoseok, "bukankah aku memang lucu??"
Hoseok pun ikut tertawa, "hahaha baiklah kau ingin kemana untuk kencan kita kali ini??"
"hmmm, bagaimana kalau kita menonton film??"
"film??"
Sunny mengangguk dengan senyum lebarnya. Hoseok pun langsung menggenggam tangan Sunny menggandengnya keluar dari tempat latihan, "kalau begitu ayo"
saat mereka berdua sedang berjalan menuju parkiran mobil, tiba-tiba saja Sunny merasakan seseorang sedang memperhatikannya. ia berhenti sebentar dan menoleh kekanan dan kirinya mencari. Hoseok yang melihat Sunny berhenti dan seperti sedang mencari seseorang menatap bingung kearah kekasihnya.
"ada apa??"
Sunny kembali menatap Hoseok dan mulai menggamit lengan Hoseok untuk cepat masuk kedalam mobil. Hoseok yang tidak sadar apa yang terjadi hanya menatap bingung Sunny yang seperti ketakutan sambil memasang sabuk pengamannya.
"oppa lebih baik kita pergi ke mansion saja"
Hoseok yang masih belum mengerti apa yang sedang terjadi hanya bisa menuruti permintaan Sunny yang tiba-tiba. Hoseok pun melajukan mobilnya menuju mansion tempat ia dan yang lainnya tinggal.
Sunny masih berfokus pada mobil hitam yang mengikuti mereka dari belakang. sebelum ia berbelok ke kanan saat mobil Hoseok memasuki sebuah perumahan dimana mansion mereka berada. "3516" batinnya.
Mobil Hoseok memasuki pekarangan Mansion. mereka berdua pun keluar dari mobil dan mulai berjalan masuk kedalam mansion. beruntungnya Sunny melihat semua anggota berada di dalam Mansion, ia melihat Taehyung dan Jimin sedang bermain game sedangkan Namjoon duduk dibelakang mereka dengan ponselnya.
"ooh apa kalian menutup toko hari ini???" tanya Hoseok.
mereka bertiga yang mendengar suara Hoseok menoleh kearah asal suara dan terkejut melihat Sunny ikut dengannya, "eoh Noona" Jimin dan Taehyung memanggil Sunny dengan serempak.
Sunny melambaikan tangannya perlahan dan menghampiri mereka bertiga bersama Hoseok disampingnya lalu mereka pun duduk disofa bersama Namjoon sedangkan Taehyung dan Jimin tetap berada dibawah.
Sunny mulai berdeham dan membuka suaranya, "aku ingin kalian semua mendengarku sebentar!?"
Hoseok menatap Sunny disampingnya dengan pandangan bertanya begitupun juga Namjoon. namun Jimin dan Taehyung masih fokus pada game mereka hingga Sunny yang kesal mulai menarik telingan mereka masing-masing.
"awww Noona sakiiiit!!!?" teriak mereka bersamaan. Hoseok dan Namjoon hanya tertawa melihat mereka memegang telingannya sambil cemberut.
"ini penting tolong dengarkan..." Sunny menatap tajam Taehyung dan juga Jimin. "kita berdua diikuti!!"
Hoseok membelalakan matanya, ia terkejut dengan penjelasan Sunny dan mulai menyadari kenapa ia memilih untuk pergi ke Mansion daripada ke bioskop. bodohnya Hoseok yang tidak menyadari gelagat aneh dari Sunny, pastinya ia merasakan sesuatu yang tidak biasa mengingat Sunny memiliki kepekaan yang sangat luar biasa.
"kalian berdua diikuti?? kenapa kau tidak menyadarinya Hoseok-ah??" Namjoon mulai berbicara.
"aku tidak memiliki kewaspadaan yang tajam seperti Taehyung dan Jimin, Namjoon-ah" ucap Hoseok sedikit kesal.
Sunny mulai melerai perdebatan kecil mereka, "sudah ini bukan salah Hoseok oppa, karena sepertinya orang ini mengintai didalam mobil. aku baru menyadarinya saat kita berdua keluar dari tempat latihan tembak, ia mengikuti kita tapi tidak sampai masuk dalam wilayah Mansion kita"
"apa Noona melihat plat nomornya??" kali ini Jimin yang bertanya
Sunny mengangguk, "iya aku ingat nomornya adalah 3516"
Jimin mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Woozi di markasnya untuk segera melacak plat nomor tersebut.
"apa ini ada hubungannya dengan kasus di Jeju???" Hoseok mulai bertanya sambil terus berpikir.
Taehyung yang sedari tadi hanya diam mulai membuka suaranya, "sepertinya iya Hyung. dan entah kenapa sepertinya orang ini sedang menargetkan kita termasuk Sunny Noona"
"kalau kita berempat masih bisa menjaga diri, bagaimana dengan Sunny?? apa kita perlu menaruh bodyguard disekitarnya???" ucap Namjoon.
Sunny yang mendengar itu mulai menggelengkan kepalanya untuk menolak, "sepertinya tidak perlu, kita tidak tahu apa mobil ini menargetkanku atau tidak. sebaiknya kalian selidiki dulu mobil ini"
"lalu apa kau mau tinggal disini saja?? demi keselamatanmu" kali Hoseok yang berbicara dengan nada khawatirnya.
Sunny pun kembali menolak, "aku belum merasakan tanda bahaya yang berarti dan akan lebih baik kalau kita bersikap seperti tidak mengetahui apa-apa hingga kalian menemukan informasi detail lainnya"
"kalau begitu untuk hari ini saja kau tidur disini" Hoseok mulai membujuk Sunny kembali untuk tinggal di Mansion.
dan lagi-lagi Sunny mulai menolak, "aku masih ada pekerjaan oppa, aku harus menyelesaikannya hari ini"
Hoseok kembali mendesah panjang, "kalau begitu aku yang akan tidir diapartemenmu"
"APA!!!?" Sunny tidak dapat menahan keterkejutannya. bagaimana bisa Hoseok mengatakan akan menginap ditempatnya begitu mudah.
"tidak ada pilihan lain antara kamu tidur disini atau aku yang tidur disana?!?"
Sunny yang mulai merasakan rona di pipinya hanya bisa menunduk malu sambil berkata, "baiklah"
"baiklah apa???" Hoseok mulai bertanya dengan bingung.
"baiklah oppa ikut denganku..." Sunny menatap Hoseok "aku tidak bisa meninggalkan pekerjaanku"
Hoseok pun mengangguk dan mulai berdiri dari duduknya, "aku akan mengemas bajuku" lalu ia pergi menuju kamarnya dilantai atas diikuti Namjoon dibelakangnya.
Jimin dan Taehyung yang melihat adegan konyol didepan mereka mulai tertawa geli melihat betapa polosnya Hoseok saat berbicara akan menginap ditempat Sunny. tentu saja Sunny menyadari apa yang terjadi dan melihat Jimin dan Taehyung masih tertawa.
"jangan tertawa kalian berdua!!" Sunny berucap dengan nada frustrasinya dan mulai memukul bahu mereka berdua.
"Noona malam ini akan menjadi malam yang panjang bagimu" ucap Jimin disela tawanya
"jika Hoseok hyung yang melakukannya duluan... oh jangan-jangan Noona duluan yang maju hahaha" Taehyung menambahkan.
Sunny tidak bisa menahan malunya kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangannya saat Taehyung dan Jimin sibuk menggodanya sambil tertawa.
disaat itu juga Hoseok sedang sibuk memasukkan bajunya kedalam tas dan Namjoon yang ada dibelakangnya mulai menghampiri Hoseok berusaha membantunya.
"ini salahku Namjoon-ah... jika aku tahu bahwa kita diikuti pasti aku akan melindunginya... " ucap Hoseok disela-sela ia memasukan baju-bajunya.
"sekarang ia dalam behaya bagaimana mungkin aku meninggalkannya sendirian"
Namjoom tersenyum dan mulai memegang bahu temannya, "ini bukan salahmu Hoseok-ah. bersyukurlah Sunny yang merasakannya, ia memilih tidak memberitahumu karena ia sadar kalian hanya berdua. tindakan Sunny sudah cukup tepat untuk datang ke Mansion menginformasikan tentang ini agar kita bisa mencari tahu tentang mobip ini"
"semoga saja ini terhubung dengan kasus di Jeju"
Hoseok mengangguk setuju kemudian ia menutup tasnya setelah selesai memasukan bajunya bersamaan dengan itu Namjoon merogoh saku celananya dan memberikannya pada Hoseok dengan senyum yang tercetak diwajahnya.
"kau akan membutuhkannya" lalu ia pergi keluar dari kamar Hoseok.
Hoseok yang bingung dengan ucapan Namjoon kembali melihat benda yang diberikan oleh Namjoon. ia membolak-baliknya benda tersebut sampai ia melihat tulisan 'Kondom' dibagian depan. lama ia berpikir sampai ia menyadari maksud dari perkataan Namjoon dan ia mulai salah tingkah. dengan cepat ia memasukan benda itu kedalam jaketnya dan mulai keluar dari kamar.
disana Sunny sedang menunggunya bersama dengan ketiga sahabatnya, dengan gugup Hoseok mulai membawa Sunny keluar dari Mansion, "ayo"
Sunny pun menurut tanpa berkata apapun. setelah mereka berpamitan keduanya pun masuk kedalam mobil, namun mobil yang mereka tumpangi adalah mobil yang berbeda yang jarang sekali dipakai oleh mereka berempat untuk mengelabui penguntit yang mengikuti mereka.
Hoseok mengendarai mobilnya dalam diam sibuk dengan pikirannya yang mulai kacau karena Namjoon. begitupun dengan Sunny yang berusaha menenangkan hatinya yang mulai berdetak cepat seiring dengan perjalanan mereka menuju apartemen Sunny.