Chereads / The 4 Florist / Chapter 24 - White Rose 4

Chapter 24 - White Rose 4

"kita mau kemana??"

tanya Yoongi kepada Jimin yang sedang berjalan menuju mobilnya. lalu Jimin berbalik menghadap Yoongi tapi masih berjalan dengan pelan, ia tersenyum hingga kedua tangannya ia masukkan kedalam saku celana.

"karena kau sudah berdandan sangat cantik aku akan mengajakmu makan malam" ucap Jimin lalu kembali berbalik berjalan menuju mobilnya.

Yoongi mengikutinya dari belakang hingga ia kembali tercengang saat Jimin menghampiri mobil sport mewah yang terparkir disana. ia tidak tahu bahwa Jimin memiliki mobil tersebut, selama ini yang ia tahu Jimin hanya memiliki mobil biasa tidak mewah seperti dihadapannya sekarang ini.

Yoongi kembali memandang Jimin yang mulai masuk kedalam mobil. dengan canggung Yoongi pun membuka pintu mobil tersebut dan masuk kedalam, ia memasang sabuk pengamannya dan mereka berdua mulai pergi.

selama perjalanan Yoongi hanya terdiam namun pikirannya sibuk menebak-nebak tentang Jimin. ia merasa Jimin begitu misterius dimulai saat ia berada di gedung agensi, Yoongi tidak pernah melihat Jimin berada di studio latihan bahkan ia sering melihatnya hanya berjalan-jalan sekitar kantor atau hanya duduk di kantor presdir.

Yoongi kembali melihat Jimin yang sedang sibuk menyetir dengan lekat membuat Jimin yang disebelahnya hanya tersenyun lebar, "aku tahu aku tampan tapi jangan melihatku seperti itu Yoon, kau membuatku tidak fokus menyetir"

Yoongi terkesiap dan cepat-cepat mengalihkan pandangan kesamping, ia terlalu banyak berpikir hingga tanpa sadar memandangi Jimin disebelahnya. 15 menit kemudian mereka berdua sampai ketempat tujuan. Jimin keluar terlebih dahulu dan berlari menuju pintu penumpang diseberangnya, ia membuka pintu tersebut untuk Yoongi. gadis itu keluar dan mulai menggamit lengan Jimin karena pria itu memberi lengannya.

Yoongi kembali dibuat terkejut lagi saat ia masuk kedalam sebuah restaurant yang terlihat mewah dan romantis. diatas langit-langitnya dihiasi oleh tanaman rambat dan bunga-bunga yang cantik bahkan ia baru menyadari bahwa tanaman itu tanaman asli bukan buatan.

kemudian Jimin membawanya keluar lebih tepatnya meja outdoor dengan pamandangan kota. mereka berdua pun duduk dan mulai memesan Yoongi memesan Cream Pasta dengan udang serta Lemon Tea sedangkan Jimin memesan Steak daging sapi dan Cola.

selagi menunggu pesanan mereka, Yoongi memanjakan matanya dengan melihat kesekeliling restaurant namun manik matanya berhenti pada sebuah Grand Piano yang berada di panggung. entah kenapa ia memiliki keinginan untuk memainkan Piano tersebut, Yoongi kemudian melihat Jimin yang sedang memeriksa ponselnya. ia ragu meminta izin pada Jimin tapi ia juga ingin memainkan benda tersebut. saat Yoongi sedang berkutat dengan pikirannya sambil memandangi Piano tersebut, Jimin pun menyadarinya lantas ia tersenyum, "kau ingin memainkannya??".

Yoongi menoleh begitu cepat saat Jimin menawarkan hal tersebut, "bolehkah?!" sinar matanya berbinar senang.

Jimin pun berdiri dari tempatnya dan mulai berjalan menuju panggung untuk berbicara pada pianis tersebut. setelah beberapa saat menunggu, Yoongi melihat Jimin memanggilnya untuk datang menghampirinya. dengan gembira Yoongi berdiri dan menghampiri Jimin. Pianis yang tadinya duduk kemudian berdiri dan mempersilahkan Yoongi untuk bermain.

"aku akan menunggu di meja kita, ok??" bisik Jimin kepada Yoongi dan dibalas oleh anggukan kecil dari gadis tersebut.

Yoongi mulai memainkan Piano Sonata no. 14 moonlight sonata dan berlanjut memainkan Bagatelle no. 25 Fur elise karya composer legenda Beethoven.

Yoongi begitu terlarut dalam permainan pianonya tanpa ia sadari para pengunjung disana terkagum dengan penampilan gadis bertubuh mungil tersebut. sama halnya dengan Jimin yang memandang Yoongi dengan tatapan kagumnya, ia berpikir tidak salah bahwa ia menyukai gadis itu. semua yang ada pada diri Yoongi membuatnya terkagum hingga ia begitu ingin menjaganya.

10 menit berlalu Yoongi mulai menyelesaikan permainannya, ia membuka matanya dan terkejut saat ia mendengar suara tepukan tangan dan sorakan para penonton dadakan yang muncul. para pengunjung disana memberikan tepukan tangan yang meriah untuk permainan piano Yoongi yang luar biasa bahkan ada yang memberikan standing applause kepadanya.

Yoongi yang tidak menyangka mendapatkan reaksi dan sambutan yang meriah mulai berdiri dari tempatnya dan membungkuk mengucapkan terima kasih. lantas ia kembali ketempatnya dimana Jimin menunggunya sambil tersenyum.

Jimim yang melihat Yoongi datang mendekat mulai memberikan tepuk tangannya dengan bangga, "wahh pertunjukan yang luar biasa Yoon. kau sangat keren"

Yoongi yang mendapat pujian tersebut hanya tersenyum malu dan bergumam, "terima kasih" kemudian ia duduk kembali. ia merasa sangat senang hari ini, entah kenapa saat bermain piano tadi banyak ide-ide yang muncul dikepalanya. ia berpikir ternyata ada baiknya dia mengajak Jimin untuk berkencan karena setiap kali ia bersama dengan Jimin, Yoongi selalu mendapatkan inspirasi tak terduga untuk lagunya.

tak lama kemudian makanan mereka tiba dan mereka mulai menyantap makan malam mereka. saat menyantap makanannya mata Yoongi membulat dan menatap Jimin dengan wajah terkejutnya, ia tidak menyangka makanan disini sangat lezat bahkan sesuai dengan seleranya. Jimin yang melihatnya kembali tertawa dengan tingkah menggemaskan Yoongi.

Yoongi kembali menyuap sesendok makanannya hingga mulutnya penuh dan tersenyum menatap Jimin. Jimin yang menyadari ada saus yang menempel di sudut bibir Yoongi mulai mengarahkan ibu jarinya untuk mengelap sisa saus tersebut dan menjilatnya membuat Yoongi terpaku ditempat dengan tindakan yang dilakukan Jimin.

"makanlah dengan perlahan Yoon"

Yoongi menunduk malu dan mulai mengunyah makanannya dengan pelan. ia merasakan sesuatu yang aneh terjadi pada dirinya, jantungnya mulai berdetak sangat kencang bahkan ia merasakan geli disekitar tengkuknya.

setelah menyelesaikan makan malam mereka Jimin mulai mengajak Yoongi pergi ke suatu tempat. sedikit jauh ia membawa Yoongi keatas bungkit dimana pemandangan malam kota Seoul sangat terlihat jelas dari atas. Yoongi terkagum dengan tempat tersebut ia melihat kesekelilingnya yang dihiasi banyaknya lampu-lampu.

"ini tempat persembunyianku..."

Yoongi menoleh kearah samping menatap Jimin yang tengah asik memandang didepannya dengan tatapan bertanya. Jimin yang menyadarinya menatap Yoongi dengan tersenyum, "jika aku merasa sangat sedih atau banyaknya beban pikiran. aku memilih kabur kesini karena disini sangat tenang"

Yoongi mengangguk membenarkan karena ia juga merasa sangat nyaman dengan suasana tenang disini. ia memejamkan matanya sebentar menikmati semilir angin musim semi yang bertiup hingga ia merasakan sesuatu yang hangat menutupi tubuhnya. ia membuka matanya dan mendapati Jimin melepas jasnya dan memakaikan benda itu kepadanya. ia benar-benar merasakan sesuatu pada dirinya dan membuatnya membuat kesimpulan dengan cepat bahwa ia menyukai Jimin, perlakuan lembut darinya membuat Yoongi begitu merasa nyaman dan aman.

"pakailah, semakin malam akan semakin dingin..." kemudian Jimin mengambil sesuatu dari saku celananya. Yoongi yang menyadari bahwa Jimin mengeluarkan kotak kecil dari sakunya mulai menahan nafasnya.

Jimin mengeluarkan sebuah gelang dengan liontin berbentuk note musik, ia menatap Yoongi yang juga menatapnya. Jimin menelan ludahnya mencoba mengumpulkan keberaniannya dan mulai memasangkan gelang itu pada pergelangan tangan Yoongi.

"Yoon, a...ak... aku hahhh..." Jimin menghembuskan nafasnya perlahan dan kembali menatap Yoongi dengan serius, "Yoongi apa kau mau menjadi pacarku???"

Yoongi terpaku diam ditempat, ia tidak menyangka bahwa Jimin akan menyatakan perasaannya disaat ia masih bingung dengan perasaannya. namun disudut hatinya ia begitu sangat senang dengan pernyataan Jimin dengan malu-malu ia pun mengangguk menerima pernyataan Jimin. membuat Jimin tersenyum senang dan memeluk Yoongi dengan sangat erat.

Yoongi terkesiap saat Jimin tiba-tiba saja memeluknya namun dengan cepat ia membalas pelukan Jimin dan menyamankan dirinya kedalam dekapan Jimin. ia tersenyum saat mendengar Jimin mengucapkan kata-kata yang penuh makna tersebut ketelinga Yoongi.

" I Love You, my Sugar"