'X' berjalan menelusuri koridor rumah milik ketuanya bersama seorang wanita yang juga mengikutinya dari belakang. suara ketukan heels memenuhi seluruh koridor tersebut, kemudian mereka berdua memasuki ruangan yang dipenuhi banyaknya buku-buku yang sudah tersusun rapi didalam rak.
'X' kemudian membungkuk hormat pada sang ketua yang tengah duduk membelakangi mereka dan wanita yang berada dibelakang 'X' mulai berjalan menghampiri ketua dan duduk dipangkuannya dengan santai.
ketua Choi Woosik dia adalah anggota 'Spear' yang dibuang oleh keempat pemimpin aslinya karena ambisinya yang ingin mengusai semua organisasi dan bisnis hingga membuatnya harus bertarung dengan temannya yang sudah ia anggap sebagai sahabat.
"menyingkirlah Hera!!" perintah Woosik kepada wanita yang duduk dipangkuannya. namun wanita itu tetap tidak bergerak sedikitpun dan malah melingkarkan tangannya keleher Woosik.
"hmmm aku tidak mau. aku sudah berada di sisi 'X' selama seminggu dan belum melihatmu sama sekali. kau tahu mengikuti para gadis itu membuatku ingin bermanja denganmu" ucapnya dengan suaranya yang menggoda ia bahkan mulai menggosokan miliknya dengan milik Woosik.
'X' yang melihat kejadian tersebut hanya menatap jijik wanita yang berusaha menggoda ketuanya. wanita berumur 40 tahun ini dengan tidak tahu malunya melakukan hal seperti itu kepada ketua Woosik dan juga dihadapannya. 'X' hanya menatap datar saat wanita itu dicekik oleh sang ketua membuatnya meronta agar dilepaskan.
Woosik melihat wanita dihadapannya dengan senyum menakutkan dan dengan pelan ia berbisik pada wanita bernama Hera tersebut, "kau tunggu diruanganmu Jalang!! setelah kuselesaikan urusanku aku akan meladeni dirimu!!". dengan cepat ia menghempaskan Hera begitu saja dilantai, hingga membuat wanita itu terbatuk-batuk karena kehabisan nafas.
Hera berusaha berdiri saat ia mulai mengumpulkan tenaganya. lantas ia mulai berjalan keluar dari ruangan setelah ia mencium kedua pipi Woosik. 'X' hanya menatap kepergiannya dengan datar, ia heran wanita gila itu masih terus menempel pada ketua meskipun sudah diperlakukan seperti tadi.
"jangan pedulikan dia. Wanita itu sudah tidak memiliki harga diri" ucap Woosik mematik cerutunya dan bersandar pada kursinya.
"tapi anda masih membiarkannya berada disisi anda?" tanya 'X' sambil memberikan sebuah laporan kepada Woosik.
"dia berguna untuk rencana terakhirku. bagaimana situasinya X?" Woosik mulai membaca setiap laporan yang dikerjakan oleh tangan kanannya.
"mereka sudah menjalani hubungan yang lebih Ketua. terlebih gadis bernama Seokjin itu dia sudah sangat akrab dengan keempat pemimpin serta Sunny"
"hmm hahahaha baiklah kita lanjutkan rencana kita selanjutnya. panggil Jae Yoo!! kita akan memberikan tugas pertama untuknya" perintah Woosik kepada 'X' lalu ia beranjak pergi dari ruangan setelah 'X' membungkuk hormat kepadanya.
☜☆☞
'X' pergi menuju tempat tinggal Jae Yoo dengan membawa amplop besar serta kotak hadiah. ia pergi dengan diikuti satu orang pengawalnya saat sampai ia membuka paksa pintu rumah Jae Yoo, dan mendapati pria muda itu sedang melakukan onani sambil memandangi foto Seokjin. Jae Yoo tidak sadar jika dibelakangnya sudah berdiri 'X' anak buaj dari Choi Woosik hingga ia berbalik untuk menyelesaikan kegiatan kecilnya barulah ia terkejut.
'X' hanya memandang datar wajah Jae Yoo yang sedikit ketakutan. dipikirannya terlalu banyak orang gila yang berada dilingkaran ketua. 'X' mulai melemparkan amplop serta kotak tersebut, "tugas pertamamu!! sebaiknya kau bersiap jika mendapati telepon dari ponsel tersebut!!"
kemudian 'X' beranjak dari tempat Jae Yoo. Jae Yoo yang tidak sempat menanyakan apa yang harus ia lakukan hanya memandang kosong pintunya yang tertutup rapat. kemudian ia mulai membuka amplop coklat didepannya yang berisi uang sebanyak 1 juta Won kemudian ia mulai membuka kotak hadiah tersebut yang ternyata isinya masih kosong, dengan bingung ia mulai mengeluarkan ponsel 2G yang diberikan padanya dan menghidupkannya menunggu perintah selanjutnya.
☜☆☞
keesokan harinya Jae Yoo sudah duduk di kursi halte bis dekat dengan apartemen milik Seokjin. ia memegang kameranya dengan gugup saat ia melihat Seokjin tengah keluar dari gedung dengan seorang pria disampingnya. Jae Yoo tidak dapat menahan amarahnya saat melihat Seokjin dengan senyumnya bergelayut manja dilengan pria tersebut, hingga sebuah suara dari dalam telinganya memperingatinya.
"jangan sekarang Jae Yoo!! kau harus tahan!!"
Jae Yoo yang dengan berat hati hanya bisa menuruti perintah yang diberikan melalui earphone ditelinganya. kemudia ia mengikuti Seokjin dan kekasihnya tersebut kemana mereka pergi.
☜☆☞
keesokan paginya setelah dua hari membuntuti Jae Yoo melaksanakan perintah terakhirnya. ia menulis sebuah surat dengan darah binatang burung merpati kepada Seokjin dan memasukannya kedalam kotak hadiah yang diberikan pada 'X' tempo lalu dan menaruhnya didepan pintu apartemen Seokjin.
Seokjin yang saat itu ada jadwal shooting pemotretan baru saja kembali keapartemennya pukul 4 pagi. ia melihat sebuah kotak aneh didepan pintu miliknya, awalnya ia tidak curiga sama sekali dan berpikir bahwa ada penggemarnya yang menaruh hadiah didepan pintu miliknya. lantas ia membawa masuk kotak tersebut dan menaruhnya diatas meja pantry.
karena terlalu lelah Seokjin memilih untuk beristirahat dan mulai mengabaikan kotak tersebut hingga saat siang tiba. ia baru saja terbangun dan membersihkan dirinya saat ia baru menyadari adanya kotak hadiah diatas meja pantrynya. Gadis itu pun mulai menghampiri kotak tersebut dan membukanya. ia dengan perlahan membuka pita yang melilit tutup kotak tersebut hingga terurai.
Seokjin hampir membuka tutup kotak tersebut saat mendengar suara pintu apartemennya terbuka dan muncul Jungkook dengan Sweaternya, "Morning Kookie"
Jungkook tersenyum dengan wajah mengantuknya dan mulai berjalan menuju sofa ruang tamu. sedangkan Seokjin kembali melanjutkan membuka kotak tersebut sedetik kemudian ia berteriak dan jatuh pingsan didepan meja pantrynya. Jungkook yang mendengar suara teriakan Seokjin mulai bangkit dan berlari menghampiri saat mendapati Seokjin pingsan dengan kota hadiah yang terjatuh dari atas.
Jungkook melihat bangkai binatang didalam kotak tersebut berserta darahnya yang telah mengering serta tulisan, "KAU TIDAK TAHU SIAPA KIM NAMJOON YANG SEBENARNYA" dengan warna merah seperti darah. Jungkook tidak tahu siapa yang mengirim itu dan ia memilih untuk menyadarkan Seokjin dari pingsannya setelah membereskan apa yang terjadi.
Seokjin tersadar dari pingsannya saat ia mendapati dirinya tengah berbaring disofa ruang tengah. dengan lambat ia terbangun dan berusaha mengingat apa yang terjadi. ia ingat mendapat sebuah kotak hadiah didepan pintu apartemennya dan membukanya, ia juga ingat dengah bangkai binatang serta tulisan darah yang ada disana.
Seokjin memegang kepalanya, "aku tidak tahu siapa Namjoon sebenarnya???" gumamnya. memikirkan surat yang ia baca sebelum akhirnya pingsan. namum pikirannya terganggu saat ia mendengar suara Jungkook yang menghampirinya.
"eoh, Eonni kau sudah sadar?!?"
Seokjin menatap Jungkook yang sedang membawa semangkuk bubur serta segelas air minum. lantas gadis itu menghampiri Seokjin dan duduk disebelahnya, "Eonni bagaimana keadaanmu???"
"dimana kotak itu Kookie-ah???" pertanya tiba-tiba Seokjin membuat Jungkook sedikit terkejut namun kemudian ia pun menjawab.
"aku membuangnya Eonni setelah beberapa kali kufoto untuk bukti. apa Eonni mau menyeledikinya??" tanya Jungkook lagi dengan nada khawatirnya.
Seokjin hanya menatap jauh didepannya sambil menggeleng pelan, "tidak, tidak perlu sebaiknya kuanggap itu hanya perbuatan iseng" kemudian ia menatap bubur yang dipegang oleh Jungkook.
"itu untukku??"
Jungkook mengangguk dan memberikannya pada Seokjin. kemudian Seokjin memakannya dalam diam seakan banyak yang dipikirkan olehnya tanpa berkomentar tentang rasa dari bubur buatan Jungkook itu enak atau tidak membuat sang pemasak menatap bingung gadis cantik didepannya ini.