Taehyung, Namjoon dan juga Hoseok duduk diruang rapat menunggu Jimin untuk membahas beberapa masalah yang tengah terjadi kepada mereka. hingga beberapa saat setelahnya Jimin masuk kedalam ruangan tersebut dan duduk berhadapan dengan Namjoon.
"bagaimana?" tanya Jimin
"Tae Woo sedang membawa berkasnya sekarang" ucap Namjoon didepannya.
tak lama Tae Woo muncul bersama dengan Jaemin dan berkas ditangan mereka. mereka memberi berkas tersebut kepada 4 pemimpin disana. berkas tersebut berisi laporan pengintaian dari tim Echo.
"dari hasil laporan yang diberikan, yang terlihat sering diikuti adalah Sunny noona. B mengatakan seorang pria berpostur tinggi dan besar selalu melihat kearah jendela apartemen Sunny noona dari pukul 5 sore hingga 7 malam dan itu berlangsung setiap hari"
"apa B pernah mencoba mengikutinya atau menyelidikinya Tae??" tanya Hoseok terlihat jelas bahwa ia khawatir dengan keselamatan kekasihnya.
"iya B mengikutinya setelah ia yakin bahwa tidak ada lagi yang mengawasi Sunny noona. pria itu selalu kembali di bangunan kosong yang berada jauh dari kota..." jelas Tae Woo setelah itu ia menampilkan foto bangunan yang dimaksud.
"Jaemin juga menyelidiki siapa pemilik bangunan kosong tersebut dan mendapati bahwa bangunan itu terdaftar dari pemilik bernama Choi Woosik.."
mendengar nama Choi Woosik yang disebut seketika Taehyung dan Jimin menoleh dengan cepat menatap Tae Woo. mereka tidak menyangka bahwa nama orang yang telah mati itu disebutkan kembali kedalam masalah ini. Namjoon dan Hoseok yang melihat itu menatap heran kedua temannya dengan pandangan bertanya.
"apa ada sesuatu yang kalian ketahui?? siapa Choi Woosik??"
"saat noona bilang bahwa ia diikuti dan menghafal plat nomor tersebut kami berdua mencari tahu tentang itu. dan pemilik mobil itu adalah Choi Woosik, Taehyung sempat melihat orang yang berada didalam mobil tersebut saat kami mencoba mengecohnya..." Jimin menjeda sebentar penjelasannya dan melihat Taehyung "orang itu memiliki tatto 'Spear' seperti milik kita dan setelah kita selidiki lebih lanjut pemilik tersebut tidak berada di Korea melainkan berada di Brazil namun sayangnya ia sudah mati"
"APA?!!?" Namjoon dan Hoseok berteriak bersamaan mengenai informasi yang mengejutkan itu.
"sepertinya kita melewatkan sesuatu yang penting disini" Namjoon mulai mengutarakan pikirannya disertai anggukan teman-temannya.
"sepertinya aku harus menemui ayah di Inggris" ucap Taehyung tiba-tiba membuat ketiga temannya menatap dirinya.
"sebaiknya kau pergi setelah pesta yang akan berlangsung minggu ini..." ucap Namjoon dengan wajah seriusnya, Taehyung yang menyadari perubahan wajah hyungnya hanya menatap diam menunggu penjelasan lanjut darinya.
"Jinnie sedang diteror... " ia mengeluarkan surat teror yang ia bawa dari apartemen Seokjin dan langsung dilihat oleh ketiga temannya secara bergantian setelah itu surat tersebut langsung diberikan oleh Tae Woo untuk diselidiki.
"aku memiliki firasat bahwa semua kejadian ini akan bermula ditempat pesta tersebut. karena undangan yang dibagikan membuatku sedikit merasa janggal"
"aku tahu karena para tamu undangan itu kebanyakan adalah para mafia kelas tinggi dan menengah" jelas Namjoon dengan serius.
"kita bisa tahu apa yang terjadi dipesta tersebut setelah kita menghadirinya. sebaiknya kita berjaga-jaga dengan membawa beberapa senjata dan pengawal" ucap Taehyung.
☜☆☞
Seokjin sedang berada diruang riasnya ketika seorang staf masuk kedalam dengan membawa sebuket bunga matahari yang besar. gadis itu tersenyum lebar saat melihat buket itu dari pantulan kaca riasnya, kemudian ia beranjak dari tempatnya setelah riasannya sudah selesai, menghampiri buket bunga tersebut. tak lama ia melihat sebuat surat didalam buket tersebut, Seokjin mengambil surat itu dengan perasaan cemas karena ia tahu Namjoon tidak pernah melampirkan sebuah surat jika mengiriminya bunga.
saat ini Seokjin sedang sendiri diruangannya dengan gugup ia mulai membuka surat tersebut, sebuah kartu terjatuh saat ia membukanya. Seokjin mengambil kartu tersebut dan mengamatinya, "undangan pesta??" gumamnya, lantas ia mulai membaca isi surat tersebut.
"kau akan mengatahui siapa KIM NAMJOON sebenarnya, jika kau hadir dipesta tersebut. aku memberikan undangan itu secara cuma-cuma, kau bisa mengajak temanmu jika mau"
Seokjin terdiam ketika ia membaca isi surat itu. beberapa hari ini ia selalu memikirkan arti dari surat teror yang menimpanya. apa yang tidak ia ketahui tentang Namjoon? dan kenapa orang ini begitu ingin memperlihatkan siapa Namjoon kepada Seokjin?. sudah jelas semua jawaban atas pertanyaan yang memenuhi kepala Seokjin ada di undangan ini. namun pilihannya adalah apakah ia harus datang atau tidak? dan bagaimana jika apa yang dilihatnya justru membuatnya meragukan hubungannya dengan Namjoon? walau sekarang ia terlihat sangat ragu dengan Namjoon.
Seokjin mulai memasukkan kembali surat tersebut kedalam tasnya saat ia mendengar stafnya memanggil untuk memulai syuting.
☜☆☞
"jadi kau ingin kita ikut denganmu menghadiri sebuah pesta?!?" tanya Yoongi yang berdiri dibelakang Seokjin yang tengah sibuk merias dirinya dimeja rias.
Seokjin mengangguk, wajah cantiknya ia poles senatural mungkin karena ia tidak tahu jenis pesta apa yang akan ia datangi. Yoongi yang berada dibelakangnya juga sudah memakai dress berwarna saleem.
"eon... eonni apakah aku harus pakai baju seperti ini??" tanya Jungkook ketika ia masuk kedalam kamar Seokjin. ia sedikit merasa risih dengan dress yang dikenakannya karena menampilkan pundaknya.
Seokjin dan Yoongi menatap kagum dengan penampilan Jungkook yang sangat cantik dengan dress berwarna putihnya sedangkan Seokjin memilih dress berwarna hitam. mereka bertiga pun mulai berangkat menuju lokasi pesta yang diadakan.
☜☆☞
Seoul pukul 19.00 KST malam....
Namjoon sedang menyesap sampanye yang diambilnya dari para pelayan yang berkeliling, ia melihat suasana pesta begitu sangat ramai terlebih ada beberapa pengusaha - pengusaha terkenal yang menghadiri pesta tersebut. dari pintu masuk ia melihat ketiga sahabatnya datang menghampirinya.
"kau sudah bertemu dengan orang yang mengadakan pesta ini hyung??" tanya Jimin ketika mereka sudah berada didekat Namjoon.
Namjoon hanya menggeleng pelan, ia kembali menyesap minumannya hingga ia melihat seorang pria yang tengah memperhatikan dirinya, walau jarak mereka sangat berjauhan ia bisa tahu bahwa pria itu tersenyum. senyuman yang diartikan seperti mengejek. kemudian pria itupun menghilang dibalik pilar bangunan yang ada disana. tak berapa lama kemudian muncul sebuah layar proyektor yang menampilkan sebuah presentasi dilengkapi dengan suara yang mengiringnya.
"SELAMAT DATANG!! PARA TAMU UDANGAN TERHORMAT, PERKENALKAN NAMAKU ADALAH CHOI WOOSIK...!!"
suasana didalam ruangan seketika hening termasuk Namjoon, Hoseok, Jimin serta Taehyung. mereka semua terkejut dengan perkenalan yang ada dihadapan mereka. Taehyung dengan cepat menginformasikan anak buahnya melelalui komunikasi yang ia pasang ditelinganya untuk bersiaga.
"KITA BISA MELIHAT BETAPA MEGAH DAN INDAHNYA PESTA YANG SAYA SELENGGARAKAN INI!!..."
tiba-tiba saja sebuah lampu sorot mengarah pada Namjoon dan ketiga temannya yang sedang berada ditengah ruangan lalu layar proyektor didepan mereka berubah menjadi foto 5 orang yang berada di usia 30. Namjoon menyadari bahwa itu adalah foto ayah mereka kecuali satu orang yang tidak dikenalnya.
"PASTI KALIAN BERTANYA SIAPA ORANG-ORANG YANG BERADA DI GAMBAR TERSEBUT DENGAN MEREKA YANG BERADA DITENGAH RUANGAN INI!!!"
bersamaan dengan itu Seokjin dan kedua temannya baru saja memarkirkan mobil mereka dan berjalan menuju tempat pesta.
"SAYA ADALAH PENDIRI ORGANISASI TERBESAR DI KOREA YANG SEKARANG KALIAN KENAL DENGAN NAMA 'SPEAR' DANNNN! MEREKA ADALAH ANAK-ANAK DARI PARA PENDIRI INI"
Namjoon dan yang lainnya tidak bergeming sekalipun bahkan mereka terlihat tenang dengan peristiwa yang terjadi. tak berapa lama sekumpulan orang-orang yang berpakaian serba hitam datang menyerbu dan mengepung mereka dengan senjata api. semua tamu undangan yang melihat langsung berlarian menyelamatkan diri agar tidak terkena serangan yang akan terjadi.
kemudian sekumpulan orang-orang yang menyerbu mulai menyerang tapi dalam sekejap mereka semua langsung tumbang. mereka langsung dikalahkan oleh Namjoon dan ketiga temannya. Jimin mendekati seseorang yang masih terlihat bergerak untuk mengambil senjatanya dalam keadaan merangkak dan Taehyung mulai menginjak tangannya.
Jimin dan Hoseok berjongkok dan mulai menanyakan dalang dibalik pesta ini. dan jawaban yang diberikan sama sekali tidak terduga.
"permainan baru saja dimulai dasar BRENGSEK!!!"
tanpa basa-basi Namjoon langsung mengarahkan pistolnya dan menembak orang tersebut berkali-kali hingga tewas membuat darah miliknya mengenai baju serta wajah mereka.
"HAHAHAHAHA KALIAN MEMANG PEWARIS MAFIA BENGIS YANG SESUNGGUHNYA HAHAHA. OH DAN LIHAT SIAPA YANG DATANG MELIHAT PERTUNJUKKAN"
layar proyektor berganti menjadi gambar ketiga gadis yang terkejut dengan apa yang mereka lihat. Namjoon, Jimin serta Taehyung langsung berbalik kebelakang dan mendapati gadis-gadis mereka sedang berdiri diam menatap orang-orang yang mati disekeliling mereka dengan tatapan takut.
"Jinnie??"
"Yoongi-ah??"
gumam mereka Namjoon serta Jimin. dan Taehyung hanya menatap Jungkook dengan wajah datarnya.