"hi...hi...hi Seokjin-ku sayang semakin lama kau semakin cantik dan sexy hi...hi...hi" seorang pria dengan wajah yang lusuh serta rambut panjang yang berantakan sedang mengamati foto Seokjin yang ia tempel di dinding ruang tengah. bahkan jemarinya mengusap foto tersebut dengan nafsu sambil tangan yang satunya memegang miliknya dan melakukan onani dihadapan foto Seokjin.
ia tampak terbiasa melakukan hal tidak lazim tersebut melihat wajahnya yang menatap Seokjin dengan pandangan yang bernafsu. pria tersebut bernama Jae Yoo dia adalah pria cupu yang kebetulan saja satu sekolah dengan Seokjin. jika melihat dari prilakunya dia sangat terobsesi dengan Seokjin karena ia dahulu pernah diselamatkan oleh Seokjin dari teman-teman pembully. Seokjin selalu baik kepada semua orang tapi kebaikannya disalah artikan oleh Jae Yoo yang menganggapnya bahwa Seokjin menyukai dirinya.
karena dulu ia adalah seorang pengecut, ia hanya bisa memandang Seokjin dari jauh dan mulai mengikutinya. mungkin lebih tepat menguntitnya dari ia kuliah ditempat yang sama dengan Seokjin bahkan pernah tinggal satu apartemen dengannya bersebelahan. Seokjin yang merasa tidak nyaman memilih menghilangkan jejaknya dari Jae Yoo. setelah lulus dari tempat kuliahnya ia memulai karir modelingnya dan membeli sebuah apartemen dikawasan elit bersebelahan dengan Yoongi. tentu saja Jae Yoo tidak tahu mengenai itu dan itu membuatnya marah serta kecewa, bertahun-tahun ia mencari keberadaan Seokjin namun nihil hingga ia menemukannya kembali saat Seokjin muncul di televisi dalam sebuah wawancara.
semenjak itu Jae Yoo kembali menguntitnya namun dengan jarak yang cukup jauh tapi aksinya terbatas sebagai seorang penggemar yang menunggunya di kantor tempat ia bekerja. Jae Yoo belum mengetahui tempat tinggal Seokjin yang sebenarnya.
Jae Yoo kembali mengurut miliknya dengan cepat saat ia mulai merasakan pelepasannya dan tiba-tiba saja pintu rumahnya dibuka secara paksa oleh sekumpulan pria berbadan besar yang masuk. Jae Yoo terperanjat takut hingga tubuhnya menempel didinding dengan menampilkan miliknya yang sudah terkulai lemas karena takut.
kemudian masuklah dua orang pria berbeda usia yang satunya terlihat sudah tua dengan membawa tongkat untuk membantunya berjalan serta pria satunya yang terlihat seperti bapak-bapak berumur 30 tahun.
pria berumur 30 tahun itu lantas menatap Jae Yoo dengan pandangan jijik, "pakai celanamu!! " perintahnya. yang membuat Jae Yoo terburu-buru memakai kembali celananya.
kemudian pria tua yang melihatnya langsung duduk di sofa dan menyuruh anak buahnya untuk menyeret Jae Yoo agar mendekatinya. Jae Yoo terduduk dibawah dengan pria tua yang berada di hadapannya. pria tua itu kemudian tersenyum dan melihat berbagai foto Seokjin yang tertempel didinding lalu kembali menatap Jae Yoo dibawahnya.
"kudengar gadis itu memiliki kekasih" ucapnya sambil menunjuk asal foto Seokjin dengan tongkat berjalannya.
"ya aku kekasihnya" ucap Jae Yoo dengan percaya diri sambil membusungkan dadanya dengan bangga.
lantas pria tua tersebut tertawa nyaring mendengar pernyataan Jae Yoo, "Hahahahaha seperti yang kuduga. X berikan fotonya!!"
pria bernama X tersebut mengeluarkan foto dari dalam jasnya dan mulai melemparnya dihadapan Jae Yoo. Jae Yoo yang melihat beberapa foto tersebut membelalakan matanya dan mulai menyambar salah satunya. wajahnya memerah menahan amarah serta tangannya yang bergetar menggenggam foto tersebut hingga kuku-kuku jarinya memutih.
"a...apa-apaan ini!!!?" Jae Yoo bertanya sambil terus melihat foto Seokjin yang sedang berciuman dengan Namjoon.
"itu pacarnya" ucap pria tua tersebut dengan tenang. namun tidak dengan Jae Yoo ia menatap pria didepannya dengan pandangan marah.
"AKULAH PACARNYA!!!" teriaknya. ia kembali menatap foto tersebut. Jae Yoo merasa sangat marah ia merasa bahwa Seokjin telah mengkhianatinya. bahkan ia belum pernah mencium Seokjin namun pria yang berada dalam foto tersebut telah mencuri bibir berharga Seokjin yang sudah ia akui sebagai seorang pacar.
pria tua itu kembali menyeringai ia kemudian melempar sebuah ponsel dengan jaringan 2G didepan Jae Yoo, "aku akan membantumu mendapatkan kembali gadismu. jika kau setuju kau akan dapat perintah dari ponsel tersebut"
tanpa pikir panjang Jae Yoo yang dikuasai oleh amarah dan cemburu mulai mengambil ponsel tersebut dan mengangguk setuju. pria tua itu pun tersenyum dan mulai beranjak dari tempatnya, "bagus" kemudian ia pergi begitu saja meninggalkan Jae Yoo dengan amarahnya.
☜☆☞
Taehyung dan Jimin masuk kedalam sebuah mansion yang cukup besar. mansion ini dikhususkan untuk anak buah Taehyung yang menjadi anggota penyerang untuk 'Spear'. ia mulai merekrut anggota-anggotanya yang memiliki kemampuan bertarung yang baik sejak ia menjadi pemimpin 'Spear'. markas ini tidak diketahui banyak orang kecuali Taehyung sendiri serta ketiga sahabatnya bahkan ayah mereka tidak mengetahui markas ini.
'Spear' memang memiliki pasukan tersendiri tapi Taehyung membangun pasukan miliknya dengan sangat baik. meskipun jumlah anggotanya tidak banyak walau hanya sekitar 20 orang tapi mereka memiliki kemapuan bertarung yang bagus. seperti sekarang ini Taehyung melihat Tae Woo sedang berlatih bertarung denga Jay. hingga salah satunya berhenti karena menyadari keberadaan Taehyung.
"eoh Hyung?!?"
T bocah berumur 20 tahun berlari menghampiri Taehyung. ia ditemukan Taehyung sedang mencuri sebuah uang dari para preman dengan menggunakan senjata ketapel. alasan Taehyung merekrutnya karena dia sangat ahli dalam menguasai berbagai senjata api namun dia lebih ahli menggunakan senjata Sniper.
"hei T" Taehyung mengacak rambut T dengan gemas. T yang diperlakukan seperti anak kecil hanya bisa cemberut sambil merapikan kembali rambutnya.
"ada apa hyung kemari??" tanya T
"panggilkan tim Echo ok, aku akan menunggu diruang meeting" Taehyung berbalik hendak menuju ke ruang meeting saat suara T kembali bertanya.
"apa Tae Woo hyung juga ikut kupanggil??!"
"tidak perlu"
5 menit setelahnya diruangan meeting sudah ada 6 orang pria dan dua diantaranya adalah Taehyung dan juga Jimin. tim bernama Echo beranggotakan 4 orang, mereka adalah B (Brian), K (Kurt), L (Luu) dan M (Max). Taehyung merekrut mereka dari berbagai negara dan mereka memiliki keahliannya masing-masing seperti L dan K yang ahli dengan senjata pedang sedangkan B dan M mereka ahli dalam senjata api.
"baiklah, aku tidak perlu berbasa-basi" Taehyung mengeluarkan beberapa foto dari tasnya serta sebuah laporan dari Woozi. keempat anggota memandang foto dan laporan secara bergantian.
"aku ingin kalian menjaga masing-masing dari keempat gadis tersebut" Taehyung menunjuk foto-foto tersebut yang menunjukkan gambar Seokjin, Yoongi, Sunny dan Jungkook.
"kalau Sunny noona aku tahu tapi siapa ketiga gadis ini hyung??" tanya L dengan penasaran sambl terus melihat foto-foto yang terlihat asing baginya.
"baiklah akan aku jelaskan. laporan ini..." Taehyung menunjuk laporan hasil pencarian Woozi yang berada di meja.
"seseorang sedang mengintai kita para pemimpin aku tidak tahu apakah ini ada hubungannya dengan kasus perusahaan Jepang atau bukan. yang jelas mobil ini mengincar orang-orang terdekat kami. dimulai dari gadis yang kami sukai..."
Taehyung kembali menunjuk foto para gadis. kemudian tangannya menunjuk foto Seokjin, "dia pacar Namjoon hyung sekarang" lalu tangannya beralih pada foto Yoongi disebelahnya, "dia dekat dengan Jimin" kemudian telunjuknya berhenti pada foto Jungkook, "dan dia adalah orang yang kusukai"
keempat anggota yang tidak percaya bahwa keempat pemimpin mereka memiliki orang yang disukai hanya bisa menjawab 'oh' dengan panjang. mereka tidak tahu harus berkata apa selain perasaan senang karena pemimpin mereka memiliki sesuatu yang dapat mereka lindungi. kemudian mereka kembali menatap Taehyung dengan serius saat bos mereka berbicara kembali.
" 2 hari yang lalu VAN hitam ini mengikuti mobil Hoseok hyung dan beruntungnya Sunny meminta pergi ke Mansion. ini hanya firasatku tapi sepertinya VAN ini mulai mengikuti para gadis saat mereka bersama dengan kami. aku ingin kalian menjaga mereka saat kami tidak sedang bersama hingga kami bisa memastikan motif apa yang dilakukan pemilik mobil ini"
"aku meminta tolong pada kalian" kali ini Jimin yang bersuara.
"eyy tenang saja hyung, kami akan melakukan yang terbaik!!" M berucap sambil menepuk dadanya dengan bangga.
"baiklah kalau kalian mengerti. dan aku berharap kalian melakukannya sekarang" perinta Taehyung kembali dan membuat tim Echo berlari keluar untuk bersiap.
Jimin berdiri dan mengambil foto Yoongi yang ada diatas meja, "sejak kapan kau mengumpulkan foto ini??"
"sejak Sunny noona datang ke mansion kita dan melaporkan penguntit tersebut. aku menelepon Woozi untuk mengambil beberapa data dari mereka"
"wahh kau penuh persiapan ternyata Tae. aku menghormatimu" Jimin menaruh kembali foto tersebut dan bersamaan dengan itu ponselnya bergetar. ia mengeluarkan benda tersebut dan melihat nama yang tertera pada layar ponselnya.
"waah hebat.."
Taehyung menatap Jimin yang senang melihat layar ponselnya kemudian ia mengarahkan ponsel tersebut didepan mukanya, "Yoongi meneleponku"
Taehyung hanya memutar bola matanya dan kembali duduk dibangkunya sambil kembali membaca laporan milik Woozi. hingga beberapa lama percakapan Jimin menutup teleponnya dan mulai berkata.
"Yoongi mengajakku berkencan"
"lalu" jawab Taehyung tanpa mengalihkan pandangannya dari laporan didepannya.
"ia menyuruhku untuk mengajak seorang teman"
Taehyung berhenti membalik laporannya dan menatap Jimin didepannya, "lalu kau mau mengajakku??". Jimin mengangguk dengan semangat dan tatapan mata penuh harap.
"aku menolak" Taehyung menjawab dengan nada dinginnya dan kembali melanjutkan kata-katanya, "untuk apa aku menjadi obat nyamuk diantara kalian..."
"Jungkook ikut"
dua kata yang dilontarkan Jimin sukses membuat Taehyung menatap kembali sahabatnya dengan wajah terkejutnya, "kau bercanda?!? jika iya aku akan membunuhmu pendek!?"
"tentu saja aku tidak sedang bercanda dasar sial!! jangan panggil aku pendek!!" Jimin memukul kepala Taehyung sedikit keras karena kesal dipanggil pendek oleh sahabatnya.
"kalau begitu ayo kita bersiap!!" Taehyung beranjak dari tempatnya dan mulai keluar dari markas diikuti Jimin dibelakangnya yang tertawa geli dengan tingkah Taehyung yang bersemangat. dan mereka pun pulang untuk bersiap dengan kencannya.