"dasar si bantet sialan!!!" umpat Taehyung dalam hati. ia terus berfokus mengerjakan laporan didepannya dan disebelahnya Jonghyun tertawa geli meskipun ia tidak menyuruh Taehyung mengerjakannya dan menyuruhnya pergi meninggalkan laporannya. namun Taehyung bersikeras mengerjakan laporan tersebut hingga hampir selesai.
Jonghyun tidak habis pikir dengan tingkah laku adiknya, bisa-bisanya dia meninggalkan pekerjaannya saat Taehyung tiba dan menyuruhnya menggantikannya. Taehyung yang tidak mengerti apa yang terjadi hanya bisa tercengang menatap Jimin yang mulai pergi meninggalkan ruangan Jonghyun dengan semangat.
Jonghyun kembali menatap Taehyung yang raut wajahnya sudah sangat kesal kemudian ia tersenyum, "pergilah Tae, aku akan membereskan sisanya"
Taehyung menggelengkan kepalanya singkat, "aku akan menyelesaikannya sedikit lagi hyung" tangannya terus berkutat dengan laporan didepannya.
"bukankah kau harus mencari gadis bernama Jungkook disini??"
tangan Taehyung yang sedang menulis laporan terhenti saat ia mendengar Jonghyun mengetahui maksudnya datang kesini. ia menatap Jonghyun dengan wajah terkejutnya, "bagaimana hyung bisa tahu??"
"Jimin menceritakannya padaku sebelum kau datang kesini" ucap Jonghyun.
"wah bocah itu" Taehyung mendesah sambil terus melanjutkan pekerjaannya namun dihentikan oleh Jonghyun yang langsung memegang tangannya. Taehyung menatap Jonghyun dengan bingung.
"sudah hentikan biar sisanya aku yang selesaikan, lebih baik kau pulang dan aku juga tidak yakin Jungkook ada disini" ucap Jonghyun.
"baiklah kalau begitu aku pulang dulu Hyung" Taehyung pun beranjak dari duduknya berjalan keluar dari ruangan Jonghyun.
☜☆☞
Taehyung sedang dalam perjalanan menuju parkiran mobil saat tanpa sadar ia melewati ruangan rekaman disebelah kanannya dan baru menyadari bahwa ada suara diruangan tersebut. dengan penasaran ia membuka ruang tersebut dan melihat Jungkook sedang melatih suaranya dengan bernyanyi. suara merdu Jungkook membuat Taehyung semakin terpesona dengan gadis didepannya ini. Taehyung masuk kedalam dan menyandarkan punggungnya dibalik pintu sambil bersendekap menikmati suara nyanyian Jungkook.
Jungkook yang fokus melatih suaranya tidak menyadari keberadaan Taehyung dibelakangnya hingga saat ia berbalik Jungkook terkesiap kaget melihat Taehyung yang sudah berada dibelakangnya secara tiba-tiba dengan senyum kotaknya.
"Astaga!!!!"
Taehyung tersenyum masih bersandar pada pintu, "suaramu bagus"
"sedang apa kau disini?!? ah tidak maksudku bagaimana bisa kau ada disini!?!" Jungkook bertanya ditengah kebingungannya dengan kemunculan Taehyung yang tiba-tiba.
Taehyung hanya mengangkat bahunya acuh, "aku hanya sedang berjalan-jalan disini"
alis Jungkook semakin menyatu mendengar jawaban tidak masuk akal Taehyung. orang macam apa yang memilih untuk berjalan-jalan didalam gedung daripada ditaman atau ditempat perbelanjaan?.
"kau berlatih bernyanyi?? apakah kau seorang trainee disini??" tanya Taehyung sambil melihat ruangan disekelilingnya.
"yah seperti yang kau lihat" jawab Jungkook singkat ia melipat kembali kertas yang berisi lirik lagu miliknya dan memasukannya kembali ke dalam tas. bersamaan dengan itu suara bunyi aneh muncul dari dalam perutnya, Jungkook memegang perutnya sambil memejamkan matanya karena malu. ia belum sempat makan saat selesai kuliah tadi kemudian ia melirik Taehyung disampingnya yang sekarang sedang tertawa kecil.
Jungkook kembali merutuki dirinya, bagaimana bisa perutnya berbunyi disamping pria tampan yang sekarang sedang melihatnya sambil tersenyum? sudah pasti Taehyung mendengarnya.
"bagaiamana kalau kutraktir makan malam? kebetulan aku juga lapar" tawar Taehyung kepada Jungkook yang hanya dibalas anggukan kecil dari Jungkook yang sedang menahan rasa malunya.
waktu pun berlalu setelah mereka selesai makan malam Taehyung menawarkan dirinya untuk mengantar Jungkook pulang yang dibalas oleh anggukan setuju oleh Jungkook. mereka berdua sedang berjalan beriringan menuju mobil Taehyung ditempat parkir hingga mata Jungkook tertuju pada seorang ibu yang memeluk putrinya dengan sayang saat anak itu berlari kedalam pelukan ibunya.
raut wajah Jungkook berubah menjadi sedih, ia hanya bisa tersenyum miris melihat betapa indahnya momen hubungan antara ibu dan putrinya dan ia mulai membandingkan dirinya dengan ibunya yang dari dulu sampai sekarang ibunya tidak ingin melihatnya dan terus menamai dirinya sebagai anak haram. padahal sudah sangat jelas Jungkook lahir dari rahim ibunya tapi sayangnya ibunya tidak ingin mengakui dirinya dan memilih pergi meninggalkannya.
Jungkook berusaha mengalihkan perhatiannya dari momen ibu dan anak itu dengan melihat pemandangan lain. bahkan ia berusaha keras untuk tidak menangis, tidak didepan Taehyung. tanpa Jungkook sadari Taehyung melihat semuanya, ia sudah mengetahui masa lalu Jungkook yang sedang berusaha mencari informasi tentang ibunya dan juga satu-satunya keluarga yang ia miliki adalah seorang ayah tiri.
Taehyung tahu bahwa Jungkook sangat ingin bertemu dengan ibunya jika dilihat dari ekpresi wajahnya yang terlihat sedih saat melihat seorang ibu dan anak yang terlihat bahagia. namun Taehyung tidak ingin terlalu ikut campur tentang masalah pribadi Jungkook jika bukan Jungkook sendiri yang akan mengatakannya.
setelah mereka berdua sampai didepan mobil Taehyung, dengan cepat Taehyung membuka pintu penumpang untuk Jungkook disaat itulah Jungkook dapat melihat jelas tattoo dipergelangan tangan Taehyung.
"mata tombak?!?" batinnya, ia pun masuk kedalam dengan wajah yang sangat penasaran dengan gambar tattoo tersebut. ia merasa pernah melihat itu disuatu tempat tapi sayangnya dia tidak ingat sama sekali.
Taehyung mulai melajukan mobilnya. ditengah keheningan suara Jungkook memecah kesunyian yang ada, "ehmm boleh aku bertanya sesuatu kepadamu??" Jungkook menatap Taehyung disebelahnya.
"hmm apa?"
"tattoo dipergelangan tanganmu itu gambar apa??"
Taehyung melihat tattoo miliknya yang merupakan simbol untuk organisasinya dan kembali menfokuskan dirinya ke jalanan sambil menjelaskan pada Jungkook.
"ini sebuah mata tombak bernama 'Gungnir : odin spear God' yang bisa dikenal sebagai dewa kegilaan. jika kau melihatnya ada dua ekor burung gagak serta dua ekor serigala mereka adalah peliharaan dewa odin yang membantunya dalam urusan perang dan pembantaian"
Jungkook mengangguk, "apakah ada makna dibalik tattoomu itu??"
Taehyung terdiam sesaat sebelum ia menggelengkan kepalanya, "ini hanya sebuah tattoo tidak ada arti khusus".
tentu saja Taehyung tidak akan membicarakan arti dari simbolnya kepada Jungkook, yang sebenarnya sudah dijelaskan olehnya 'dewa kegilaan' yang berarti dia sangat menyukai pembantaian seperti orang gila sama seperti dirinya dan juga ketiga sahabatnya yang lebih dikenal oleh orang-orang sebagai Psycopath.
Jungkook pun tidak bertanya lebih lanjut lagi setelah ia tahu arti tatto tersebut dan mulai melihat pemandangan di sebelahnya. 15 menit kemudian mobil berhenti didepan sebuah toko bunga yang bertuliskan '89 Florist'. Jungkook yang bingung hanya menatap Taehyung yang mulai membuka pintu mobilnya dan menatap dirinya.
"tunggu disini sebentar, aku tidak akan lama"
kemudian ia menutup pintu mobilnya dan berlari masuk kedalam. sedangkan Jungkook yang tidak tahu apa-apa kembali menatap pemandangan disamping jendelanya sambil menunggu Taehyung kembali. 5 menit kemudian Taehyung masuk kedalam mobil dan mulai memberika sebuket bunga tulip berwarna pink kepada Jungkook.
Jungkook tang terkejut hanya bisa menatap buket bunga tersebut dan Taehyung secara bergantian, "apa ini??"
"tentu saja itu buket bunga memang apa lagi??" Taehyung menjawab sambil tersenyum geli.
"maksudku dalam rangka apa kau memberiku ini??"
"tidak dalam rangka apapun hanya ingin membuatmu terkesan itu saja" Taehyung menatap Jungkook sambil menampilkan senyum kotaknya.
Jungkook yang mendengar itu hanya tersenyum dan kembali menatap buket bunganya dengan gembira. ini pertama kali dalam hidupnya ia menerima bunga dari seorang pria dan itu membuatnya sangat senang sekali hingga rona merah diwajahnya muncul sebagai reaksi senangnya. Taehyung yang melihat Jungkook kembali ceria kembalu menyunggingkan senyumnya, tidak sia-sia ia berhenti di toko sebentar untuk memberinya bunga.
sesampainya ditempat Jungkook meminta Taehyung untuk berhenti didepan gedung apartemen dan dibalas oleh tatapan bingung Taehyung, "kenapa?? kau tidak nyaman aku mengantarmu sampai depan apartemenmu??"
"ehm bukan begitu ak...aku hanya sedikit malu karena aku tidak tinggal sendiri dan ini juga bukan tempat tinggalku sebenarnya. aku disini hanya menumpang"
Taehyung mengangkat kedua alisnya terkejut, "menumpang katamu??"
"aku masih trainee dan penulis dan juga composer musikku menyuruhku untuk tinggal dengannya sebelum debut. jadi jika aku sudah debut kau boleh mengantarku sampai depan pintu apartemenku sendiri"
"ah jadi ia merasa sungkan" batin Taehyung lalu kemudian ia mengangguk mengerti.
"baiklah kalau begitu masuklah kedalam setelah itu aku pergi"
Jungkook pun membungkuk sedikit sambil mengucapkan terima kasih atas hadiah bunganya serta tumpangannya. setelah itubia berbalik masuk kedalam gedung apartemennya diikuti Taehyung yang mulai melajukan mobilnya pergi meninggalkan tempat itu.