Yoongi dan Jungkook baru saja kembali dari kantor agensi mereka untuk mengaudisi Jungkook. sekarang mereka sedang berjalan menuju apartemen Yoongi dan mereka baru menyadari lampu di koridor lantai mereka padam, walau tidak semua hanya beberapa yang padam tapi cukup membuat suasana disana sedikit menyeramkan.
"waah bagaimana bisa lampu disini padam dan tidak ada yang melaporkan!!?" gerutu Yoongi sambil mengeluarkan ponselnya untuk memberitahukan masalah lampu kepada petugas apartemen.
Jungkook yang memperhatikan hanya tertawa kecil melihat Yoongi sedang mengomel di telepon, "Yoongi eonni galak juga" batinnya.
dan tepat saat itu manik matanya beralih pada unit tempat tinggal Seokjin, ia sedang berpikir apa Seokjin sedang berada dirumah atau tidak namun suara Yoongi membuatnya tersadar dan menoleh kearahnya.
"eonni bicara sesuatu?" tanya Jungkook dengan bingung.
"aku bertanya kita akan makan malam apa hari ini?" Yoongi berucap sambil terus sibuk memainkan ponselnya dan terus berjalan menuju unitnya.
ditengah pikirannya, suara teriakan Seokjin menganggetkan mereka berdua dan membuat mereka menoleh ke belakang.
"HEI KALIAN BERDUA!!! AYO KITA PESTA PIYAMA!!! " teriak Seokjin sambil berlari menghampiri Yoongi serta Jungkook.
"tiba-tiba??" bisik Jungkook pada Yoongi
Yoongi hanya mendesah panjang, "ini sering terjadi jika ia ingin bercerita panjang lebar. sepertinya hari ini kita akan begadang" Yoongi mulai berbalik dan melanjutkan jalannya.
Jungkook yang bingung hanya bisa melihat Yoongi yang mulai menjauh lalu Seokjin datang merangkul Jungkook, "ayo Kookie!!"
mereka pun berjalan beriringan mengikut Yoongi masuk kedalam apartemennya. Jungkook tidak dapat menahan rasa penasaran saat ia melihat Seokjin yang sangat bersemangat sekali bahkan ia melompat-lompat kecil persis seperti anak kecil yang melihat mainan baru yang bersinar.
"eonni apa ada hal baik terjadi kepadamu???"
Seokjin menoleh kearah Jungkook dan tersenyum lebar, "aku sedang bahagia Kookie"
"akhirnya setelah menunggu dengan ragu aku bisa mendapatkan tanda bahwa Namjoon akan menyatakan perasaannya, kyaaa!!!"
"Namjoon???" Ucap Jungkook dengan dahinya yang berkerut tanda ia bingung dengan nama yang disebutkan Seokjin kemudian ia menatap Yoongi yang masih membereskan sisa-sisa kertas partitur didekat pianonya.
tanpa menoleh sekalipun Yoongi tahu bahwa Jungkook sedang menatapnya berusaha bertanya, dengan masih membersihkan Yoongi menjelaskan.
"Namjoon seorang 'Florist' dan sekarang sedang dekat dengan Seokjin. pertemuan pertama mereka adalah pelanggan dan penjual"
penjelasan singkat Yoongi membuat Jungkook paham dengan sikap gembira Seokjin didepannya. sepertinya ia sangat menyukai pria bernama Namjoon ini dilihat dari tingkah lakunya yang kelewat semangat. Jungkook tersenyum melihat senyum lebar Seokjin dan tanpa disadarinya wajah Taehyung melintas dibenaknya. Jungkook mengerjapkan matanya kaget dan menggeleng kepalanya kecil dengan bola matanya yang melebar.
"kenapa aku tiba-tiba kepikiran dia?!?" batinnya.
"kalian ingin makan malam apa?? kita pesan dulu sebelum membeli camilan"
suara Yoongi membuat Jungkook tersadar dari pikirannya dan mulai menatap Yoongi, "eonni aku ingin Jjajangmyeon!!"
"ooh ooh kita pesan Jjampong dan juga Tangsuyuk!!!" Seokjin juga meneriakan pesanannya dengan gembira.
Yoongi mengangguk dan mulai menelepon restaurant Cina langganannya dan mulai mengucapkan pesanannya. Seokjin yang sedang duduk kembali bangkit dan menarik Jungkook menuju pintu kemudian ia berteriak pada Yoongi yang sudah selesai memesan makanan.
"AKU DAN JUNGKOOK AKAN PERGI BELI CAMILAN!!!"
Yoongi yang melihat hanya bisa mendesah panjang dan mulai berjalan menuju kamarnya untuk mandi sambil bergumam, "tidak bisakah dia tidak berteriak seperti itu??! telingaku sakit"
☜☆☞
saat ini Jungkook dan juga Seokjin sedang berjalan di jalanan Hongdae untuk membeli beberapa camilan. hari ini adalah hari dimana Jungkook akan makan sepuasnya karena ia melihat beberapa kantong plastik berisi beberapa camilan seperti, Tteokbokki, sundae, Bungeoppang, Hotteok, cumi kering bahkan Mandu.
"eonni sepertinya ini cukup" Jungkook baru menyadari bahwa mereka membeli banyak sekali camilan dan mulai berpikir apa ia sanggup menghabiskan itu semua.
Seokjin mengangguk setuju dan mulai berjalan menuju mobil mereka. namun saat mereka sampai di tempat parkir ada 5 orang pria yang menghadang mereka. Jungkook yang menyadari apa yang terjadi mulai berdecak kesal, ia mengenali salah satu pria didepannya adalah pria yang tempo hari dihajar oleh Taehyung.
Jungkook melirik Seokjin yang sedikit ketakutan dan mulai maju didepannya untuk melindungi. Seokjin yang kaget karena Jungkook berada didepannya mulai mencengkeram lengan baju Jungkook dengan gemetar.
"Koo...Kookie-ah lebih ba...baik kita lar...lari"
Jungkook tidak bergeming dan masih menatap kelima pria berbadan besar didepannya dengan waspada, "apa mau kalian??"
salah satu pria yang dikenal Jungkook mulai menyeringai dan tertawa, "tentu saja balas dendam. dimana pacar tampanmu itu HAH!!!"
"kenapa? kau takut jika ia ada disini??" Jungkook mulai memprovokasi pria tersebut.
"ternyata kalian lemah ya. menghajar wanita yang lemah bahkan harus bertanya dulu apa pacarku ikut hahahaha"
wajah pria tersebut memerah karena menahan marah, "AP...APA!!!"
tanpa aba-aba pria tersebut langsung menyerang Jungkook. dengan cepat Jungkook mendorong Seokjin kebelakang dan mulai menendang perut pria tersebut dan ia jatuh tersungkur. keempat temannya yang melihat mulai menyerbu Jungkook bersamaan.
Seokjin yang ketakutan berlari menuju belakang mobil didekatnya dan melihat semua kejadian yang terjadi dengan wajah yang masih shock. ia tidak menyangka Jungkook yang terlihat imut baginya bisa berkelahi dan menghajar semua pria dengan tubuh kecilnya. karena ia tidak ingin berdiam diri melihay Jungkook berkelahi sendirian akhirnya Seokjin mengeluarkan ponselnya dan mencoba menelepon polisi.
10 menit setelahnya Jungkook mulai kelelahan menghajar preman-preman tersebut dan bahkan mereka masih sanggup berdiri meskipun sudah dihajar babak belur oleh Jungkook tak lama ia mendengar suara Seokjin berteriak, "tolong pak adik saya dikepung oleh preman-preman itu!!!"
Jungkook melihat Seokjin berlari dengan dua orang polisi dibelakangnya yang mulai mengejar para preman-preman yang kabur setelah melihat Seokjin. Jungkook jatuh terduduk dengan nafas yang terengah-engah karena kelelahan. Seokjin berlari menghampiri Jungkook yang kelelahan dengan wajah khawatirnya.
"Koo...Kookie kau tidak apa-apa??? tidak ada yang terluka atau cidera???"
Jungkook hanya tertawa dan mulai menggeleng untuk menenangkan Seokjin, "aku tidak apa-apa eonni"
Seokjin yang mendengarnya mulai menghembuskan nafasnya lega, "astaga syukurlah. apa-apaan itu tadi??? siapa mereka?? kenapa kau bisa berkelahi???"
rentetan pertanyaan Seokjin membuat Jungkook tersenyum canggung dan mulai berdiri dari duduknya, "ah...hahaha lebih baik kita pulang, Yoongi eonni pasti menunggu kita" dan mulai pergi menuju mobil meninggalkan Seokjin yang masih tercengang
15 menit kemudian...
Jungkook dan Seokjin masuk kedalam apartemen Yoongi dan disambut olehnya di ruang tengah, "kenapa kalian lama sekali?!?" sedetik kemudian ia terkesiap karena Seokjin langsung berlari menghampirinya dengan wajah terkejutnya.
"kau tidak akan percaya dengan apa yang terjadi pada kita berdua"
Yoongi mengerutkan dahinya bingung dengan ucapan Seokjin dan mulai menatap Jungkook meminta penjelasan namun Jungkook hanya membalasnya dengan senyum canggung.
"apa maksudmu??"
"Jungkook..." Seokjin menatap Jungkook sekilas lalu kembali menatap Yoongi, "ia bisa berkelahi"
"Apa?!?"
pada akhirnya Seokjin mulai menceritakan kejadian para preman dan Jungkook yang menghajarnya secara detail kepada Yoongi. Yoongi yang mendengarnya hanya bisa membola dan menatap Jungkook dengan mulut terbuka, ia tidak percaya bahwa Jungkook yang ia pikir imut dan polos bisa menjadi ganas seperti itu.
"bagiamana bisa??"
Jungkook hanya tertawa kikuk dan mulai memilin ujung bajunya dengan malu, "aku belajar Taekwondo sejak SMP hingga sekarang"
"ceritakan tentang para preman itu. ah sebelum itu lebih baik kita ganti baju dengan piyama kita" ucap Seokjin yang diikuti anggukan mereka berdua.
malam itu mereka habiskan dengan bercerita tentang keahlian Jungkook dan para preman tersebut hingga Seokjin lupa dengan tujuan yang ingin bercerita mengenai Namjoon kepada mereka.