Hoseok sedang berjalan santai menuju sebuah bangunan kecil di daerah Seoul dengan tangannya yang menggenggam sebuket bunga Peony berwarna pink.
bangunan yang dituju oleh Hoseok adalah TK tempat Sunny kekasihnya bekerja. Sunny seorang guru TK, ia dan Hoseok sudah berpacaran selama 4 tahun sejak mereka kuliah semester ke4 dan ia orang yang mengetahui latar belakang Hoseok serta ketiga sahabatnya dan itulah alasan kenapa Hoseok sangat menyayanginya, karena Sunny menerima Hoseok apa adanya dan mengetahui susahnya Hoseok menjadi pemimpin kelompok.
disaat orang-orang iri dengan kekayaan yang dimiliki Hoseok justru Sunny tidak begitu. ia tahu ada banyak hal yang harus Hoseok korbankan untuk posisi yang sekarang ini ia tempati.
senyum Hoseok kembali terpancar saat ia melihat Sunny sedang mengajak bermain salah muridnya dengan gembira. Hoseok hanya diam memperhatikan menikmati semua senyuman dan kegembiraan yang terpancar pada wajah kekasihnya. saat Sunny berbalik dan melihay Hoseok diluar gedung ia tersenyum lebar dan melambaikan tangannya.
Hoseok duduk menunggu disalah satu taman dekat dengan gedung TK ketika ia melihat Sunny berlari kearahnya dan langsung memeluk Hoseok dengan erat. Hoseok tertawa sambil tangannya mengusap punggung sempit Sunny dengan lembut.
"aku merindukanmu oppa" ucap Sunny lalu ia melonggarkan pelukannya dan mendongak menatap wajah tampan Hoseok.
Hoseok tersenyum sambil merapikan rambut Sunny yang sedikit berantakan, "aku juga merindukanmu" lalu ia mengambil buket bunganya yang ia taruh diatas bangku dan memberikannya pada Sunny.
"pekerjaanmu sudah selesai bukan? makan siang denganku?" ajak Hoseok.
Sunny menggamit lengan Hoseok dengan manja dan tersenyum, "tentu saja, aku ingin tonkatsu oppa"
Hoseok mengangguk dan mereka mulai beranjak pergi dari taman. sesampainya mereka di kedai, mereka berbincang-bincang selagi menunggu pesanan mereka.
"bagiamana kabar yang lainnya oppa?" Sunny bertanya sambil menguncir rambutnya menjadi ekor kuda.
"ya baik, mereka merindukan masakanmu. Namjoon sedang dekat dengan seorang model, Jimin juga tapi masih belum jelas siapa wanitanya kalau Taehyung..." Hoseok berpikir apakah ada yang baru mengenai Taehyung kemudian ia menggeleng, "tidak ada yang baru dari Taehyung"
Sunny tertawa kecil namun tawanya hilang saat ia melihat luka gores di pelipis Hoseok dan ia yakin bahwa itu luka yang baru ia dapatkan. dengan cepat ia menyibak sedikit rambut yang menutupi luka Hoseok dan melihatnya dengan jelas.
Hoseok yang sedikit terkesiap dengan tindakan tiba-tiba Sunny hanya menatap bingung kekasihnya yang sekarang raut wajahnya berubah menjadi sedih dan khawatir, "ada apa?" tanyanya
"kau terluka. apa kau habis berlatih lagi?" Sunny memandang Hoseok dengan khawatir karena diantara keempat pemimpin hanya Hoseoklah yang paling lemah. bukan karena fisiknya yang lemah melainkan kemampuan bertarungnya, ia tidak memiliki kemampuan bertarung dari jarak dekat.
Hoseok paling ahli jika memakai senjata jarak jauh seperti sniper namun ayahnya tidak ingin anaknya hanya memiliki satu keahlian mengingat yang lainnya bisa mengusai semua sekaligus dan itu membebani Hoseok, ia harus mati-matian berlatih bela diri dan segala macamnya agar ia bisa mengimbangi ketiga sahabatnya. meskipun mereka tidak memaksa Hoseok namun ia tidak ingin mengecewakan yang lainnya terlebih pada ayahnya. itulah yang membuat Sunny sangat khawatir.
Hoseok tertawa kecil untuk menenangkan perasaan Sunny, "ah haha ya hanya luka kecil kumohon jangan terlalu khawatir" kemudian ia menggenggam tangan Sunny dengan erat berusaha menenangkan.
Sunny hanya mendesah sambil menatap wajah Hoseok yang terlihat lelah. ia merasa sangat sedih melihat betapa berusahanya Hoseok untuk menjadi kuat dihadapannya dan dihadapan keluarganya. namun Sunny tidak bisa marah maupun protes karena ini adalah pilihan yang dipilih oleh Hoseok sendiri dan sebagai kekasihnya ia hanya bisa mendukung dan berusaha tetap disampingnya untuk memberinya kekuatan dan semangat. meskipun dalam hati ia sangat ingin sekali Hoseok untuk melepas predikat pewaris organisasi dan menjalani kehidupan normal bersamanya namun itu adalah keinginan yang hanya bisa dipendamnya.
Sunny sudah sangat merasa bersyukur bahwa keluarga Hoseok menerimanya dengan hangat serta para sahabat Hoseok yang tidak memandang dirinya sebelah mata meskipun mereka tahu bahwa Sunny hanya seorang yatim piatu.
"berhati-hatilah oppa" ucap Sunny lalu pesanan mereka datang setelahnya
disamping itu sebuah mobil SUV berwarna hitam terparkir tidak jauh dari kedai tempat Hoseok dan Sunny sedang makan. didalamnya seorang wanita dengan dress merah ketatnya duduk sambil menghisap rokok, disampingnya seorang pria dengan kamera sedang fokus memotret Sunny dari berbagai angel.
"bisa kau jelaskan kenapa kita menargetkan gadis itu? " tanya wanita berbaju merah tersebut.
"ketua berkata bahwa gadis itu mengetahui 'Spear' dan orang-orang didalamnya" jelas pria tersebut sambil terus membidik kameranya.
"dia mau memanfaatkan gadis itu?" tanya wanita itu lagi kali ini ia membuang putung rokoknya keluar dari jendela mobil.
pria itu mengangguk, "ya sebagai rencana candangan jika gagal" setelahnya ia menaruh kamera itu kembali dan melajukan kendaraannya pergi dari tempat tersebut
☜☆☞
Sunny sedang menggulung kimbab terakhir sebelum ia memasukkan kedalam kotak makan siang. ia sedang membuat bekal makan siang untuk Hoseok dan ketiga sahabatnya dan berencana mengantarkan ke toko bunga.
setelah selesai dengan urusan memasaknya ia bergegas masuk kedalam kamar untuk bersiap-siap lalu ia keluar dari apartemen menuju ke toko bunga.
Sunny berjalan menyusuri jalan ramai ditengah kota Seoul dengan membawa bekal dikedua tangannya. hari ini pukul 12 siang dan sudah memasuki waktu makan siang, ia tersenyum saat melihat toko bunga bertuliskan '89 Florist' diseberangnya. dari kejauhan ia melihat Namjoon, Taehyung serta Jimin yang tengah sibuk melayani para pelanggan.
"sepertinya hari ini toko ramai ya" gumam Sunny ketika ia berjalan menyeberangi jalan menuju kesana dan tanpa sengaja ia mendengar percakapan para siswi yang keluar dari toko tersebut sambil membawa mahkota bunga yang sudah dirangkai.
"Daebak hari ini mereka semua berkumpul bersama. tidak sia-sia aku datang hari ini bisa cuci mata" ucap siswi tersebut yang dibalas oleh kekehan teman-temannya yang setuju
Sunny tidak dapat menahan senyum ketika ia menyadari bahwa sebagian pelanggan yang masuk adalah kebanyakan para pelajar. ia tidak akan kaget karena ia mengakui bahwa keempat pria tersebut memang tampan wajar jika mereka populer dikalangan para gadis muda dan juga ibu-ibu.
Sunny mendorong pintu toko dengan bahunya membuat bel pintu berbunyi dan Jimin yang mendengar itu menoleh kearah pintu dan terkesiap kaget, "eoh noona!!" membuat Namjoon dan juga Taehyung ikut menoleh
Sunny tersenyum sambil mengakat kedua tangannya yang membawa kotak bekal, "hai, aku membawa kalian makan siang dan sepertinya aku akan membantu kalian"
Taehyung berlari menghampiri Sunny dan mengambil alih barang bawaannya, "terima kasih noona" dan tersenyum kotak kearah Sunny.
"Hoseok sedang ada didalam kantor jika kau mencarinya" ucap Namjoon setelah ia memeluk singkat Sunny
Sunny mengangguk dan tersenyum, "kalau begitu aku akan menemuinya" dan mulai berjalan menuju kantor di samping meja kasir.
saat ia masuk ia mendapati Hoseok tengah serius menghitung laporan keuangan. Sunny yang melihag itu tidak dapat menahan keterpesonaannya, wajah serius dengan kaca mata membuat ketampanan Hoseok bertambah.
Hoseok yang menyadari bahwa ada seseorang yang masuk mengangkat wajahnya dari laporan dan melihat Sunny sudah berdiri didepan meja kerjanya dengan senyum cerianya.
"oh sayang kau kesini?" Hoseok berdiri dari tempatnya dan menghampiri Sunny menariknya dalam pelukan.
Sunny menghirup aroma parfum dari tubuh Hoseok sebentar sebelum ia mendongak menatap Hoseok dan tersenyum, "hmm aku membawa makan siang dan berencana membantu"
alis Hoseok terangkat, "benarkah? kalau begitu kita keluar bersama setelah aku menyelesaikan ini" ia menunjuk beberapa laporan yang ada dimeja.
Sunny mengangguk dan mulai melepas pelukannya dan duduk di sofa yang ada disana menatap kembali wajah Hoseok yang kembali serius mengerjakan laporan menikmati pemandangan indah.