Yoongi sedang sibuk berkutat dengan kertas-kertas partiturnya. banyak sekali coretan-coretan not balok yang berisi nada-nada yang ditulis oleh Yoongi namun ia silang dengan pulpen merah bahkan tempat sampahnya penuh dengan kertas-kertas yang ia remat karena gagal.
saat ini pikirannya sedang tidak berada dalam musik, sedang berusaha menyusun sebuah kalimat untuk ia sampaikan pada CEO-nya presdir Jonghyun mengenai Jungkook. setelah berpikir beberapa lama akhirnya Yoongi beranjak dari studionya dan pergi menuju ruangan presdirnya yang berada di lantai 7.
☜☆☞
Jonghyun mendesah panjang untuk kedua kalinya. ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan kepada adik satu-satunya ini yaitu Park Jimin. ia sudah cukup sibuk mengurus perusahaan ayahnya yang di Amerika ditambah lagi perusahaan yang berada di Korea yang seharusnya dikendalikan oleh adiknya ini.
dan sekarang ia harus melihat adiknya duduk dengan malas sambil memainkan ponselnya di ruang kerjanya, "mau sampai kapan kau akan bermalas-malasan seperti ini?"
"entah sampai aku bosan" jawab Jimin tanpa mengalihkan atensinya dari game di ponselnya.
"kau tahu Taehyung sudah mulai mengambil alih, Namjoon juga sudah bersiap bahkan Hoseok yang terlihat lamban bahkan juga bersiap. kau malah seperti ini tidak ada gairah" Jonghyun kembali menyindir adiknya.
"bilang saja kalau hyung lelah mengurus dua perusahaan" goda Jimin.
"itu kau tahu berandal!! kau pikir mengurus dua perusahaan sekaligus tidak lelah!? Appa juga malah bersantai di Hawai dengan eomma. auugh menyebalkan sekali!!" gerutu Jonghyun dengan nada frustasinya dan Jimin hanya tertawa mendengar suara frustasi dari kakaknya.
sesaat kemudian dering telepon berbunyi, dengan cepat Jonghyun menekan tombol loudspeaker, "hmm ada apa eunji?"
"presdir nona Yoongi ingin bertemu dengan anda"
kedua alis Jimin terangkat seketika saat ia mendengar nama Yoongi. hebat seberapa besar pengaruh dari nama Yoongi baginya hingga membuatnya menoleh kearah kakanya karena tertarik.
"hmm suruh dia masuk"
tak lama pintu ruang presdir terbuka dan munculah Yoongi. Jimin membalikan badannya yang semula membelakangi pintu untuk menghadap kearah Yoongi. Yoongi yang menyadari bahwa presdir tak sendiri mengarahkan pandangannya pada orang yang tengah menatapnya dan sedetik kemudian ia terkejut ketika mendapati Jimin duduk sambil tersenyum kearahnya.
"sedang apa ia disini!?" pertanyaan itulah yang pertama kali muncul dibenaknya namun saat ini ia harus menyelesaikan urusannya terlebih dahulu kepada presdir jadi ia mengabaikan Jimin dan mulai berjalan menghampiri Jonghyun.
Yoongi membungkuk hormat dan mulai berbicara, "oppa aku sudah menemukan penyanyiku..."
"OPPA!?!?"
teriakan Jimin membuat kedua orang yang tengah berbicara terkesiap kaget dan melihat kearahnya dengan pandangan bingung. Jimin yang sadar telah menyuarakan suara hatinya dengan keras kembali duduk dan mulai menatap layar kosong di ponselnya berpura-pura bermain game padahal sedang menguping.
"benarkah? kau sudah menemukan seseorang yang sesuai seleramu?" Jonghyun kembali bertanya dan Yoongi mengangguk mantap sebagai jawabannya.
"baiklah kita akan mengaudisinya besok jadi kabari dia ya?"
Yoongi mengangguk ia hendak berbalik pergi saat Jimin berusaha berbicara padanya, "kau bekerja disini rupanya. apa kau seorang manajer?"
Yoongi menatap datar Jimin yang bertanya padanya tanpa menjawab. Jimin mengetahui apa yang dipikirkan Yoongi dan ia hanya tersenyum melihatnya, "aku karyawan baru disini"
Yoongi yang mendengar itu seketika menoleh ke arah Jonghyun meminta penjelasan yang sebenarnya. Jonghyun tentu saja kaget dengan tindakan spontan Jimin barusan namun ia bisa menangkap isyarat mata yang diberika Jimin.
"e...eoh ya dia seorang dancer. dia bekerja sebagai koreografer" jawab Jonghyun.
Jimin tertawa dalam hati mendengar bualan singkat yang diucapkan kakaknya. ya tapi kakaknya tidak sepenuhnya bohong karena Jimin memang suka menari dan kesukaannya itu terpaksa berubah menjadi hobi karena masalah pewaris organisasi menyebalkan ini. ya ia tidak sepenuhnya membenci organisasi ini karena ia juga suka dengan sejata dan perkelahian membuatnya seperti berada dalam film aksi.
Yoongi yang sudah mendengar penjelasan Jonghyun berbalik menatap Jimin dibelakangnya lalu kemudian ia mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.
"kita tidak pernah berkenalan dengan baik sejak bertemu. perkenalkan namaku Min Yoongi aku seorang produser musik dan composer"
Jimin pun juga menjabat tangannya dan tersenyum, "aku Park Jimin guru Dance dan seorang Florist" kemudian ia mengecup punggung tangan Yoongi dengan singkat.
membuat Yoongi menarik tangannya karena terkejut dan rona merah dipipinya kembali muncul, ia tersipu. Jimin hanya tersenyum melihat sisi malu Yoongi. tak lama kemudian Yoongi beranjak pergi dari ruangan setelah perkenalan singkat dengan Jimin.
Jimin yang semula menatap punggung kecil Yoongi yang sudah pergi kembali merasakan tatapan tajam dari kakaknya, "apa?" tanyanya dengan bingung.
"kau mengenalnya?" Jonghyun bertanya dengan wajah penasarannya.
Jimin mengangkat bahunya dan memasukan tangannya kedalam saku hoodienya, "yah... bisa dibilang kebetulan?"
"kau suka padanya ya? melihat interaksi dan juga ekspresimu membuatku menyimpulkannya seperti itu"
Jimin hanya tersenyum, "mungkin? dia manis"
Jonghyun hanya menggeleng dan kembali melanjutkan pekerjaan, "berhati-hatilah dia tidak tahu identitasmu yang sebenarnya..." Jonghyun kembali menatap adiknya, "dan kau juga harus menanggunh resikonya jika ia tahu siapa dirimu sebenarnya"
☜☆☞
sementara itu...
Yoongi sudah mengirim pesan pada Jungkook bahwa ia akan diaudisi besok dan berusaha menfokuskan pekerjaan saat tiba-tiba bayangan Jimin yang mengecup tangannya terlintas dipikirannya, membuatnya kembali merona karena marasa malu. ia meremat kertas ditangannya dengan gemas berusaha menyalurkan perasaan aneh yang terjadi pada dadanya.
sudah 2 jam Yoongi duduk terdiam distudionya, kertas-kertas bertebaran diseluruh penjuru ruanganya dan semuanya kebanyakan kertas kosong yang sudah banyak diremat oleh Yoongi. ia melihat jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 4 sore kemudian ia segera merapikan meja kerjanya dan bergegas untuk pulang.
ketika ia sedang menutup pintu studionya dan berbalik Yoongi terkejut dan berteriak mendapati Jimin yang tiba-tiba saja muncul dibelakangnya, "woah hei tenang"
Jimin mengangkat kedua tangannya sebatas dada bermaksud menahan Yoongi yang hampir saja menghantamnya dengan tas tangan yang dibawa gadis itu. Yoongi menatapnya tajam dan kembali menurunkan tasnya saat ia tahu bahwa didepannya adalah Jimin bukan pembunuh atau perampok yang dipikirkannya.
"apa ya kaulakukan disini!!? kenapa tiba-tiba saja kau muncul dibelakangku!!?"
Jimin mengangkat alisnya terkejut ia bahkan tidak tahu tempat yang ia lewati ini adalah tempat Yoongi bekerja. ia hanya berjalan-jalan karena ia bosan di ruangan kakaknya.
"aku hanya sedang berjalan-jalan dan kebetulan saja kau keluar dari ruangnya kemudian melihatku"
Yoongi kembali menahan rasa malunya dengan cepat ia pergi meninggalkan Jimin sendirian. ketika ia sudah sampai di tempat parkir dan baru menyadari bahwa ban mobilnya kempes, ia bingung dan mulai mencari seseorang di sana untuk membantunya mengganti ban dan secara kebetulam Jimin muncul di basement dan sepertinya hendak pulang.
Jimin melihat Yoongi yang sedang kebingungan didepan sebuah mobil mereka baru saja bertatapan tapi Yoongi mulai memalingkan wajahnya seperti sedang bingung ingin memanggil atau tidak. tidak butuh waktu lama Jimin segera menghampiri Yoongi.
"ada apa? kenapa kau mondar mandir didepan mobil? kau ingin mencuri ya?" goda Jimin yang hanya ditatap Yoongi dengan tajam.
"ini mobilku!!? banku kempes!!"
Jimin melihat ban belakang mobil Yoongi yang sudah kempes dan kembali menatap Yoongi, "kau punya dongkrak" tanyanya saat ia mulai menggulung lengan bajunya sampai ke siku dan membuat Yoongi sedikit terkesima dengan tindakan Jimin. namun dengan segera ia menyadarkan dirinya dengan menggelengkan kepalanya kecil.
"ehm ada, sebentar kucari dulu" Yoongi berlari menuju bagasi mobilnya dan mulai mencari perlatan yang dimaksud. 2 menit Yoongi membongkar seluruh isi mobilnya untuk mencari dongkrak dan membuat Jimin menghampirinya.
"kau tidak punya dongkrak?" tanyanya bingung ketika Yoongi tidak juga menemukan benda itu.
"aku punya sepertinya tertinggal di apartemenku" ucap Yoongi kesal, kenapa disaat seperti ini benda itu memilih menghilang.
"kalau begitu biar kuantar kau pulang" tawar Jimin dan membuat Yoongi mau tidak mau menerima tawaran tersebut karena hari ini ia merasa sangat lelah sekali. dan meninggalkan mobilnya di basement
mereka berjalan berdampingan menuju ke lantai tempat Yoongi tinggal sesampainya mereka di apartemen Yoongi. dan Yoongi melihat Jungkook keluar dari apartemennya dengan membawa kantong sampah daur ulang.
"eoh eonni kau sudah pulang?" sapa Jungkook dengan riang kemudian matanya beralih menatap Jimin yang berada dibelakang Yoongi dengan pandangan bingung.
Yoongi berbalik menghadap Jimin, "terima kasih sudah mengantarku sampai ketemu besok" Yoongi mendorong Jungkook masuk kembali ke apartemen dan setelahnya ia tutup pintu tersebut.
Jimin hanya tersenyum dan mulai beranjak pergi dari sana. satu hal yang baru ia temui saat melihat Jungkook tadi, ia baru menyadari gadis dibelakang Yoongi adalah gadis yang dicari informasinya oleh Taehyung tadi pagi saat ia berada di markas yang bertempat dibawah kantor agensinya. itu sebabnya ia berada diruangan Jonghyun karena perusahaannya ini juga markas dari 'Spear'.
"wah dunia terlalu sempit" gumamnya sambil memutar kunci mobilnya.