keesokan harinya Jungkook sudah didudukan oleh Ken yang sedari semalam menahan rasa penasarannya dengan kejadian Jungkook bahkan ia tidak bisa tidur dengan nyenyak semalam berbeda dengan Jungkook yang sudah beralih ke alam mimpi.
jadi ketika sudah selesai sarapan Ken memaksanya menjelaskan apa yang sedang terjadi semalam. dan akhirnya ia bercerita mengenai Taehyung bagaimana ia bertemu dengannya dan berakhir berkelahi dengan segerombolan preman.
Ken yang mendengar begitu antusias dan bersemangat, ia bahkan sedikit menyesal tidak muncul didepan pintu rumahnya untuk melihat pria tampan yang dimaksud Jungkook tadi.
setelah selesai bercerita Jungkook mengambil ponselnya dan mengeluarkan sebuah kartu nama. dan mulai mengetik sebuah nomor kemudian memanggilnya.
Ken yang melihat tingkah laku aneh sahabatnya hanya melihat dengan pandangan bertanya tapi Jungkook menyuruhnya diam dengan menunjukkan jari telunjuknya ke bibir Ken.
Jungkook menunggu teleponnya tersambung sambil menggigit kuku jarinya dengan gugup dan ketika telepon tersambung Jungkook mengucapkan salam dengan gugup.
"ha...halo?"
"halo? ini siapa?" jawab orang yang ditelepon Jungkook
"aku ah maksudku saya Jeon Jungkook. kemarin kita bertemu di gang sempit" jelas Jungkook yang ternyata ia menelepon Yoongi.
"ah!! Jungkook-ssi. bagaimana? apa kau menerima tawaranku?"
"bagaimana kalau kita membahasnya hari ini? saya akan mengirim alamatnya untuk kita bertemu" ucap Jungkook lagi
"ah baiklah kalau begitu aku akan bersiap-siap"
"baik kalau begitu sampai jumpa" tutup Jungkook. kemudian ia menatap sahabatnya yang sedang menunggu penjelasan darinya.
"aku akan menerima tawaran menjadi penyanyi itu dan jika beruntung aku akan coba untuk tinggal dengan orang ini..."
Ken membulatkan matanya tidak percaya dengan ucapan gila Jungkook, "kau gila!!? bagimana bisa ia menerimamu untuk tinggal bersamanya!? secara kalian baru bertemu kemarin!!?"
"justru itu aku sedang memikirkan caranya. aku harus berhasil ada sesuatu yang mengganggu pikiranku sejak tadi" ucap Jungkook saat ia mulai berdiri dan berjalan masuk kedalam kamar Ken. beruntungnya ia sempat meninggalkan beberapa baju gantinya ditempat Ken, tentu saja Ken menyembunyikannya dari pacar prianya agar ia tidak dicurigai.
"apa yang mengganggu pikiranmu?" Ken mengikuti Jungkook yang sudah masuk kedalam kamar mandi untuk bergati pakaian sedangkan ia menunggu didepan pintu sambil bersandar.
5 menit kemudian Jungkook sudah memakai hoodie berwarna putih, jaket jins serta topi hitamnya. ia kembali menatap sahabatnya, "pria bernama Taehyung itu memiliki tato dipergelangan tangannya dan aku merasa familiar dengan tato tersebut"
"lalu apa hubungannya denganmu menjadi penyanyi?" Ken kembali bertanya kali ini dia benar-benar tidak mengerti yang dimaksud oleh Jungkook.
Jungkook hanya mengendikan bahunya, "aku tidak tahu. aku hanya memiliki firasat bahwa tato itu ada hubungannya dengan informasi ibuku"
Jungkook kemudian berjalan keluar setelah ia memakai sepatunya setelah ia pamit dengan sahabatnya. Jungkook mengetik sebuah pesan kepada Yoongi ketika ia sedang menunggu bus di halte dekat rumah Ken
30 menit kemudian Jungkook menunggu Yoongi di kafe dekat dengan tempat kuliahnya. selagi menunggu ia sudah menghabiskan satu buah cheesecake coklat serta satu gelas lemon tea. selang beberapa saat Yoongi datang dengan memakai atasan kaos neck tee berwarna putih berlengan oanjang serta skirt berwarna abu-abu.
Yoongi melihat Jungkook yang duduk di sudut ruangan cafe dan mulai berjalan menghampirinya, "halo" sapa Yoongi lalu duduk dihadapan Jungkook.
"jadi apa yang mau kau bahas Jungkook-ssi" Yoongi langsung bertanya tanpa basa basi
"eonni tidak memesan minum?" Jungkook bertanya mencoba untuk mengulur waktu karena ia berusaha mencari alasan agar bisa tinggal bersama Yoongi.
Yoongi hanya menggeleng dan tersenyum, "aku bahwa minum sendiri aku sedang diet"
Jungkook sedikit mendesah dan menatap Yoongi yang sedang menunggunya untuk berbicara. Jungkook mendesah kembali dan mulai mengumpulkan keberaniannya.
"bagaimana caranya agar aku bisa menjadi penyanyimu? apakah ada audisi?" tanya Jungkook mencoba mencari celah yang tepat untuk berbicara.
"baiklah aku akan menjelaskannya padamu karena sepertinya kau menyetujui penawaranku atau tidak?" Yoongi bertanya untuk memastikan apakah Jungkook menerima tawarannya atau tidak dan Jungkook hanya mengangguk sebagai jawabannya.
"well begini yang pasti tentu saja ada audisi tapi karena aku sangat menginginkan suaramu, aku akan coba berbicara pada CEO agensiku. dan untuk mempersingkat waktu sebaiknya kau tinggal denganku agar jika kau lulus audisi kau masih harus menjalani masa Trainee dan... "
"Tunggu!!?" Jungkook memotong penjelasan Yoongi. yang membuat Yoongi berhenti dan menatap Jungkook dengan bingung.
"apa aku salah dengar? Eonni memintaku tinggal bersamamu?"
Yoongi mengangguk, "yah untuk menyelesaikan masa Trainee mu setelah debut kau harus tinggal sendiri. jadi kau bisa sering-sering berlatih jika ada aku dan itu akan mempercepat waktu debutmu"
Jungkook hanya menatapnya dengan pendangan kosong. ia merasa tidak percaya dengan apa yang ia dengar, sedari tadi ia mengulur waktu untuk mencari alasan agar bisa tinggal bersamanya dan tak disangka Yoongi langsung menawarkan tanpa perlu membuat dirinya susah mencari alasan.
"apa kau keberatan tinggal bersamaku? atau kau punya tempat tinggal sendiri?" tanya Yoongi.
Jungkook menggeleng cepat, "tidak Eonni aku tidak keberatan. sebenarnya selama ini aku tinggal dengan sahabatku dan aku berkuliah disini.... " Jungkook menunjuk bangunan besar didekat cafe mereka yang ternyata adalah sebuah universitas ternama, "dan aku sebenarnya tidak berasal dari Seoul aku dari jeju, jadi yah secara otomatis aku tidak memiliki tempat tinggal"
Yoongi terkejut dan kembali mengangguk paham, "kalau begitu ayo kita pulang..." ia beranjak dari tempatnya namun sedetik kemudian ia berbalik menatap Jungkook yang berdiri dibelakangnya, "kau bisa menyetir?"
Jungkook mengangguk dan ia dengan cepat menangkap kunci mobil yang dilempar oleh Yoongi dengan bingung.
"bisakah kau menggantikanku? aku ingin istirahat sebentar karena aku mengantuk. dan berbicaralah santai padaku jangan kaku kedepannya kita akan bekerja bersama"
Jungkook mengangguk dan tersenyum kemudian ia mengikuti Yoongi yang sudah berjalan keluar dari cafe.
☜☆☞
Taehyung sedang duduk dimeja kerjanya membaca laporan yang diberikan oleh Tae Woo beberapa saat yang lalui mengenai penyelidikan di markas Jeju. pada saat terbunuhnya tuan Park korban sedang duduk didalam sel saat seseorang masuk kedalam selnya dan tertangkap CCTV. dalam selang waktu 10 menit orang itu keluar dari sel tuan Park, hebatnya wajah orang tersebut terlihat tidak jelas dari kamera CCTV padahal sudah sangat jelas sekali kalau orang tersebut berjenis kelamin laki-laki bahkan Woozi tidak bisa memperjelas wajahnya orang tersebut.
Taehyung berpikir sambil terus memperhatikan bukti foto CCTV tersebut. entah kenapa ia begitu marah dan kesal sudah satu bulan berlalu namun ia tidak bisa menangkap dalang dibalik semua kekacauan ini dan juga penyebab lumpuhnya kaki Kim Danny atau ayahnya.
saat ini ayahnya sedang menjalani terapi di Inggris bersama dengan ibunya serta adik perempuannya dan Taehyung yang awalnya tidak ingin meneruskan jejak ayahnya terpaksa mengambil alih semuanya dan memimpin 'Spear' bersama ketiga sahabatnya.
Taehyung menutup kembali laporannya dan mulai memijit pelipisnya yang mulai berdenyut karena pusing memikirkan masalah organisasi ditambah dengan luka pukul yang ia alami dan saat itu juga ia teringat oleh Jungkook yang membuatnya tersenyum tanpa sadar.
Taehyung mengambil ponselnya dan mulai menelepon Woozi, "eoh Woozi-ah aku ingin minta tolong"