"kalau begitu kita akan pakai cara kasar dengan kalian berdua!!!"
pria tersebut lari dan mulai melayangkan pukulan terhadap wajah Taehyung membuatnya mundur sedikit, Jungkook yang berada dibelakangnya terkejut namun buka terkejut karena Taehyung dipukul melainkan terkejut dengan ekspresi Taehyung yang menyeringai.
Taehyung menyentuh ujung bibirnya yang luka dan kembali menatap pria yang memukulnya. sorot matanya berubah seperti melihat sebuah mainan baru yang bersinar, kemudian ia melihat Jungkook yang masih berdiri dibelakangnya.
"kau punya hutang dengan mereka?" tanyanya.
Jungkook hanya menggeleng sebagai jawabannya sebenarnya ia sedikit takut dengan sikap Taehyung yang berubah menyeramkan ketika melihat para preman tersebut namun ketika ia melihat Jungkook sorot matanya berubah menjadi hangat jadi Jungkook hanya sedikit merasa takut.
"kau bisa bela diri?" tanya Taehyung kembali.
"a...aku sabuk hitam Taekwondo"
Taehyung mengangkat kedua alisnya terkejut, ia tak mengira gadis tangguh dibelakangnya ini bisa bela diri. ia pikir gadis ini hanya jago dalam balapan.
merasa diacuhkan preman yang memukul Taehyung mulai berteriak, "BRENGSEK!!! berani sekali kalian mengabaikanku!!!" ia kembali menyerang Taehyung namun kepalan tangannya dihentikan oleh Taehyung dengan genggamannya.
pria tersebut sedikit ketakutan ketika mendapati tatapan Taehyung yang seperti membunuh ia berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Taehyung. sedetik kemudian Taehyung mematahkan tangan pria tersebut dengan menekuknya kebelakang membuat telapak tangan pria tersebut mengarah keatas. teriakan kesakitan tak terhindarkan dari mulut pria tersebut ia terjatuh sambil terus memegang tanganya yang tertekuk.
Taehyung melihatnya dengan sorot mata yang dingin, "kau tidak diajari sopan santun ya? ketika ada seseorang yang sedang berbicara jangan berani-berani kau memotongnya!"
Taehyung menatap segerombolan orang didepannya ia berbicara dengan Jungkook dibelakang tanpa mengalihkan pandangannya dari segerombolan preman, "aku tidak memintamu untuk berkelahi tapi jika aku lengah aku harap kau bisa melindungi dirimu. akan aku usahakan mereka tidak menyentuhmu"
dan saat itu juga perkelahian terjadi para preman-preman itu mencoba menghajar Taehyung namun kecepatannya mengalahkan mereka. bahkan mereka tidak bisa menyentuh Jungkook sekalipun. Jungkook yang tidak berbuat apapun kembali terkesima dengan Taehyung.
"dia keren" batin Jungkook. saat itu juga satu dari gerombolan preman itu lari menghampiri Jungkook dengan membawa balok kayu. Taehyung melihatnya ia berusaha berlari menahan pria tersebut namun kepalanya terpukul oleh preman dibelakangnya. darah segar mengalir dari pelipis Taehyung, dengan cepat ia menendang perut pria tersebut hingga jatuh tersungkur dan mulai memukul wajahnya berkali-kali.
saat Taehyung sadar bahwa Jungkook dalam bahaya, mulai bangkit dan berbalik menatap Jungkook dan menemukan pria tersebut sudah tergeletak tidak berdaya. Taehyung tidak melihat kejadiannya namun ia menemukan Jungkook sudah memegang balok kayu yang dibawa pria tersebut. dengan nafas yang terengah Taehyung menghampiri Jungkook dan mulai menyingkirkan balok kayu yang dipegangnya.
"kau tidak apa-apa?" Taehyung berkata dan mulai memperhatikan Jungkook dari atas sampai bawah memastikan bahwa ia tidak terluka.
Jungkook hanya menggeleng kemudian ia merobek kaus bagian bawah yang ia kenakan hingga memperlihatkan pusarnya yang putih. membuat Taehyung sedikit terkejut dan mengalihkan pandangannya tapi Jungkook malah mengarahkan wajah Taehyung menghadap padanya.
tangan Jungkook mulai membersihkan darah yang mengalir melalui pelipis Taehyung, "maafkan aku..." ucapnya sesal sambil terus menahan luka dipilipis Taehyung
Taehyung hanya tersenyum dan mengambil alih kain dari tangan Jungkook, "tidak masalah sebaiknya kuantar kau pulang. aku akan bilang pada temanku untuk menyimpan sepedamu dulu besok kau bisa mengambilnya"
Taehyung kemudian menggenggam tangan Jungkook keluar dari tempat perkelahian mereka. Taehyung memanggil taksi dan mereka pun pergi, taksi berhenti tepat didepan sebuah rumah kecil. Jungkook keluar begitupun dengan Taehyung yang mengantar Jungkook tepat didepan pintu rumah.
Jungkook yang sedikit merasa canggung membungkuk kepada Taehyung, "terima kasih sudah mengantarkan dan maaf atas lukamu"
Taehyung mengangguk dan kembali tersenyum, "masuklah"
"aku akan melihatmu pergi dulu"
Taehyung hanya tertawa, "baiklah kalau begitu aku pergi" kemudian ia berbalik dan masuk kedalam taksi.
sepeninggal Taehyung, Jungkook mulai mengetuk pintu rumah didepannya ia menunggu beberapa saat hingga pintu didepannya terbuka dan muncul Ken yang sedang mengenakan masker.
bola mata Ken membulat terkejut ketika ia melihat Jungkook muncul didepan rumahnya, "Kookie-ah!! sedang apa kau disini!?"
"apa pacarmu di sini?" tanya Jungkook
Ken hanya menggeleng, "tidak ia sedang dinas luar kota. ada apa memangnya?"
"biarkan aku menginap sehari disini" Jungkook mulai masuk kedalam rumah.
"tiba-tiba!?" Ken mengikuti Jungkook yang masuk kedalam ruang tengah setelah menutup pintu rumahnya.
"apa ada masalah? kau tidak pernah sekalipun datang kerumahku" tanya Ken
"aahhh ceritanya panjang sekali dan aku lelah biarkan aku istirahat besok aku akan cerita..." Jungkook masuk kedalam kamar Ken sambil berteriak, "AKU PINJAM PIYAMAMU!!"
☜☆☞
Taehyung memakirkan sepeda motornya kedalam garasi dan masuk kedalam Mansion. Jimin yang sedang memasak Ramyeon terkejut saat Taehyung tiba-tiba saja masuk dengan darah dikepalanya.
"HEI!! Taehyung-ah apa yang terjadi!?" Jimin menghampiri Taehyung yang sedang minum.
Taehyung hanya menggeleng agar Jimin tidak terlalu khawatir, "hanya berurusan dengan preman kecil"
Jimin mengernyit heran, "preman? sejak kapan kau berurusan dengan preman?"
"tidak usah kau pikirkan bukan masalah penting. hei Jimin-ah aku juga ingin Ramyeon buatkan aku satu ya. aku ingin mandi" ucap Taehyunh kemudian beranjak pergi naik kelantai dua kamarnya.
ditengah jalannya ia berpapasan dengan Hoseok ditangga dan Hoseok melihat luka yanh dimiliki Taehyung. "YAH!! Taehyung-ah kau kenapa!!?" namun Taehyung tidak mendengarnya dan mulai masuk kedalam kamar.
Hoseok yang bingung datang kedapur dan menanyakan apa yang terjadi pada Taehyung kepada Jimin, "ada apa dengan Taehyung kenapa ia pulang dengan berdarah?"
Jimin hanya mengendikan bahunya, "katanya ia berurusan dengan preman" sambil terus melanjutkan memasak Ramyeon milik Taehyung.
"kemana Namjoon?" tanya Hoseok kembali saat ia menyadari bahwa seharian ini ia tidak melihat wajah Namjoon sama sekali.
"ia sedang berada di Jeju dengan Woozi menyelidiki markas disana tempat mereka menemukan tuan Park dibunuh disana" jelas Jimin.
"oh orang yang menjual informasi perusahaan kita di Jepang itu ya"
Jimin mengangguk, beberapa saat setelahnya Taehyung turun dengan membawa kota obat ditangannya, "hyung bantu aku mengobati lukaku" ia menghampiri Hoseok yang sedang duduk dimeja pantry dan duduk disebelahnya.
"bagaimana bisa orang berdarah dingin sepertimu terluka oleh preman?" tanya Hoseok ditengah ia memotong beberapa perban.
Taehyung hanya tersenyum kotak sambil mengarahkan lukanya kepada Hoseok untuk diobati, "Hyung aku rindu masakan Sunny noona kapan dia kembali liburan TK-nya"
"dua hari lagi ia pulang" ucap Hoseok setelah ia selesai menutup luka Taehyung. Jimin yang sudah selesai memasak memberikan mangkuk Ramyeon milik Taehyung dan duduk disampingnya.
malam itu mereka habiskan dengan saling bercanda dan bercerita mengenai beberapa perusahaan mereka.