Chereads / The 4 Florist / Chapter 7 - Tulip

Chapter 7 - Tulip

Jungkook bingung dengan apa yang diucapkan gadis didepannya ini dengan mata yang berbinar, "hah?"

Seokjin yang baru mulai menyadari apa yang terjadi maju kedepan sahabatnya dan menyuruhnya tenang, "tenanglah Yoon jangan membuatnya bingung"

"hai aku Kim Seokjin dan ini sahabatku Min Yoongi. sebenarnya dia adalah seorang composer dan pecipta lagu, dan kebetulan saja ia tertarik dengan suara merdumu" jelas Seokjin dengan tersenyum ramah sedangkan Yoongi menatapnya penuh dengan minat.

"eh..ehm suaraku pas-pasan apa boleh aku mendapatkan tawaran yang bagus ini?" ucap gadis itu dengan malu.

"oh omong kosong!! suaramulah yang kucari-cari selama ini!?" ucap Yoongi dengan suaranya yang sangat semangat.

"kalau boleh tahu siapa namamu?" kali ini Seokjin yang bertanya.

"namaku Jeon Jungkook kalian boleh memanggilku Kookie" ucap Jungkook dengan senyum kelincinya.

disaat bersamaan Yoongi dan Seokjin merasakan serangan pada jantungnya 'dia imut sekali!!' batin mereka bersamaan. namun reaksi itu hanya bertahan sebentar, dengan cepat Yoongi mengeluarkan sebuah kartu namanya didalam tas dan memberikannya pada Jungkook.

"aku akan memberimu waktu untuk berpikir jika sudah siap kau bisa menghubungiku lewat ini"

Jungkook menerimanya dengan kikuk lalu ia berdiri dan mulai memasukan kartu nama itu kedalam saku jaketnya. Jungkook kemudian memandangi kedua orang tersebut dan membungkuk hormat, "kalau begitu aku permisi dulu" dan beranjak pergi meninggalkan mereka berdua.

Seokjin memandang punggung Jungkook yang mulai menghilang dari pandangan dengan penasaran, "hei Yoon sepertinya dia habis berkelahi dilihat dari penampilannya?"

Yoongi hanya mengendikan bahunya tak peduli, "itu bukan urusanku yang kuinginkan adalah suaranya..." lalu berbalik pergi menuju toko kosmetik.

☜☆☞

Jungkook masuk kedalam sebuah gedung yang bertuliskan 'Sauna' dan berjalan menuju loker penyimpanan menaruh barang-barangnya dan mengganti pakaiannya dengan baju sauna.

kemudian ia berbaring merebahkan tubuhnya ditempat beristirahat para pengguna sauna. Jungkook merasa lelah sekali setelah menghajar hampir 10 orang yang dikejarnya guna mencari tahu informasi mengenai ibunya.

saat ia memejamkan matanya terdengar suara langkah kaki yang mendekatinya bahkan Jungkook tidak membuka matanya saat orang tersebut duduk disebelahnya dan membuka sesuatu. lantas ia merasakan dingin dan perih dibagian lukanya, Jungkook membuka matanya dan melihat sahabatnya sedang mengoleskan obat di semua lukanya.

"Ken"

pria yang dipanggil Ken tersebut hanya melihat Jungkook sekilas dan kembali mengobati lukanya, "sudah mendapat informasi mengenainya?"

Jungkook hanya menggelengkan kepalanya pelan dan mendesah panjang, "tidak akan mudah mencari informasi tentangnya dan yang kutahu ia terlibat dengan organisasi mafia bernama 'Spear' "

Ken menutup kembali kotak obatnya setelah ia selesai mengobati Jungkook, kemudian tangannya beralih membuka sekaleng bir dingin yang dibawanya serta telur rebus dipiring. Jungkook bangkit dan duduk menatap sahabatnya yang sibuk mengupas kulit telur rebusnya.

"kenapa hari ini kau diam? biasanya kau akan cerewet jika aku kesini dengan luka" ucap Jungkook sedikit cemberut karena sahabatnya terlihat tidak khawatir sama sekali tentangnya.

Ken kembali mendesah dan menatap Jungkook, "apa ada dari kata-kataku yang kau patuhi? lagipula kau akan tetap menghajar mereka dan kembali kesini dengan luka"

Jungkook hanya tertawa kecil, benar dia terlalu keras kepala bahkan mungkin sahabatnya sudah mulai lelah menceramahi dirinya.

"mau sampai kapan kau tinggal disauna seperti ini?" tanya Ken sambil terus mengunyah telur rebusnya

Jungkook mengernyit, "memang kenapa? apa aku sekarang diusir? karena aku tidak pernah bayar!?"

Ken hanya mendengus kesal, "bukan begitu Kookie-ah daripada kau tidur disini kenapa tidak ditempatku saja"

kali ini Jungkook tidak dapat menahan rasa gemasnya ia memukul belakang kepala sahabatnya dengan sedikit keras, "dasar bodoh jika kekasihmu tahu ia akan berpikir bahwa kau sudah Taubat"

"bukankah adanya aku akan membuat saunamu penuh dengan lelaki tampan?" ucap Jungkook dengan suara imut yang dibuat-buatnya

Ken kembali mendengus dan mulai memasukkan sepotong telur kedalam mulut Jungkook, "yang kudapat hanya paman-paman hidung belang!!?"

Jungkook tertawa ditengah kunyahan telurnya namun sebuah ide terlintas dipikirannya, "Hei Ken"

Ken kembali menatap sahabatnya dengan kedua alisnya yang diangkat.

"aku mendapat tawaran menjadi penyanyi..."

Ken membesarkan bola matanya terkejut, "kau yakin? ini bukan tipuan agar kau bisa dijual bukan?"

"sepertinya tidak..." ucap Jungkook sedikit ragu lalu ia berusaha mengingat wanita yang menawarinya menjadi penyanyi, "kalau tidak salah namanya Min Yoongi ia seorang produser dan composer musik"

dengan cepat Ken membuka ponselnya dan mulai mencari nama 'Min Yoongi' disitus pencarian. setelah beberapa saat mencari Ken melihay Jungkook dengan ekspresi terkejut sambil menutup mulutnya dengan satu tangan. Jungkook yang dibuat penaaaran dengan tingkah laku Ken mulai menyambar ponsel tersebut dan membaca artikel disana.

"Min Yoongi composer muda yang meraih penghargaan sebagai produser musik terbaik selama 4 tahun berturut-turut sejak debutnya 5 tahun silam. ia sudah menciptakan ratusan lagu hits termasuk lagu yang dinyanyikan oleh group boy band terbaik BTS serta keikutsertaan dalam memproduksi lagu Soundtrack film yang dibintangi beberapa artis Hollywood..."

Jungkook tidak dapat menahan keterkejutannya bahkan ia sempat berpikir apa ia sedang bermimpi? ditawari oleh orang yang terkenal seperti Min Yoongi?

"Daebak...hei kau harus menerima tawaran itu Kookie-ah" Ken mengguncang bahu Jungkook dengan semangat

Jungkook hanya mengerjap dan kembali menatap Ken dengan wajah bingungnya, "kenapa?"

"apa maksudmu 'kenapa' ? jika kau terkenal kau punya koneksi untuk mencari informasi tentang ibumu. kau bilang ibumu terlibat dengan organisasi mafia bernama 'Spear'. kau tahu mereka siapa!?"

Jungkook hanya menggeleng dan menatap Ken dengan mata bulatnya yang lucu.

"Spear mereka adalah organisasi mafia terbesar di korea. dulunya mereka adalah kelompok yang ditakuti oleh golongan atas dan sampai sekarangpun seperti itu. mereka mengusai semua bisnis di dunia, mereka konglomerat. jika kau terkenal kau bisa mencari informasi dari mereka tanpa perlu membuang tenaga menghajar preman kecil yang temui..." jelas Ken dengan menggebu-gebu.

Jungkook terdiam seperti sedang memikirkan sebuah rencana yang akan dilakukannya dan dengan cepat ia menyeringai tersenyum kearah Ken, "sepertinya hari ini aku akan bersenang-senang..."

Ken yang sedang minum sehabis bercerita ke pada Jungkook hanya menatapnya bingung, "tiba-tiba?"

"apa si Bora ada digarasi?" tanya Jungkook kepada Ken yang hanya dibalas pelototan darinya.

"kau mau ke RED CROS!!?"

Jungkook mengangguk mantap dan mulai berdiri dengan semangat berlari menuju belakang toko diikuti Ken yang berlari mengejar Jungkook.

"Yahh!! kita tadi membahas soal koneksi kenapa tiba-tiba kau ingin balapan!!?" teriak Ken

Jungkook masuk kesebuah ruangan dan 5 menit kemudian ia sudah berganti pakaian dengan celana jins hitam, kaos putih polos serta jaket kulit berwarna hitam dan rambut yang sudah ia kuncir asal. Jungkook menyambar helmnya dan mulai menaiki sepeda motornya yang bernama 'BORA'.

Ken menghampiri Jungkook yang mulai bersiap diatas sepedanya, "yah kau kenapa!?"

Jungkook hanya mengangkat bahunya dan mulai berbicara dibalik helm teropongnya, "aku memiliki firasat bagus mengenai ini. aku pergi dulu Ken!!" kemudian Jungkook meninggalkan Ken yang berdiri bingung di depan pintu garasinya.