Ha Wook's pov
Dua minggu berlalu sangat cepat. Sekarang kakiku sudah sembuh 100% dan selama ini aku masih tinggal di rumah Ha Seonsaeng. Sekarang aku berdiri di balkon depan kamarku, aku menatap kesal mobil milik tunangan Ha Seonsaeng terparkir sempurna di halaman rumah.
Kenapa sih perempuan ini harus datang lagi dan lagi?
Ya. Ra Im Eonni selalu datang kemari sejak tragedi aku dan Ha Seonsaeng jatuh dari tangga. Alasan yang selalu dipakainya adalah, ia khawatir dengan keadaan Jeong Il. Padahal Ha Seonsaeng baik-baik saja.
Sepertinya dia masih memikirkan tentang kecurigaannya padaku yang akan mengambil Ha Seonsaeng darinya. Jadi bisa disimpulkan yang dikatakannya di taman dulu palsu, kenyataannya dia masih saja curiga denganku.
Ah sudahlah, membahasnya membuatku semakin kesal saja.
Kenapa sih Oppa harus pergi ke kantor? Oppa sudah berangkat ke kantor pagi-pagi sekali. Beberapa hari ini pekerjaannya sangat banyak.
Sepertinya, hampir seluruh pekerjaan di tangani Oppa karena Baek Seonsaengnim yang merupakan sepupu Ha Seonsaeng mengatakan ketidaksanggupannya mengurus Ha Company, perusahaan turunan dari ayah Ha Seonsaeng yang bergerak di bidang parfum. Ha Seonsaeng mengutus Oppa untuk membantu Baek Seonsaeng.
"Dongsaeng-i." Aku menoleh ke tangga, terlihat Ra Im Eonni berjalan ke arahku dengan senyuman manis terukir di bibirnya. Mau tak mau aku juga harus tersenyum padanya, sebagai gambaran adik perempuan yang baik.
"Eonni."
"Dongsaeng-i, besok aku akan pergi ke Jeju hingga 2 minggu ke depan."
Lalu?
Ra Im Eonni menatapku serius, "Ha Wook-a, jaga dia untukku ya?"
Aku tersenyum lebar, "Tentu saja. Eonni tidak perlu khawatir." kataku bersemangat. Akhirnya dia memberiku kesempatan untuk berdua dengan Ha Seonsaeng. Ah, aku merasa seperti istri kedua saja.
"Gumawo." Ra Im Eonni memelukku, tentu saja aku juga memeluknya dengan senang hati.
"O ya, hari ini aku dengan Jeong Il akan pergi lagi hingga malam. Aku sangat mengkhawatirkanmu jika di rumah sendiri." Tatapan Eonni berubah saat mengatakan itu.
Dia mengusirku?
"Hari ini aku akan pergi dengan teman-temanku."
"Mianhae, aku jadi seperti mengusirmu. Padahalkan rumah ini milikmu juga."
Kau memang mengusirku, Nona Gil!
#
-Kafe Colorful-
10:00 KST
"Jadi, Eonni itu mengusirmu?" Bok Hae menyendokkan es krim ke mulutnya. Aku mengangguk sedih dan memonyongkan bibirku.
Aku dan tim Golden Stars khusus perempuan yang tidak liburan memutuskan untuk berkumpul dan menghabiskan waktu bersama. Lokasi yang menjadi titik temu adalah sebuah kafe yang menjadi tempat kerja salah satu teman kami, Euna.
"Hmm, ini memang sangat sulit. Kau tinggal di rumah Ha Songsaeng karena dia menganggapmu dongsaengnya, kau tahu maksudku." Aloona menepuk-nepuk bahuku dengan wajah sendunya.
"Kau ini, aku tidak tahu jika ada yang benar-benar menyukai wali kelas kita. Ku pikir kau sama seperti Ha Ni yang hanya mengaguminya. Aku benar-benar tidak menduganya!" Euna memukul bahuku.
"Aku juga tidak tahu kenapa bisa seperti ini."
"Tak apa, tidak masalah. Cinta bisa pada siapa saja, tunangan orang sekalipun." Aku dan ketiga temanku tertawa, Euna memang ada-ada saja.
"Eh, dimana yang lainnya?" Bok Hae menengok ke belakang.
"Jika kita terlambat, kita tidak akan menikmati filmnya." kata Aloona dengan nada manjanya.
"Mi Ra, Ji Soo, dan Min Ah. Ketiga bocah itu selalu datang terlambat. Awas ketika mereka datang nanti, akan ku habisi mereka."
"Tenanglah, Nona Lee," Euna mengelus kedua bahuku.
Sekitar 3 jam lagi film akan dimulai, untung saja letak bioskopnya dekat dengan kafe ini. Jadi, kami hanya berjalan kaki saja. "Semuanya, maaf. Jalanan macet total. Kalian taulah bagaimana Seoul di musim liburan." Ji Soo menghempaskan tubuhnya di depanku, tampak jelas wajah lelahnya. Begitu juga dengan Min Ah dan Mi Ra.
"Kalian pergi bersama?" tanya Bok Hae yang dijawab anggukan oleh ketiganya.
"Ah, pasti menyenangkan membawa mobil sendiri. Aku juga ingin." rengek Aloona.
"Bersabarlah, Nona Bae. Kau akan segera mengemudi sendirian nanti." Ji Soo menenangkan Aloona.
"Kalian mau pesan apa?" tanyaku menyodorkan menu yang sedari tadi hanya dipegang Euna.
"Terserah kau saja, asalkan tidak minuman mahal." kata Min Ah.
"Betul!" sahut Mi Ra.
"Pesan saja sesuatu yang mahal, kau tidak mau membantu temanmu?" Aloona menatap keduanya yang menggelengkan kepalanya.
"Bukan begitu, Nona Bae. Jika kami punya uang banyak pasti kami membeli yang mahal." Aloona menghela napas panjang mendengar Min Ah.
"Baiklah. Euna-ya, tambah 3 es krim green tea, sandwich 5 dan lime soda 5, atas nama Bae Aloona." Aloona dengan wajah sombongnya membuat Min Ah, Mi Ra, dan Ji Soo bersorak.
"Wah! Gumawo!" jerit Min Ah dan Mi Ra.
"Gumawo." kataku barengan dengan Bok Hae dan Ji Soo. Aloona hanya tersenyum dan mengangguk saja.
"Baiklah, Nona Bae. Mohon ditunggu sebentar." Euna pergi mengambil pesanan kami.
Kami menikmati waktu dengan bercanda bersama, berfoto dan mengunggahnya di grup Golden Stars khusus perempuan. Tak lama, muncul protes dari Soo Ji, Ha Ni, dan Ha Na.
#
-Gedung Bioskop-
"Aigoo, aku tidak tahu jika bioskop menjadi sangat ramai." Ji Soo sibuk mencari tempat duduk yang kosong. Lobby sangat penuh, wajar saja musim liburan. Sedihnya mayoritas pengunjung bioskop adalah pasangan kekasih.
"Aku akan membeli beberapa makanan dan minuman untuk kita." Aloona menggandeng Min Ah dan Hae Seo mengekori mereka.
"Ayo beli tiket." Bok Hae menggandengku ke loket.
"Aku ikut!" Mi Ra mengikutiku dari belakang, aku langsung menggandeng tangannya.
Mataku memandang deretan poster yang merupakan jadwal film hari ini. Ada berbagai genre film yang tayang hari ini, film horror dengan judul 'Four Night', film action dengan judul 'September 21', film thriller dengan judul 'Last Blood' dan yang terakhir adalah film bergenre komedi romantis berjudul 'Playful Clown'.
Kesepakatan bersama adalah film komedi-romantis, genre yang disukai semua teman-temanku kecuali aku. Karena aku kalah suara, tidak ada jalan lain selain menuruti mereka. Jika aku pergi sendiri, aku akan memilih menonton film action atau film thriller saja. Sepertinya besok atau beberapa hari lagi aku akan pergi dengan Oppa saja.
"Antrian cukup panjang. Bagaimana jika kita kehabisan tiket filmnya?" Mi Ra memandangku.
"Semoga saja kebagian."
Akhirnya kami mendapatkan tiket untuk film yang sudah kami sepakati sebelumnya, Mi Ra yang membawanya. Aku memasukkan uang kembalian dalam dompet dan mengikuti Bok Hae menuju Aloona dan Min Ah.
"Seonsaengnim, annyeonghaseyo." aku mendongak begitu mendengar suara Mi Ra dan Bok Hae yang menyapa seseorang. Ku lihat Ha Seonsaeng dengan Ra Im Eonni membawa pop corn di tangannya.
Surprise!