Chereads / suamiku psikopat / Chapter 9 - suamiku psikopat 8

Chapter 9 - suamiku psikopat 8

"sialan.."(kata Devano) dengan cepat devano menekan nomor bodyguard kepercayaan nya.

"hallo Maxs Apakah kamu sudah menemukan identitas dan apa hubungan laki-laki itu terhadap calon istri saya"(kata Devano dengan tegas)

"sudah tuan, dia bernama Arkan Bimantara, anak dari Bimantara dan Alisa. dan dia baru saja pulang dari Australia karna dia sudah menyelesaikan pendidikan nya, makanya dia kembali lagi ke Indonesia untuk bekerja di sini, hubungan dia dengan calon istri tuan adalah sepupu, karna ibunya Arkan dan ibunya calon istri tuan saudara kembar."(kata maxs memberikan informasi secara detail ke devano)

"baik lah terimakasih informasinya"(kata Devano dan menutup telpon nya)

" ternyata kau adalah laki-laki yang sempat menjadi sahabat ku dulu"(kata Devano dengan seringai bak iblis)

SKIP....

sekarang hulya dan Arkan sedang menuju rumah sakit tempat hulya berkerja.

"Yaya, apakah kamu yakin ingin berhenti bekerja"(kata Arkan)

"HM.. aku yakin Arkan, karna aku tidak memiliki pilihan lain. mana mungkin nanti setelah menikah aku harus meninggalkan suami ku dan aku balik ke Jakarta satu bulan sekali"(kata hulya)

"tapi kamu bisa mengajak nya pindah ke Bangka Belitung kan"(kata Arkan)

"itu tidak mungkin, karna dia bekerja di sana dan ayah juga pasti tidak akan setuju dengan itu"(kata hulya)

"tapi kan Yaya masa' kamu mau meninggalkan karier mu demi menjadi seorang ibu rumah tangga, padahal pekerjaan mu ini sangat lah baik, kamu bisa menolong banyak orang"(kata arkan)

"aku tidak bisa egois arkan,karna aku hanya seorang wanita akan menjadi istri yang pada hakikatnya harus melayani suami. toh lagi pula aku sudah puas dengan kehidupan ku yang mandiri tanpa bantuan dari ayah, jadi sekarang aku ingin merasakan kehidupan yang baru yaitu mengabdi dengan suami dan menjadi anak berbakti kepada orang tua"(kata hulya)

"yah terserah kau saja, semoga kamu selalu bahagia dan tidak pernah merasa menyesali keputusan mu ini Yaya"(kata arkan)

hulya hanya diam setelah mendengarkan perkataan sepupunya itu. sebenarnya hulya juga tidak yakin apakah dia sanggup untuk menjalani kehidupan barunya nanti, di mana dia harus berperan sebagai istri dan dia harus melayani suami nya, serta dia juga harus tinggal di kediaman keluarga suaminya atau rumah suaminya.

"sudah sampai, apakah ini tempatnya nya yayay, jika aku mengikuti petunjuk google maps seperti nya benar"(kata Arkan)

"iya benar ini tempatnya,ya sudah aku masuk dulu. jika kamu mau kembali kerumah silahkan karna aku masih lama"(kata hulya)

"tidak aku mau ikut kamu, karna aku sangat bosan jika di rumah lebih baik aku ikut siapa tau nanti aku bertemu dengan dokter cantik atau perawat yang cantik"(kata Arkan dengan genitnya)

"mengerikan sekali"(kata hulya)

"hanya kamu yang liat aku mengerikan Yaya, kamu liat saja nanti para perawat dan dokter disini pasti akan terpukau dengan ketampanan ku"(kata Arkan)

"kepedean kamu ini,ya udah yuk kita masuk"(kata hulya)

merekapun langsung masuk kedalam rumah sakit besar di Bangka Belitung itu. sampai nya di dalam banyak sekali perawat dan dokter yang menyapa hulya dengan ramah, apa lagi dokter yang tampan dan sepetinya masih muda.

"assalamualaikum dokter hulya, apa kabar"(kata dokter laki-laki itu)

"waalaikumussalam dokter Azam, alhamdulillah baik"(kata hulya sambil tersenyum manis kepada dokter Azam)

"dok bisa kita bicara nanti sebentar, seblum dokter hulya pergi dari sini"(kata dokter Azam dengan raut wajah sedih)

"bisa dok, mau bicara di mana"(kata hulya)

"di taman dekat rumah sakit, kalo bisa hanya kita berdua. tapi dokter hulya tenang saja karna saya membawa Nasya adik saya yang akan menemani kita"(kata dokter Azam)

"ah baik lah dok, nanti jika saya sudah selesai dengan urusan saya, saya akan langsung ke sana"(kata hulya dengan ramah)

"baik lah di tunggu, assalamualaikum"(kata dokter Azam di akhiri dengan senyumannya)

"waalaikumussalam"(jawan hulya)

"ehemz.... saya seperti tidak ada "(kata Arkan)

"salah sendiri tidak bicara"(kata hulya)

"bagaimana mau bicara, orang kalian asik sendiri. btw yaya dia pacar mu"(kata arkan)

"bukan, aku gak pernah pacaran"(jawab hulya)

"ah yang bener, kok aku gak percaya ya"(kata Arkan)

"terserah kalo gak percaya"(kata hulya)

"beneran ini Yaya kamu gak pernah pacaran"(kata arkan)

"iya Arkan Bimantara"(jawab hulya kesal)

"oh oke aku percaya, tapi kok bisa gitu ya. jangan-jangan kamu penyuka sesama jenis ya, I.... lesbi"(kata arkan)

" dasar kamu ini, aku ini masih waras kali masih bisa membedakan mana yang baik dan mana yang gak baik, lain kali kalo ngomong itu di jaga"(kata hulya sambil mencubit pinggang ramping Arkan)

"AW... yaya sakit tau lepasin...."(kata Arkan)

"rasain, ini hukuman karna kamu ngomong yang aneh-aneh"(kata hulya)

SKIP...

sekarang ada seseorang laki-laki yang sedang mengamati hulya dan Arkan dari kejauhan, laki-laki itu penasaran dengan dokter yang sempat berbicara sebentar dengan hulya.

" siapa laki-laki itu, jangan-jangan itu pacar hulya yang ada di Bangka Belitung. pantesan dia betah di sini, awas saja jika itu benar aku akan membunuh dokter itu"(kata Devano, ya seorang laki-laki itu adalah devano deandra)

"tuan apa aku perlu menyelidiki siapa laki-laki itu"(kata maxs)

"tidak perlu, kita lihat apa yang ingin ia lakukan kepada calon istri saya"(kata Devano)

"baik tuan"

setelah itu Devano pergi dari cafe yang dekat rumah sakit itu, tempat dia mengawasi hulya dan Arkan .

setelah devano pergi baru hulya keluar dari rumah sakit itu ingin menuju taman tempat perjanjian hulya dan dokter Azam, baru saja maxs mau menyusul tuan nya tapi langkah nya terhenti karna melihat calon istri tuanya itu pergi ke luar dari rumah sakit itu jadi dengan cepat maxs mengikuti calon istri bos nya.

di taman Azam dan Nasya sedang menunggu hulya.

"assalamualaikum"(salam seseorang)

"waalaikumussalam"(jawab Azam dan Nasya)

"hulya duduk"(kata Azam )

"terimakasih dok"(kata hulya, hulya pun duduk di pinggir Nasya)

" hallo kak. saya Nasya"(kata Nasya adik Azam memperkenalkan dirinya)

"hallo, saya hulya"(kata hulya)

"kakak cantik sekali, apakah kakak masih jomblo"(kata Nasya)

"hus... Nasya jangan tanya macem-macem sama hulya. hulya maafkan Nasya ya"(kata Azam)

"gak papa dok, biasa aja"(kata hulya)

"em.. hulya maaf saya mengganggu waktu kamu, saya ingin bertemu sama kamu karna saya ingin membicarakan sesuatu"(kata Azam)

"gak mengganggu sama sekali kok dok. oh iya ingin membicarakan apa dok"(kata hulya dengan serius)

"sebelumnya saya minta maaf hulya, sebenarnya saya ini ingin minta izin mau datang kerumah orang tua kamu."(kata Azam)

"eh anu maaf ini dok, bukannya saya gak sopan tapi mau ngapain ya dok, dokter Azam ingin kerumah orang tua hulya"(kata hulya)

"saya ingin bertemu orang tua kamu, saya ingin meminta izin buat mengenal kamu lebih jauh"(kata Azam)

deg hulya langsung seperti orang di sambar petir di siang bolong."ya Allah apa ini, apakah ini jawaban dari semua do'a-do'a ku, kenapa seseorang yang dulu sempat saya perjuangkan dalam do'a baru memiliki perasaan terhadap saya setelah saya sudah memiliki calon suami dan say juga sudah mulai belajar melupakan nya"(batin hulya dalam hati)

"gimana kak hulya kak Azam nya di kasih izi buat bertemu dengan orang tua kak hulya"(kata Nasya )

"ah anu saya... saya.. sebenarnya saya...

bersambung...