pagi ini sangat lah berbeda untuk hulya , Devano dan Arkan karna pagi ini mereka harus bangun pagi terus mereka juga harus melawan rasa kantuk serta merasakan dinginnya udara alam. hulya pisah sama Arkan dan Devano karna hulya perempuan sedangkan arkan dan Devano laki-laki jadi mereka harus di pisahkan, awalnya Devano gak mau pisah sama hulya pokoknya dia tetap ingin selalu bersama hulya tapi Devano di marah habis-habisan sama ketua nya yaitu Fikri katanya perempuan dan laki-laki gak bakalan ada yang bersama baik itu adik dan kakak.
Devano sangat geram sekali dengan laki-laki bernama Fikri itu rasanya ingin dia bunuh saat itu juga tapi dia masih ingat tempat dan waktunya dia juga harus main halus jika ingin membunuh seorang musuh.
"sekarang mungkin aku belum bisa membunuh mu, tapi lihat saja nanti jika kita sudah pulang kamu akan mati di tangan ku"(kata Devano)
pagi ini Devano dibuat kesal oleh ketua mereka itu ya maksudnya si Fikri itu, bagaimana tidak Fikri itu sok-sokan mau bantu hulya untuk cari kayu bakar sedangkan Devano dan teman lainnya di suruh untuk menemani perempuan untuk mandi dan membuatkan makanan.
"kamu di sini aja ya jagain nih para perempuan, aku mau susul hulya dan si brengsek itu"(kata Devano)
"eh Lo itu di suruh nunggu di sini sama gue buat jagain perempuan ini jadi ya di sini aja,lagi pula Yaya jugakan di temenin Fikri jadi gak usah takut lah lagian Fikri itu udah tau daerah sini kan dia udah sering ke sini"(kata Arkan)
"pokonya aku mau susul mereka kamu itu gak tau kalo si bajingan itu lagi berusaha untuk deketin hulya"(kata Devano)
"ck Yaya gak bakalan baper kok sama Fikri toh kalo baper juga gak papa kan "(kata Arkan)
"aku gak bakalan biarkan itu terjadi, karna sebelum hulya baper aku sudah lebih dulu mengirim nya ke neraka jahanam"(kata Devano)
"santai aja kali bro,nih ya gue kasih tau kalo Yaya itu gak tertarik sama orang yang kayak Fikri apa lagi kayak Lo , Yaya itu tertariknya sama orang yang kayak dokter Azam, laki-laki yang Sholeh serta laki-laki penyabar. tapi Lo nya aja lagi beruntung karna bisa di jodohkan dengan sepupu gue"(kata arkan)
"terserah pokonya hulya itu milik aku, siapapun yang berani merebutnya dari ku maka aku gak akan segan-segan untuk membunuhnya"(kata Devano)
"kok gue ngeri ya ,Lo ini udah kayak seorang mafia saja dikit-dikit mau ngemunuh orang emang buat manusia itu mudah apa"(kata arkan dengan heran) Devano setelah mendengarkan perkataan Arkan dia terdiam tak lama dia pun pergi entah kemana yang jelas sekarang Arkan tak mengenali siapapun di sini apa lagi perempuan perawat ini tak satupun yang Arkan tau namanya, ingin rasanya Arkan marah dan mengumpat ke hulya dan Devano yang selalu saja meninggalkan nya sendirian.
SKIP
sekarang Devano lagi membuntuti hulya dan Fikri dari belakang, Devano sempat marah melihat Fikri ingin merangkul pundak hulya tapi dengan cepat hulya menghindar dan berdiri lebih jauh dari Fikri.
"hulya aku mau ngomong sesuatu Sama kamu, sebenarnya selama ini aku itu...."(kata Fikri)
"itu kenapa dok "(kata hulya)
"aku suka sama kamu"(kata Fikri sambil memegang tangan hulya) seketika itu juga hulya menepis tangan Fikri dan dia juga menjatuhkan kayu bakarnya.
"maaf dok tapi saya sudah memiliki calon suami"(kata hulya dan mundur satu langkah dari Fikri)
"calon sumia, siapa dia?"( kata Fikri)
"devano deandra"(kata hulya)
"oh laki-laki yang ingin bersama kamu itu "(kata Fikri)
"iya dok"(kata hulya)
"kamu masih bisa menjadi milik saya karna kamu belum menjadi istrinya"(kata Fikri sambil mendekati hulya)
"tapi saya akan menjadi istrinya sebentar lagi dok"(kata hulya takut)
"kamu harus jadi milikku hulya"(kata Fikri, sambil merangkul pinggang hulya)
"dasar bajingan jangan sentuh aku atau kamu akan menyesalinya"(kata hulya yang sudah emosi)
"emangnya kamu bisa apa sayang"(kata Fikri) dengan secepat kilat hulya menginjak kaki Fikri dan langsung melintir tangan Fikri ke belakang.
"jangan berani-berani dengan saya tuan Fikri"(kata hulya)
"aw... lepas hulya saya hanya bercanda"(kata Fikri)
"ck ck bercanda, ini gak bisa di buat bercanda tuan sekarang pilih mau tangan nya patah atau pergi setelah ini"(kata hulya)
"oke oke aku akan pergi, tapi lepasin dulu"(kata Fikri) hulya pun langsung melepaskan tangan Fikri, tapi tanpa hulya sadari bahwa Fikri langsung memeluknya dan berniat ingin mencium bibir hulya. Devano yang melihat mereka dari jauh langsung menghampiri hulya dan Fikri dan langsung memukul Fikri tanpa ampun. sebenarnya Devano sudah ingin menghampiri mereka dari sejak Fikri merangkul pinggang hulya, tapi Devano salut karna hulya begitu berani untuk melawan Fikri dan memelintir tangan Fikri ke belakang.
"Dev udah kasian Fikri"(kata hulya yang gak tega melihat kondisi Fikri saat ini yang sudah babak belur di pukul oleh Devano)
"kasian kamu bilang, kamu masih kasian sama orang yang brengsek ini"(kata Devano yang gak terima hulya melarang nya untuk memukul Fikri)
"bukan gitu Dev, gimana kalo Fikri sampai meninggal"(kata hulya)
"biarin orang seperti dia memang pantas untuk mati"(kata Devano yang sangat marah)
"Dev kamu gak boleh gitu sekarang bantu Fikri dan kita bawa dia ke tenda untuk di obati"(kata hulya)
"ogah"(kata Devano dengan dingin)
"Dev aku mohon ya"(kata hulya)
"ck dasar oke "(kata Devano) Devano dan hulya pun membawa Fikri untuk kembali ke tenda, dengan Devano yang membopong tubuh Fikri sedangkan hulya yang membawa kayu bakarnya. sampainya di tenda mereka langsung mendapatkan tatapan heran dari semua orang dan mereka juga di berikan berbagai pertanyaan, sedangkan Devano tetap santai dan memasang wajah dinginnya.
"Yaya apa yang terjadi pada Fikri"(kata arkan)
"nanti aku jelaskan, sekarang ambil kotak P3K dalam tas aku"(kata hulya) Arkan pun langsung mengambil kotak P3K yang dimaksud hulya.
ketika hulya sedang mengobati luka Fikri ada seorang perawat yang langsung mendorong tubuh hulya sehingga hulya menjauh dari Fikri.
"hei apa yang kamu lakukan"(kata Devano geram dengan wanita itu)
"kalo gak buta bisa liat sendiri kan"(jawab sinis perempuan itu)
"kau ini mau aku buat seperti muka Fikri itu"(kata Devano yang sudah emosi)
"Dev sudahlah jangan menambah masalah lagi"(kata hulya)
"kenapa dokter bisa begini"(kata perawat itu sambil membersihkan luka Fikri)
"ck jangan banyak tanya obati saja jika ingin mengobati nya jika tidak maka suruh hulya saja"(kata Fikri)
"baik dok saya akan mengobatinya"(kata perawat itu) sedangkan Arkan selalu menuntut jawaban dari hulya dan Devano.
"Yaya , Dev bagaimana ini bisa terjadi sih apa yang kalian lakukan"(kata arkan )
"sebenarnya...."
Bersambung....