Chereads / suamiku psikopat / Chapter 19 - suamiku psikopat 18 ( devil)

Chapter 19 - suamiku psikopat 18 ( devil)

"kamu"(kata seseorang itu)

"iya saya Devano deandra,kenapa kaget? "(kata Devano)

"ngapain kamu sekap saya, apa yang kamu inginkan"(kata Fikri) ya laki-laki yang di sekap oleh Devano itu adalah Fikri yang dengan pancang nya ingin menodai hulya karna terobsesi ingin memiliki hulya seutuhnya.

"saya ingin mengirim kamu ke neraka jahanam Fikri, sperti kamu tidak pantas hidup di dunia ini karna jika di biarkan hidup banyak wanita yang akan menjadi korban tingkah bejat kamu itu"(kata Devano yang mulai emosi) Devano pun mendekat ke arah Fikri sambil membawakan pisau yang tajam, ketik sudah dekat dengan Fikri ,Devano menyayat tangan kanan Fikri.

"ini balasan karna kamu berani merangkul pundak istri saya"(kata Devano)

"Sakit maafkan aku dev.... Jangan sayat tangan aku lagi"(kata Fikri)

"Sakit ya ?, Itu gak sebanding dengan ketakutan yang hulya rasakan"(kata Devano sambil memperdalam sayatan itu di tangan Fikri)

"Akgh... Sakit Dev maafkan aku"(kata Fikri)terus pisau itu pindah ke tangan sebelah kirinya Fikri

"Ini balasan karna kamu lancang memeluk pinggang istri saya"(kata Devano) sambil tertawa melihat wajah kesakitan Fikri, Devano sangat menikmati kesakitan yang Fikri rasakan.

"Dasar iblis,kamu menyiksa manusia"(kata Fikri sambil menahan sakit atas sayatan yang di ciptakan oleh Devano)

"Terserah mau bilang apa, selagi mulut kamu masih bisa bicara"(kata Devano)

"Lepasin aku Dev, aku janji gak bakalan pernah berbuat bejat lagi"(kata Fikri)

"Oh no, kamu lihat lukisan yang ada di sekeliling kamu, itu semua lukisan orang yang meninggal di dalam ruangan ini karna jika sudah masuk ruangan ini tidak satupun yang bisa keluar dari sini dengan selamat, dan kamu tau kenapa aku melukisnya berwarna merah darah karna itu adalah darah mereka masing-masing yang aku gunakan untuk melukis nya. Oh iya aku cuma mau kasih tau kalo di dalam ruangan ini aku pernah membunuh satu keluarga sekaligus, dan lihat lukisan yang ada di pojok sana, itu adalah keluarga Alex yang aku bunuh dalam satu ruangan"(kata Devano menjelaskan kepada Fikri) penjelasan Devano membuat Fikri ketakutan dan membeku di tempat.

"A a.. a... Apa ke.. sa_l..a..han...nya "(kata Fikri yang susah mengucapkan kalimat itu karna terlalu ketakutan)

"Oh kesalahan mereka kecil kok Karna Alex,anak dan istrinya itu membuat keluarga saya menderita dulunya sebelum papa dan mama saya sukses, ya karna saya kesal akhirnya saya membunuh orang-orang yang sombong kayak mereka"(kata Devano)

"Oh iya, saya belum menyelesaikan tugas saya karna terlalu asik menjelaskan sejarah ruangan ini"(kata Devano sambil terkekeh) pisau yang tadinya berada di tangan kiri Fikri pindah ke bibir seksi Fikri.

"Dan ini balasan karna kamu telah berani ingin mencium istri saya"(kata Devano dan menyayat bibir Fikri) Devano pun mengambil pistol yang berada di dalam jasnya dan mengarahkan pistol itu ke dada Fikri, Dangan satu tembakan peluru itu menembus dada Fikri sehingga membuat Fikri meninggalkan dunia ini untuk selamanya. Devano tertawa puas melihat jasat Fikri yang tak berdaya itu.

"Maxs ambil alat lukisannya"(kata Devano) Devano pun melukis keadaan Fikri yang sudah tak bernyawa itu dengan sangat indah menggunakan darah segar Fikri itu sendiri.

"Seperti biasa ,jangan sampai ada yang tau"(kata Devano)

"Baik tuan"(kata Maxs )

SKIP

Di tempat lain tepatnya di kamar hulya, Ica lagi membujuk hulya untuk makan sudah dua jam Ica membujuknya tapi hasilnya nihil.

"Nona makan ya"(kata Ica)

"Saya tidak mau sebelum handphone saya di kembalikan, saya ingin menelpon kedua orang tua saya"(kata hulya)

"Tapi nona handphone nona ada di tuan "(kata Ica menjelaskan kepada hulya)

"Kalau begitu suruh Dev kesini"(kata hulya)

"Tuan lagi ada kerjaan nona, nanti kalo nona gak makan pasti saya akan di marahin sama tuan"(kata Ica)

"Ya udah kalau begitu kamu saja yang makan, makanan nya"(kata hulya)

"Tapi kan nona" (tiba-tiba kata-kata Ica di potong oleh Devano)

"Kenapa Ica"(kata Devano)

"Maaf tuan nona tidak mau makan, sebelum handphone nya di kembalikan"(kata Ica)

"Oh ya sudah kamu tinggalkan kami berdua saja,biar saya saja yang menyuapinya"(kata Devano) ica pun meninggalkan devano dan hulya .

"Kenapa gak mau makan"(kata Devano)

"Kembalikan handphone ku brengsek"(kata hulya)

" Hulya jaga bicara kamu"(kata Devano yang mulai emosi)

" Kenapa marah, kamu memang brengsek Dev kamu mengurung aku di mansion jahanam ini terus kamu juga mengambil handphone ku, dasar manusia gak punya hati ,bajingan kamu Dev"(kata hulya) Devano yang belum reda emosinya tambah emosi dengan sikap hulya seperti ini kepadanya, Devano langsung mencengkram dagu hulya dan menjambak rambut indah hulya terus langsung mencium hulya kasar, sangking kasarnya sampai bibir mungil hulya mengeluarkan darah yang bercucuran.

"Hiks... Hiks ... Hiks... Sakit Dev"(kata hulya Karna Devano masih mencengkram dagunya dan menjambak rambut Indah nya itu) Devano yang melihat hulya menangis langsung melepaskan ciuman dan jambak terhadap rambut hulya serta melepaskan cengkeramannya di dagu hulya.

"Maafkan aku hulya aku... Aku emosi"(kata Devano)

"Kamu menyiksaku Dev,kamu jahat kamu itu iblis, psikopat "(kata hulya)

"Berhenti berbicara seperti itu hulya"(kata Devano sambil mencengkram dagu hulya lagi)

"Sakit..... Hiks..... Hiks.... Hiks.... Lepasin Dev"(kata hulya) Devano membiarkan hulya menangis sepuasnya, setelah hulya berhenti menangis Devano mendekati hulya.

"Apakah masih sakit"(kata Devano sambil menunjuk sudut bibir hulya yang berdarah karna ulahnya) hulya hanya menggelengkan kepalanya.

"Bagus sekarang makan ya , selesai makan kita video call dengan ayah sama bunda"(kata Devano)

"Beneran"(kata hulya dengan senang)

"Iya tapi kamu harus makan dan itu wajahnya jangan sedih lagi, terus jangan pernah ceritakan apa pun yang terjadi sama kita"(kata Devano) hulya hanya menunduk.

"Nah sekarang makan, aku yang suapin "(kata Devano) hulya hanya pasrah dan menurut apa yang Devano inginkan, lagi pula jika hulya tidak menurut hulya takut dia akan di sakiti Devano lagi.

Selesai makan Devano menepati janjinya mereka video call dengan ayah dan bundanya hulya, cukup lama mereka berbicara sampai hulya tertidur pulas si pelukan Devano, karna devano memeluk hulya ketika mereka video call.

"Dev apakah hulya tertidur"(kata Anita di sebrang sana )

"Iya bunda, mungkin dia lelah"(kata Devano)

"Jaga anak bunda ya , jangan sakiti dia "(kata Anita)

"Baik bunda "(kata Devano)

"Kalian kapan kesini"(kata Anggara)

"Secepatnya yah, kalo Devano gak sibuk"(kata Devano)

"Oke di tunggu, udah dulu ya Dev kasian itu hulya nya udah tidur. Kami tutup ya assalamualaikum"(kata Anggara)

"Waalaikumussalam"(kata Devano) setelah selesai video call dengan ayah dan bunda hulya Devano pun membaringkan hulya, setelah itu Devano keluar dari kamar itu.

Bersambung...