"maxs apa yang kamu lakukan sama nona"(kata Ica khawatir)
"Saya gak ngelakuin apa-apa, tiba-tiba nyonya pingsan "(kata Maxs sambil menggendong tubuh hulya)
"Bohong, kalo gak ngelakuin apa-apa nona pasti gak pingsan"(kata Ica)
"Bacot Lo, lebih baik ambil obat yang biasa nyonya minum. Biarkan saya mengantar nyonya ke kamar"(kata Maxs)
"Astaga pasti penyakit nona kambuh lagi"(kata Ica yang langsung berlari entah mau kemana)
Maxs membawa hulya pergi ke kamarnya, cukup lama Maxs menggendong hulya karna tadi mereka berada di taman yang tepatnya di awal masuk mansion sedangkan kamar hulya di lantai dua. Sampainya di kamar hulya Maxs langsung membaringkan tubuh hulya di atas kasur lalu menyelimutinya serta membuka sandal hulya, karna sibuk dengan kegiatan membuka sandal hulya Maxs tak menyadari kalo Ica sedang memperhatikan Maxs membukakan sandal hulya.
"Ehemz "(kata Ica berdehem)
"Mana obatnya"(kata Maxs)
"Ini, biar saya yang berikan lebih baik kamu keluar saja"(kata Ica)
"Tidak saya akan lihat kamu kasih obatnya, nanti kamu kasih racun lagi dalam obatnya"(kata Maxs)
"Ck kenapa gak percaya sih"(kata Ica)
"Bagaimana mau percaya,jika suami orang saja mau di goda "(kata Maxs)
"Apaan sih Maxs, aku itu kerja bukan goda suami orang"(kata Ica)
"Kerja? Hhhhh dasar jalang hanya demi uang kamu merelakan harga diri mu"(kata Maxs)
"Udah lah, kamu diem gak usah banyak tanya dan komentar aku mau kasih nona minyak angin supaya cepat sadarkan diri"(kata Ica) Ica langsung mengoleskan minyak kayu putih di kening hulya dan mengolesnya sedikit di dekat hidung hulya dan ternyata hulya langsung siuman.
"Nona"(kata Ica kegirangan)
"Aku di mana, dan kalian ngapain disini"(kata hulya yang masih bingung dengan apa yang terjadi dengan dirinya)
"Nyonya pingsan waktu saya mengajak nyonya keliling mansion ini"(kata Maxs)
"Apakah nona ingat "(kata Ica)
"Iya saya ingat, ini pasti karna penyakit saya kambuh lagi(kata hulya)
"Kalau begitu nona minum obat dulu setelah itu nona makan ya, dan lain kali nona gak boleh telat makan kayak gini"(kata Ica)
"Oke dimana obat saya "(kata hulya) Ica pun langsung mengambil obat hulya dan langsung mengambil makanan yang sempat ia masak di dapur,jadi sekarang hanya ada hulya dan Maxs yang di tinggal oleh ica dalam satu ruangan.
"Maxs siapa yang membawa saya kesini"(kata hulya)
"Saya nyonya, maaf saya menggendong nyonya tanpa izin"(kata Maxs)
"Gak papa Maxs, oh iya kejadian ini jangan sampai kasih tau Dev ya"(kata hulya)
"Baik nyonya"(kata Maxs) tiba-tiba Ica datang membawakan makanan.
"Nona sekarang makan dulu ya"(kata Ica) hulya pun makan sedangkan Maxs keluar dari kamar hulya.
SKIP
Di Bali Devano sedang sibuk dengan berkas laporan bahwa Fila yang di bangunnya itu mengalami korupsi yang besar dan uangnya di bawa kabur oleh penanggung jawabnya.
"Arya kenapa ini bisa terjadi"(kata Devano yang bertanya kepada salah satu orang kepercayaan nya yang di tugaskan untuk memantau pembangunan Fila itu)
"Maaf bos saya waktu itu ingin mengambil alih keuangannya, tapi pak Andra tak mengizinkan nya kata pak Andra bos sendiri yang mempercayai pak Raka memegang uang nya"(kata Arya)
" Sekarang dimana Andra"(kata Devano yang mulai emosi)
"Pak Andra udah lama gak masuk semenjak kejadian ini"(kata Arya)
"Brengsek, sekarang kamu suruh para bodyguard yang di tugaskan untuk mengawali Fila ini untuk mencari kemana perginya dua penghianat itu"(kata Devano yang mulai gak terkontrol emosinya)
"Baik bos"(kata Arya)
Setelah Arya pergi Devano langsung menelpon Maxs untuk melacak di mana keberadaan dua penghianat itu, ketika Maxs dan Devano asik berbicara di telpon ada hulya yang datang menemui Maxs dan dia menanyakan maxs menelpon siapa setelah di kasih tau Maxs kalo yang dia telpon adalah devano, dengan cepat hulya meminta telpon nya ke Maxs. Sekarang telponnya beralih ke hulya sedangkan Maxs langsung berurusan dengan komputer nya.
"Hallo "(kata Devano)
"Assalamualaikum Dev"(kata hulya dengan kegirangan)
"Waalaikumussalam"(kata Devano)
"Dev kamu lagi apa, aku ganggu gak"(kata hulya)
"Lagi berdiri sambil pegang kepala"(kata Devano)
"Lah kenapa kepalanya"(kata hulya)
"Sakit "(kata Devano)
"Ya Allah emangnya kamu jatoh, atau kepalanya ke bentur "(kata hulya dengan khawatir)
"Gak "(kata Devano)
"Terus kenapa dong"(kata hulya)
"Karna banyak kerjaan dan ada sedikit masalah juga"(kata Devano)
"Aku pikir apa, oh iya resa mana"(kata hulya)
"Ada emang kenapa"(kata Devano)
"Tidak, em... Dev "(kata hulya)
"Kenapa"(kata Devano)
"Tidak cuma manggil"(kata hulya)
"Rindu ya"(kata Devano sambil terkekeh)
"Siapa"(kata hulya)
"Kamu rindu kan sama aku"(kata Devano)
"Iya aku rindu, rindu keluarga ku"(kata hulya)
"Maksud nya"(kata Devano)
"Dev izinkan aku ketemu sama ayah dan bunda aku kangen dan rindu sama mereka "(kata hulya)
"Tunggu sampai aku pulang baru kesana"(kata Devano)
"Dev gak bisa dong gitu, kan kamu masih lama"(kata hulya)
"Aku gak suka di bantah"(kata Devano)
"Sayang kamu lagi telpon sama siapa" (suara seorang perempuan yang sepertinya memanggil Devano dengan sayang,sudah hulya duga pasti itu resa)
"Oh ini nelpon hulya"(kata Devano)
"Cewek itu, kenapa dia mau kamu pulang"(kata resa)
"Tidak ,dia hanya minta izin ingin menemui orang tuanya"(kata Devano)
"Oh ya , lebih baik matikan saja telponnya tidak penting"(kata resa)
"Hey istri tidak di anggap, berhenti menelpon Devano karna aku tidak suka"(kata resa tanpa malu sedikit pun dan setelah mengucapkan itu resa langsung mematikan telponnya)
"Resa kamu jangan berlebihan, kamu tau kan aku tidak suka di atur"(kata Devano)
"Iya tau tapi aku gak suka kamu Telponan sama dia, nanti kamu berpaling"(kata resa)
"Tapi dia istri ku, bisakan kamu menghargai nya"(kata Devano)
" tapi Dev"(kata-kata resa langsung terpotong)
"Berhentilah bersikap seolah-olah kamu adalah wanita yang paling berharga dan berhenti untuk bersikap selalu ingin menang"(kata Devano sambil mencengkram dagu resa dengan erat)
"Dev sakit,kenapa kamu kasar sih hanya karena perempuan itu kamu menyakiti ku. Kamu lupa ya sama janji mu Dev, bahwa kamu akan selalu menyayangi ku meskipun kamu sudah menikah"(kata resa)
"Aku tidak pernah lupa dengan janji ku , tapi sikap mu yang membuat ku lupa dengan janji itu"(kata Devano)
"Oke aku minta maaf lepaskan ini sakit"(kata resa) Devano pun melepaskan cengkraman tangannya di dagu resa dan langsung meninggalkan resa sendiri di ruangan itu.
Hulya POV:
Dia lagi, perempuan yang sudah membuat rumah tangga ku menjadi rumit begini, dia lagi yang kamu prioritas kan Dev aku merasa semangkin tak berharga buat kamu, aku hanya status istri saja tapi aku tidak berperan dalam status ku itu, ingin rasanya ku menghilang dari kehidupan mu Dev tapi tidak bisa entah ada dorongan apa dengan diri ku sehingga membuat ku ingin bertahan bersama mu.
Sakit banget Dev rasanya menjadi seperti ini, aku ingin menjalani keluarga yang sakinah mawadah warahmah tapi itu hanyalah hayalan semata.
Aku akan pergi dari kehidupan mu Dev jika kamu menginginkan itu, aku ingin melihat kamu bahagia bersama orang yang kamu cintai yang jelas itu bukan aku.
Ini ada apa dengan perasaan ku, perasaan yang merasa tak ingin pergi dari kamu . Huh aku benci dengan perasaan dan situasi ini yang gak sejalan dengan pemikiran ku.
Bersambung....