"Yaya , Dev bagaimana ini bisa terjadi sih apa yang kalian lakukan"(kata arkan )
"sebenarnya ini salah aku karna aku terlalu mempercayai Fikri "(kata hulya)
"emang apa salahnya kalo percaya sama Fikri"(kata arkan)
"dia itu brengsek, dia hampir saja melecehkan calon istri ku ingin rasanya aku membunuh bajingan itu"(kata Devano)
"apa itu benar hulya"(kata arkan)
"em... aku hampir saja di lecehkan untung saja ada Dev yang menolongku hiks... hiks ... hiks..."(akhirnya hulya menangis juga karna dia sangat takut, jika saja Devano tidak menolong nya mungkin dia adalah manusia yang paling kotor)
"stttt... jangan nangis lagi ada aku di sini"(kata arkan sambil memeluk hulya) Dev yang melihat arkan memeluk hulya membuat nya emosi dan ingin rasanya Dev mencincang tubuh Arkan, untung arkan adalah mantan sahabat sama calon sepupunya. setelah Dev muak melihat adegan itu lebih baik Dev pergi mencari udara segar tapi itu tidak di izinkan hulya, karna hulya menahan Dev pergi dan hulya ingin Devano tetap berada di samping nya, setelah hulya berhenti nangis dia mengajak Dev untuk pergi ke air terjun yang gak jauh lagi dari tenda mereka.
"Dev temenin aku ke air terjun yuk,aku mau cari udara segar"(kata hulya)
"oke "(kata Devano)
"aku ikut ya, sekalian foto-foto"(kata Arkan sambil nyengir)
"boleh tapi jangan suruh aku fotonya"(kata hulya)
"yah siapa lagi kalo bukan kamu Yaya"(kata arkan)
"kan ada Dev ,ya suruh dia lah"(kata hulya)
"no... aku gak mau"(kata Devano)
"ck kalian ini jahat banget sih sama aku, nanti gantian deh aku yang foto kalian"(kata arkan kesal)
"nah kalo gitu aku mau, asalkan hulya mau foto bareng aku"(kata Devano)
"dasar Lo cari kesempatan dalam kesempitan"(kata arkan)
"ya udah yuk kita berangkat"(kata hulya)
SKIP
sekarang hulya , Devano dan Arkan sudah berada di air terjunnya hanya mereka bertiga yang lain gak ikut karna belum ada arahan dari Fikri. sedangkan mereka bertiga gak perlu nunggu arahan dari si brengsek itu, karna mereka bertiga muak melihat wajah Fikri.
"Yaya setelah ini kita langsung pulang atau nginep semalem lagi bareng sama mereka"(kata arkan)
"pertanyaan bodoh"(kata Devano sambil tertawa)
"apaan sih orang nanya nya sama hulya bukan sama Lo"(kata Arkan dengan sinis)
"kita ikut mereka Arkan "(kata hulya)
"kenapa begitu, kan kita bisa pulang duluan"(kata arkan)
"jalan apa ?"(kata hulya)
"ya jalan mobil lah Yaya, masa' jalan kaki"(kata arkan)
"heh Lo mau jalan mobil mana, kita kesini itu naik bus kesini"(kata Devano)
"ya kita pulangnya pesan taksi online aja"(kata arkan)
"emang ada "(kata hulya)
"hhhhh.... dasar bodoh ya gak ada lah, lagian ya kita ini lagi di hutan terus di desa bukan di kota, kalian ini ada-ada aja deh"(kata Devano)
"tau tuh arkan"(kata hulya)
"ya maaf kan gue gak tau, tapi gue udah mau pulang muak gue liat muka tuh bocah"(kata arkan)
"sabar aja kali, besok kita udah pulang kok. yang perlu kalian lakukan itu cukup jagain aku"(kata hulya)
"itu tugas calon suami kamu"(kata arkan)
"aku akan selalu menjagamu hulya,aku gak bakalan biarin siapapun yang deketin kamu jika ada yang berani nyentuh kamu lagi aku gak jamin kalo dia bakalan selamat dari aku , paling nggak tangan nya harus aku kasih pelajaran"(kata Devano dengan seringai bak iblis nya)
"Yaya boleh aku foto kamu sama Dev"(kata arkan)
"em... boleh"(kata hulya)
"ya udah agak Deket dikit dong biar kayak pasangan pada umumnya"(kata arkan) hulya pun menggeser supaya dia lebih dekat dengan Dev, saat jarak mereka gak terlalu jauh lagi Dev langsung menarik pinggang hulya dan merangkulnya.
"Dev apaan sih, lepas dong "(kata hulya)
"bentar doang kok hanya buat foto satu aja"(kata Devano) hulya pun pasrah akhirnya .
"hulya"(kata Devano)
"em.. "(kata hulya)
"sekarang kamu bisa nolak aku, tapi kalo aku udah jadi suami kamu nanti kamu gak bakalan bisa lagi nolak aku"(kata Devano)
"tergantung"(kata hulya)
"tergantung apanya"(kata Devano)
"ya tergantung mood aku dong,kalo aku lagi marah aku pastiin kamu gak bakalan bisa nyentuh aku"(kata hulya)
"itu gak akan terjadi hulya karna aku...."(kata Devano dan memberhentikan kata-kata nya)
"karna aku apa?"(kata hulya)
"hei Yaya,Dev udah dong mesra-mesraan nya udah selesai juga fotonya terus gayanya kayak itu aja"(kata Arkan)hulya dan Devano pun salah tingkah dan saling menjauh.
"nah sekarang giliran aku yang di foto ya"(kata arkan)
"ya udah sini gue foto"(kata Devano)
" oke,harus bagus awas kalo gak"(kata arkan) Devano pun mulai memfoto arkan, gaya Arkan keren, Coll pokoknya ya bagus lah gayanya tapi hasilnya yang bikin hulya ngakak. hasilnya jelek semua yang di foto Devano ngeblur dan gak karuan deh pokoknya.
"sini gue liat hasilnya dulu"(kata arkan) Devano pun menyerahkan HP arkan.
"waaaaaa .... Lo niat apa gak sih foto gue, kalo gak niat bilang"(kata Arkan yang emosi karna semua foto yang di ambik Dev gak satu pun yang hasilnya Bagus)
"gak usah marah-marah juga kali, lagian kalo ngeblur kan bagus"(kata Devano)
"bagus otak mu, dasar gak tau balas Budi "(kata arkan)
"balas Budi? , balas Budi apaan"(kata Devano)
"ya balas Budi lah kan tadi gue foto Lo sama hulya hasilnya bagus pake banget malahan, lah gilir gue gak satupun yang bagus"(kata arkan)
"gue buka fotografer jadi wajar dong hasilnya jelek"(kata Devano)
"ck dasar kobra sadis"(kata arkan)
"heh kalo ngomong itu yang bener , orang gue manusia bukan binatang"(kata Devano)
"sudah-sudah biar gue aja yang foto, sini hp nya "(kata hulya yang menengahi) setelah itu Arkan pun berpose sebaik mungkin dan sangat Coll .
"nih udah banyak tuh"(kata hulya)
"nah ini baru bagus, thanks yaya"(kata Arkan)
"sama-sama, oh iya kayaknya hari udah jam 11 siang deh. kita balik tenda yuk gue udah laper nih"(kata hulya)
"oke"(jawab arkan dan Devano bersamaan)
sekarang hulya lagi menyajikan makanan untuk arkan dan Devano.
"ini masakan apa nama nya Yaya"(kata arkan)
"lempah kuning, enak loh ini masakan orang Bangka Belitung loh"(kata hulya)
"oh ya aku mau coba dong"(kata arkan)
"iya sabar oke"(kata hulya)
"Dev kamu mau makan lauk ini kan, kalo gak aku masakin yang lain atau mau mie instan"(kata hulya)
"itu aja , aku juga mau coba masakan khas Bangka Belitung "(kata Devano)
"oh oke, eh btw anak-anak lain udah pada makan belum ya"(kata hulya)
"ya mana gue tau"(kata arkan)
"udah lah gak usah mikirin mereka, lagipula kan mereka banyak pasti mereka bisa dong masak buat diri mereka sendiri"(kata Devano)
"tapi kan Dev kasian mereka kalo belum makan"(kata hulya)
"hulya sekali aja kamu gak usah mikirin orang lain bisa kan"(kata Devano datar)
"em..."(gumam hulya)
SKIP
di Jakarta orang tua Devano dan hulya lagi khawatir karna gak satupun anak mereka bisa di hubungi.
"yah apa kita susul aja ya mereka ke Bangka Belitung"(kata Anita)
"ayah rasa sih gak perlu Bun, lagian kalo kita kesana pasti mereka juga gak ada di kota "(kata Anggara)
"tapi bunda khawatir yah"(kata Anita)
"ya udah nanti ayah suruh anak buah ayah yang susuk mereka dan cari mereka sampai ketemu"(kata Anggara).
sedangkan di rumah nya keluarga Devano mama dan papa nya sedang berusaha menghubungi putranya itu, deandra dan Ayana juga sudah menanyakan kepada maxs bodyguard setia Devano tapi kata bodyguard nya Devano lagi di hutan makanya gak bisa di Hubungi, sontak membuat Ayana khawatir dia takut jika putranya itu kenapa-kenapa di hutan sana.