pagi ini hulya dan Arkan sedang bersiap untuk pergi ke wisata air terjun yang di rencanakan mereka dan alhamdulillah kaki nya hulya juga sudah sembuh tapi mereka tidak hanya pergi berdua tapi ramai-ramai termasuk devano karna laki-laki itu selalu saja ingin ikut kemana pun hulya pergi dia juga yang selalu merawat hulya dengan baik karna dia tidak mau calon istinya itu kenapa-kenapa.
"Yaya apakah kamu sudah selesai siap-siap nya"(kata Arkan)
"belum sebentar lagi"(kata hulya)
"Yaya aku tunggu di luar ya, jika ada yang ingin di bantu panggil aku aja"(kata arkan)
"oke "(kata hulya) di luar ada devano yang baru saja datang.
"eh ada elo"(kata Arkan)
"dimana hulya"(tanya devano)
"ada di dalam lagi siap-siap"(kata arkan) devano pun langsung masuk ke dalam Untuk lihat apa yang di lakukan oleh hulya dan dia juga ingin membantu hulya beres-beres.
"hulya.... kamu dimana"(kata Devano)
"aku di sini"(kata hulya yang sepertinya berada di dapur)
"kamu lagi ngapain"(kata Devano )
"ini loh aku itu lagi siapin bumbu rempah-rempah supaya di sana gak masak mie instan terus dan kalo ada bumbu rempah-rempah kan enak masaknya nya, oh iya tolong dong ini buka gas nya kita bawa kompor gas nya supaya gak begitu ribet pas disana"(kata hulya )
"kamu yakin ini gede loh berat lagi, setau aku kalo kita berkemah di hutan itu kita bisa menggunakan kayu untuk masak"(kata Devano)
"oh gitu ya soalnya aku gak pernah berkemah"(kata hulya)
"katanya gadis mandiri tapi kok gak tau masalah itu"(sindir Devano)
"heh Dev aku itu mandiri dari segi lain gak semua wanita mandiri itu harus bisa masak menggunakan kayu bakar ya"(kata hulya kesal)
" terserah deh"(kata Devano)
"udah selesai nih yuk bantu aku bawa keluar"(kata hulya) devano dan hulya pun membawa peralatan yang di siapkan nya untuk pergi ke wisata air terjun dan berkemah di sana, pas sampai luar Arkan heran kenapa mereka membawa alat yang begitu banyak sekali seperti orang mau pindah rumah aja.
"kalian yakin mau bawa alat-alat ini"(tanya arkan)
"em.. emangnya Kenapa"(tanya hulya)
"yang benar saja Yaya kalian mau pindah rumah atau gimana kalo begini ceritanya kita akan di tertawa kan oleh orang-orang nanti"(kata Arkan)
"oh gitu ya terus ini gimana"(kata hulya)
"ya tinggal lah, terus kamu bawa barang yang seperlunya saja seperti alat-alat rempah-rempah supaya kita gak makan makanan yang instan terus"(kata arkan)
"ya udah Dev bantu aku untuk taro ini kedalam lagi"(kata hulya) merekapun pergi kembali dalam rumah.
SKIP
sekarang mereka lagi di dalam bus yang akan membawa mereka ke wisata air terjun itu, mereka menaiki bus karna banyak orang yang ikut kesana lagi pula kalo mengendarai mobil sendiri mereka saja tidak tau alamatnya dimana. di dalam mobil devano sangat senang karna hulya duduk di bangku yang bersebelahan dengan nya, sekarang hulya lagu tidur jika tidur hulya sangat lah cantik sehingga membuat Dev ingin sekali memeluknya tanpa hulya sadari dia tertidur menyandarkan kepalanya di bahu Devano.
setelah 1 jam perjalanan nya mereka pun sampai di desa itu dan dengan berat hati devano harus membangunkan hulya.
"hulya bangun kita sudah sampai"(kata Devano)
" em... "(kata hulya tapi tak ada tanda-tanda kalo hulya akan terbangun)
"hulya ayo bangun "(kata Devano sambil menepuk-nepuk pipi hulya)
"em... hoam "(kata hulya sambil mengucek matanya)
"apakah kita sudah lama sampai nya"(tanya hulya)
"belum baru saja, ya udah yuk kita turun"(kata Devano )
"oke"(kata hulya ) dengan mata yang masih mengantuk sehingga membuat hulya berjalan lunglai sampai di tersandung kakinya sendiri dan pada akhirnya nya di jatuh menimpa tubuh Devano, yang posisinya Devano di bawa dan hulya di atas adegan mereka ini membuat orang berteriak histeris karna menurut mereka ini sangat lh romantis, cukup lama hulya dan Devano saling menatap hingga Arkan yang menyadarkan mereka.
"ehemz apa lah daya para jomblo"(kata Arkan) sontak membuat hulya dan Devano langsung bangkit dan berdiri dengan wajah yang sama-sama merah seperti kepiting rebus.
"wah wah wah wajah kamu merah Yaya udah kayak tomat matang"(kata Arkan)
"apaan sih arkan"(kata hulya sambil memukul tangan arkan)
"ciyeee malu ni ye "(kata arkan)
" Arkan ..... "(rengek hulya)
"lebih baik kita keluar dulu kasian yang di belakang lagi nunggu kita untuk turun"(kata Devano) merekapun keluar bus dengan bergilir dan setelah keluar mereka menghirup udah sebanyak-banyaknya . setelah mendengarkan instruksi dari pemimpin perjalanan mereka ini,merekapun langsung pergi ke tempat orang yang akan menunjukkan mereka wisata air terjun itu.
SKIP
di tempat lain Anggara,Anita, deandra dan ayana sedang membahas pernikahan kedua anak mereka. 50 persen dari pernikahan mereka sudah beres dan tinggal menunggu kedua anaknya pulang sehingga semuanya akan benar-benar selesai.
"gra berapa lama lagi mereka kembali ke Jakarta"(tanya Andara)
"entahlah kata hulya mereka akan pulang hari Senin atau Selasa"(kata Anggara)
"lama sekali aku merindukan menantuku"(kata Ayana)
"aku lebih merindukan anak ku Ayana, rasanya aku tidak mau dia jauh-jauh dariku padahal dulu dia pulang hanya 3 bulan sekali tapi sekarang rasanya aku sangat merindukan nya aku tidak mau lagi dia jauh-jauh dari ku"(kata Anita sambil meneteskan air matanya) Ayana pun langsung memeluk Anita supaya Anita lebih tenang.
"oh iya pa Dev kenapa bisa pergi ke Bangka Belitung juga"(tanya Ayana)
"entahlah ma papa juga gak tau entah apa yang anak itu lakukan, mungkin dia ingin memantau kegiatan calon istrinya"(kata deandra)
" aku gak nyangka dra kalo mereka menerima perjodohan ini, awalnya aku pikir kita akan gagal tapi ternyata mereka sangat mudah untuk di bujuk"(kata Anggara)
"ya gra aku juga mikirnya gitu, tapi Dev itu lumayan susah untuk di bujuk sehingga aku mengancam nya untuk menarik semua pasilitas dan mengambil alih semua bisnis yang ia jalan kan "(kata deandra)
"wah kamu lebih kejam ternyata"( kata Anggara)merekapun tertawa mendengan penuturan dari Anggara. setelah percakapan itu merekapun memutuskan untuk pergi ke wo pernikahan hulya dan Devano untuk mengambil kau pengantin dan jas nya Devano serta baju-baju lain nya, setelah itu mereka pergi ke pencetak undangan untuk mengambil pesanan nya. mereka sangat kompak dan semangat dalam merencanakan pernikahan kedua anaknya. setelah semuanya selesai merekapun langsung pergi ke hotel untuk menyewa hotel itu di malam pernikahan hulya dan Devano karna mereka ingin memiliki cucu secepatnya.
Bersambung...