devano sekarang sedang mengobati kaki hulya yang berdarah karna tertancap beling gelas teh yang di buatkan hulya untuk nya.
" stttt sakit pelan-pelan"(kata hulya)
"tahan dikit lagi selesai kok"(kata Devano)
"aw... kau ini mau membunuh ku ya udah tau sakit masih saja kamu tekan "(kata hulya)
"ya maaf tapi supaya darah nya itu keluar dan tidak infeksi, masak gitu aja gak tau katanya dokter"(kata Devano)
"bukan gak tau tapi sakit"(kata hulya)
"iya iya ibuk dokter yang selalu benar"(kata Devano karna tidak ingin berdebat dengan hulya)
"nah beres kan, tapi kamu jangan jalan dulu kalo mau jalan harus di bantu sama orang takut nanti luka nya itu semangkin besar kalo kamu paksa buat jalan"(kata Devano )
" aku juga tau, eh btw kok kamu bisa paham gitu ya tentang luka kayak pernah sekolah di bidang medis aja"(kata hulya)
"karna aku ada teman dokter jadi aku paham lah sedikit-sedikit tentang dunia medis "(kata Devano)
"oh "(kata hulya)
"nah sekarang kamu mau makan apa, pasti belum makan ya kan"(kata Devano)
"sok tau,tapi boleh juga masakin aku mie instan aja deh soalnya lebih mudah masak nya"(kata hulya)
"oke"(kata Devano) sikap devano yang sering berubah-ubah ini yang membuat hulya tambah pusing terkadang devano sangat baik dan perhatian tapi terkadang dia bersikap seolah tidak perduli dengan sekelilingnya dan dia juga menakutkan, siapa sebenarnya seorang devano ini dia bisa berubah drastis dalam waktu yang singkat. "dasar laki-laki aneh"(batin hulya) 15 menit kemudian mie instan yang di inginkan hulya pun sudah matang dan langsung di sajikan oleh Devano untuk hulya .
"thank you"(kata hulya)
"emm... aku pamit dulu ada kerjaan yang harus di selesaikan, hati-hati di rumah"(kata Devano dengan dingin)
"baiklah assalamualaikum hati-hati"(kata hulya)
"waalaikumussalam"(jawab devano)
"aneh sekali kamu Dev kamu bisa bersikap lebih baik dan juga bisa bersikap lebih dingin yang auranya mematikan"(batin hulya)
"Yaya kemana laki-laki gila itu"(kata Arkan yang mengejutkan hulya karna hulya sedang melamun)
"astaghfirullah halazim, Arkan biasakan salam dulu kalo nyamperin orang itu"(kata hulya kesal)
"hehehh iya deh maaf, tapi ngapain kamu ngelamun terus kemana laki-laki gila itu"(tanya arkan)
"oh Dev,dia sudah pergi katanya masih ada urusan yang harus di selesaikan"(kata hulya)
"oooo...."(kata arkan dan sambil duduk di samping hulya tanpa sengaja arkan menyenggol kaki hulya yang di perban oleh Devano tadi)
"aw... astaghfirullah halazim Arkan dasar bodoh kenapa kamu menyenggol kaki ku yang sakit ini"(kata hulya dengan geram)
"maaf Yaya ya Allah kaki kamu kenapa Yaya, aduh kamu ini Yaya apa yang kamu lakukan sehingga kaki mu begini terus ini siapa yang mengobati nya"(tanya arkan khawatir)
"kaki ku kena beling gelas, untung saja kaki aku tidak terkena teh panas nya juga"(kata hulya)
"dasar ceroboh bagaimana bisa seperti itu terus untuk siapa teh yang kamu buat itu"(kata Arkan kesal dengan hulya dan sambil memegang kaki hulya)
"itu teh nya untuk devano dan untuk masalah bagaimana ini bisa terjadi itu semua karna aku yang sangat ceroboh"(kata hulya)
"ck kamu ini bikin khawatir saja lain kali gak usah bikin teh kalo gak bisa"(kata arkan)
"heh aku ini bisa bikin teh, jangankan bikin teh masak saja aku bisa tapi hanya saja tari itu aku lagi kurang beruntung saja"(kata hulya)
"alasan jika kamu bisa bikin teh pasti ini semua gak bakalan terjadi Yaya"(kata Arkan gemes)
"Arkan aku itu tadi nya karna itu "(kata hulya tidak menyelesaikan ucapannya)
"itu apa Yaya?"(tanya Arkan)
"ah lupakan saja gak penting, oh iya Arkan kita jadi gak ke wisata air terjunnya"(kata hulya mengalihkan pembicaraan)
"jadi dong tapi kaki kamu aja kayak gini bagaimana bisa ke air terjun"(kata arkan)
"HM.. aku gak ikut bisa gak kamu kesannya sama teman-teman dokter aku dan perawat"(kata hulya)
"gak bisa pokoknya kalo kamu gak ikut aku juga gak ikut"(kata Arkan)
"oke berangkat nya hari Sabtu insyaallah kaki aku sembuh kok dalam waktu 2 hari ini kan sekarang baru hari Kamis"(kata hulya)
"oke tapi jika kaki kamu gak sembuh kita gak jadi ke sana gak papa kok"(kata arkan)
" oke"(kata hulya)
"Yaya kamu udah kasih tau om Anggara kalo kita pulangnya hari Senin atau Selasa"(kata arkan)
"astaghfirullah halazim iya aku lupa ya udah deh aku telpon ayah dulu"(kata hulya)
SKIP
di sebuah hotel ada seorang laki-laki yang sedang bermain api dengan seorang pemuda yang sudah berani menyatakan perasaannya kepada calon istrinya, laki-laki itu adalah devano deandra dia sedang bermain-main dengan Azam, dokter Azam disekap di hotel mewah itu rencananya devano akan membunuh Azam tapi karena kata maxs mereka jangan sampai menyakiti dokter muda yang bernama Azam ini karna Azam adalah laki-laki yang ada sangkut pautnya dengan masa lalu Dev dan hulya. entah apa yang di maksud maxs tapi akhirnya devano mendengarkan apa yang di katakan maxs dia tidak membunuh Azam dan menyakiti nya tapi dia memberikan peringatan untuk segera pergi dari kehidupan hulya dan dia juga menyuruh dokter Azam untuk mengundurkan diri dari rumah sakit tempat bekerja hulya jika tidak maka nyawa dan keluarga Azam yang akan menjadi taruhannya.
"apakah kamu bersedia dengan syarat yang saya berikan jika tidak maka ini adalah hari terakhir anda hidup tuan dokter Azam"(kata Devano dengan dingin dan sangat mematikan)
"insyaallah saya siap, seharusnya anda tidak perlu berbuat seperti ini tuan karna saya tidak akan memperjuangkan hulya lagi toh anda dan hulya juga sudah mau menikah saya juga sudah ikhlas untuk melupakan hulya"(kata Azam dengan tenang)
" terserah saya mau berbuat apa, tapi ingat apa yang saya katakan jika anda tidak melakukan nya anda dan keluarga anda akan mati"(kata Devano) Azam hanya diam dia tidak mau lagi berurusan dengan laki-laki yang gila ini karna masalah dia menyukai hulya saja dia sampai mau di bunuh. Azam heran kenapa hulya bisa mau menerima perjodohan nya dan kenapa juga hulya bisa bertahan lama jika bersama dengan laki-laki ini.
setelah itu Devano langsung melepaskan Azam dan dia juga cukup salut dengan Azam karna laki-laki itu sangatlah tenang dalam menghadapi masalah yang menimpanya, tidak satu kata kasar dan kotor yang di keluarga oleh Azam bahkan dia lebih sering tersenyum. "aneh sekali laki-laki itu dia sampai Setenang itu mengahadapi sebuah masalah padahal masalahnya bisa saja merenggut nyawanya"(kata Devano)
"dia laki-laki Sholeh tuan makanya jika dia mati dia tak menyesali nya karna pada dasarnya kehidupan ini juga akan berakhir nantinya"(kata maxs yang sok bijak)
"kamu nyindir saya "(kata Devano dengan dingin)
"tidak tuan saya hanya memberi tau apa yang saya pikirkan"(kata maxs)
"sekarang kamu cari tau hulya lagi dimana dan dengan siapa"(kata Devano)
"baik tuan"(kata maxs)
SKIP
di Jakarta Anggara dan Anita lagi berdebat masalah hulya yang meminta izin untuk lebih lama di Bangka Belitung, Anggara tidak mengizinkan hulya terlalu lama di sana tapi Anita mengizinkan karna di sana juga ada Arkan dan Devano tapi kata Anggara dia takut jika hulya kabur.
"yah biarkan lah hulya lebih lama di sana lagian dia juga mau mengajak arkan untuk jalan-jalan kok di sana"(kata Anita )
"bunda ayah itu gak mau hulya nanti kabur, bunda mau tanggung jawab kalo hulya kabur"(kata Anggara )
"ayah ini jangan begitu lah hulya juga pasti gak akan begitu kok lagi pula hulya juga kan sudah terima perjodohan nya"(kata Anita)
"pokoknya ayah gak ngizinin"(kata Anggara)
"dasar ayah gak pernah mendengarkan apa yang bunda katakan ayah selalu saja keras kepala"(kata Anita dengan sebal)
"buka gitu Bun tapi hulya itu"(kata-kata Anggara langsung di potong oleh Anita)
"hulya bukan anak nakal ayah hulya juga buka seorang tahanan yang harus selalu di kekang "(kata Anita penuh emosi)
"oke ayah izinkan"(kata Anggara mengalah )
"yeyeyey terimakasih ayah "(kata Anita)
Bersambung...