Chereads / suamiku psikopat / Chapter 10 - suamiku psikopat 9

Chapter 10 - suamiku psikopat 9

"ah anu saya... saya.. sebenarnya saya... saya... itu apa ehmz "(begitu susah nya hulya mengucapkan kalimat bahwa dia sudah memiliki calon suami)

"hulya sudah punya calon suami"(suara seorang laki-laki yang dingin dan sangat tegas dalam mengatakan itu, sepertinya hulya kenal dengan suar itu seperti suara laki-laki yang akan menjadi suaminya nanti. dan dengan cepat hulya melihat ke belakang dan Beneran di sana ada devano deandra calon suami hulya )

"maaf sebelum nya anda siapa"(tanya Nasya tidak suka)

"aku devano deandra, calon suami hulya"(jawab Dev dingin)

"ternyata aku terlambat ya hulya, aku pikir kamu belum punya calon suami.aku sengaja gak menyatakan cinta ku kepada mu karna aku mau kisah cintaku sama seperti kisah cinta Ali bin Abi Thalib dan Fatimah binti Muhammad tapi ternyata Allah tak merestui kita untuk bersama. oh iya semoga selalu bahagia ya dan jangan lupa undangan pernikahan nya aku tunggu"(kata Azam dengan tenang dan di akhiri dengan senyuman manis yang membuat semua wanita terpanah, tapi tersirat luka yang mendalam)

"dokter Azam saya minta maaf karna tidak bisa membalas perasaan dokter"(kata hulya)

"tidak apa, mungkin saya hanya di takdirkan untuk mengenal mu tapi tidak di takdirkan untuk memiliki mu"(kata dokter Azam)

setelah itu Azam dan Nasya pergi meninggalkan mereka. setelah kepergian Azam dan Nasya hulya langsung mengintrogasi calon suaminya.

"kenapa kau bisa ada disini"(tanya hulya kepada devano)

"gak penting buat kamu"(kata Devano)

"jawab aku Dev , kenapa kau di sini... oh jangan-jangan kamu lagi ngikutin aku ya"(kata hulya)

"PD banget kamu, aku kesini karna ada kerjaan yang harus di selesaikan"(kata Devano)

" benarkah, kalo begitu kita bisa dong tinggal di sini kalo sudah menikah nanti kan kamu juga ada pekerjaan disini bila perlu pusat bisnis kamu pindahin kesini aja"(kata hulya dengan semangat)

"gak bisa lagi pula aku kesini karna ingin mencabut kerja sama aku kesemua pembisnis yang ada di Bangka Belitung ini"(kata Devano)

"jangan dong kan sayang pasti hasilnya besar banget, makanya kalo kita nikah nanti kita tinggal di Bangka Belitung aja"(kata hulya)

"terlambat karna aku sudah aku selesai kan semua nya"(kata Devano) tiba-tiba Arkan datang dan langsung duduk di dekat hulya.

"kau kemana saja sih Yaya, lama sekali"(kata Arkan bertanyalah kepada hulya)

"kan sudah ku katakan kalo aku ada janjian sama dokter Azam"(kata hulya)

"tapi kenapa lama sekali, aku lelah menunggu mu di ruangan mu "(kata Arkan)

"itu saja lelah, dasar lemah"(kata hulya)

"oh iya dimana dokter Azam dan adik nya itu, apakah adik nya cantik Yaya"(kata Arkan)

"mereka sudah pergi, dan Nasya adik nya sangat lah cantik dan sholeha"(kata hulya)

"ah aku terlambat datang"(kata arkan)

"ehemz"(dehem Devano)

"siapa dia hulya"(kata Arkan seolah tak mengenali Devano)

"oh ini, Devano deandra calon suami aku"(kata hulya datar)

"oh ini calon suami kamu, hati-hati Yaya biasanya orang tampang seperti dia ini laki-laki yang fuck boy"(kata Arkan tanpa segan)

"apa kamu bilang, kamu itu nyadar dulu sebelum nilai orang"(kata Devano dengan amarah yang membara)

"ck ck, kalian ini gak usah berantem juga cuma masalah itu. Arkan kita pulang yuk aku udah selesai urusannya"(kata hulya)

"aku ikut "(kata Devano)

"kamu kan punya rumah sendiri atau penginapan sendiri kan"(kata hulya)

"iya tapi aku mau ikut, aku cuma mau main kerumah kamu yang ada di Bangka Belitung ini"(kata Devano)

"terserah deh, tapi hanya sendiri dan gak usah ajak bodyguard kamu terus satu mobil aja sama kami"(kata hulya)

"oke"(kata Devano dengan datar)

setelah itu mereka langsung menuju mobil nya hulya. setelah sampai yang menyetir mobilnya adalah Arkan sedangkan hulya dan Devano duduk di belakang, sebenarnya hulya tidak mau duduk dekat Devano tapi karna devano terus saja memaksa nya dan akhirnya hulya mengalah karna dia tidak mau berdebat dengan laki-laki gila itu.

di dalam mobil Arkan seperti obat nyamuk, bagaimana tidak karna devano selalu saja mencari kesempatan untuk berdekatan dengan hulya.

"kamu bisa jauh sedikit, aku risih jika kamu terlalu dekat dengan ku"(kata hulya)

"tidak"(kata Devano sambil menyelipkan tangannya di pinggang hulya supaya dia bisa merangkul hulya)

"hei... dasar bodoh apa yang kamu lakukan, lepaskan aku tidak Sudi di sentuh oleh laki-laki seperti mu apa lagi kita belum memiliki ikatan halal"(kata hulya sambil mencoba untuk melepaskan diri dari Devano)

"aku hanya ingin merangkul mu karna aku tidak mau kamu di lirik orang lain,dengan aku selalu merangkul mu jadi semua orang tau bahwa kamu milik aku"(kata Devano dengan senyuman memikat hati semua wanita jika melihatnya tapi beda dengan hulya menurut hulya itu adalah senyum yang menjijikkan)

"aku peringatkan sekali lagi lepaskan tangan mu atau aku akan membunuh mu sekarang juga supaya kamu cepat-cepat meninggalkan dunia ini tuan Devano deandra"(kata hulya dengan amarah yang sudah di ubun-ubun)

"ck dasar tidak bisa romantis apa sih salahnya jika hanya ingin merangkul saja belum juga di cium lagi pula kita sebentar lagi akan menikah"(kata Devano dengan sebal,sambil melepaskan rangkulannya di pinggang hulya)

"dasar bodoh ya masalahnya karna kita belum menikah kita hanya baru ingin menikah dan itu akan berdosa jika kamu menyentuh ku dan apa kata mu tadi? mencium.. jangan coba-coba untuk melakukan itu jika kamu masih ingin bernapas di bumi yang fana' ini"(kata hulya yang masih emosi)

"dasar wanita sok suci"(kata Devano)

"apa katamu sok suci, hei tuan Devano terhormat saya memang masih suci lagian anda sudah tidak suci lagi karna terlalu banyak tidur dengan wanita-wanita yang bodoh itu karna mencintai laki-laki gila seperti Anda"(kata hulya karna tidak terima dengan ucapan devano dan dia juga sudah menggunakan bahasa yang formal)

"sudah lah jangan pada ribut dan untuk tuan devano saya harap anda sopan kepada sepupu saya"(kata arkan dengan dingin) setelah itu tidak ada lagi pembicaraan dan mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing.

SKIP

sekarang mereka sudah sampai di rumah minimalis yang sederhana itu yaitu rumah nya hulya yang ada di Bangka Belitung.

"apakah ini rumah mu"(tanya devano)

"iya emangnya kenapa gak suka?, kalo gak suka silahkan anda pergi toh saya juga tidak ada menwarkan anda untuk bertamu ke rumah saya"(kata hulya yang masih dalam mode marah nya) tanpa kata-kata devano langsung masuk ketika rumah nya terbuka dan dia langsung menyusuri rumah hulya .

"kecil sekali, kenapa kamu mau tinggal di rumah sekecil ini"( kata Devano)

"lebih baik kecil tapi bisa bikin damai dari pada rumah besar tapi membuat diri seperti di penjara"(kata hulya) seketika Devano diam karna mendengar perkataan hulya dan dia pun langsung duduk di sofa ruang tamu Tanpa di suruh oleh tuan rumahnya.

"yaya aku mandi dulu ya, jika kamu di ganggu sama laki-laki ini teriakin nama aku tiga kali kalo aku masih gak denger kamu lari keluar panggil tetangga ya"(kata arkan yang datang dari luar rumah langsung menuju kamarnya)

"emangnya saya penjahat"(kata Devano dengan kesal)

"saya tidak mengatakan itu tapi jika anda sendiri yang berfikir begitu ya saya bisa apa"(kata arkan) setelah itu Arkan meninggalkan dua manusia itu.

"mau minum apa"(kata hulya)

"teh jahe ada"(kata Devano)

"ada, tunggu saya buatkan dulu"(kata hulya dan di anggukan oleh Devano) setelah itu hulya langsung ke dapur untuk membuat kan teh jahe buat devano yang merupakan calon suami nya. hulya dengan telaten membuat kan teh untuk devano tapi tiba-tiba dia teringat apakah jika dia sudah menikah nanti dia akan melayani suami nya Seperti ini sebenarnya itu tidak masalah buat hulya hanya saja apakah dia bisa bertahan dengan devano laki-laki yang sangat gila dan selalu memaksa kehendak nya, tanpa hulya Sadri jika air panas yang ia tuang di cangkir teh nya sudah penuh dan tumpah.

"astaghfirullah halazim"(kata hulya kaget karna sangking gugup nya hulya dia langsung mengangkat cangkir teh nya dan ternyata panas dengan cepat hulya melepaskan cangkir teh nya dan jatuh kelantai sehingga beling nya menancap di kaki hulya)

"aw..... stttt sakit ya Allah "(kata hulya dengan suara yang lumayan keras sehingga di dengar oleh Devano)

"hulya kau kenapa, apa ini kenapa kau tidak hati sih"(kata Devano dan langsung mengangkat tubuh hulya ala bridal style )

Bersambung....