Chereads / Dibalik Wajahmu Yang Sebenarnya / Chapter 31 - Cemburu

Chapter 31 - Cemburu

"Karena menulis sebuah novel misteri dikenal sebagai Einstein dikalangan penulis, setelah menulis sebuah novel persilatan yang berjudul "Kekekalan yang Abadi", tidak ada yang meremehkan ilmu persilatan. Satu judul novel tentang persaingan bisnis membuat begitu banyak pengusaha tergila-gila dan memperebutkannya.

Setiap kali Feng Ci mengeluarkan satu judul novel, beberapa platform yang menjual novel secara online menjadi menggila, dan jadi lebih ramai daripada orang yang ingin masuk ke universitas.

Ketika novel "Kekekalan yang Abadi" ini keluar, demi mendapatkan buku paling pertama, aku tidak bisa tidur semalaman dan menunggu 8 jam, tetapi masih juga tidak bisa mendapatkan edisi bertanda tangan Feng Ci, walaupun aku sudah meminta bantuan orang dalam. 

Aku selalu ingin bertemu dengan Feng Ci ini, tetapi dia orang yang sangat misterius dan juga sangat tertutup, dia belum pernah keluar dan memperkenalkan dirinya. 

Hal itu membuat rumor tentangnya menjadi semakin heboh, ada yang mengatakan kalau Feng Ci adalah seorang gadis yang masih belum cukup umur, menurutmu apa itu bukan lelucon?

Aku tidak percaya seorang gadis kecil yang belum dewasa bisa menulis buku seperti itu, 80% yang menulis novel ini pasti kakek tua."

Qiao Qing tidak menjawab.

Kemudian, ada seseorang yang datang membawakan makanan ke depan Luo Chen, "Ini ikan bobo kamu, ditambah dengan santan totalnya 25 yuan."

"Baik, terima kasih." Luo Chen membayar makanannya, lalu mengambil sumpit dan makan, tapi dia langsung terbatuk.

"Uhuk ... uhuk …huk …Makanan apa ini, pedas sekali?"

Nyonya bos menoleh dan menjawab, "Ikan bobo pedas, kamu sendiri yang pesan makanan yang sama dengan gadis ini."

Qiao Qing melihat Luo Chen yang kepedasan sampai mengeluarkan lidahnya dan dengan gila minum air kelapa dengan sedotan, dia lalu mengeluarkan suara tawanya yang sangat langka.

Membuat tatapan Luo Chen jatuh ke sudut bibir Qiao Qing yang tersenyum, dan dia pun tertegun.

Sepertinya dia sudah tidak merasa kepedasan dan berkata, "Qiao Qing, kamu seharusnya banyak tersenyum, senyummu sangat indah."

***

Di depan rumah makan kecil itu adalah sebuah restoran bergaya eropa untuk kalangan atas, kedua restoran itu berada di satu lingkungan yang sama, tetapi terlihat seperti dua dunia yang berbeda.

Kedua tempat tersebut bagaikan surga yang dipenuhi dengan bunga, sementara yang satunya tampak seperti neraka yang dipenuhi siluman.

Di dalam restoran di lantai dua, ada satu ruangan khusus yang berada di samping jendela, ada Mu Jinghang dan Jun Yexuan sedang berbicara di sana.

Tatapannya tidak sengaja melihat ke luar jendela, dan menyaksikan pemandangan yang luar biasa ini.

Mu Jinghang menendang kaki Jun Yexuan di bawah meja, "Ah, Kakak ketiga, aku melihat sepasang kekasih yang memiliki penampilan yang sangat indah."

Mu Jinghang tidak mengatakan detailnya.

Jun Yexuan sepertinya tidak tertarik dengan sepasang kekasih yang memiliki penampilan indah itu.

Dia menundukkan kepala dan menepuk celananya, "Kamu cari mati ya?"

Mu Jinghang lalu terbatuk, "Uhuk uhuk, wanita itu sepertinya tidak asing ya."

Jun Yexuan melihat tatapan Mu Jinghang yang penuh dengan arti, itu membuat dirinya penasaran.

Dia pun mengikuti arah tatapan Mu Jinghang, dan melihat keluar jendela.

Di sebuah rumah makan kecil yang penuh dengan asap tersebut, ada seorang gadis yang tersenyum cantik pada pemuda yang ada di depannya, wajah pria itu tampak merona karena terpesona melihat gadis tersebut.

Ini adalah kombinasi dari pria tampan dan wanita cantik, sangat indah dan serasi.

Tetapi terlihat sangat merusak pemandangan bagi Jun Yexuan.

Dia sudah mengenal Qiao Qing selama dua hari, tapi hanya pernah melihat wajahnya yang dingin atau senyuman yang penuh sindiran dan hinaan, mana pernah melihat senyuman yang indah dari hati ini?

Dia tidak bisa mengatakan apa yang sedang dirasakanya sekarang, tapi Jun Yexuan langsung berdiri dan berjalan keluar.

Mu Jinghang dengan cepat menoleh dan berkata, "Kakak ketiga, makanan kita masih belum datang!"

Jun Yexuan tidak memedulikannya dan langsung meninggalkan tempat itu.

Tetapi setelah Jun Yexuan keluar dari kamar itu, dia malah berhadapan dengan sekelompok orang.

Ketua dari kelompok itu adalah seorang pria tampan yang kemudian berkata, "Kalian keluar dulu."

Mendengarkan perintah dari sang ketua, mereka semua langsung mundur.

Feng Hen melihat Jun Yexuan, lalu memberikan sebatang rokok, "Tuan Jun datang ke tempat kekuasaanku tanpa memberitahu, apakah itu takut aku, Feng Hen, tidak bisa melayanimu?"

Jun Yexuan menolak rokok itu dan berkata, "Tuan Feng, anak buahmu membuatku tidak boleh merokok sampai sekarang."

Feng Hen tersenyum dan membalas, "Anak buahku memang sudah melakukan hal bodoh, tetapi nyawa Qin Hai, dan semua kesalahan Jun Tianlin selama beberapa tahun ini ditambah dengan bangunan baru di kota bagian barat itu, apa semua itu masih tidak bisa membuat amarah Tuan Jun reda?"