Jun Yexuan tersenyum dan menjawab, "Kelihatannya Tuan Feng sangat takut padaku ya, jadi tidak khawatir sama sekali dan bertemu dengan pria di bawah itu, malah khusus datang untuk bertemu denganku."
Tanpa menunggu balasan dari Feng Hen, Jun Yexuan lanjut berkata, "Tetapi aku orangnya terlahir dengan sifat pemberontak, semakin ada yang melarangku melakukan sesuatu, aku semakin bersikeras untuk melakukannya.
Aku sekarang sangat tertarik dengan Qingqing, bisa dikatakan selama beberapa tahun ini hanya dia yang bisa membuatku tertarik.
Dan aku tidak perlu memberitahu Tuan Feng tentang caraku menyukai seorang wanita.
Kalau Tuan Feng sendiri mampu, maka jangan membuat Qingqing lepas dari pelukanmu dan menyukaiku.
Semuanya masih belum pasti, Qingqing akan berakhir dipelukan siapa."
Setelah selesai bicara demikian, Jun Yexuan langsung meninggalkan tempat itu tanpa melihat wajah Feng Hen yang semakin suram.
Setelah turun dari tangga, Jun Yexuan meninju dinding dengan kepalan tangannya, dan wajah tampannya menjadi suram.
Walaupun Jun Yexuan kelihatannya memenangkan adu mulut ini, tetapi dia sama sekali tidak merasa gembira dan puas atas kemenangannya.
Sebenarnya dia sendiri juga merasa hanya sekedar mengenal Qingqing.
Jika saatnya tiba ketika Jun Yexuan pulang ke Jing Du, Qiao Qing tetap tinggal di Kota Liang, dan mereka berdua juga seharusnya tidak akan bertemu lagi.
Tapi setelah mendengar perkataan Feng Hen yang begitu memahami Qiao Qing, dan tampak akrab membicarakan tentang Qiao Qing, hal itu membuat hatinya benar-benar merasa cemburu.
Iya, Jun Yexuan sangat cemburu.
Jun Yexuan dari kecil sampai besar selalu mendapatkan apapun yang dia inginkan, maka perasaan cemburu ini sangat asing buatnya.
Tetapi belakangan ini dia sudah merasakan hal ini terhadap Qiao Qing lebih dari sekali.
Dia cemburu dengan orang lain yang bisa mendapatkan bantuan dari wanita itu.
Dia cemburu dengan pria yang bisa membuat wanita itu tersenyum senang.
Dia cemburu karena Feng Hen seolah akrab dengan Qiao Qing selama tiga tahun ini.
Setelah merasakan emosi yang sepertinya akan meledak, kemudian dia merasa nyeri di bagian dada.
Ditambah dengan luka tembakan yang ada di dadanya itu.
Jun Yexuan menundukkan kepala melihat kemeja hitamnya yang tampak sedikit lebih gelap, dan lama kelamaan berlumuran darah.
Tidak tahu apa yang dipikirkan Jun Yexuan, tapi sudut mulutnya terangkat dan tersenyum nakal.
***
Di dalam rumah makan kecil tersebut, setelah selesai makan, Qiao Qing berdiri dan meninggalkan tempat itu.
Luo Chen melihat Qiao Qing pergi, tapi dia tidak lagi memedulikan makanannya, makanan yang baru dipesan pun belum dicicipi tapi dia langsung meletakkan sumpit dan mengejar Qiao Qing.
"Qiao Qing, ayo kita pergi ke sekolah."
Kedua tangan Qiao Qing dimasukkan ke dalam saku dan berjalan dengan santai tanpa memedulikan Luo Chen.
Luo Chen sepertinya telah dilatih menjadi seorang prajurit yang berani oleh Qiao Qing.
"Qiao Qing, kenapa kamu bersedia mengajariku kungfu?"
Luo Chen yang mengikuti gadis itu pun menanyakan hal yang sama lebih dari 500 kali, seolah dia mesin yang sudah memasuki mode pengulangan.
Setelah Luo Chen berkata demikian, tiba-tiba pergelangan tangannya dipegang oleh Qiao Qing, dan lengan serta kedua pundaknya bahkan bagian bawah dadanya ditekan.
Wajah Luo Chen pun merah merona, kalau bukan karena melihat tatapan Qiao Qing yang sama sekali tidak menunjukkan ada hasrat yang aneh, maka Luo Chen pasti akan mengira gerakan Qiao Qing itu tidak senonoh.
Luo Chen menunggu Qiao Qing menekan dan meraba tulangnya sekali lagi dengan sabar dan tenang, kemudian bertanya dengan tatapan yang penuh penantian, "Qiao Qing, ah salah, Kak Qing bagaimana?"
Qiao Qing membuka mulut dan memberikan pendapat yang paling jujur, "Tulang dasarmu terlalu lemah, tidak cocok."
Luo Chen pun terdiam.
Namun dia masih tetap mengikuti Qiao Qing dengan ekspresi wajah yang suram dan sedih.
Qiao Qing tampaknya terpengaruh oleh depresinya yang berlebihan, lalu berkata lagi, "Masalah kondisi tubuh, kamu bisa berendam dengan air obat, hal itu bisa diobati."
Luo Chen yang mendengar perkataan itu langsung seperti hidup kembali, "Yang benar?"
Qiao Qing tidak memedulikannya lagi.
Luo Chen baru menyadari bahwa Qiao Qing tidak menyukai orang yang mempertanyakan perkataannya, jadi dia pun percaya dengan perkataan gadis itu, dan melompat dengan senang sampai tiga kali.
"Kak Qing, kamu sangat baik!"
Qiao Qing tidak menjawab.
Dengan bersemangat, Luo Chen tiba-tiba teringat akan sebuah pertanyaan, "Kalau begitu aku perlu berendam dengan obat apa, dan bagaimana cara berendam?"
Qiao Qing membalas, "Nanti aku akan menuliskan resepnya, kamu datang ke tempatku di SMA 3 kelas 22."